Karena terlilit utang, Clarissa dijual oleh sang ayah kepada mucikari. "Gadis, apakah kamu masih perawan?" tanya Kevin, seorang CEO dari perusahaan Almero Group. "Tidak tuan, keperawananku sudah direnggut oleh pacarku," sahut Clarissa takut-takut. "Aku akan membeli gadis ini!" seru Kevin. Dari situlah penderitaan Clarissa dimulai, ia harus menjadi temeng untuk istri Kevin yang terancam akan dibunuh oleh keluarga Almero Wijaya. Bagaimana Clarissa akan menjalani hidupnya? Sanggupkah gadis miskin itu bertahan dari serangan keluarga Almero Wijaya.
Lihat lebih banyakSepanjang perjalanan pulang suasana di mobil terasa hening sama seperti biasanya, hanya saja yang berbeda kali ini adalah posisi duduk Kevin yang sejajar dengan Clarissa. Padahal biasanya ia memilih untuk duduk di depan, tetapi entah mengapa hari itu ia duduk di belakang menemani Clarissa. Sementara Clarissa sendiri yang merasa canggung dengan Kevin pun memilih untuk duduk menjauh. Tidak lama kemudian suara perut Clarissa kembali terdengar. Kruk...Kruk...Kruk… Mengapa ia berbunyi di saat yang tidak tepat sih! Clarissa merutuki dirinya sendiri yang terlihat sangat memalukan di depan dua pria tampan. Langsung saja Kevin mengalihkan pandangannya menatap Clarissa, Sementara Clarissa sendiri hanya cengengesan. "Maaf, aku lupa memberimu makan
Clarissa melenggang masuk ke kamar mandi dengan gembira, ia sangat bahagia karena sekarang ia mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik daripada sebelumnya. Kini tidak ada lagi pukulan dari sang Ayah, tidak ada lagi bekerja,tetapi tidak menerima gaji karena dipalak sang Ayah. Clarissa sangat bersyukur karena Kevin telah membeli dirinya. Kamar mandi yang sangat jauh berbeda dengan di rumahnya membuat ia bingung. Bagaimana caranya ia bisa mandi, sedangkan tidak ada bak mandi dan juga gayung di sana. Clarissa mendongakkan kepalanya, ia melihat ada pancuran diatas sana. Tiba tiba ia teringat saat menonton film drakor kesukaannya, mereka mandi dengan cara memutar kran yang nanti akan keluar air dari pancuran tersebut. Clarissa langsung mencari cari kran air, setelah menemukannya ia langsung memutar kran air tersebut. Clarissa bersorak kegirangan saat melihat air yang mulai turun bagaikan hujan,
Langkah Clarissa terhenti saat sepasang matanya melihat pemandangan yang sangat indah. Terlihat seorang pria berbadan tegap, sedang berdiri di balik hordeng jendela. Kulit putihnya bersinar terang terkena pantulan cahaya matahari, bibir tipisnya mengatup merekah, sorot matanya yang tenang, tetapi menghanyutkan, benar benar seperti lelaki impian Clarissa. Kevin memasukkan tangannya kedalam saku celana, ia berjalan mendekati Clarissa. Semakin ia mendekat semakin terasa dengan jelas aura ketampanannya."Kamu menatapku sampai ngiler gitu, bersihin tu ilermu" cibir Kevin sembari melempar sapu tangan tepat di wajah Clarissa.Dengan segera Clarissa langsung memeriksa bibirnya dan benar saja ada air liur disana. Clarissa merutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa aku terlihat sangat memalukan di hadap
Glekk…. Clarissa menelan salivanya dengan kasar. Bagaimana mungkin seorang Kevin Putra Almero Wijaya ada ditempat seperti ini? Siapa yang tidak mengenal Kevin, seorang CEO dari perusahaan nomor satu di Indonesia. Ia sangat disegani dan dihormati, karena kecerdasan dan ketegasannya. Ia bisa berbuat apapun, karena ia memiliki kekuasaan dan juga uang. Jika hanya untuk membunuh satu orang saja baginya bagaikan membunuh semut. Pandangan Kevin tiba-tiba beralih menatap Clarissa, Ia melihat gadis kecil yang bercucuran air mata sedang diseret oleh dua pengawal Margaretha. Clarissa tampak sangat menyedihkan, sampai-sampai menarik perhatian Kevin yang sedang tersulut emosi. Kevin melangkahkan kakinya mendekati Clarissa, sementara Clarissa yang merasa terintimi
Di lorong yang gelap seorang gadis cantik berlari dengan nafas yang tersengal-sengal. Keringat mulai bercucuran di seluruh tubuhnya, membasahi kulit putih yang tertutup dres berwarna merah muda yang ia kenakan. Clarissa Larasati melarikan diri dari kejaran Ayah kandungnya sendiri. Beliau ingin menjual anaknya, kepada seorang mucikari untuk menebus hutang judinya. "Anak durhaka. Mau lari kemana kamu!" Terdengar teriakan seorang lelaki dari luar sana. "Bagaimana ini? Aku harus bagaimana?" kata Clarissa yang mulai menengok kesana kemari mencari tempat bersembunyi. Clarissa tidak menemukan tempat yang aman untuknya bersembunyi di lorong tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk terus berlari dan terus berlari, tetapi sialnya kali itu Clarissa malah menemukan jalan buntu. Clar
Di lorong yang gelap seorang gadis cantik berlari dengan nafas yang tersengal-sengal. Keringat mulai bercucuran di seluruh tubuhnya, membasahi kulit putih yang tertutup dres berwarna merah muda yang ia kenakan. Clarissa Larasati melarikan diri dari kejaran Ayah kandungnya sendiri. Beliau ingin menjual anaknya, kepada seorang mucikari untuk menebus hutang judinya. "Anak durhaka. Mau lari kemana kamu!" Terdengar teriakan seorang lelaki dari luar sana. "Bagaimana ini? Aku harus bagaimana?" kata Clarissa yang mulai menengok kesana kemari mencari tempat bersembunyi. Clarissa tidak menemukan tempat yang aman untuknya bersembunyi di lorong tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk terus berlari dan terus berlari, tetapi sialnya kali itu Clarissa malah menemukan jalan buntu. Clar
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen