Share

Ancaman

"Jadi, sayang, katakan di mana aku harus membidiknya?"

Luna merasakan darahnya berhenti mengalir. Dunia di sekitarnya seakan berputar perlahan, hanya tersisa suara napasnya yang tercekat. Tanpa berpikir panjang, ia segera memutuskan panggilan telepon itu. Jantungnya berpacu seiring kepanikan yang menguasainya. Tangannya gemetar saat ia meraih ponselnya dan segera menekan nomor Bian. Suaminya harus tahu tentang ancaman ini, tapi panggilannya hanya tersambung tanpa jawaban. Desahan frustrasi keluar dari bibirnya yang mulai bergetar.

Tanpa menunggu lebih lama, Luna langsung berlari ke luar rumah, langkahnya tergesa-gesa seperti sedang dikejar waktu. Dua pengasuh yang sedang bermain dengan Arga memandangnya dengan kebingungan.

"Nyonya...?" salah satu dari mereka memanggil dengan cemas, sementara Arga terus tertawa tanpa sadar akan ketegangan yang melingkupi ibunya.

"Jaga Arga untukku, aku harus menemui suamiku," jawab Luna terburu-buru, nyaris tak menghiraukan nada khawatir mereka.

"Tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status