Share

Bab 66: Wasiat

“Ibunya Mas Wildan, Mil,” jawabku.

              “Innalillahi, kapan?” tanya Mila kembali.

“Pagi ini.”

              “Innalilahi, gimana? Apa langsung kuantar takziah ke sana?” Coach Akmal sigap menawarkan bantuan.

              “Iya, Coach antar saja. Siapa tahu masih bisa ikut menyolati. Enggak apa-apa ya kami ikut?” Ekspresi Mila begitu berharap.

              “Baiklah, tapi aku kabari Ibu di rumah dulu, ya. Soalnya tadi pas berangkat aku bilang jam delapanan dah nyampe rumah.”

          

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status