Share

Luka Itu Lagi.

Talak bab 73

"Sudah jam berapa ini?" Rani bertanya karena melihat Sean, sudah keluar dari kamar mandi. "Sudah pagi, cepat bangun." Rani memijit keningnya.

Kepalanya pusing, karena semalaman tak bisa tidur lagi, tentu setelah melihat suaminya tidur di ruang kerjanya. "Sebentar, kepalaku masih pusing." Rani merentangkan tangannya.

Dia terdiam sembari melirik Sean. Biasanya pria ini akan menaikinya, dan memegang kedua tangannya di atas kepala. Tapi sekarang dia hanya melirik sebentar, lalu menuju lemari mengambil pakaian. "Perubahan yang menyakitkan," gumamnya lirih. Entah Sean dengar atau tidak.

"Aku siapkan sarapan atau mau makan di luar?" Bukan tanpa alasan Rani bertanya, karena saat ini Sean terlihat sudah berpakaian rapi. "Tentu saja, sarapan di rumah." Sean menjawab pelan, tatapan matanya seolah heran dengan pertanyaan istrinya.

"Aku akan membuat nasi goreng, tapi kalau kau terburu-buru. Kita bisa sarapan pakai roti." Rani berjalan meninggalkan suaminya. Lalu mendongakkan kepala,
Winarsih_wina

Ada apa dengan Rani, dan kenapa Sean bisa berucap seperti itu pada istrinya. yuk baca dan ikuti cerita ini beri dukungan juga dengan memberikan Gems. Sambil menunggu update bab terbaru ikuti cerita saya yang lainnya ya. 1. Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya. 2. Kunci Brangkas Rahasia Suamiku. 3. Maaf, Aku Pantang Cerai 4. Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status