Share

Kami Mendukungmu

"Dia cantik sekali," Bian terus memujinya, tatapannya tak lepas dari bayi mungil yang terbungkus lembut dalam gendongannya. Setiap detik yang berlalu, rasa takjub mengalir dalam jiwanya, seperti aliran sungai yang tak pernah berhenti. "Persis seperti kamu, Luna. Cantik dan luar biasa." Dengan penuh syukur, Bian mengangkat wajahnya, seolah meminta berkah dari sang Maha Kuasa yang telah memberinya keajaiban ini. Momen ini menjadi saksi cinta yang tak terhingga, terikat dalam keindahan seorang putri yang baru lahir.

"Hidungnya mirip seperti kamu, Mas," Luna menambahkan, senyumannya membangkitkan kehangatan dalam hati Bian. Senyumnya adalah pelangi yang menyinari hari-hari suram, membuatnya jatuh hati lagi pada sosok yang telah bersamanya dalam perjalanan ini. Dalam hatinya, ia merasakan kembali perasaan yang seolah terlupakan, mengingatkan betapa berartinya Luna dalam hidupnya.

"Kamu benar-benar anugerah terindah yang diberikan Tuhan padaku," ungkap Bian, suaranya penuh kelembutan. Setia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status