Share

Bab 74. JURUS PEDANG TIONGKOK

Mardawa tertegun sejenak melihat kehadiran lelaki tua itu. Sementara Juragan Pranata melihat kesempatan itu untuk melarikan diri. Tinggal kini Mardawa dan Dewi Rimbu menghadapi kakek tersebut. Mardawa yang hendak menyambut lelaki itu menjadi ragu melihat paras keriput itu seperti menyimpan kemarahan. Mata orang tua itu berkilat memandang Mardawa.

“Kau masih mengenalku, Mardawa?” tanya lelaki tua itu. Matanya yang sipit memandang tajam pemuda di hadapannya. Rahangnya terlihat mengeras karena emosi.

“Tentu saja aku ingat. Bukankah ini Eyang Chou?” tanya Mardawa lagi. Walau sudah yakin, tidak ada salahnya dirinya bertanya. “Teman guruku Eyang Suwita.”

“Apalagi yang kamu ketahui?” tanya Eyang Chou tegas. Matanya tidak lepas dari wajah lelaki itu.

Tentu saja Mardawa heran dengan sikap Eyang Chou. Terakhir bertemu lelaki tua itu bersikap biasa saja.

“Gurunya … gurunya Kusuma.” Mardawa sedikit gugup menyebut nama Kusuma. Itu karena teringat perjumpaan terakhir dengan gurunya. Gurunya tiba-t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status