Share

Kekasihnya

Luna menghubungi Miya, satu-satunya orang yang bisa ia minta tolong.

“Maaf sudah mengganggu tidurmu,” ucap Luna penuh sesal saat Miya muncul dengan wajah cemberut dan penasaran. Hari sudah hampir tengah malam. “Terima kasih sudah bersedia datang.”

Miya memutar bola matanya. “Aku pikir aku salah dengar saat kamu bilang kamu di klub. Astaga, Luna, kamu benar-benar ya, mau belajar jadi liar?”

Luna menggelengkan kepala. “Tempat ini mengerikan. Jalan cepat menuju neraka. Pak Adam ada di sana. Tolong antarkan dia sampai selamat.”

“Kamu harus membayar mahal untuk ini,” kata Miya sambil menerima kunci mobil Adam yang berhasil Luna ambil dari kantong pria itu.

“Nomor ponsel Nathan, aku akan memberikannya,” sahut Luna.

“Oke. Lalu, kamu?”

“Aku akan menyetir. Adik iparku sudah pingsan di sana.”

Miya menoleh ke dalam mobil. Sarena duduk terkulai dengan rambut acak-acakan yang menutupi wajahnya.

“Hais...mengapa ada orang-orang yang suka mabuk,” kata Miya sinis.

Luna tidak menyangkal kata-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status