Share

Bab 61

Malam lebih panjang saat musim dingin. Sebelum pukul 7 malam, lampu jalanan sudah menyala, memberikan kehangatan pada cuaca malam yang dingin.

Dari stasiun MRT sampai Universitas Brata, ada banyak pedagang kaki lima. Bisa dibilang semuanya lengkap di sini.

Ketika melewati jembatan, Nadine mendengar suara penjual ubi. Dia mengejapkan matanya karena matanya agak perih tertiup angin. Kemudian, dia menoleh dan berkata kepada Arnold, "Tunggu aku sebentar."

Arnold berdiri diam di tempatnya. Dua menit kemudian, terlihat Nadine yang kembali dengan memegang dua buah ubi panas. "Nah."

Ubi panas itu masih mengepul. Rasanya manis saat digigit. Nadine memegangnya sambil meniupnya, lalu mencoba menggigit lagi. Setelah merasakan rasa manis, dia tersenyum lebar.

Nadine menoleh dan bertanya, "Punyamu manis nggak?"

Arnold mengangguk. Ini pertama kalinya dia makan ubi semanis ini.

Nadine terlihat agak bangga. "Ya, 'kan? Aku sangat beruntung. Tiap kali pasti dapat yang manis."

Arnold ikut tersenyum meliha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status