Share

Bab 75. SANDERA

Tubuh tua itu terhuyung saat terkena hantaman keras dari pukulan Mardawa. Sesungguhnya pemuda itu tidak tega harus bertarung dengan Eyang Chou. Namun, jika dirinya tidak melawan, alamat dirinya yang dirujak orang tua tersebut.

Wanita yang tiba-tiba datang itu merangkul tubuh yang hampir tersungkur. Kelebatan yang begitu cepat menandakan dirinya punya ilmu yang lumayan tinggi. Ia segera memburu Eyang Chou dan memeluknya.

“Guru,” desis wanita itu. Setelah Eyang Chou kembali ke posisinya wanita itu berbalik menatap Mardawa dan Dewi Rimbu.

“Kalian!” Wanita itu menunjuk mereka. “Kalian beraninya hanya pada orang tua!” kecam gadis tersebut.

“Jaga mulutmu, Kusuma!” teriak Dewi Rimbu. “Eyang ini bertarung karena fitnah keji yang kamu tuduhkan!” kecam Dewi Rimbu pedas.

Gadis itu yang ternyata Kusuma, berpaling kepada Dewi Rimbu. Dirinya terlihat sangat kesal kepada wanita itu.

“Fitnah apa? Sudah jelas jika Mardawa melecehkan aku saat aku kehilangan ingatan!” Kusuma kembali mengecam Mardawa. Di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status