Share

Bab 17. Baju Haram

Bab 17

Kekesalan Shanika tak ayal membuat Sergio yang hendak menenggak alkohol pun terhenti, ia mendelik tajam pada Shanika yang langsung bungkam. Bibirnya terkatup rapat. Ralat, dia malah kelepasan bicara seperti itu pada Sergio.

Sergio terus melayangkan tatapan, meski waktu masih siang hari, suasana di hotel ini tampak horor sekali. Sergio menyimpan botol minumannya di atas nakas, kakinya melangkah mendekat ke arah Shanika yang sigap mundur ke belakang.

Jantung bertalu lebih cepat, jika Sergio sudah seperti ini Shanika harus lebih waspada. Bisa saja Sergio mengambil kesempatan jika dirinya lengah begitu saja.

“Jangan mendekat! Ak-aku berkata benar, kenapa kamu menatapku seperti itu? Harusnya aku yang marah padamu, kenapa malah Kakak yang marah?” Tegang di situasi sekarang, Shanika mengeluarkan suara, basa-basi agar ketegangannya tertutupi.

“Katakan sekali lagi, aku ingin tahu nyalimu sebesar apa. Katakanlah, kenapa diam saja? Tidak mungkin 'kan kau mendadak bisu hanya karena dilihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status