Share

Debat Manis

Bian membawa sang Dokter ke kamar. Luna sudah duduk di depan meja rias, tampak sedang menyisir rambut. Bian melangkah lebih dulu dari Dokter, mengambil alih sisir dari tangan Luna dan mulai menyisir rambutnya. Tanpa sadar, ia menggenggam beberapa helai dan mendekatkannya ke hidungnya, menghirup aroma yang begitu memikat. Luna hanya menatap datar melalui pantulan cermin. Tatapan mereka bertemu, Bian tersenyum manis, tapi dibalas dengan senyum kecut dari Luna, membuat Bian mengernyitkan dahi.

"Kenapa kamu sudah bangun dari tempat tidur? Kondisimu belum sepenuhnya pulih. Ayo kembali berbaring, Dokter datang untuk memeriksamu," ujar Bian.

"Aku mendengar ada tamu."

"Itu Sarena dan Julian. Tidak penting. Ayo kubantu kembali ke ranjang," katanya sambil menyentuh bahu Luna, berniat membantunya berdiri.

Luna menepis tangan Bian dengan gerakan bahunya. "Aku bisa berjalan sendiri. Ini cuma demam biasa, tertular virus darimu. Jangan perlakukan aku seperti orang yang penyakitan," jawab Luna sengi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status