Share

Demi Kebaikan?

Setelah memastikan Luna tertidur, Bian perlahan meninggalkan kamar dengan hati-hati, berusaha tidak membuat suara yang bisa membangunkannya. Dia menatap wajah Luna yang tenang dalam tidurnya, meski hatinya tahu ada badai emosi yang sedang bergejolak di balik kesunyian itu. Tanpa bisa menahan beban yang menghimpit pikirannya, Bian pergi ke ruang kerjanya, berharap suasana di sana bisa memberinya sedikit ketenangan.

Begitu pintu ruang kerja tertutup, dia menarik napas panjang, lalu meraih ponselnya. Nomor ibunya terpampang di layar, dan meskipun berat, ia menekan tombol panggil. Tidak butuh waktu lama bagi ibunya untuk menjawab.

"Bian? Kenapa menelepon malam-malam begini?" suara sang ibu terdengar di seberang sana.

"Aku butuh bicara," jawab Bian datar, tanpa basa-basi. "Tentang Inara."

Sejenak, ada jeda hening di seberang sana, sebelum ibunya akhirnya menjawab. "Apa maksudmu? Apa yang terjadi dengan Inara?"

Bian menghela napas panjang, mempersiapkan dirinya untuk mengungkapkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status