Share

Bab 41. Menggoda

Penulis: Penadiary
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-24 23:38:41

Azelyn memutar bola matanya malas sambil memijat bahu Kean. Lelaki itu memberikan hukuman padanya dengan memberi pijatan pada pria itu sambil melihat Kean duduk di sofa menikmati kue yang dia belikan.

Azelyn sempat takut saat Kean berjalan mendekatinya dan memojokkannya. Dia berpikir lelaki itu berniat memberikan hukuman seperti yang terakhir kali mereka lakukan di ruangan itu, sehingga Azelyn langsung menutup mata pasrah.

'Dasar gila! Apa yang kamu pikirkan!" gerutu Azelyn dalam hati sambil memukul kepalanya pelan. Sepertinya pikirannya sudah mulai membayangkan hal-hal yang seharusnya tak dia pikirkan.

"Pijatanmu mulai melemah," kata Kean sambil mendongak melirik ke arah Azelyn. Gadis itu lansung kembali memijat bahu Kean dengan seluruh tenaganya.

Bahu Kean benar-benar lebar dan tegap membuat Azelyn kelelahan dan cepat kehilangan tenaga. Gadis itu meminta keringanan pada pria itu karena kakinya terasa pegal berdiri sejak tadi.

Kean menyuruh Azelyn untuk duduk di sampingnya. Sete
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 42. Gaun yang indah

    Lino meniup kuping Reliza membuat gadis itu bergidik. Melihat ekspresi gadis itu membuat Lino tertawa kecil. Dia meletakkan kunci mobil di meja tepat di depan gadis itu lalu bangkit dan berjalan duduk di hadapan Reliza. "Kenapa wajahmu memerah? Apa kamu menyukainya? Sekarang kamu juga menyukaiku?" tanya Lino mengangkat sudut bibirnya. "A-apa katamu!" teriak Reliza sambil menyentuh kedua pipinya. "Aku hanya menyukai Kean, dan aku menyukaimu hanya sebatas menjadi teman tidurku! Meski pada akhirnya kamu menolak," lanjutnya sambil meminum air mineral yang berada di meja. Reliza melirik ke arah kunci mobil yang diserahkan oleh Lino. Kebetulan semalam gadis itu menghubungi Lino dan bertemu dengannya. Reliza menghubungi pria itu untuk menawarkan sebagai teman tidurnya dan semalam mereka sempat tidur bersama. Namun, tiba-tiba seseorang menghubungi Lino dan lelaki itu menghentikan aktivitasnya di tengah-tengah. Dia meminjam mobil miliknya lalu meninggalkannya begitu saja. Setelah itu Li

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 43. Bertemu saingan

    Azelyn menatap bingung mendengar perkataan Kean. Dia bertanya-tanya kenapa lelaki itu melarangnya untuk menggunakan gaun lagi. Apakah dirinya ternyata terlihat buruk saat menggunakan gaun? "Kamu tidak cocok pakai gaun," ucap Kean. Tebakan gadis itu ternyata benar. Azelyn meremas gaunnya mencoba menahan perasaannya yang merasa kecewa mendengar perkataan Kean. Padahal ketika bercermin di salon tadi, Azelyn melihat dirinya lumayan cantik, bahkan karyawan salon itu juga memujinya. Namun, dia tak tahu bahwa dari pandangan Kean dia terlihat tak cocok. Jika memang terlihat jelek, kenapa Kean tak menyuruhnya untuk mengganti pakaian? Azelyn kembali memalingkan wajahnya ke arah luar jendela. Dia merasa lebih baik memandangi jalan raya dibanding berbicara dengan Kean yang hanya akan membuat perasaannya sakit. Dirinya juga mulai bertanya-tanya kenapa lelaki itu menyuruhnya menggunakan gaun di siang hari begini. Kean memutar musik untuk menghilangkan keheningan di dalam mobil. Mereka melan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 44. Perasaan ini

    Azelyn sedikit terkejut mendengar pertanyaan yang keluar dari Reliza. Mau dilihat dari manapun, sudah jelas bahwa dirinya dan Kean adalah atasan dan bawahan. Mengingat bagaimana Kean menyulitkan hidupnya meski baru sehari menjadi asisten pria itu. Azelyn melirik ke arah Kean yang hanya kembali meneguk minumannya tanpa menjawab pertanyaan Reliza. Melihat Kean yang tak kunjung menjawab, membuat dirinya sedikit berharap bahwa pria itu akan menjawab seperti yang terlintas di imajinasinya. Meski Azelyn tahu bahwa hubungan Kean dan Reliza pasti tak biasa, tetapi di dalam lubuk hatinya entah kenapa gadis itu mengharapkan Kean akan mengakui dirinya sebagai istri, meski itu hanya karena kontrak pernikahan. Reliza tak mengalihkan pandangannya pada Kean karena menunggu jawaban pria itu. Lino melirik Reliza lalu mengalihkan pandangannya pada Kean, padahal menurutnya pertanyaan Reliza cukup mudah untuk di jawab, tetapi sahabatnya itu justru terdiam cukup lama membuatnya bertanya-tanya. "Itu bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 45. Kejadian mengesalkan

    "Sepertinya itu bukan pertanyaan sopan untuk ditanyakan, Nona Reliza," Azelyn balik menatap wnaita itu. Reliza mengepalkan tangannya erat menahan emosi. Padahal dirinya selama ini sangat berusaha menarik perhatian Kean agar mau tidur dengannya, tetapi dia tak menyangka bahwa pria itu ternyata lebih tertarik pada gadis yang lebih rendah dari dirinya. "Aku pernah tidur dengan Kean. Bahkan semalam kami juga melakukannya," lanjut Reliza berbohong. Niatnya sebenarnya adalah untuk kembali memancing Azelyn agar dia menjawab pertanyaannya. Namun, Azelyn masih hanya menatap datar tanpa ekspresi. Ternyata benar dugaannya bahwa Kean terlambat datang karena menghabiskan waktu dengan Reliza.Melihat Azelyn yang diam saja, Reliza merasa kesal, dia mendekatkan tubuhnya pada Azelyn dan membisikkan sesuatu di telinga Azelyn, "Jangan mengira kamu dapat menggoda Kean."Mungkin saja sedari awal tujuan Kean mengajaknya menjalani kontrak pernikahan adalah hanya untuk menjadikan dirinya salah satu tem

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 46. Tidur bersama

    Reliza terdiam membeku mendengar sentakan dari Kean. Dia menatap pria itu tak percaya, biasanya Kean hanya akan mengabaikannya, tetapi untuk pertama kalinya pria itu membentaknya. Kean menyuruh Lino untuk menepikan mobilnya. Dia membuka pintu dengan kasar kemudian keluar dari mobil. Dirinya juga membukakan pintu mobil depan kemudian menarik lengan Azelyn untuk keluar. Kean menyuruh Lino menggantikannya pergi ke proyek dan membantunya memeriksa keadaan di sana. Dia berniat untuk kembali lebih dulu ke perusahaan. Lino melirik sebentar ke arah Reliza yang sedang menunduk terdiam kemudian kembali melajukan mobil itu meninggalkan Kean dan Azelyn. Azelyn melirik ke arah Kean yang kini sedang menatap ponselnya. Dia terkejut melihat kejadian tadi. Bagaimana bisa pria itu bersikap kasar pada Reliza? "Kita istirahat sebentar," ucap Kean sambil mengacak-acak rambutnya kasar. Kean melirik sekeliling jalan kemudian berjalan ke arah barat. Tanpa bertanya, Azelyn hanya mengikuti langkah pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 47. Ingatan menyakitkan

    "Kean perkenalkan, sekarang dia akan menjadi ibumu," ucap ayahnya pada Kean yang masih berumur 9 tahun. "Ibu? Sekarang Kean punya Ibu? Hore!" teriak Kean sambil jingkrak kegirangan. Wanita yang disebut sebagai ibu itu tersenyum sambil mengelus rambut Kean dengan lembut. Ayah Kean menyerahkan seluruh pengasuhan pada wanita itu untuk merawat Kean. Kean kecil merasa bahagia kini setiap berangkat dan pulang sekolah, dia diantar dan dijemput oleh seorang ibu seperti anak-anak lainnya. Ketika ayahnya pergi ke luar negeri beberapa bulan untuk bekerja, Kean hanya menghabiskan waktu bersama ibu tirinya. Kean menghadiri acara pesta ulang tahun temannya. Di sana Ibu Kean ikut hadir dan mengobrol dengan ibu murid lainnya. Mereka mengobrol tentang kehebatan anaknya masing-masing. Ibu Kean tak mau kalah, dia memanggil Kean untuk memamerkannya pada para ibu itu. "Benar, kan, Kean sayang? Kalau kamu mendapatkan nilai 100 sempurna dan sibuk belajar les sepulang sekolah?" tanya ibu Kean s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 48. Ajakan Dadakan

    Azelyn perlahan mengangkat tangannya dan menyentuh bekas luka yang berada di dada Kean. Sentuhan tiba-tiba itu membuat pria itu terkejut. "Itu pasti sangat menyakitkan," lirih Azelyn sambil menyentuh luka itu. Ia mengeluarkan ekspresi sedih. Kean tertegun melihat ekspresi yang terlukis di wajah Azelyn. Beberapa saat dirinya sadar dari lamunan kemudian langsung menepis tangan gadis itu. Kean berjalan menjauh kemudian mengambil kemeja yang berada di kuris lalu segera menggunakannya kembali. Dia melirik ke arah Azelyn yang masih memperhatikannya. "Ayo pergi," ucap Kean singkat sambil berjalan keluar kamar meninggalkan Azelyn yang masih duduk di ranjang. Entah kenapa belakangan ini jantungnya terasa berdegup ketika melihat wajah gadis itu dari dekat. Mungkin dia terlalu menaruh perhatian pada Azelyn padahal tujuannya mendekati gadis itu hanya untuk menggunakannya sebagai pelampiasan. Kean memesan taksi untuk kembali ke perusahaan. Dalam perjalanan, dia dan Azelyn tak mengobrol sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 49. Pertimbangan

    Lino menghela napas lalu bangkit dari hadapan Reliza membuat gadis itu kesal karena ajakannya tak dijawab. Gadis itu menarik ujung kemeja Lino membuat pria itu menoleh. "Bukankah aku pernah bilang kalau aku tak mau menjadi pilihan kedua untukmu, Nona Reliza?" kata Lino membuat gadis itu terdiam dan melepaskan pegangannya pada kemeja Lino. Lino kembali ke tempat duduknya dan memandangi Reliza yang hanya menunduk. "Aku akan mempertimbangkannya." Perkataan Lino membuat Reliza mendongak dan memandangi pria itu dengan tatapan berbinar. "Aku akan menunggu jawabanmu," ungkap Reliza dengan semangat. Lino terdiam melihat ekspresi gadis itu. Dia mengambil air mineral yang berada di hadapannya lalu meneguknya hingga habis. Entah kenapa setelah mendengar ajakan Reliza, jantungnya berdegup tak karuan. Reliza yang tadi menangis kini tersenyum bahagia. Dia tak tahu apa nanti yang akan dikatakan oleh ayahnya, tetapi bagaimanapun yang menjalani kehidupan pernikahan nanti adalah dirinya. Apala

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31

Bab terbaru

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 84. Target Baru

    Laura berjalan menuju ruangan karyawan dengan perasaan gembira. Dia merasa bahwa mendekati Allen adalah pilihan yang tepat. Dirinya merasa pria itu lebih mudah daripada Kean.Laura mulai menyapu dan memunguti sampah-sampah kertas yang berserakan di lantai. Dia merasa enggan memungut itu, seharusnya posisinya sebagai karyawan yang memiliki meja kerja, bukan yang membersihkan seperti ini.Laura terpaksa melakukan tugas itu karena hal yang dia pikirkan adalah bertahan di perusahaan ini sampai dirinya berhasil mendapatkan Allen."Ambilin aku minum dong," ucap salah satu karyawan wanita pada Laura sambil masih fokus mengetik pada komputernya.Laura menoleh ke sana kemari mencoba mencari tahu kepada siapa wanita itu berbicara. Melihat tak ada orang di sekitarnya, dia lebih memilih untuk melanjutkan membersihkan lantai.Wanita itu merasa kesal ketika Laura mengabaikan perintahnya begitu saja. Dia kemudian menggebrak meja dengan keras membuat sekeliling menatapnya, begitu juga dengan Laura."

  • Terikat Cinta CEO Posesif   bab 83. Mendapat Keringanan

    Kean mengerjapkan matanya beberapa kali ketika sinar matahari masuk dari sela-sela jendelanya. Dia mencoba mengambil ponselnya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, sepertinya dia bangun kesiangan karena kelelahan sejak kemarin.Kean segera bangkit kemudian berjalan keluar kamar dan melewati kamar Azelyn, dia mencoba mencari tahu apa yang dilakukan gadis itu, tetapi ketika membuka pintu, sosok gadis itu tak terlihat.Kean berjalan masuk ke kamar Azelyn kemudian melihat secarik kertas yang berada di meja tersebut. Dia mengambil kertas itu kemudian membaca setiap kalimatnya.Azelyn menulis di kertas tersebut bahwa hari ini dia izin untuk pergi karena ada masalah yang terjadi pada temannya. Dia juga mengatakan bahwa dirinya tak tahu apa akan pulang atau tidak.Kean meremas kertas tersebut, bisa-bisanya Azelyn lagi-lagi pergi tanpa sepengetahuannya. Dia mencoba melihat ponselnya dan membuka aplikasi pelacak, kali ini aplikasinya tak berfungsi lagi karena gadis itu mematikan po

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 82. Hari Pertama

    Keesokan harinya Allen langsung menyuruh Laura untuk datang ke perusahaan Marvino. Laura menggunakan kemeja putih dengan rok sepaha untuk pergi ke perusahaan Marvino, pakaiannya benar-benar mencerminkan seorang karyawan wanita di perusahaan. Dia tak tahu posisi apa yang akan diberikan Allen padanya, tetapi dia tak terlalu memikirkannya karena tujuan sebenarnya adalah untuk mendekati pria itu. Laura memesan taksi untuk pergi ke perusahaan tersebut. Ketika taksinya sudah datang, dia lansung meluncur tanpa menunda waktu lagi. Butuh waktu 30 menit untuk sampai ke perusahaan tersebut. Jarak perusahaan Marvino lebih jauh dibanding perusahaan Adhlino, tetapi Laura meyakinkan semangatnya karena dia sudah terlalu lelah untuk mencari pekerjaan dan tak akan membuang kesempatan emas ini. Laura berjalan memasuki perusahaan, tiba-tiba seisi perusahaan meliriknya kemudian berbisik-bisik membuatnya merasa risih. Sepertinya berita tentang dirinya yang dipecat di perusahaan Adhlino secara tak t

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 81. Masalah baru

    Laura berdiri diam di tengah jembatan. Di belakangnya beberapa motor dan mobil berlalu lalang tanpa memedulikan dirinya yang sedang berdiri sendirian. Dia menatap kosong ke arah air sungai yang mengalir dengan deras. Gadis bermanik coklat itu sudah mengirimkan lamaran pekerjaannya ke berbagai tempat setelah dia dipecat dari Perusahaan Adhlino, tetapi satu pun tak ada yang menghubunginya untuk interview. Laura mengacak-acak rambutnya kesal. Dia meremas dokumen lamaran pekerjaannya dengan perasaan penuh emosi. "Azelyn! Ini semua gara-gara kamu! Berani-beraninya kamu menghancurkan karirku! Aku tak akan tinggal diam, aku pasti akan membalasmu!" teriak Laura emosi. Suara teriakannya tenggelam karena suara mobil dan motor yang mengebut. Laura melampiaskan emosinya dengan mengacak-acak rambutnya frustasi. Tanpa sengaja dokumennya terlepas dari genggaman dan terjun jatuh ke bawah sungai. Laura secara spontan menaikkan kaki kanan ke penghalang jembatan mencoba untuk menangkap dokumen

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 80. Kecemburuan membawa masalah

    Lino tak menduga bahwa Reliza akan mengatakan itu. Dia melirik ke arah Kean yang masih terdiam sembari menyisir rambutnya ke belakang. "Sepertinya Anda sangat mengenal saya, Nona Reliza," ucap Kean dingin. Dia menatap tajam pada gadis itu kemudian melanjutkan kalimatnya, "Karena Anda terlihat sangat mengenal saya, Anda pasti tahu bagaimana sikap saya pada wanita selama ini, kan?" tanyanya. Reliza terdiam, tentu saja dia sangat mengetahui itu. Karena dia adalah salah satu wanita yang mengejar Kean, tetapi pria itu tak pernah meliriknya sedikit pun. "Saya akan langsung mengatakan tidak suka dan sangat membenci wanita yang selalu ingin menempel pada saya. Jadi, apa Anda masih menganggap saya berbohong dan meragukan pernikahan saya sebagai pernikahan palsu yang diatur?" kata Kean yang langsung membuat Reliza terdiam. Reliza menggenggam erat ujung gaunnya mendengar penuturan Kean. Tentu saja wanita yang selalu menempel pada pria itu yang dimaksud adalah dirinya. Kean melirik ding

  • Terikat Cinta CEO Posesif   79. Pertanyaan yang berulang

    Allen melirik pada Azelyn sembari mencoba menahan tawanya. Dia merasa tak percaya dengan situasi yang dia hadapi sekarang. Rumor yang diketahui Allen selama ini adalah Kean memiliki sifat yang dingin. Sebelumnya juga banyak yang mengatakan bahwa Kean adalah pria yang tak berperasaan. Namun, apa ini? Kean justru terlihat sangat posesif pada Azelyn. "Maafkan saya atas sikap saya selama ini, Tuan Kean," kata Allen sambil sedikit membungkuk sebagai tanda permintaan maafnya. "Karena saya sudah berpisah cukup lama dengan Azelyn, saya masih ingin bertemu dan mengobrol dengannya lebih lama lagi, tapi sepertinya saya sudah melewati batas," lanjutnya sembari melirik wanita bermanik biru itu. Kean mengeratkan rangkulannya ketika mendengar perkataan Allen. Perasaannya terasa berdenyut sakit mendengar kalimat itu. Apa itu memiliki arti bahwa pria itu masih menyimpan perasaan pada istrinya? "Saya harap ini tidak terjadi lagi, saya merasa tak nyaman jika istri saya bertemu dengan pria lain t

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 78. Cemburu?

    Kean berniat untuk menghampiri mereka, tetapi tiba-tiba dia menghentikan langkahnya lalu segera berbalik membelakangi mereka berdua yang belum menyadari kehadirannya. "Kenapa aku marah?" gumam Kean merasa heran dengan sikapnya sendiri, lalu mengurungkan niat untuk menghampiri Azelyn lalu segera keluar dari restauran tersebut. Meski mengatakan itu, Kean tetap menunggu Azelyn dan Allen yang masih mengobrol di dalam restauran. Dia duduk di dalam mobil sambil memperhatikan pintu restauran menunggu mereka untuk keluar. Tepat saat itu Azelyn dan Allen keluar dari restauran lalu kembali menjalankan mobil mereka menuju ke tempat selanjutnya. Kean mengikuti ke mana tujuan mereka berdua selanjutnya dari belakang. Allen mengendarai mobil kemudian tak sengaja melihat kaca spion mobilnya, dan menyadari mobil yang berada di belakangnya sedang mengikuti mereka. Allen mencoba berbelok ke arah lain dan mobil itu tetap mengikuti arah yang dia tuju. "Mau ke mana? Apartemenku bukan ke arah si

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 77. Makan Malam Bersama Allen

    Azelyn berjalan keluar perusahaan sambil melamun, dirinya mengenal Kevin lebih dari 8 tahun, dan pria itu adalah cinta dan pacar pertama Azelyn. Dulu Azelyn sangat tak bisa melihat Kevin bersedih, karena menginginkan pria itu selalu bahagia di setiap harinya dan mencoba mencari segala cara untuk menghiburnya. Namun, ketika berpapasan dengan Kevin tadi dan melihat raut wajah Kevin yang hendak menangis, Azelyn tak merasakan perasaan apa pun lagi. Dia merasa tak peduli dengan apa yang akan terjadi pada pria itu selanjutnya. Sepertinya perasaannya pada Kevin memang sudah tak tersisa lagi. Azelyn memilih untuk tak terlalu memikirkan itu lagi, mencoba melihat sekeliling perusahaan mencari mobil Kean, tetapi tak terlihat tanda-tanda mobil itu di sekitar situ. Dia berpikir mungkin pria itu sudah pulang lebih dulu untuk beristirahat. Ketika Azelyn hendak pergi menuju halte bus, tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti tepat di hadapannya. Kaca mobil itu mulai turun dan terlihat Allen berad

  • Terikat Cinta CEO Posesif   Bab 76. Penyesalan yang terlambat

    "Apa jangan-jangan kamu cemburu?" "Apa?" Mata Azelyn membelalak, apa bertanya mengenai urusan Kean dengan Nona Marvino termasuk ke dalam kategori cemburu? Azelyn mendorong tubuh Kean agar sedikit menjauh kemudian bangkit dari kursi kerja pria itu. "Tentu saja tidak, aku hanya penasaran dengan pertemuan sesama pengusaha besar," ucap Azelyn beralasan.Jawaban Azelyn justru semakin membuat Kean mengangkat sebelah alisnya bingung. "Aku sudah menawarimu untuk ikut, kalau kamu penasaran, seharusnya kamu menerima tawaran untuk pergi bersamaku." Azelyn langsung menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. "Tidak, aku memang penasaran, tapi aku tahu batasanku," kata Azelyn sembari tersenyum simpul. "Karena semua berkas sudah selesai diperiksa, aku izin pergi," lanjutnya sambil sedikit membungkuk memberi hormat lalu melangkah meninggalkan ruangan. Kean memandangi punggung Azelyn yang berjalan menuju pintu ruangan, kemudian merapikan berkas-berkas tersebut kemudian menghubungi Lino agar datang me

DMCA.com Protection Status