Share

Pencurian

Bagian 12

Pencurian

“Kau mau ke mana, Is?” Saat gadis keras kepala itu membuka jendela dan hampir melompat, Tuan Guru telah berada di depan jendela terlebih dahulu. Lelaki yang sudah memutih semua rambutnya itu bisa menebak apa isi kepala cucunya.

“Eh, tidak ke mana-mana, Abu Syik. Mau cari udara segar, entah kenapa tiba-tiba pengap sekali di dalam kamar.” Isnani salah tingkah ketika hampir dipergoki kakenya kabur dari perjodohan malam itu.

“Banyak alasan. Sekarang ke luar dan temui pihak laki-laki. Kalau kau keberatan katakan, kalau kau menerima katakan juga dengan jelas. Jangan terlalu banyak isyarat. Tapi, jauh di dalam lubuk hati kakekmu yang sudah udzur ini berharap kau menerimanya.” Tuan Guru kemudian berlalu meninggalkan cucu kesayangannya yang masih mematung di depan jendela. Terlihat jelas binar di mata lelaki tua itu, ia sangat mengharapkan Isnani menikah layaknya anak gadis yang lain. Hal yang menjadi beban tersendiri bagi putri sulung Hasan tersebut.

Isnani meletakkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status