Share

Bab 71

Sebelum Arnold sempat berbicara, Nadine melihat meja, lalu menemukan piring dan mangkuk bersih. Dia mengambil sendok dan memindahkan dua buah pangsit kecil ke piring dengan hati-hati, lalu mendorongnya ke hadapan Arnold. "Coba deh."

Arnold ragu sejenak, namun kemudian mengambil satu pangsit dan perlahan mengunyahnya.

Nadine menatapnya dengan antusias. "Gimana?"

Melihat tatapan penuh harap Nadine, Arnold mengangguk. "Rasanya enak."

Nadine tersenyum lebar. "Iya, 'kan? Aku nggak mungkin rekomendasiin yang nggak enak."

Arnold pun ikut tersenyum.

....

Philip bertanya, "Kak Stendy, ulang tahunmu sudah dekat ya? Tahun ini rencananya gimana? Mau adu balap mobil lagi atau pertunjukan banci? Atau yang lebih seru, gimana kalau kita undang penari telanjang? Hahaha ...."

Teddy langsung menyetujui, "Ide bagus!"

Mereka berdua menoleh ke arah Stendy. Kalau soal bersenang-senang, Stendy dikenal paling banyak ide di antara mereka. Meskipun tampak rapi dengan setelan jas dan dasi, di balik penampilan itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status