Share

44. Mel, Ini Aku

Ben duduk di dapur di rumah yang dulu ia beli untuk Melanie tinggali. Di setiap sudut rumah itu ada wajah Melanie, ada tawanya, ada senyumannya. Ia jadi tersenyum sendiri mengingat dirinya sedang menunggu hidangan yang dibuat Melanie selesai sambil terus menggodai gadis itu. Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya hingga ia terkejut.

"Kunyuk loe!" serunya.

Rico dan Tomi tertawa.

"Loe tuh kadal tengik, senyum-senyum sendiri. Kirain udah normal loe!" samber Rico.

"Sialan loe, emangnya gue gila!"

"Eh, dia nggak nyadar!" keluh Tomi. "Loe tuh emang sempet gila sehari tahu nggak, nih buat sarapan. Loe belum ngisi perut kan!" tambahnya.

Ruben melirik bungkusan McD yang ditaruh Tomi di meja, ia menyambarnya, membuka isinya dan langsung melahapnya.

"Thanks! " jawabnya sambil mengunyah.

"Kepsek bilang loe tetap boleh ikut UAN bulan depan , mengingat loe murid nomor satu dilihat dari otak!" seru Rico memberitahu temannya.

"Kalau dari badung, nomor satu juga!" tambah Tomi.

"Eh!" seru Rico.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status