Share

Bab 36. Rekaman CCTV

Penulis: Penadiary
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-22 19:48:47
Kean berjalan keluar dari kamar Azelyn sambil mendengarkan ucapan Lino. Lelaki itu meneleponnya karena mendapatkan informasi dari satpam yang sedang berjaga di perusahaan.

Satpam itu mengatakan bahwa salah satu kaca ruangan di perusahaan pecah. Mereka menebak bahwa ada maling yang masuk. Namun, saat memperhatikan arah pecahan kaca, kaca itu justru pecah ke arah luar perusahaan bukan ke dalam. Menandakan bahwa kaca itu dipecahkan dari dalam ruangan.

Ketika satpam itu berniat memeriksa ke dalam ruangan, ternyata ruangan itu terkunci dari dalam. Sehingga mereka berpikir bahwa seseorang berada di ruangan itu dan keluar dari jendela kecil tersebut.

Setelah mendengar cerita itu pikiran Kean langsung tertuju pada Azelyn. Dia langsung berpikir yang memecahkan kaca itu adalah Azelyn karena tubuh gadis itu terluka oleh goresan kaca.

Satpam itu memeriksa ruangan CCTV dan mengetahui alasan kenapa pecahan kaca itu bisa ada. Dia mengirimkan rekaman itu pada Lino dan setelah menontonnya, dia
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 37. Perasaan Aneh

    Pertanyaan Lino membuat Kean yang hendak meminum winenya langsung menghentikan pergerakannya. Dia tak kepikiran bahwa Lino akan memberikan pertanyaan itu padanya. "Sebelumnya kamu gak pernah seperti ini. Kamu tahu bahwa Rian suka bermain dengan wanita, tapi kamu tetap membiarkannya bekerja karena melihat potensinya yang bisa memikat klien." Lino merebahkan tubuhnya di sofa saat Kean hanya terdiam tanpa menjawab ucapannya. "Tapi karena sekarang dia mendekati Azelyn, kamu ingin langsung memecatnya? Apa sekarang kamu mulai tertarik pada gadis itu?" lanjut Lino mengulangi pertanyaannya. Kean menunduk dan memejamkan mata setelah mendengar ucapan Lino. Dia menaruh gelas yang sedang di pegangnya lalu menutup wajahnya dengan sebelah tangan. Tiba-tiba Kean tertawa membuat Lino yang berada di seberang telepon keheranan. Padahal pertanyaan yang diajukan Lino tidak lucu, tetapi sahabatnya itu justru tertawa seperti baru saja mendengar lelucon. "Apa kamu bercanda?" Kean menatap tajam ke ar

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 38. Jangan sentuh

    Azelyn terdiam mematung setelah mendengarkan pernyataan Kean. "Ada masalah? "Antrian cafe daynight cukup panjang, jangan sampai terlambat sampai ke perusahaan, " ucap Kean sambil melirik jam tangannya. Azelyn langsung tersadar dari lamunannya. Dia mengepalkan tangannya erat menahan emosi ketika melihat lelaki itu mengendarai mobil dan meninggalkan dirinya sendirian. Gadis bermata biru itu menghela napas kasar memikirkan jarak cafe daynight dari apartemen cukup jauh, apalagi jika berangkat ke perusahaan dari tempat itu. Dia harus berjalan memutar dan menempuh perjalanan yang panjang untuk sampai ke perusahaan. Tanpa berpikir lagi, Azelyn mencari kendaraan agar waktunya tak terbuang. Apalagi cafe daynight terkenal dengan kue enaknya sehingga antriannya panjang dan kecil kemungkinan akan tersisa. Azelyn menaiki taksi menuju cafe tersebut. Sepanjang perjalanan dia hanya menggerutu mengutuk Kean yang selalu bersikap seenaknya. Seperti dugaannya, sesampai di cafe antriannya c

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 39. Pemilik Rencana

    Setelah mendengar perkataan Kean, mereka berempat langsung berlutut meminta pengampunan pada atasannya itu. Mereka sangat mengenal sifat Kean, saat ada yang melakukan kesalahan, bosnya itu tak akan berpikir dua kali untuk memecatnya. Mereka berempat menelan ludah gugup tak tahu harus meminta maaf seperti apa agar Kean tak marah. Mereka bertiga melirik Rian dengan tatapan dendam, jika lelaki itu tak merayu mereka untuk mendekati Azelyn, kejadian seperti ini pasti tak akan terjadi. "Kenapa kalian berlutut? Percuma saja," tegas Kean dingin sambil berjalan kembali menuju kursinya. "M-maaf Pak Kean, ini semua salah Rian! Dia yang mengajak kami untuk mendekati Azelyn. Aku sama sekali gak ikut campur dalam rencana, aku hanya ikut-ikutan saja, aku gak tahu kalau wanita yang ingin didekati Rian adalah kekasih Pak Kean," timpal salah satu dari mereka mencoba menyelamatkan diri. Mendengar itu membuat yang lain juga ikut mencoba melimpahkan semua kesalahan pada Rian agar mereka terbebas dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 40. Rencana dibalik Rencana

    Kean hanya mengangguk-anggukkan kepala sambil menopang dagu mendengar penjelasan lebih rinci dari Rian tentang bagaimana rencana yang mereka gunakan sesuai perintah Laura. Setelah mendengar semuanya, pria itu tiba-tiba terpikirkan sesuatu. Mereka semua saling pandang setelah mendengar ucapan dari Kean. Meski mereka merasa bingung dengan perkataan atasannya, mereka berempat memilih untuk menerima penawaran itu. Hal yang menjadi prioritas bagi mereka sekarang adalah bertahan di perusahaan. Kean tersenyum kecil membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Memanfaatkan mereka berempat untuk memberikan hukuman pada Laura. Kean menggunakan rencana yang dipersiapkan oleh Laura sendiri untuk membalas gadis itu. Pria itu akan membuat Laura termakan oleh rencananya sendiri. Kean mengizinkan mereka untuk kembali berdiri. Dia mengatakan akan menunda pemecatan mereka asal mereka berhasil melakukan seperti yang dia perintahkan. Pria itu lalu menyuruh mereka berempat untuk keluar dari ru

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 41. Menggoda

    Azelyn memutar bola matanya malas sambil memijat bahu Kean. Lelaki itu memberikan hukuman padanya dengan memberi pijatan pada pria itu sambil melihat Kean duduk di sofa menikmati kue yang dia belikan. Azelyn sempat takut saat Kean berjalan mendekatinya dan memojokkannya. Dia berpikir lelaki itu berniat memberikan hukuman seperti yang terakhir kali mereka lakukan di ruangan itu, sehingga Azelyn langsung menutup mata pasrah. 'Dasar gila! Apa yang kamu pikirkan!" gerutu Azelyn dalam hati sambil memukul kepalanya pelan. Sepertinya pikirannya sudah mulai membayangkan hal-hal yang seharusnya tak dia pikirkan. "Pijatanmu mulai melemah," kata Kean sambil mendongak melirik ke arah Azelyn. Gadis itu lansung kembali memijat bahu Kean dengan seluruh tenaganya. Bahu Kean benar-benar lebar dan tegap membuat Azelyn kelelahan dan cepat kehilangan tenaga. Gadis itu meminta keringanan pada pria itu karena kakinya terasa pegal berdiri sejak tadi. Kean menyuruh Azelyn untuk duduk di sampingnya. Sete

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 42. Gaun yang indah

    Lino meniup kuping Reliza membuat gadis itu bergidik. Melihat ekspresi gadis itu membuat Lino tertawa kecil. Dia meletakkan kunci mobil di meja tepat di depan gadis itu lalu bangkit dan berjalan duduk di hadapan Reliza. "Kenapa wajahmu memerah? Apa kamu menyukainya? Sekarang kamu juga menyukaiku?" tanya Lino mengangkat sudut bibirnya. "A-apa katamu!" teriak Reliza sambil menyentuh kedua pipinya. "Aku hanya menyukai Kean, dan aku menyukaimu hanya sebatas menjadi teman tidurku! Meski pada akhirnya kamu menolak," lanjutnya sambil meminum air mineral yang berada di meja. Reliza melirik ke arah kunci mobil yang diserahkan oleh Lino. Kebetulan semalam gadis itu menghubungi Lino dan bertemu dengannya. Reliza menghubungi pria itu untuk menawarkan sebagai teman tidurnya dan semalam mereka sempat tidur bersama. Namun, tiba-tiba seseorang menghubungi Lino dan lelaki itu menghentikan aktivitasnya di tengah-tengah. Dia meminjam mobil miliknya lalu meninggalkannya begitu saja. Setelah itu Li

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 43. Bertemu saingan

    Azelyn menatap bingung mendengar perkataan Kean. Dia bertanya-tanya kenapa lelaki itu melarangnya untuk menggunakan gaun lagi. Apakah dirinya ternyata terlihat buruk saat menggunakan gaun? "Kamu tidak cocok pakai gaun," ucap Kean. Tebakan gadis itu ternyata benar. Azelyn meremas gaunnya mencoba menahan perasaannya yang merasa kecewa mendengar perkataan Kean. Padahal ketika bercermin di salon tadi, Azelyn melihat dirinya lumayan cantik, bahkan karyawan salon itu juga memujinya. Namun, dia tak tahu bahwa dari pandangan Kean dia terlihat tak cocok. Jika memang terlihat jelek, kenapa Kean tak menyuruhnya untuk mengganti pakaian? Azelyn kembali memalingkan wajahnya ke arah luar jendela. Dia merasa lebih baik memandangi jalan raya dibanding berbicara dengan Kean yang hanya akan membuat perasaannya sakit. Dirinya juga mulai bertanya-tanya kenapa lelaki itu menyuruhnya menggunakan gaun di siang hari begini. Kean memutar musik untuk menghilangkan keheningan di dalam mobil. Mereka melan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 44. Perasaan ini

    Azelyn sedikit terkejut mendengar pertanyaan yang keluar dari Reliza. Mau dilihat dari manapun, sudah jelas bahwa dirinya dan Kean adalah atasan dan bawahan. Mengingat bagaimana Kean menyulitkan hidupnya meski baru sehari menjadi asisten pria itu. Azelyn melirik ke arah Kean yang hanya kembali meneguk minumannya tanpa menjawab pertanyaan Reliza. Melihat Kean yang tak kunjung menjawab, membuat dirinya sedikit berharap bahwa pria itu akan menjawab seperti yang terlintas di imajinasinya. Meski Azelyn tahu bahwa hubungan Kean dan Reliza pasti tak biasa, tetapi di dalam lubuk hatinya entah kenapa gadis itu mengharapkan Kean akan mengakui dirinya sebagai istri, meski itu hanya karena kontrak pernikahan. Reliza tak mengalihkan pandangannya pada Kean karena menunggu jawaban pria itu. Lino melirik Reliza lalu mengalihkan pandangannya pada Kean, padahal menurutnya pertanyaan Reliza cukup mudah untuk di jawab, tetapi sahabatnya itu justru terdiam cukup lama membuatnya bertanya-tanya. "Itu bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26

Bab terbaru

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 84. Target Baru

    Laura berjalan menuju ruangan karyawan dengan perasaan gembira. Dia merasa bahwa mendekati Allen adalah pilihan yang tepat. Dirinya merasa pria itu lebih mudah daripada Kean.Laura mulai menyapu dan memunguti sampah-sampah kertas yang berserakan di lantai. Dia merasa enggan memungut itu, seharusnya posisinya sebagai karyawan yang memiliki meja kerja, bukan yang membersihkan seperti ini.Laura terpaksa melakukan tugas itu karena hal yang dia pikirkan adalah bertahan di perusahaan ini sampai dirinya berhasil mendapatkan Allen."Ambilin aku minum dong," ucap salah satu karyawan wanita pada Laura sambil masih fokus mengetik pada komputernya.Laura menoleh ke sana kemari mencoba mencari tahu kepada siapa wanita itu berbicara. Melihat tak ada orang di sekitarnya, dia lebih memilih untuk melanjutkan membersihkan lantai.Wanita itu merasa kesal ketika Laura mengabaikan perintahnya begitu saja. Dia kemudian menggebrak meja dengan keras membuat sekeliling menatapnya, begitu juga dengan Laura."

  • Terikat Cinta CEO Posesif   bab 83. Mendapat Keringanan

    Kean mengerjapkan matanya beberapa kali ketika sinar matahari masuk dari sela-sela jendelanya. Dia mencoba mengambil ponselnya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, sepertinya dia bangun kesiangan karena kelelahan sejak kemarin.Kean segera bangkit kemudian berjalan keluar kamar dan melewati kamar Azelyn, dia mencoba mencari tahu apa yang dilakukan gadis itu, tetapi ketika membuka pintu, sosok gadis itu tak terlihat.Kean berjalan masuk ke kamar Azelyn kemudian melihat secarik kertas yang berada di meja tersebut. Dia mengambil kertas itu kemudian membaca setiap kalimatnya.Azelyn menulis di kertas tersebut bahwa hari ini dia izin untuk pergi karena ada masalah yang terjadi pada temannya. Dia juga mengatakan bahwa dirinya tak tahu apa akan pulang atau tidak.Kean meremas kertas tersebut, bisa-bisanya Azelyn lagi-lagi pergi tanpa sepengetahuannya. Dia mencoba melihat ponselnya dan membuka aplikasi pelacak, kali ini aplikasinya tak berfungsi lagi karena gadis itu mematikan po

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 82. Hari Pertama

    Keesokan harinya Allen langsung menyuruh Laura untuk datang ke perusahaan Marvino. Laura menggunakan kemeja putih dengan rok sepaha untuk pergi ke perusahaan Marvino, pakaiannya benar-benar mencerminkan seorang karyawan wanita di perusahaan. Dia tak tahu posisi apa yang akan diberikan Allen padanya, tetapi dia tak terlalu memikirkannya karena tujuan sebenarnya adalah untuk mendekati pria itu. Laura memesan taksi untuk pergi ke perusahaan tersebut. Ketika taksinya sudah datang, dia lansung meluncur tanpa menunda waktu lagi. Butuh waktu 30 menit untuk sampai ke perusahaan tersebut. Jarak perusahaan Marvino lebih jauh dibanding perusahaan Adhlino, tetapi Laura meyakinkan semangatnya karena dia sudah terlalu lelah untuk mencari pekerjaan dan tak akan membuang kesempatan emas ini. Laura berjalan memasuki perusahaan, tiba-tiba seisi perusahaan meliriknya kemudian berbisik-bisik membuatnya merasa risih. Sepertinya berita tentang dirinya yang dipecat di perusahaan Adhlino secara tak t

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 81. Masalah baru

    Laura berdiri diam di tengah jembatan. Di belakangnya beberapa motor dan mobil berlalu lalang tanpa memedulikan dirinya yang sedang berdiri sendirian. Dia menatap kosong ke arah air sungai yang mengalir dengan deras. Gadis bermanik coklat itu sudah mengirimkan lamaran pekerjaannya ke berbagai tempat setelah dia dipecat dari Perusahaan Adhlino, tetapi satu pun tak ada yang menghubunginya untuk interview. Laura mengacak-acak rambutnya kesal. Dia meremas dokumen lamaran pekerjaannya dengan perasaan penuh emosi. "Azelyn! Ini semua gara-gara kamu! Berani-beraninya kamu menghancurkan karirku! Aku tak akan tinggal diam, aku pasti akan membalasmu!" teriak Laura emosi. Suara teriakannya tenggelam karena suara mobil dan motor yang mengebut. Laura melampiaskan emosinya dengan mengacak-acak rambutnya frustasi. Tanpa sengaja dokumennya terlepas dari genggaman dan terjun jatuh ke bawah sungai. Laura secara spontan menaikkan kaki kanan ke penghalang jembatan mencoba untuk menangkap dokumen

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 80. Kecemburuan membawa masalah

    Lino tak menduga bahwa Reliza akan mengatakan itu. Dia melirik ke arah Kean yang masih terdiam sembari menyisir rambutnya ke belakang. "Sepertinya Anda sangat mengenal saya, Nona Reliza," ucap Kean dingin. Dia menatap tajam pada gadis itu kemudian melanjutkan kalimatnya, "Karena Anda terlihat sangat mengenal saya, Anda pasti tahu bagaimana sikap saya pada wanita selama ini, kan?" tanyanya. Reliza terdiam, tentu saja dia sangat mengetahui itu. Karena dia adalah salah satu wanita yang mengejar Kean, tetapi pria itu tak pernah meliriknya sedikit pun. "Saya akan langsung mengatakan tidak suka dan sangat membenci wanita yang selalu ingin menempel pada saya. Jadi, apa Anda masih menganggap saya berbohong dan meragukan pernikahan saya sebagai pernikahan palsu yang diatur?" kata Kean yang langsung membuat Reliza terdiam. Reliza menggenggam erat ujung gaunnya mendengar penuturan Kean. Tentu saja wanita yang selalu menempel pada pria itu yang dimaksud adalah dirinya. Kean melirik ding

  • Terikat Cinta CEO Posesif   79. Pertanyaan yang berulang

    Allen melirik pada Azelyn sembari mencoba menahan tawanya. Dia merasa tak percaya dengan situasi yang dia hadapi sekarang. Rumor yang diketahui Allen selama ini adalah Kean memiliki sifat yang dingin. Sebelumnya juga banyak yang mengatakan bahwa Kean adalah pria yang tak berperasaan. Namun, apa ini? Kean justru terlihat sangat posesif pada Azelyn. "Maafkan saya atas sikap saya selama ini, Tuan Kean," kata Allen sambil sedikit membungkuk sebagai tanda permintaan maafnya. "Karena saya sudah berpisah cukup lama dengan Azelyn, saya masih ingin bertemu dan mengobrol dengannya lebih lama lagi, tapi sepertinya saya sudah melewati batas," lanjutnya sembari melirik wanita bermanik biru itu. Kean mengeratkan rangkulannya ketika mendengar perkataan Allen. Perasaannya terasa berdenyut sakit mendengar kalimat itu. Apa itu memiliki arti bahwa pria itu masih menyimpan perasaan pada istrinya? "Saya harap ini tidak terjadi lagi, saya merasa tak nyaman jika istri saya bertemu dengan pria lain t

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 78. Cemburu?

    Kean berniat untuk menghampiri mereka, tetapi tiba-tiba dia menghentikan langkahnya lalu segera berbalik membelakangi mereka berdua yang belum menyadari kehadirannya. "Kenapa aku marah?" gumam Kean merasa heran dengan sikapnya sendiri, lalu mengurungkan niat untuk menghampiri Azelyn lalu segera keluar dari restauran tersebut. Meski mengatakan itu, Kean tetap menunggu Azelyn dan Allen yang masih mengobrol di dalam restauran. Dia duduk di dalam mobil sambil memperhatikan pintu restauran menunggu mereka untuk keluar. Tepat saat itu Azelyn dan Allen keluar dari restauran lalu kembali menjalankan mobil mereka menuju ke tempat selanjutnya. Kean mengikuti ke mana tujuan mereka berdua selanjutnya dari belakang. Allen mengendarai mobil kemudian tak sengaja melihat kaca spion mobilnya, dan menyadari mobil yang berada di belakangnya sedang mengikuti mereka. Allen mencoba berbelok ke arah lain dan mobil itu tetap mengikuti arah yang dia tuju. "Mau ke mana? Apartemenku bukan ke arah si

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 77. Makan Malam Bersama Allen

    Azelyn berjalan keluar perusahaan sambil melamun, dirinya mengenal Kevin lebih dari 8 tahun, dan pria itu adalah cinta dan pacar pertama Azelyn. Dulu Azelyn sangat tak bisa melihat Kevin bersedih, karena menginginkan pria itu selalu bahagia di setiap harinya dan mencoba mencari segala cara untuk menghiburnya. Namun, ketika berpapasan dengan Kevin tadi dan melihat raut wajah Kevin yang hendak menangis, Azelyn tak merasakan perasaan apa pun lagi. Dia merasa tak peduli dengan apa yang akan terjadi pada pria itu selanjutnya. Sepertinya perasaannya pada Kevin memang sudah tak tersisa lagi. Azelyn memilih untuk tak terlalu memikirkan itu lagi, mencoba melihat sekeliling perusahaan mencari mobil Kean, tetapi tak terlihat tanda-tanda mobil itu di sekitar situ. Dia berpikir mungkin pria itu sudah pulang lebih dulu untuk beristirahat. Ketika Azelyn hendak pergi menuju halte bus, tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti tepat di hadapannya. Kaca mobil itu mulai turun dan terlihat Allen berad

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 76. Penyesalan yang terlambat

    "Apa jangan-jangan kamu cemburu?" "Apa?" Mata Azelyn membelalak, apa bertanya mengenai urusan Kean dengan Nona Marvino termasuk ke dalam kategori cemburu? Azelyn mendorong tubuh Kean agar sedikit menjauh kemudian bangkit dari kursi kerja pria itu. "Tentu saja tidak, aku hanya penasaran dengan pertemuan sesama pengusaha besar," ucap Azelyn beralasan.Jawaban Azelyn justru semakin membuat Kean mengangkat sebelah alisnya bingung. "Aku sudah menawarimu untuk ikut, kalau kamu penasaran, seharusnya kamu menerima tawaran untuk pergi bersamaku." Azelyn langsung menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. "Tidak, aku memang penasaran, tapi aku tahu batasanku," kata Azelyn sembari tersenyum simpul. "Karena semua berkas sudah selesai diperiksa, aku izin pergi," lanjutnya sambil sedikit membungkuk memberi hormat lalu melangkah meninggalkan ruangan. Kean memandangi punggung Azelyn yang berjalan menuju pintu ruangan, kemudian merapikan berkas-berkas tersebut kemudian menghubungi Lino agar datang me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status