Share

Pagi

Sepanjang malam Arga sangat rewel, sehingga Bian dan Luna dibuat begadang. Mungkin karena perubahan tempat membuat Arga tidak nyenyak dalam tidurnya, atau ia merindukan ranjangnya, hanya Tuhan dan bayi itu yang tahu.

"Apa ia sering seperti ini?" tanya Bian sembari duduk di samping Luna yang sedang menenangkan Arga sambil menyusui. Kondisi Arga yang menjerit melengking membuat mereka untuk tidak memperdebatkan siapa yang keluar dari kamar, saat sedang menyusu.

Luna hanya menutupi kepala Arga juga payudaranya dengan kain tipis.

"Ini pertama kali," napas Luna terlihat tidak teratur, selain panik, wanita itu juga kewalahan. Tanpa bisa Bian hentikan, tangannya kini sudah mendarat di kening Luna, mengusap keringatnya. Setelahnya, ia pun berdiri mengambil air di nakas lalu membantu Luna meminumnya. Keduanya seakan tidak sadar dengan perhatian intim yang mereka tunjukkan. Bian melakukannya secara naluri, begitu Luna menerimanya karena ia butuh itu.

"Apakah rumah ini membuat kalian tidak nyama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status