Share

Bab 75: Kapal Siar Menanti

Aku tak tahu kalimat yang barusan diucapkan Jasmin itu serius atau hanya guyonan. Kalaupun itu sekadar candaan, rasanya tetap tak pantas dilakukan. Segera kubalikkan badan dan menghampiri Mas Akmal. “Gimana Mas, buka puasanya? Mantab enggak?” Kuucapkan kalimat itu dengan raut semringah. Jasmin yang masih berdiri di samping Mas Akmal terlihat berpikir mencerna omonganku barusan.

              “Mantab banget, Yang. Tar malem kita lanjut lagi. Sekarang isi amunisi dulu. Gemetar ini. Belum sehari dah tiga ronde.” Mas Akmal bicara lurus menatapku, tanpa memperhatikan Jasmin sama sekali. Seolah wanita yang berkemeja kotak-kotak dengan rambut sepunggung terurai itu tak ada di sampingnya. 

              Kuamati wajah mamanya Bilqist itu. Setelah mendengar jawababn dari Mas Akmal, barulah dia p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status