Share

Bab 62

Hari Sabtu, cuaca sangat bagus. Sinar matahari menembus awan tebal. Nadine berkeringat sedikit setelah lari pagi. Dia pulang untuk mandi, lalu berganti pakaian dan mengambil obat yang baru dibelinya. Setelah itu, dia memesan taksi ke rumah Freya.

"Bu, obat-obat ini harus diminum tiga kali sehari. Sekarang cuaca dingin, jadi nggak perlu taruh di kulkas. Sebelum diminum, ingat dihangatkan dulu."

Freya tidak takut pada apa pun. Yang paling dibencinya adalah obat tradisional. Bukan cuma pahit, tetapi juga bau.

Freya menatap obat berwarna hitam itu. Dia mundur sedikit, lalu bertanya, "Ini harus diminum?"

"Tentu saja. Aku sudah berpesan pada bibi di rumah. Dia harus mengawasimu minum obat," sahut Nadine.

Ekspresi Freya tampak masam, "Ya sudah, aku sudah ngerti."

Freya tidak mungkin menolak niat baik muridnya. Ketika melihat Freya yang merajuk seperti anak kecil, Nadine diam-diam tersenyum. "Obatnya memang pahit. Makanya, aku buatkan kue kacang hijau untukmu. Makan sepotong setiap kali kamu m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status