Share

Apa Yang Dia Katakan

Luna menarik napas dalam begitu mobil Bian sudah berhenti. Mereka sudah sampai di tujuan.

Bian segera keluar, mengambil Arga bersamanya. Luna yang masih berada di dalam mobil hanya bisa mencibir.

Tok. Tok.

Kaca mobil diketuk, membuat Luna menoleh ke arah jendela.

"Kamu tidak berharap aku membukakan pintu untukmu, bukan?"

"Bermimpi pun aku tak sudi." Luna dengan raut kesal segera membuka pintu mobil dan membantingnya hingga membuat Bian menaikkan sebelah alisnya. Hanya itu, lalu pria itu melangkah pergi. Tidak ada komentar apa pun membuat jiwa psikopat Luna berkobar. Ingin rasanya ia mencekik leher pria itu.

"Di mana kamar kami? Aku lelah."

Mengabaikan perkataan Luna, Bian dengan tenang membawa Arga ke lantai dua. Luna memutar bola mata, jengah. Lantai dua, lantai yang dulu dilarang untuknya.

"Yang waras harus mengalah, Luna!" Luna menyemangati dirinya sendiri sembari mengelus dadanya. Sepertinya slogan itu akan menjadi pertahanan kewarasan baginya.

"Aku bisa mendengarmu."

"Jadi, di m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status