Chapter: The Best ProposeMalven tidak langsung menjawab, hanya terus menggenggam tangan Claudia dan berjalan menuju pemeriksaan terakhir."Kenapa diam saja? Aku benar, kan?! Padahal sudah kubilang kalau akan ada foto prewedding, tapi kamu malah mengirim Arfa? Kamu mau Arfa yang memakai jas dan mengambil foto denganku? Kalau begitu sekalian saja nama yang tertulis di undangan adalah nama Arfa!"Selama Claudia mengomel, tanpa disadari mereka sudah memasuki pesawat dan Malven menuntun agar Claudia duduk lebih dulu.Wanita itu masih merengut, duduk di dekat jendela dan membiarkan Malven memasangkan seat belt untuknya. Tepat setelah Malven memasang seat belt untuk dirinya sendiri, terdengar pengumuman jika pesawat akan segera lepas landas. Claudia menoleh ke sekitar dan mengernyit saat tidak melihat penumpang lain. Ia juga baru menyadari jika mereka tidak berada di first class, melainkan business class. Tidak ada pramugari yang menyambut atau memberi arahan, semuanya tampak kosong seolah di dalam pesawat ini hany
Terakhir Diperbarui: 2025-03-12
Chapter: Skandal di Bandara"Apa kita akan kembali ke perusahaan, Nona?"Claudia mendongak dan menatap Shouki yang sedang menyetir di depan, menghela napas pelan sebelum mengangguk. "Kurasa ada baiknya untuk menyelesaikan pekerjaan saja."Shouki tidak langsung mengatakan sesuatu, membiarkan suasana hening menyelimuti sebelum menarik napas panjang. "Nona--maksudku Claudia, bukankah sebaiknya langsung datangi Tuan Malven saja? Jangan memikirkan sesuatu terlalu rumit, sebaiknya temui dan katakan jika dia telah membuatmu kesal karena tidak menepati janji."Claudia tertunduk, menatap kembali pada ponsel yang layarnya menyala, panggilan masuk dari Malven. Tadi Claudia langsung mematikan telepon setelah mengatakan jika ia sedang sangat sibuk, khawatir jika lebih lama mendengar suara Malven, amarahnya akan meledak.Akhir-akhir ini Claudia menyadari jika emosinya agak sulit dikendalikan. Detik-detik menuju pernikahan entah kenapa membuatnya ketakutan dan panik, padahal Claudia sendiri yang ingin menikah dan yakin jika l
Terakhir Diperbarui: 2025-03-11
Chapter: Persiapan PernikahanPernikahan Claudia dan Malven akhirnya disetujui oleh Regan, padahal pria itu belum tahu tentang kehamilan Claudia. Untungnya setelah Claudia mengatakan tentang kehamilan, Regan tidak menarik kembali restunya dan hanya menghela napas.Adhamar dan Devan bersikeras ingin mengurus persiapan pernikahan, meminta agar Claudia dan Malven menyiapkan diri juga fokus menyelesaikan pekerjaan sebelum mengambil cuti bulan madu. Pertemuan antar kedua keluarga langsung dilaksanakan dua hari setelah Regan memberi restu, dan begitu saja, tanggal pernikahan Claudia ditetapkan.Meski semua hal akan diurus oleh para kakek mereka, Claudia memutuskan untuk tetap memilih gaun pengantin dan desain undangan sendiri, termasuk foto prewedding. Sayangnya, Tabinta tidak mendesain gaun pengantin, jadi Claudia hanya memesan perhiasan darinya, untungnya ada produk baru yang belum dikeluarkan ke public hingga Claudia bisa memilikinya.Wanita itu juga menghubungi brand fashion D&C dan bersyukur saat ada beberapa gaun
Terakhir Diperbarui: 2025-03-10
Chapter: Calon SuamiSelama menunggu Malven dan Regan bicara, Claudia menunggu di ruang keluarga. Sudah dua jam sejak Malven memasuki ruang kerja Regan, tapi hingga kini belum ada tanda-tanda akan keluar. Claudia menghela napas panjang, sedikit khawatir.Kalau saja ayahnya tidak melarang, Claudia pasti sudah menemani Malven saat ini. Tapi, Regan mengatakan jika itu adalah pembicaraan antar laki-laki, jadi Claudia dilarang ikut campur.“Berapa lama lagi ayah akan mengintrogasinya?” Claudia menarik napas pelan, matanya melirik pada jam yang tertera di ponsel. Awalnya Claudia tidak sendirian karena Raga menemaninya bermain, tapi anak itu akhirnya tertidur setelah hampir satu jam, jadi Claudia memindahkannya ke kamar dan kembali ke ruang keluarga untuk menunggu Malven.“Tapi, kenapa lama sekali?” Claudia kembali mengeluh sembari menyandarkan tubuhnya di sofa, menatap lampu gantung yang malam ini terlihat lebih jauh.Claudia sebenarnya merasa lelah dan perutnya sedikit kram. Mengingat perjalanan panjang yang
Terakhir Diperbarui: 2025-02-27
Chapter: Permintaan Raga“Raga, Kakak pulang!” Claudia berseru setelah memasuki ruang keluarga, membuat Raga dan Regan yang sedang menyusun puzzle besar, langsung menoleh bersamaan. “Iya, selama datang kembali, Kak.” Raga membalas sapaan Claudia sebelum kembali fokus pada mainannya.Claudia cemberut pada rendahnya antusias Raga. Apa anak itu tidak merindukannya?“Raga … Kakak bawa sesuatu lho,” ucap Claudia sembari mendekat dan menggoyangkan kresek putih di tangannya. Claudia sempat mampir ke mini market untuk membeli beberapa es krim dan camilan kesukaan Raga. Biasanya Raga akan sangat senang karena ia jarang diizinkan makan makanan instan seperti itu. Tapi … kenapa tidak ada reaksi berarti?Raga hanya menoleh sebentar dan mengatakan ‘oh ya’ sebelum kembali berusaha menyusun puzzle, sama sekali tidak menyadari wajah keruh Claudia. Wanita itu meletakkan barang bawaannya sebelum mendekati Raga dan langsung menusuk pipi anak itu menggunakan jari telunjuknya.“Apa ini … Raga mengabaikan Kakak?” Claudia mengelua
Terakhir Diperbarui: 2025-02-26
Chapter: Mendapatkan Restu Ayah“Biar aku yang menghubungi Devan, kalian tinggal yakinkan anak nakal itu saja.” Adhamar berkata saat mengantarkan Claudia dan Malven ke halaman, keduanya akan meninggalkan kediaman Adhamar hari ini.“Tapi, kalau ayah masih tidak mau memberi restu bagaimana?” Claudia bertanya pelan, agak cemas.“Kenapa menanyakan hal yang sudah jelas? Tentu saja kalian tidak akan bisa menikah. Meski aku masih tidak menyukai anak nakal itu, bukan berarti aku tidak mendengarkan pendapatnya. Berusahalah lebih giat, tapi aku yakin dia akan segera merestui. Dia bukan orang yang keras kepala.”Claudia menghela napas panjang. Anak nakal yang disebut kakeknya adalah Regan, meski Claudia tidak mengerti kenapa Adhamar selalu menyebut menantunya seperti itu.“Kalau begitu kami permisi dulu, Tuan Adhamar.” Malven mengangguk hormat, membukakan pintu mobil dan membiarkan Claudia masuk lebih dulu.Setelah memeluk kakeknya, Claudia langsung memasuki mobil dan segera disusul oleh Malven. Hari ini mereka akan kembali ha
Terakhir Diperbarui: 2025-02-25
Chapter: Beyond The Story 1Gelap. Arvin menyadari jika matanya ditutup oleh sesuatu ketika ia tidak bisa membuka kedua matanya meski kesadarannya perlahan pulih. Pria itu menggeliat pelan, hanya untuk menyadari bahwa tubuhnya terikat. Meski tidak tahu pasti posisinya, Arvin yakin saat ini ia diikat pada sebuah kursi, tangan dan kakinya tidak bisa bergerak. “Sepertinya kau mulai sadar.”Suara itu membuat Arvin menegakkan tubuh siaga. Meski baru sekali mendengar suaranya, tapi Arvin yakin itu milik pria yang sama dengan yang menodongkan pistol pada Arvin, seseorang yang dipanggil Zayn. Sial, apa Arvin terjebak di sarang musuh?!‘Bagaimana bisa aku masih diculik di usia segini?’ Arvin membatin jengkel, menyalahkan dirinya yang masih lemah dan tidak ada bedanya dengan masa kecilnya dulu. Hanya saja, dulu tidak ada yang Arvin pedulikan, karena ia percaya anak buah kakeknya akan segera datang menyelamatkan.Tapi, situasinya berbeda saat ini! Arvin memiliki orang-orang yang ingin ia lindungi. Kalau ia terjebak di tem
Terakhir Diperbarui: 2024-04-20
Chapter: Always With You"Kalian sengaja melakukan ini, kan? Katakan padaku, sejak kapan kalian merencanakan pengkhianatan seperti ini?" Kaindra menatap galak pada wanita yang tengah duduk dengan tenang. "Kamu bahkan tidak punya rasa bersalah, Lova! Bagaimana kamu tega melakukan ini pada adikmu?" Kaindra kembali mengejar dengan pertanyaan, kaki yang sebelumnya sempat terhenti hanya untuk menatap penuh permusuhan pada Zoya, kembali melangkah gusar mengelilingi ruangan."Jangan mengerutkan keningmu," ucap salah satu wanita di hadapan Zoya.Hari ini adalah hari pernikahan Zoya dan Arvin dilaksanakan, jaraknya hanya satu minggu dari pernikahan Kaindra dan Mia.Zoya yang sejak seminggu terakhir terus mendengar omelan Kaindra tentang pengkhianatan hanya bisa menghela napas dan mengabaikan tingkah kekanakkan saudara kembarnya.Hari ini adalah hari di mana Zoya akan menikah dengan seseorang yang dicintai dan mencintainya. Dalam pernikahannya kali ini, Zoya tidak sendirian. Meski tidak dimulai dengan mengucap janji su
Terakhir Diperbarui: 2024-03-04
Chapter: Marry Me Again"Dia memang sudah agak besar, tapi-- kenapa senyummu terlihat mencurigakan, Tuan Kalandra? Jangan bilang kamu belum pamit pada El?!" Zoya mengerutkan kening sejak pemuda di sisinya tampak tersenyum kikuk."Aku tidak melakukan kesalahan sama sekali," ucap Arvin membela diri, tapi jawabannya justru membuat kening Zoya semakin berkerut dalam. "Ma-maksudku ... yah, aku lupa. Tapi, bisakah sekarang kamu fokus saja ke depan?" pintanya seraya mengusap punggung wanitanya.Zoya memilih mengikuti apa yang diminta Arvin, menelan kembali kata-katanya untuk mendebat pemuda itu."Wah!" Zoya tidak bisa menahan rasa kagum melihat pemandangan di hadapannya. Lampu-lampu yang berasal dari seluruh kota di bawah sana, dipadukan dengan gemerlap bintang di langit serta keheningan di sekitarnya membuat Zoya tersenyum cerah.Dia tidak tahu apa yang Arvin persiapkan, tapi sudah bisa menebak beberapa hal. Bukankah adegan seperti ini sudah sangat biasa di akhir sebuah novel? Zoya mengulum bibir, menahan senyum h
Terakhir Diperbarui: 2024-03-03
Chapter: BerduaArvin terkekeh saat Zoya memukul bahunya. Arvin meletakkan bunga di atas meja sebelum meraih Zoya ke dalam pelukan."Bisa ditahan dulu tidak menangisnya? Kita pindah ke tempat di mana tidak ada orang lain, setelah itu kamu boleh menangis lagi." Arvin berucap lembut, tangannya mengusap punggung istrinya dengan perlahan. Arvin berhasil membawa Zoya menjauh dari tempat pesta setelah wanita itu lebih tenang. Meski sempat dipelototi Kaindra dan Narendra, pemuda itu akhirnya bisa membawa wanitanya ke tempat lebih privat."Kita mau ke mana?" Zoya bertanya ketika Arvin terus menuntunnya keluar dari gedung. Pestanya belum selesai dan Zoya belum sempat berpamitan pada ibunya atau Elvio."Ke tempat di mana kita bisa bicara berdua tanpa gangguan," ucap Arvin sembari membukakan pintu mobil, senyumnya tidak pernah lepas.Zoya memasuki mobil tanpa bertanya lagi. Mereka mungkin memang perlu bicara berdua di tempat yang tenang. Sepanjang perjalanan, Zoya hanya diam, menahan diri untuk membicarakan b
Terakhir Diperbarui: 2024-03-02
Chapter: Pria dari Masa Lalu"Apa kau keberatan kalau aku duduk di sini?"Zoya menoleh saat seseorang mendekat, pria yang menjadi topik hangat karena menjadi best man hari ini tampak tersenyum, bertanya dengan suara lembut pada Zoya. "Ah ya, silakan, tidak apa-apa." Zoya menggeser sedikit kursinya, memberi jarak pada kursi kosong di sampingnya. "Terima kasih. Ngomong-ngomong, bagaimana kabarmu?"Hm? Zoya sedikit mengernyit saat pria di sisinya, aktor yang mendapat julukan sebagai pria tertampan di dunia, bertanya santai seolah mereka sudah saling mengenal cukup lama."Aku ... baik," ucap Zoya tidak yakin. "Anda sendiri ... Tuan Ragava, bagaimana bisa mengenal Kaindra?" Pria yang dipanggil Ragava menaikkan satu alis sebelum bibirnya naik, tawanya terdengar renyah dan sedikit menggelitik di telinga Zoya. Untuk sesaat wanita itu terpesona, sedikitnya mengerti alasan pria di sampingnya disebut sebagai yang tertampan dan terseksi. "Yah, hanya kebetulan bertemu saat kami sedang di luar negeri. Tapi, kau benar-benar
Terakhir Diperbarui: 2024-03-02
Chapter: Janji Suci"Memangnya saat kamu dan Tuan Arvin menikah, kalian tidak melempar bunga?" Grace bertanya dengan kening berkerut, setahunya pernikahan di mana-mana sama. Sayang sekali ia tidak bisa datang ke resepsi pernikahan Zoya dan Arvin karena harus menyiapkan banyak hal di kediaman utama Kalandra untuk menyambut nyonya baru.Zoya memiringkan kepala saat mengingat kembali hari pernikahannya. "Kami juga melakukannya, tapi aku tidak ingat siapa yang dapat bunga itu. Yah, waktu itu pikiranku sedikit kacau."Pernikahan pertama Zoya tidak dihadiri oleh orang tuanya, Kaindra juga tidak ada. Saat itu Zoya juga tidak punya seseorang yang bisa disebut teman selain Mia.Grace meletakkan karangan bunga lili ke atas meja kaca di sampingnya. "Maaf, seharusnya saat itu aku berusaha lebih keras untuk lebih dekat denganmu."Zoya tersenyum saat Grace menggenggam tangannya. Perasaan tulus sosok di sampingnya membuat Zoya merasa cukup. "Tidak apa-apa, semuanya sudah jadi masa lalu. Jangan memasang wajah seperti it
Terakhir Diperbarui: 2024-02-25
Chapter: Black DragonSesuai rencana yang sudah dikatakan Azalea kemarin, gadis itu langsung meminta izin pada Madelyn untuk pergi ke pusat kota dan menikmati waktunya sebagai 'Zhea'. Meski mendapat pertentangan karena tidak mau menggunakan kereta milik Duke, pada akhirnya Azalea memenangkan pertarungan.Gadis itu terkekeh pelan ketika mengingat lagi bagaimana ekspresi Madelyn saat Azalea bilang ingin menumpang kereta dagang yang datang untuk mengantar bahan makanan."Kau terlihat senang ya, Bocah!" Azalea menoleh, bibirnya mengatup rapat ketika berusaha menahan tawa. Raja Spirit Vairell ada di sisinya sekarang, menyamar sebagai pelayan yang menemani Azalea jalan-jalan. Gaun coklat tua yang membungkus tubuh Vairell benar-benar tampak pas. Meski makhluk itu sudah mengubah warna rambutnya menjadi hijau, juga membentuknya menjadi kepang dua, belum lagi bintik-bintik di sekitar hidung yang juga ditambahkan bersama dengan kacamata bulat menghias wajah, keberadaan Vairell masih terasa luar biasa."Tidak perlu
Terakhir Diperbarui: 2023-03-06
Chapter: Menyusun RencanaNetra biru itu memutar malas, Azalea sudah terlalu hafal dengan kehadiran makhluk yang selalu datang sesuka hati. "Kamar ini lumayan dibanding milikmu sebelumnya, tapi tidak ada apa-apanya dibandingkan kamar pelayanku. Apakah manusia memang semiskin ini? Katanya seorang Putri, tapi kamarnya lebih mirip kandang kuda." Komentar Raja Spirit Vairell membuat Azalea kembali memutar mata jengah. Dia sudah sangat sering mendengar kata-kata pedas itu sejak tiga tahun lalu. Makhluk itu terbiasa mengomentari setiap hal yang menurutnya tidak indah dan membandingkannya dengan dunianya sendiri."Aku tidak bisa mempercayainya karena tidak pernah melihatnya sendiri," balas Azalea acuh, tangannya bersedekap saat menatap makhluk bersurai pirang cerah yang sedang berkeliling dan menilai."Aku tidak bisa membawamu ke sana sesuka hati. Bagaimana pun ada yang namanya para tetua di tempatku juga. Mereka tidak akan setuju kalau ada manusia yang datang."Perkataan Vairell membuat Azalea menaikkan sebelah al
Terakhir Diperbarui: 2023-03-04
Chapter: Hari PertamaAzalea terdiam saat nama Guild yang dibentuknya tiga tahun lalu atas bantuan Lock disebutkan. Dari luar, Black Dragon terlihat hanya sebagai Merchant Guild biasa yang menjual senjata, tapi dibaliknya adalah pusat informasi serta tentara bayaran yang dikumpulkan dari berbagai kerajaan di seluruh benua. Tidak ada satu pun pelanggan yang tahu jika senjata yang dijual Black Dragon juga terbuat dari Blood Stone.Pesanan selalu datang secara teratur dari para bangsawan mau pun orang biasa. Azalea tidak pernah membatasi pesanan berdasarkan status sosial sesorang sehingga Black Dragon dikenal oleh seluruh kalangan. "Aku baru bertemu pengurusnya kemarin, untuk apa menemuinya lagi," gumam Azalea malas, mengingat kembali jika rasa bahagianya kemarin harus musnah karena kedatangan orang-orang menyebalkan."Marry tidak mengatakan dengan jelas apa yang dijual oleh Black Dragon, tapi dari gosip yang kudengar ... kalian menjual senjata?" Pertanyaan Madelyn membuat Azalea mengendikkan bahu. "Pemilik
Terakhir Diperbarui: 2023-03-02
Chapter: Mengunjungi Ibu KotaAzalea tidak sempat memikirkan rencana apa pun saat sore itu juga ia langsung berangkat bersama Madelyn. Azalea juga harus bersabar dan menekan auranya saat berhadapan dengan ksatria wanita yang dulu menebas Madelyn tanpa berkedip.Perjalanan ke ibu kota membutuhkan waktu selama dua minggu jika menggunakan kereta kuda, tapi bagi mereka yang memiliki banyak uang, teleportasi adalah jalan pintas."Kalau hanya memindahkanmu ke ibu kota negara ini, aku juga bisa!" ujar Raja Spirit Vairell yang sedang menatap gedung tinggi tempat Azalea akan melakukan teleportasi.Setelah melalui kebosanan semalam penuh di kereta, Azalea akhirnya sampai di pinggir kota Amster, tempat di mana stasiun teleportasi terdekat berada. Gadis itu tidak memanggil Raja Spirit seperti biasa, tapi makhluk itu selalu datang dan pergi sesuka hati."Ke mana tempat paling jauh kau bisa membawaku, Vairell?" Azalea bertanya pelan, menutupi wajahnya dengan koran agar tidak ada yang melihat pergerakan bibirnya.Ia sedang menun
Terakhir Diperbarui: 2023-03-02
Chapter: Mengawasi Putra MahkotaKeheningan yang mencekik setelahnya membuat Azalea menyadari jika caranya bicara salah. Melihat bagaimana pemuda bernama Grisha langsung menatapnya tajam, bahkan si putri palsu yang juga terhenyak--mungkin tidak pernah menyangka gadis rendahan di hadapannya berani berkata lancang--pun sempat kehilangan raut polos di wajahnya."Maksud saya adalah untuk apa membohongi kekaisaran dengan melakukan hal seperti itu? Tidak ada jaminan saya akan dinyatakan tidak bersalah kalau masalah ini sampai terungkap." Azalea kembali berpendapat, berharap orang-orang di hadapannya mengerti jika ia adalah gadis yang lumayan cerdas. Jika si putri palsu itu menyadari keberadaan Azalea yang cerdas bisa membahayakannya, harusnya dia mencari orang lain yang cukup bodoh dan bisa dimanfaatkan. Begitulah yang dipikirkan Azalea. Tapi, senyum yang terpatri di wajah cantik di hadapannya membuat leher belakang Azalea meremang."Kau benar-benar cerdas dan penuh pertimbangan seperti yang Marry katakan! Sepertinya tida
Terakhir Diperbarui: 2023-03-01
Chapter: Tamu Tak DiundangTiga tahun berlalu begitu saja. Azalea melewati hari-harinya dalam kedamaian. Terkadang Raja Spirit datang dan melatih gadis itu menggunakan bermacam atribut sihir. Madelyn juga tidak lagi terlihat sejak membeli obat pengubah warna dari Marry.Azalea pikir akhirnya dia bisa bebas menikmati kehidupannya tanpa harus melakukan hal merepotkan. Gadis itu hanya akan tampil saat bangsa iblis mulai menginvasi, itu pun hanya untuk menyelamatkan orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan jalan cerita.Dia mungkin akan ikut bertarung sedikit. Azalea juga berencana bergabung dengan pasukan tentara bayaran agar bisa turun ke medan perang karena pada saat itu, dunia membutuhkan sebanyak mungkin kekuatan. "Sepertinya aku hanya diberi waktu tiga tahun untuk menikmati hidup, ya?" Azalea berdecih jengkel saat melihat kereta kuda dengan lambang keluarga Lionhart terparkir di jalan masuk desa.Azalea yang baru pulang dari memeriksa hasil penjualan Blood Stone mengerang pelan sebelum bergegas menuju r
Terakhir Diperbarui: 2023-02-28