Share

Bab 22. Kebablasan

Bab 22

Shanika menghentikan kunyahan di mulutnya, sisa makanan yang masih tersisa pun mendadak sulit ditelan. Baru saja Shanika bisa tenang karena sudah makan, sekarang dibuat jantungan dengan permintaan Sergio.

Sergio menatap Shanika dengan lalat lewat mata elangnya, dia menyeringai sembari melepaskan satu persatu kemeja putih yang dipakai. Shanika mematung di tempat, dia kehilangan fokus karena bingung mau melakukan apa.

“Ayolah, Kak … ini di rumah, Kakak jangan gila mengajakku bercinta!” Shanika berdecak pelan, dia keberatan harus menuruti keinginan Sergio malam ini, terlebih lagi di rumahnya sendiri.

“Sebentar saja, jika kau suka, kita lanjutkan saja sepuasnya,” celetuk Sergio, di ujung kalimatnya diiringi dengan seringai nakal yang terlukis di ujung bibirnya.

Suasana malam yang sepi dan sunyi seperti ini memang terasa merinding, lebih merinding lagi jika bertemu dengan manusia modelan kakak iparnya. Yang selalu mencari perkara.

“Ck, aku tak pernah suka dengan apa yang Kakak lakuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status