Share

Bab 72. MELAWAN JURAGAN PRANATA

Mardawa memandang lelaki tua yang baru datang itu. Untung mereka sudah selesai makan. Mardawa mengeluh dalam hatinya. Lelaki tua itu datang dengan beberapa pengawalnya.

“Adaaa aja …” Mardawa dan Dewi Rimbu bersiap-siap. Sudah pasti lelaki itu datang bukan untuk mentraktir makan.

Pemuda itu memang belum pernah berhadapan dengan Juragan Pranata. Namun, Mardawa pernah melihat lelaki setengah baya itu bersama dengan Panji beberapa waktu lalu, dan Panji menyebutnya guru.

Juragan Pranata memandang sesaat kepada Mardawa. Dia sudah tidak sabar untuk segera menghajarnya, pemuda itu adalah penghalang cintanya kepada Semboja. Ronggeng cantik yang sekarang menghilang. Beberapa kali Panji, orang suruhannya kembali dengan keadaan babak belur.

Bagi lelaki tua itu, Mardawa sudah sangat lancang. Berani sekali dia menghalanginya setiap kali anak buahnya menculik gadis tersebut. Gadis yang selama ini dipujanya siang-malam. Tidak ada lagi gadis yang menarik hatinya selain Semboja. Dirinya akan lupa darat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status