Share

Bab 9. Kesepakatan

Author: Aries grils
last update Last Updated: 2023-02-07 11:06:52
"Lepas nggak, " Kanaya melototkan mata, mencoba menghempaskan cekalan tangan Rey.

Bukannya melepaskan, Rey justru semakin menahannya, "Bisa diam nggak!" ujar Rey, dengan tatapan tajam mematikan.

Mendapat tatapan tajam dari Rey sontak membuat nyali Kanaya menciut, apalagi Kanaya baru menyadari, jika wajah Rey begitu dekat dengannya, membuat Kanaya menjadi gugup, aroma tubuh Rey sampai menyeruak masuk ke Indra penciumannya, "Bisa nggak! kalau bicara nggak usah deket-deket? "ujar Kanaya, Yang merasa risih.

Rey juga baru menyadari, Jika dia berdiri terlalu dekat dengan Kanaya, Sontak Rey ikut mensejajarakan tubuhnya, dia sedikit malu dan gugup. Tak membantah, Rey menuruti apa kata Kanaya, Rey segera melepaskan Cakalan tangannya, lalu melangkah menuju kantin yang ada di rumah sakit itu.

Kanaya dan Rey berjalan beriringan, membuat semua mata menatap ke arah mereka dengan penuh tanya, terutama rekan sejawat Kanaya.

"Cie, udah Move-on ni!" seru Vera, yang merupakan rekan sejawat Kanaya di Ruma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 10. Hari Pernikah

    "Saya tidak ingin menunggumu berfikir! Kamu mempunyai banyak persyaratan, Saya hanya memiliki dua persyaratan! Jika kamu tidak ingin mengikuti persyaratan saya, silakan katakan kepada Om Amar ataupun Tante Amy, kalau kamu ingin menolak Perjodohan ini, atau Biarkan saya mengatakan Jika kamu meminta saya menyetujui persyaratan konyol mu," ujar Rey.Mendengar ucapan Rey, membuat emosi Kanaya membuncah, Kanaya benar-benar kesal. Kanaya menatap Rey tajam, "bisa nggak sih nggak ngeselin!" saut Kanaya kemudian.Rey hanya mengedikan bahu mendengar protes Kanaya. "Saya hitung sampai tiga, jika kamu tidak memberi keputusan maka saya akan mengatakan apa yang baru saja kamu katakan!""Sa-tu, Du_" belum sempat Rey mengucapkan kata selanjutnya, Kanaya sudah berseru, "Baiklah saya menyetujui untuk tinggal bersama, tapi kita harus tidur dalam kamar yang terpisah! Dan satu lagi jangan mencampuri apapun urusan ku, aku pun sebaliknya, tidak akan mencampuri semua urusan mu!" ujar KanayaRey mengangguk,

    Last Updated : 2023-02-08
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 11. Pengantin Baru

    "Nah, sekarang mempelai pria boleh mencium kening istrinya, Sekarang kan sudah sah! " ucap Penghulu seraya tersenyum.Rey melihat Kanaya yang tengah memalingkan wajahnya ke arah lain. tampak Kanaya sesekali menempelkan tisu di sudut matanya. Rey mendekatkan bibirnya ke telinga Kanaya. "Ayo selesaikan ini dengan cepat, agar kita tidak berlama-lama di tengah-tengah adegan seperti ini. sini menghadap aku!" bisik Rey. sontak Kanaya pun menoleh dan tatapan keduanya bertemu.Rey menghela nafas melihat mata Kanaya memerah, hidung juga memerah layaknya orang tengah menahan tangisnya. Rey menangkup wajah Kanaya dan mencium kening kanaya. Kanaya memejamkan matanya, tidak terasa air matanya benar-benar Luruh, membua Rey kali ini terenyuh. Entah Tangis Bahagia atau justru tangis kesedihan. namun Rey bisak menebak, jika itu adalah tangis kesedihan, tidak mungkin bukan! Kanaya menangis karna bahagia menikah dengan dirinya. Entah lah! Rey tak mengerti, pasalnya Rey menyadari, jika Kanaya pun terpak

    Last Updated : 2023-02-09
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 12. Menggoda Iman

    "Hei, Tenanglah. Apakah kamu ingin membuat semua orang berpikir kita sedang melakukan hal yang tidak-tidak?" ujar Rey kesal.Mendengar ucapan Rey, membuat Kanaya menggigit tangan Rey, "Hai Nay! Aduh tanganku sakit!" seru Rey .Kanaya melepaskan gigitannya. "Rey, Tolonglah! jangan bercanda di saat seperti ini," ujar Kanaya dengan raut muka menahan kesal.Rey mengerutkan dahinya mendengar ucapan Kanaya. "gila! Siapa juga yang bisa bercanda saat tersiksa seperti ini!" kesal Rey."Sudahlah!" sebaiknya jangan terlalu lama di sini, keluarga masih menunggu di bawah!" ucap Kanaya"Oh, aku pikir kamu ingin memintaku untuk....." saut Rey"Rey!" Kanaya membentak Rey, entah apa yang ada di pikiran Rey saat ini, Kanaya benar-benar geram dibuatnya, "ingat perjanjian yang sudah kita buat," seru Kanaya.Rey menghela nafas, mendengar peringatan Kanaya, '(ku biarkan saja kali ini! tapi, tak ada lain kali,berani sekali berteriak padaku)' grutu Rey dalam hati.Melihat Rey yang hanya diam saja, sontak me

    Last Updated : 2023-02-10
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 13. Panik

    "Kepalaku sakit karena botol yang kamu lempar, kamu kasar sekali! Bagaimana jika aku membalasmu? Ucap Rey, sembari melangkah menuju kearah Kanaya.Tubuh Kanaya bergetar, kakinya pun ikut bergetar, "Please jangan gila Rey, kamu sudah berjanji untuk menyetujui kesepakatan yang sudah kita buat," ucap Kanaya sembari memejamkan matanya."Aku berjanji untuk tidur terpisah, dan kita akan berpisah Setelah 1 tahun, tapi aku tidak berjanji untuk tidak menyentuhmu," ucap Rey dengan santainya yang membuat Kanaya semakin ketakutan."Maafkan aku Rey, aku tidak akan melakukannya lagi, aku tidak akan kasar lagi, aku janji!" ucap Kanaya."Aku tidak percaya kepadamu, kamu akan terus mengulanginya," ucap Rey."Tidak! aku benar-benar tidak akan melakukannya lagi, aku sadar Seharusnya aku tidak bersikap berlebihan aku hanya terkejut karena aku tidak biasa melihat laki-laki ada di kamarku, apalagi aku tidak biasa dilihat seperti itu ketika mandi, kamu membuat ku benar-benar kaget," ucap Kanaya panik."Ben

    Last Updated : 2023-02-11
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 14. First Kiss

    "Jadi bagaimana menurut Papa dan Mama! Apakah boleh jika Rey membawa Kanaya untuk tinggal bersama Rey?" tanya Rey sembari menatap Papa Amar dan mama Amy."Rey! kini Kanaya sudah menjadi tanggung jawabmu, tentu saja kami menyerahkan semua keputusan kepada kalian jika memang kalian sudah sepakat untuk tinggal di rumah dinas Papa setuju-setuju saja. Papa hanya menitip pesan, Ingatlah apa yang Papa katakan tadi siang padamu Rey." ujar Papa Amar.Rey mengangguk Seraya tersenyum.Kanaya yang malas mendengarkan percakapan Papanya dan Rey memutuskan naik ke kamarnya terlebih dahulu. Kanaya mengganti pakaiannya dengan linggeri tidur, yang dibalut sebuah auter. Dia merapikan tempat tidur, Kemudian naik ke atas tempat tidur.Kanaya terdiam sesaat, dia melihat sekeliling kamar. Kanaya menarik selimut hingga sebatas dadanya matanya merah mengingat pernikahan yang entah Seperti apa akhirnya. Kanaya sama sekali tidak memiliki perasaan kepada Rey. Kanaya yang sedang melamun tersentak, ketika tiba-tiba

    Last Updated : 2023-02-13
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 15. Ditinggal Pergi

    "Maaf, aku mencuri ciuman mu, semoga kita lekas bertemu kembali, aku harap kita bisa memulai semua dengan awal yang baik," ujar Rey, lalu melangkah keluar dari kamar kanaya, Rey menatap jam dipergelangan tangan nya, yang sudah menunjukan pukul 01:00 dini hari. Rey diliputi rasa gelisah, ingin berpamitan kepada mertuanya, tapi takut mengganggu, namun jika dia tidak berpamitan, akan seperti apa mertuanya menilah dirinya.Rey memberanikan diri melangkah menghampiri kamar Papa Amar, belum sempat Rey mengetuk pintu itu, Mama Amy sudah keluar, sembari membawa gelas kosong. Mama Amy hendak memgambil minum."Lohh Rey, kamu tengah malam begini kok sudah rapih! sudah pakai seragam lagi. Mau kemana? Tanya Mama Amy heran."Mah, Rey mau pamit, Rey ada tugas darurat, telah terjadi gempa, Rey harus segera datang untuk mengirimkan bantuan," ujar Rey.Mama amy terlihat kaget mendengar adanya gempa, "astagfirulla, dimana Rey?kamu sudah berpamitan dengan Kanaya? Tanya Mama Amy.Rey menggeleng, "dicianjur

    Last Updated : 2023-02-15
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 16. Relawan

    "Kanaya ngerti kok Pah!" saut Kanaya.Papa Amar tersenyum, seraya menepuk bahu Kanaya, "kalau begitu Papa berangkat kekantor dulu, kamu istirahat aja dirumah, kamu masih cuti bukan?," tanya Papa Amar.Kanaya mengangguk, "Iya Pah, lusa Kanaya baru praktek lagi," timpal Kanaya."Ya sudah, Papa berangkat," ujar Papa Amar seraya meninggalkan kamar Kanaya.Hari ini Kanaya memilih bersantai menikmati waktu cutinya, dia sama sekali tidak turun keluar dari kamarnya, selain karena malas, dirumahnya pun tidak ada siapa-siapa, hanya ada para ART, Mama Amy tengah pergi arisan, Kak Nesya yang biasanya heboh pun tidak datang kerumah, mungkin Karena Kak Gino telah kembali dari luar kota.Kanaya bersantai dibalkon kamar, dengan memakai masker diwajahnya, serta memutar musik melalui ponselnya, yang membuat hati dan jiwanya menjadi tenang. Baru saja Kanaya ingin memejamkan matanya, ponselnya berdering, Kanaya membuka mata kembali dan menatap layar ponselnya, yang menampilkan nomor baru disana, membuat

    Last Updated : 2023-02-16
  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 17. Terkejut

    "Kamu duluan aja Ver, aku nanti sisanya," Saut Kanaya"Aku tag in tempat duduk dekat aku deh, Semoga nggak saling serobot" ujar Vera sebelum masuk ke dalam Badan bus."Oke deh, makasih ya Ver!" ujar Kanaya. sambil menunggu antrian masuk ke bus, Kanaya lebih memilih diam berdiri di sekitaran, Seraya memainkan ponselnya. hingga tanpa sadar hanya tinggal dirinya dan Dokter Fahmi, jadilah Kanaya dan Dokter Fahmi harus masuk di urutan terakhir.Dokter Fahmi menatap Kanaya dengan tatapan senang. Sedangkan Kanaya sendiri cukup terkejut, dia pikir Dokter Fahmi tidak ikut serta, namun ternyata kini Dokter Fahmi ada disampingnya."Ayo naik Dok," ucap Fahmi, membuyarkan lamunan Kanaya. Kanaya menganguk, lalu naik menuju badan bus. Kanaya menatap kearah Vera yang tengah tersenyum tanpa dosa, karena Vera ternyata sudah duduk bersama Dokter lain. Pastinya laki-laki yang lumayan tampan dan bisa Kanaya pastikan bukan dari Rumah Sakit Royal Hospital. Kanaya mencebikan bibirnya, mau tidak mau dia berja

    Last Updated : 2023-02-17

Latest chapter

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 120. Maha Baik Tuhan..

    Ceklek.. Pintu ruangan VVIP itu terbuka, terlihat Sarah dan Amy serta seorang bayi mungil dalam dekapannya. Kedua wanita itu menyorot ke atas ranjang, dimana Rey tengah bersandar menatap kedatangan mereka. Sesaat mereka terdiam, benar-benar tidak tahu jika ternyata Rey sudah membuka matanya. Sudut bibir Kanaya terangkat, membentuk lengkungan indah. Dia memang sengaja tidak memberi tahu keluarganya, membiarkan ini sebagai sebuah kejutan. Wanita itu bangkit menghampiri Mama dan Ibu mertuanya, lantas mengambil alih bayi yang Amy gendong. "Kenapa pada diem disini?" Ucapan kanaya menyadarkan dua wanita paruh baya itu dari lamunan mereka, bola mata keduanya berkaca-kaca, memandang penuh haru pada Rey yang juga sedang menatap kearah mereka dengan tetesan air mata."Rey, kamu sudah sadar nak?" Sarah berjalan cepat menghampiri putranya, saat dalam perjalanan dia sempat bertanya-tanya mengapa Rey sudah di pindahkan ke ruang VVIP. Ada harapan jika putranya sudah sadar, namun dia tidak terlal

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 119. Tangis Haru..

    Disela-sela kesibukan nya menjadi seorang ibu, Kanaya tidak pernah absen mengurus suaminya. Tiga hari sudah berlalu, kondisi Rey pun sudah membaik. Namun sayang pria itu masih belum membuka matanya.Dokter menyatakan jika Rey mengalami patah tulang kaki dan retak bahu sebelah kanan, serta dadanya yang memar akbitan terjatuh dari ketinggian. Jika mendengar penjelasan Rio, bahwa parasut yang berkembang setelah terjadi ledakan hanya milik Rey dan Deri. Namun sayang Deri mendarat di titik lokasi cukup jauh dari mereka. Sedangkan parasut dua prajurit lainnya tidak sempat berkembang ketika mereka jatuh, begitu pun milik Rio, namun dia masih selamat karena Rey membantunya, jadilah mereka terjatuh bersama dan menyebabkan patah tulang dan lain sebagainya. Rey dan Rio masih sempat sadar dan berusaha menolong teman lainnya, namun sayang hanya mereka yang selamat. Mereka tidak sadarkan diri karena dehidrasi dan tidak memiliki tenaga untuk mecari makanan selama tiga hari belum di temukan. Untung

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 118. Harapan Nyata...

    Sirine Ambulance begitu nyaring mengiri perjalanan mereka menuju Rumah Sakit. Seperti tidak ada habisnya, air mata Kanaya terus mengalir membasahi pipinya. Satu tangannya mengusap wajah Rey, sementara tangan lain menggenggam jari jemari Suaminya begitu erat. Sakit ketika melihat suaminya tak berdaya seperti ini, namun ada setitik rasa syukur karena Rey bisa bertahan. Tidak tergambar seperti apa perasaan Kanaya, di satu sisi dia bahagia bisa melihat Rey selamat, namun di sisi lain ia pun terluka karena keadaan Rey seperti ini."Bertahan Mas!" Kanaya terus mengecup punggung tangan suaminya, wajah tampan yang sangat ia rindukan itu sudah ada di hadapannya. Wajah tampan yang selalu tergambar di malam-malam sunyi yang ia rasakan, malam penuh dengan sejuta rindu yang haus akan bertemu."Anak kita sudah lahir, dia sangat tampan seperti kamu Mas. Dia terus menangis, pasti karena dia ingin bertemu ayahnya." Lagi Kanaya terus membisikan kata-kata di telinga Rey, berharap pria itu merespon apa

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 117. Flashback..

    "Rey.."Pandangan semua orang tertuju pada dua buah Brankar yang mendorong Rey dan Rio. Sesat semua orang yang ada disana termangu, diam dan tak mengatakan apapun. Otak mereka masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi."Tuan Adit.." sapa Lukman, pria yang bertugas menyambut kedatangan para anggota Militer itu nampak menghampiri Keluarga salah satu prajuritnya."Komandan Lukman, Rey masih selamat?" tanya Adit dengan raut kagetnya.Lukman mengernyitkan dahi. "Apa Rian belum memberi tahu. Rey memang selamat," jelasnya.Seketika tangis Kanaya kembali pecah, ia yang semula tak percaya buru-buru mengejar Brankar yang tengah di dorong menuju sebuah Ambulance. Disusul Amy yang turut mengejar putrinya. "Jadi Rey masih selamat? Rian bilang dia tidak selamat," sahut Adit.Flashback.."Bertahan Rey, inget Kanaya, anak kalian sudah lahir.." Terus saja Rian membisikan sesuatu ke telinga sahabatnya, berharap Rey bisa bertahan sebelum mereka tiba di Rumah Sakit yang ada di Wamena.Sudah dipastikan t

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 116. Penjemputan..

    Matahari bersinar begitu cerah di hari ini. Namun tak secerah wajah Kanaya dan seluruh keluarganya. Dua buah mobil melaju beriringan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, sebab siang ini seluruh korban tragedi meledaknya Helikopter yang tengah bertugas di Irian Jaya akan segera tiba.Semua perisapan pemakaman dan hal lainnya di siapkan oleh Anggota Militer. Karena mereka akan di kuburkan mengikuti prosedur kemiliteran.Pandangan Kanaya terlihat kosong, wanita itu hanya diam memandangi luar jendela. Tidak lagi ada air mata yang mengalir di Pipinya. Semua telah ia tumpahkan ketika dirinya baru tersadar beberapa jam lalu. Tidak ada yang tahu apa yang tengah wanita itu fikirkan, sebab dirinya hanya diam dan enggan membuka suara. Bayi yang baru Kanaya lahirkan pun tak diperdulikannya.Di dalam mobil itu ada Arga kakak iparnya, Amar sang Papa, serta Amy mamanya. Sementara mertuanya membawa mobil lain yang di kemudikan sopir mereka. Sedangakn Bayi Kanaya dan Rey sengaja di tinggalkan bersama

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 115. Penantian Yang Sia-sia

    "Kanaya..."Pandangan semua orang tertuju pada Sarah dan Kanaya, rupanya apa yang mereka bahas sedari tadi didengar pula oleh kedua wanita berbeda usia itu."Kalian bohong kan? mas Rey nggak kenapa-napa kan?" Lagi Kanaya mengulangi apa yang sudah ia tanyakan. Berharap jika semua itu hanya candaan seluruh keluarganya.Buru-buru Amy memghampiri putrinya, begitupun dengan Adit yang turut mendekati Sarah."Sayang, bangun nak!" Air mata Amy tak mampu ia tahan lagi, melihat putrinya yang histeris seperti ini membuatnya sedih."Pah, Rey nggak kenapa-napa kan Pah? Dia sudah di temukan dalam keadaan selamat kan?" tanya Sarah penuh harapan.Lidah Adit terasa kelu, mulut nya tak mampu menjawab apa yang istrinya tanyakan. Sungguh dia pun syok dan sedih mengetahui Rey telah ditemukan, namun dalam keadaan tak bernyawa.Perkataan ibu mertuanya sontak membuat Kanaya terdiam, mencerna maksud ucapan wanita paruh baya itu. Dia mulai memahami jika memang telah terjadi sesuatu pada Rey. Namun seluruh kelu

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 114. Ditemukan

    Penyusuran terus dilanjutkan setelah Jenazah Deri di efakuasi menggunakan Helikopter. Rasa sedih mereka belum menghilang, namun tugas harus tetap berjalan, terus melanjutkan pencarian di tengah duka yang di rasa. Namun kali ini tidak seperti sebelumnya, sebab semangat mereka terkikis oleh penemuan Jenazah salah satu rekan mereka."Kap, bagaimana kalau ternyata Kapten Rey sudah tidak ada juga?" Tiba-tiba saja Yanto mengatakan sesuatu yang membuat Rian kesal. "Bicara apa kamu To? Berdoa yang baik-baik, jangan asal bicara," sergahnya tak suka.Yanto menghela napas dalam, terus saja dia teringat akan rekannya Ari yang hingga kini belum juga di temukan.Penemuan tadi seakan menjadi pertanda bahwa tidak akan ada anggota lain yang masih hidup. Apa lagi dihari ke tiga ini.Suara anggota Militer terus saja bersahutan menggema didalam hutan itu. Namun nihil, tetap tidak ada respon, maupun tanda yang menunjukan dimana keberadaan Rey dan tiga rekan lainnya. Jujur, jika sebenarnya Rian pun mulai m

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   Bab 113. Kabar Duka

    "Hati-hati sayang." Amy membantu putrinya turun dari mobil, sementara Sarah menggendong cucunya. Setelah tiga hari di rawat, akhirnya Mariana memperbolehkan Kanaya pulang. Sedari kemarin kondisinya pun sudah membaik, namun pihak keluarga sengaja menunda kepulangan nya. Ketiga wanita itu berjalan beriringan memasuki kediamana Amar, sementara mereka memutuskan Kanaya untuk tinggal disana. Sebab disana Anita bisa menemani, agar Kanaya tidak terlalu memikirkan suaminya. Tiga hari berlalu, nyatanya hingga kini keberadaan Rey dan ke-4 anggota lain nya tak juga di temukan. Namun mereka tidak menyerah begitu saja, sampai saat ini penyusuran terus dilakukan, bahkan sengaja di perluas.Sempat beberapa kali keluarga memergoki Kanaya menangis seorang diri dikala malam, wanita itu menatap ponselnya seraya terus menghubungi Rey. Membuat keluarga tidak kuasa membendung kesedihan mereka. Pastilah Kanaya sangat hawatir dengan kondisi Rey yang hampir lima hari ini tidak ada kabar beritanya.Perlahan A

  • Tentara Tampan Itu Suamiku   112. Secerca Harapan

    Deru Mesin Helikopter beradu dengan suara bising baling-balingnya. Satu persatu anggota Militer turun menggunakan tali guna menyusuri lokasi meledekanya Helikopter yang kemarin tengah melakukan Patroli.Persenjataan lengkap dengan keamanan memadai lah yang di izinkan untuk menyusuri lereng Pegunungan Nduga. Bagaimana pun mereka harus tetap waspada, karena mereka tidak tahu apa yang ada dibawah sana. Bisa saja Klompok kriminal kini ada dibawah mengintai mereka.Rian sebagai Kapten yang lebih dulu memutuskan turun, di susul beberapa anggota lainnya.Sisa puing-puing masih banyak tersangkut diatas pepohonan, parasut milik salah satu anggoa Militer pun nampak terbentang diantara rimbun nya dedaunan.Tentu keberadaan parasut itu menjadi secerca harapan untuk mereka semua. Pandangan Rian mengedar, menilik sekitar lereng, seraya menunggu anggotnya turun."Kap, ada parasut." Salah satu anggota Militer yang pada dadanya tertulis nama Yanto menunjuk parasut itu."Semoga mereka semua selamat, ka

DMCA.com Protection Status