Share

Bab 65. SABDA

Eyang Chou diam, tidak menjawab pertanyaan Kusuma. Gadis itu semakin tidak enak hati. Dia sudah membayangkan akan ada pertumpahan darah karena fitnah yang disebarkan olehnya.

“Apakah aku harus berterus-terang kalau semuanya bohong belaka, tapi aku sangat mencintai Kakang Mardawa. Bagaimana ini?” Kusuma memandangi Eyang Chou yang pergi menjauh. Ingin sekali dia memanggil, tapi sisi gelap hatinya membiarkan semuanya. Kusuma yakin tidak akan ada kerusuhan yang disebabkan olehnya. Mardawa pasti menurut kepada gurunya untuk menikahinya.

“Sudahlah, biar waktu yang menjawab.” Kusuma bergumam dalam hatinya. Gadis itu kembali melangkah. Dia tidak tahu akan pergi ke mana. Hati kecilnya ingin segera menjumpai Mardawa, tapi tidak tahu harus mencari ke mana.

Kusuma berjalan ke sana-sini seperti orang linglung, rasa rindunya kepada Mardawa membuatnya lelah hati. Dia membayangkan jika saja bisa bertemu malam hari ini. Gadis itu tersenyum sendiri.

Kusuma akhirnya naik ke sebuah pohon yang agak tinggi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status