Share

Memulai Pembicaraan

Author: Agura Senja
last update Last Updated: 2023-08-23 23:10:04

Zoya terkekeh pelan, mengusak gemas surai kelam putranya sebelum mendaratkan sebuah kecupan di pipinya. Padahal Zoya baru memejamkan mata tidak lebih dari satu jam, tapi kegelisahannya tentang Elvio yang mungkin kelaparan membuatnya tidak nyenyak.

"Maaf ya, Mama agak malas hari ini. Tapi, ternyata sudah ada yang membuatkan sarapan untukmu?" Zoya beralih pada wanita paruh baya yang baru selesai meletakkan dua roti bakar dengan telur mata sapi dan taburan keju. Ia juga bisa melihat beberapa sosis yang juga masih beruap, tanda jika makanan itu baru aja dibuat.

"Kamu bukan yang bertugas untuk masak, kan? Maaf, Elvio pasti sudah merepotkanmu." Zoya segera mengangguk singkat pada wanita tua yang cepat-cepat melambaikan tangan ringan.

"Kebetulan saja tadi saat datang, saya bertemu Kepala Pelayan yang baru membuatkan sarapan untuk Tuan Muda, Nyonya. Dia meminta saya untuk menunggu sampai Tuan Muda turun, tapi karena khawatir Tuan Muda tidak mempercayai masakan yang diberikan orang asing, jadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
kenapa ga tanya dari dulu Arvin? kenapa.kamu mempercayai Aileen sepenuhnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Dari Hati ke Hati

    Pertanyaan Arvin membuat Zoya langsung menahan napas. Kenangannya bertahun lalu kembali terbayang, ketika ia sering menemui Aileen seperti yang dikatakan Arvin, tapi tidak untuk mengatakan hal-hal buruk seperti itu. “Aku memang sering menemuinya, bahkan sebelum kita menikah.” Zoya menarik napas perlahan, membulatkan tekadnya untuk menyampaikan perasaannya bertahun lalu. “Tapi, yang perlu kamu ketahui adalah tidak pernah sekali pun aku mengatakan hal-hal seperti itu. Aku menemuinya untuk bertanya tentangmu karena kupikir dia teman yang paling dekat denganmu.”Arvin menegakkan tubuh, kepalanya menoleh dengan cepat. “Bertanya tentangku?”Zoya menundukkan pandangan, menatap jemarinya yang saling bertaut dengan milik Arvin. “Aku ingin tahu apa yang kamu sukai, kebiasaanmu, makanan dan minuman favorit. Aku juga bertanya tentang masa lalumu, wanita mana saja dan dari kalangan mana yang pernah kamu kencani, lalu pertanyaan umum tentang apakah kamu terbiasa dengan hubungan satu malam. Hal-hal

    Last Updated : 2023-08-24
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Menyelesaikan Salah Paham

    Zoya menarik napas panjang sebelum menghembuskannya perlahan, ia melakukannya berkali-kali agar napasnya yang sedikit sesak sisa dari tangisnya bisa berkurang. "Siang itu aku ke perusahaan," ucap Zoya pelan, suaranya serak dan pecah, tapi ia tetap melanjutkan perkataannya. "Resepsionis bilang kamu belum turun sejak pagi, jadi aku langsung naik ke atas. Aku membawakan bekal makan siang untukmu, niatnya ingin mengajakmu makan siang."Zoya terdiam setelahnya dan Arvin menanti dengan sabar. Pria itu kurang lebih bisa menebak apa yang mungkin saja terjadi sejak mengetahui betapa gilanya Aileen, tapi ia ingin mendengarnya langsung dari istrinya. "Saat sampai di sana, aku tidak menemukan Aileen di tempatnya. Kupikir dia masih melaporkan sesuatu padamu di dalam, jadi aku langsung berjalan menuju ruanganmu. Tapi, aku belum sampai di depan pintu saat tiba-tiba Aileen keluar dari ruanganmu." Zoya menghela napas perlahan, menenangkan dirinya agar tidak mulai menangis lagi saat mengingat kejadia

    Last Updated : 2023-08-24
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Kegelapan di Masa Lalu

    Pangeran mayat? Yang benar saja! Arvin mendengus mendengar panggilan yang diberikan Zoya padanya. “Kamu serius tidak ingat padaku sama sekali?” tanyanya dengan kening mengernyit.“Bukan tidak ingat, tapi sepertinya aku melupakannya begitu saja setelah pindah ke kediaman utama Aldara ketika orang tuaku bercerai.” Zoya menarik napas perlahan, tangannya terulur untuk menyentuh wajah pria yang dulu benar-benar tidak terlihat hidup. “Tapi, karena kamu mengatakannya, aku jadi ingat bagaimana kamu dulu.”“Bagaimana penampilanku? Bukankah aku sangat tampan sampai kamu langsung terpesona dan mengajakku menikah?”Zoya terkekeh, mengecup pipi Arvin singkat sebelum memindahkan kecupannya di kening pria itu cukup lama. “Seperti yang kamu ingat dengan kata-kataku waktu itu, kamu benar-benar terlihat seperti mayat hidup. Meski pun tersenyum dan terlihat bicara dengan ramah pada orang-orang, kamu terlihat seperti orang mati.”Jawaban istrinya membuat Arvin berdecak. Hari itu adalah dua tahun sejak ia

    Last Updated : 2023-08-25
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Sebuah Obsesi

    Arvin mendengus, menyetujui perkataan istrinya. "Malam itu ketika aku pulang, aku sungguh tidak mau bicara denganmu dan mendengarkan permintaanmu untuk bercerai. Bahkan ketika kamu pergi dan aku tahu kamu pulang ke kediaman Aldara, tekadku masih sama, kalau aku hanya akan membiarkanmu menenangkan diri sebentar sebelum membawamu kembali."Zoya menghela napas, mengingat jika malam itu ia langsung menyuruh sopir untuk kembali setelah tiba di kediaman Aldara, tentu saja laporan yang diterima Arvin adalah Zoya berada di rumah kakek-neneknya. Sekarang Zoya sedikit mengerti kenapa Arvin tidak mencarinya."Tapi, saat aku memintamu ke kafe waktu itu, kenapa kamu menandatangani berkasnya begitu saja? Kamu bahkan mengatakan harapanmu agar itu adalah pertemuan terakhir kita." Zoya menatap netra kelam suaminya tanpa menutupi perasaan sedih dan kecewa yang dulu menggerogotinya.Arvin mendesah pelan, tangannya terulur dan merapikan rambut Zoya ke belakang telinga. "Selama dua minggu Aileen terus me

    Last Updated : 2023-08-26
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Ketakutan yang Pekat

    Zoya yang terlambat bereaksi hanya bisa terdiam kaku, mencoba mencerna dengan benar informasi yang disampaikan putranya. "Om Kai? Maksudmu Om Kaindra yang kita temui waktu itu?" Zoya bertanya dengan suara sedikit gemetar. Ketika Elvio mengangguk cepat dengan air mata berlinang, barulah Zoya bangkit dari jongkoknya dan menyadari jika Arvin sudah bertindak lebih dulu. Zoya bisa mendengar Arvin berteriak memerintah sopir untuk menjemput Kaindra di gerbang dan meminta pelayan lainnya untuk segera menyiapkan kamar tamu, beberapa sibuk mencari alat-alat untuk pertolongan pertama.Semuanya terjadi begitu cepat. Zoya yang diliputi rasa panik dan tidak bisa berbuat apa pun, hanya bisa menahan napas sambil menanti di depan pintu utama, membiarkan Arvin memberi perintah lainnya agar dokter segera dihubungi. Saat mobil yang membawa Kaindra datang, Zoya segera berlari dan berniat membantu membukakan pintu mobil saat matanya melihat jika seseorang sudah membukanya lebih dulu. Wajah pucat seseora

    Last Updated : 2023-08-27
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Cerita Mia

    Mia memulai ceritanya dengan suara gemetar, wajahnya tampak semakin pucat saat mengingat bagaimana dia terjebak ke sebuah tempat yang tidak pernah terbayangkan olehnya dan hampir saja dilecehkan oleh orang-orang asing."Aku menghabiskan uang pesangon yang diberikan Nyonya untuk membayar orang, mencari tahu arti lambang kepala serigala di kalungku. Seminggu lebih aku tinggal di kontrakan dan menunggu, lalu mendapatkan kabar jika ada klub malam yang punya lambang seperti kalungku." Zoya menelan ludah, mengingat lagi perkataan Kaindra tentang organisasi yang memiliki lambang kepala serigala."Klub itu hanya buka setiap hari selasa dan sabtu dari pukul sembilan malam, jadi aku langsung ke sana karena waktunya tepat. Tapi, saat masuk, yang kulihat sangat berbeda dengan klub malam yang ada di film-film. Tempat itu cukup terang, ada banyak meja bundar di seluruh ruangan dan orang-orang bicara menggunakan bahasa yang tidak kupahami." Mia berhenti sejenak, menghela napas saat mengingat bau r

    Last Updated : 2023-08-28
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Mantan Dokter Seorang Mafia

    Suara yang menginterupsi itu membuat Zoya dan Mia langsung melepas pelukannya dan menoleh, menatap pada seorang pelayan yang sebelumnya ada di ruangan di mana Kaindra sedang dirawat.Zoya segera berdiri, diikuti oleh Mia. "Sebaiknya kamu diam di sini, Mia, aku akan panggil Arvin dan biarkan kami mengurus Kai. Kamu harus beristirahat juga."Mia terdiam di tempatnya, tidak bisa membantah saat Zoya meminta dengan tegas. Wanita itu hanya bisa duduk kembali dan menggigit bibir, mengkhawatirkan sosok yang telah menyelamatkannya.Zoya yang telah meminta pelayan untuk memberi tahu Arvin, memilih untuk pergi lebih dulu dan menemui dokter. Ia bisa melihat luka di perut adiknya sudah ditutup dengan perban. "Bagaimana dia?!" Zoya langsung bertanya pada pria paruh baya yang baru saja merawat Kaindra, berusaha keras mengabaikan kapas-kapas penuh darah dan beberapa alat yang sedang disiram entah dengan cairan apa. Para pelayan bekerja dengan cepat, membereskan kekacauan dalam diam."Apa perlu diba

    Last Updated : 2023-08-28
  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Perasaan Kotor

    Zoya mengekor di belakang suaminya saat pria itu keluar dari kamar setelah memastikan Kaindra tidur nyenyak. Meski sempat khawatir karena suhu tubuh saudara kembarnya sangat tinggi, Zoya hanya bisa memerintah pelayan untuk terus menjaga dan menyeka keringat Kaindra.“Arvin!” Zoya memanggil, masih belum puas ketika suaminya hanya terkekeh dan mengacak surainya. “Jangan percaya pada wajah baik seseorang, Love, karena di luar sana kebanyakan penjahat memiliki wajah seorang malaikat.”Kata-kata Arvin membuat Zoya merengut, mau tidak mau setuju dengan pendapat pria itu. “Nona!” Mia langsung berlari mendekat sejak melihat Zoya dan Arvin keluar dari kamar. Ia membungkuk sopan pada Arvin sebelum menatap penuh harap pada Zoya. “Bagaimana kondisi tuan muda?” tanyanya cemas."Dokter akan datang memeriksanya lagi nanti malam, tapi katanya untuk saat ini baik-baik saja. Kamu sebaiknya tidur dulu, Mia, ada kamar tamu di samping kamarku."Mia menghela napas lega setelah mendengar langsung jika Kai

    Last Updated : 2023-08-29

Latest chapter

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Beyond The Story 1

    Gelap. Arvin menyadari jika matanya ditutup oleh sesuatu ketika ia tidak bisa membuka kedua matanya meski kesadarannya perlahan pulih. Pria itu menggeliat pelan, hanya untuk menyadari bahwa tubuhnya terikat. Meski tidak tahu pasti posisinya, Arvin yakin saat ini ia diikat pada sebuah kursi, tangan dan kakinya tidak bisa bergerak. “Sepertinya kau mulai sadar.”Suara itu membuat Arvin menegakkan tubuh siaga. Meski baru sekali mendengar suaranya, tapi Arvin yakin itu milik pria yang sama dengan yang menodongkan pistol pada Arvin, seseorang yang dipanggil Zayn. Sial, apa Arvin terjebak di sarang musuh?!‘Bagaimana bisa aku masih diculik di usia segini?’ Arvin membatin jengkel, menyalahkan dirinya yang masih lemah dan tidak ada bedanya dengan masa kecilnya dulu. Hanya saja, dulu tidak ada yang Arvin pedulikan, karena ia percaya anak buah kakeknya akan segera datang menyelamatkan.Tapi, situasinya berbeda saat ini! Arvin memiliki orang-orang yang ingin ia lindungi. Kalau ia terjebak di tem

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Always With You

    "Kalian sengaja melakukan ini, kan? Katakan padaku, sejak kapan kalian merencanakan pengkhianatan seperti ini?" Kaindra menatap galak pada wanita yang tengah duduk dengan tenang. "Kamu bahkan tidak punya rasa bersalah, Lova! Bagaimana kamu tega melakukan ini pada adikmu?" Kaindra kembali mengejar dengan pertanyaan, kaki yang sebelumnya sempat terhenti hanya untuk menatap penuh permusuhan pada Zoya, kembali melangkah gusar mengelilingi ruangan."Jangan mengerutkan keningmu," ucap salah satu wanita di hadapan Zoya.Hari ini adalah hari pernikahan Zoya dan Arvin dilaksanakan, jaraknya hanya satu minggu dari pernikahan Kaindra dan Mia.Zoya yang sejak seminggu terakhir terus mendengar omelan Kaindra tentang pengkhianatan hanya bisa menghela napas dan mengabaikan tingkah kekanakkan saudara kembarnya.Hari ini adalah hari di mana Zoya akan menikah dengan seseorang yang dicintai dan mencintainya. Dalam pernikahannya kali ini, Zoya tidak sendirian. Meski tidak dimulai dengan mengucap janji su

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Marry Me Again

    "Dia memang sudah agak besar, tapi-- kenapa senyummu terlihat mencurigakan, Tuan Kalandra? Jangan bilang kamu belum pamit pada El?!" Zoya mengerutkan kening sejak pemuda di sisinya tampak tersenyum kikuk."Aku tidak melakukan kesalahan sama sekali," ucap Arvin membela diri, tapi jawabannya justru membuat kening Zoya semakin berkerut dalam. "Ma-maksudku ... yah, aku lupa. Tapi, bisakah sekarang kamu fokus saja ke depan?" pintanya seraya mengusap punggung wanitanya.Zoya memilih mengikuti apa yang diminta Arvin, menelan kembali kata-katanya untuk mendebat pemuda itu."Wah!" Zoya tidak bisa menahan rasa kagum melihat pemandangan di hadapannya. Lampu-lampu yang berasal dari seluruh kota di bawah sana, dipadukan dengan gemerlap bintang di langit serta keheningan di sekitarnya membuat Zoya tersenyum cerah.Dia tidak tahu apa yang Arvin persiapkan, tapi sudah bisa menebak beberapa hal. Bukankah adegan seperti ini sudah sangat biasa di akhir sebuah novel? Zoya mengulum bibir, menahan senyum h

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Berdua

    Arvin terkekeh saat Zoya memukul bahunya. Arvin meletakkan bunga di atas meja sebelum meraih Zoya ke dalam pelukan."Bisa ditahan dulu tidak menangisnya? Kita pindah ke tempat di mana tidak ada orang lain, setelah itu kamu boleh menangis lagi." Arvin berucap lembut, tangannya mengusap punggung istrinya dengan perlahan. Arvin berhasil membawa Zoya menjauh dari tempat pesta setelah wanita itu lebih tenang. Meski sempat dipelototi Kaindra dan Narendra, pemuda itu akhirnya bisa membawa wanitanya ke tempat lebih privat."Kita mau ke mana?" Zoya bertanya ketika Arvin terus menuntunnya keluar dari gedung. Pestanya belum selesai dan Zoya belum sempat berpamitan pada ibunya atau Elvio."Ke tempat di mana kita bisa bicara berdua tanpa gangguan," ucap Arvin sembari membukakan pintu mobil, senyumnya tidak pernah lepas.Zoya memasuki mobil tanpa bertanya lagi. Mereka mungkin memang perlu bicara berdua di tempat yang tenang. Sepanjang perjalanan, Zoya hanya diam, menahan diri untuk membicarakan b

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Pria dari Masa Lalu

    "Apa kau keberatan kalau aku duduk di sini?"Zoya menoleh saat seseorang mendekat, pria yang menjadi topik hangat karena menjadi best man hari ini tampak tersenyum, bertanya dengan suara lembut pada Zoya. "Ah ya, silakan, tidak apa-apa." Zoya menggeser sedikit kursinya, memberi jarak pada kursi kosong di sampingnya. "Terima kasih. Ngomong-ngomong, bagaimana kabarmu?"Hm? Zoya sedikit mengernyit saat pria di sisinya, aktor yang mendapat julukan sebagai pria tertampan di dunia, bertanya santai seolah mereka sudah saling mengenal cukup lama."Aku ... baik," ucap Zoya tidak yakin. "Anda sendiri ... Tuan Ragava, bagaimana bisa mengenal Kaindra?" Pria yang dipanggil Ragava menaikkan satu alis sebelum bibirnya naik, tawanya terdengar renyah dan sedikit menggelitik di telinga Zoya. Untuk sesaat wanita itu terpesona, sedikitnya mengerti alasan pria di sampingnya disebut sebagai yang tertampan dan terseksi. "Yah, hanya kebetulan bertemu saat kami sedang di luar negeri. Tapi, kau benar-benar

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Janji Suci

    "Memangnya saat kamu dan Tuan Arvin menikah, kalian tidak melempar bunga?" Grace bertanya dengan kening berkerut, setahunya pernikahan di mana-mana sama. Sayang sekali ia tidak bisa datang ke resepsi pernikahan Zoya dan Arvin karena harus menyiapkan banyak hal di kediaman utama Kalandra untuk menyambut nyonya baru.Zoya memiringkan kepala saat mengingat kembali hari pernikahannya. "Kami juga melakukannya, tapi aku tidak ingat siapa yang dapat bunga itu. Yah, waktu itu pikiranku sedikit kacau."Pernikahan pertama Zoya tidak dihadiri oleh orang tuanya, Kaindra juga tidak ada. Saat itu Zoya juga tidak punya seseorang yang bisa disebut teman selain Mia.Grace meletakkan karangan bunga lili ke atas meja kaca di sampingnya. "Maaf, seharusnya saat itu aku berusaha lebih keras untuk lebih dekat denganmu."Zoya tersenyum saat Grace menggenggam tangannya. Perasaan tulus sosok di sampingnya membuat Zoya merasa cukup. "Tidak apa-apa, semuanya sudah jadi masa lalu. Jangan memasang wajah seperti it

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Karangan Bunga

    Zoya menyambut paginya dengan ketukan keras di pintu kamar. Masih subuh, tapi orang-orang di sekitarnya sudah sangat sibuk. Wanita itu duduk melamun di atas ranjang, membiarkan pelayan mondar-mandir di sekitar kamarnya.Ini adalah hari yang penting. Hari pernikahan Kaindra dan Mia digelar. Padahal yang menjadi pengantin hari ini bukan Zoya, tapi pelayan malah sangat sibuk mempersiapkan banyak hal untuknya. Ini bukan pertama kali Zoya menerima perlakuan seperti Tuan Putri. Saat masih di kediaman utama Aldara, setiap kali ada pesta perusahaan yang akan dilaksanakan, Zoya tidak pernah berdandan sendiri. Setiap kali dandanannya tidak sesuai selera sang Oma, wanita itu akan memarahi para pelayan karena tidak memperhatikan dengan benar saat merawat Zoya.Kalau sudah seperti itu, Zoya akan kembali ke depan cermin dan membiarkan pelayan memperbaiki riasannya. Padahal saat itu ia bahkan masih remaja yang harusnya tidak menggunakan make up terlalu tebal.Menghela napas, Zoya beranjak dari ranj

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   Memilih Gaun

    "Sudah tidur, ya?" Kaindra bertanya pelan sembari menatap pada Freya yang tengah terlelap, tampak beberapa bulir keringat di wajahnya. Mia yang baru selesai meletakkan guling dan bantal di sekitar Freya sedikit terkejut ketika Kaindra tiba-tiba sudah berdiri tepat di belakangnya. Wanita itu memberi isyarat agar Kaindra tidak berisik dengan meletakkan jari telunjuknya di bibir. Freya baru tertidur setelah meminum obat penurun panas.Kaindra mengecup kilat jari telunjuk Mia yang masih berada di bibir, tersenyum jahil melihat kening berkerut wanita di hadapannya sebelum kembali melayangkan kecupan lain di pipi wanitanya.Mia segera menarik Kaindra keluar dari kamar. Sepasang manusia itu berpapasan dengan Zoya yang juga ingin memeriksa kondisi Freya."Wah, si tidak tahu malu ini benar-benar menyusul ke sini!" Zoya mencubit lengan saudara kembarnya. "Bagaimana kondisi Freya?" tanyanya pada Mia setelah mengabaikan ringisan Kaindra."Dia tidur setelah minum obat, aku juga sudah memasang ple

  • Tawaran Pernikahan Kontrak Mantan Suami   The Happiest Day

    "Selamat siang, Putri Tidur!" Sapaan itu membuat Zoya yang baru sampai di ruang keluarga sambil menguap, menggaruk kepalanya seraya tertawa canggung. Ia ingin menyalahkan Arvin yang mengajaknya begadang hingga membuatnya kesiangan, tapi pria itu bahkan sudah tidak ada di sisinya saat Zoya membuka mata."Halo, Ma!""Hai, Tante!"Zoya terkekeh gemas saat Elvio dan Freya juga turut menyapa."Selamat siang, anak-anak! Hehe ... selamat siang juga, Mama tersayang!" Zoya membalas sapaan sang ibu dengan senyum lebar. "Di mana yang lain?" tanya Zoya sembari berjalan mendekati ibunya."Arvin di taman belakang bersama Prazta dan Hannes." Vanya menjawab lembut pertanyaan putrinya. "Kamu makan dulu sana! Jangan sampai terlambat bangun membuatmu mengabaikan makan," peringatnya sembari memberi isyarat Zoya untuk pergi.Zoya hampir menanyakan apakah putranya dan Freya sudah makan, tapi segera menutup mulutnya saat mengingat jika matahari sudah cukup tinggi sekarang."Papa pasti ke kantor, kan? Tapi,

DMCA.com Protection Status