Share

Bab 64

Author: Patricia
Reagan termangu. "Kamu ...."

Nadine teringat pada kejadian hari itu di vila. Tatapannya dipenuhi kewaspadaan. "Jangan bergerak! Mundur sedikit!"

"Nadine ...." Hati Reagan terasa sakit. "Hari itu, aku ...."

"Jangan dibahas lagi! Pergi sana, nggak ada yang perlu dibicarakan di antara kita!"

"Nadine ...." Mata Reagan memerah. Dia mematung di tempatnya. "Maaf, aku sudah salah. Tolong hentikan pertengkaran ini ya? Aku tahu aku nggak seharusnya bicara begitu dan melakukan itu ...."

"Aku ... aku terlalu merindukanmu, makanya bertindak gegabah .... Kali ini aku datang cuma supaya kamu pulang bersamaku ...."

"Pulang?" Nadine mendongak dan menatap Reagan dengan sinis. "Untuk apa pulang? Jadi perusak hubungan orang?"

"Asalkan kamu kembali, aku bakal langsung putusin Eva."

"Aku menolak." Nadine menggeleng.

"Nadine ...." Ketika Reagan mencoba mendekat, Nadine langsung berbalik dan berlari ke kamarnya. Kemudian, dia menutup pintu.

Entah berapa lama kemudian, setelah tidak terdengar suara apa pun, Na
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Inak Rana Rani Barra
tau rasa kmu reagan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 65

    Jelas-jelas tidak ingin berpisah, tetapi masih sok kuat. Sekarang, Reagan yang serbasalah sendiri. Benar-benar cari masalah!....Kemarin, Reagan mengacak-acak rumah Nadine. Setelah Reagan pergi, Nadine pun bersih-bersih. Karena sudah malam, Nadine tidak pergi ke perpustakaan lagi dan hanya menyelesaikan dua set soal untuk mengakhiri pelajaran hari ini.Malam hari, Nadine membuat dua gulung gimbap untuk diri sendiri. Sisanya cukup banyak. Setelah membereskan dapur, waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.Nadine berniat menyelesaikan satu set soal lagi sebelum tidur. Sesudah menyetel alarm, tiba-tiba ponsel Nadine berdering.Nadine melirik sekilas. Itu adalah permohonan pertemanan. Nama yang ada di layar adalah Stendy. Nadine pun mengejapkan mata dengan heran. Untuk apa Stendy menambahkan kontaknya?Stendy memang teman Reagan, tetapi mereka tidak dekat. Nadine pernah makan beberapa kali dengan Stendy, tetapi mereka hampir tidak pernah mengobrol.Setelah merenung sejenak, Nadine akhirnya

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 66

    Philip langsung mengambil ponselnya untuk menelepon Nadine. "Kak Nadine, apa kabarmu? Aku mau ngobrol denganmu sebentar ...."Setelah Philip menyatakan tujuannya, Nadine terdiam sejenak. Philip tahu apa yang ada di pikiran Nadine. Dia menepuk bahunya untuk menjamin, "Tenang saja. Aku yang traktir kali ini. Cuma makan-makan biasa. Aku nggak bakal ajak Kak Reagan.""Oke." Nadine menyetujuinya.Setelah mengakhiri panggilan, Philip mengedikkan bahu. Dia akan mengatur supaya Reagan tidak sengaja muncul di restoran. Dengan begitu, itu bukan salahnya.Stendy mengambil inisiatif. "Aku bakal kabari Reagan soal ini.""Oke." Philip sangat bersemangat. Jika keduanya balikan, dia akan menjadi pahlawan berjasa.....Di hari yang cerah, Philip memesan tempat di Restoran Biyen. Dulu mereka sering datang kemari. Nadine tentu tahu tempatnya.Begitu masuk, Nadine langsung melihat Philip yang tersenyum sambil melambaikan tangan dengan penuh antusiasme kepadanya. Staf membawa Nadine ke tempat duduknya. Nad

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 67

    Stendy merenung sejenak sebelum bertanya, "Berarti, biologi adalah konsep luas dan ilmu hayati lebih spesifik, sedangkan bioinformatika lebih berorientasi pada komputer? Menggunakan ilmu matematika, informatika, dan statistika untuk mempelajari masalah biologi?"Nadine menjadi lebih serius. Dia menyahut, "Kamu benar.""Serius?" Stendy tersenyum. "Itu artinya, penjelasanmu sangat bagus. Aku cuma menyimpulkan dengan kalimat yang lebih sederhana."Nadine merasa cukup takjub pada pria di depannya ini. Padahal, dia selalu melihat Stendy di bar, restoran, dan kelab. Siapa sangka, ternyata Stendy punya pemahaman terhadap bidang biologi. Memang tidak bisa menilai orang dari penampilan.Nadine dan Reagan berpacaran selama enam tahun. Reagan bahkan tidak tahu jurusan apa yang diambil oleh Nadine, apalagi membahas tentang topik profesional seperti ini.Mereka lebih sering berkumpul dengan teman di bar atau bercinta di ranjang. Itu sebabnya, Nadine terkejut melihat Stendy memahami penjelasannya.A

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 68

    Ketika melewati suatu jalan, terlihat ribuan pesawat nirawak terbang di atas langit dan berpindah secara beraturan. Ini adalah pertunjukan pesawat nirawak. Pertunjukannya hanya berlangsung 10 menit, tetapi harganya sangat mahal.Yang datang menonton pun banyak. Kebetulan, tempat yang dilewati Nadine dan Stendy punya sudut pandang yang bagus. Mereka berhenti di samping untuk menonton. Dari jendela depan, terlihat berbagai macam bentuk.Nadine mendongak dan takjub melihat pertunjukan pesawat nirawak itu. Stendy tiba-tiba bertanya, "Coba tebak, ada berapa pesawat nirawak?""Bisa ditebak?""Bisa.""Entahlah.""Aku tebak ...." Stendy berjeda. "Ada 99.""Kenapa begitu?""Karena 99 berarti abadi. Namanya juga melamar."Saat berikutnya, Nadine melihat pesawat nirawak memunculkan tulisan "menikahlah denganku"."Kok kamu tahu ini lamaran?"Stendy menyuruhnya melihat ke rooftop. Di sana, terlihat seorang pria berjas memegang sebuket bunga mawar dan menyembunyikannya di belakang."Hebat," puji Nad

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 69

    Memangnya apa yang bisa dilakukan selama 10 menit itu?Stendy bertanya dengan ekspresi datar, "Kamu tahu gimana cara nyamuk mati?""Maaf ....""Kalau sudah terima uangnya, tutup mulutmu."....Setibanya di apartemen, Nadine mandi. Dia berniat membaca dua makalah sebelum tidur. Begitu duduk, masuk pesan dari Stendy.[ Sarung tanganmu ketinggalan di mobilku. ]Kemudian, Stendy mengirim foto sarung tangannya. Itu memang sarung tangan yang dipakai Nadine hari ini.Nadine baru teringat dirinya melepaskan sarung tangan karena suhu di dalam mobil sangat hangat. Dia meletakkannya di samping, jadi lupa mengambilnya saat turun dari mobil.[ Kapan harus kuantar sarung tanganmu ini? ]Nadine berpikir sejenak sebelum membalas.[ Apa kamu bisa memberiku alamatmu? Aku pesan kurir untuk ambil. ][ Kompleks yang kutinggal nggak mengizinkan kurir masuk. Begini saja, kita cari waktu minum kopi. Kukembalikan sarung tanganmu nanti. ][ Baru-baru ini aku kuliah di Universitas Brata untuk gelar S2. Kebetulan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 70

    Nadine memegang kantong kertasnya. Keduanya sama-sama menuju ke Universitas Brata.Mereka terus mengobrol. Nadine mendapati Stendy punya wawasan luas. Tidak peduli topik apa itu, Stendy pasti nyambung dengannya.Nada bicara Stendy pun terdengar lembut dan elegan. Setelah berinteraksi beberapa saat, Nadine merasa cukup nyaman dengannya.Setelah berkeliling cukup lama, Nadine tidak sengaja menoleh saat melewati tembok batu. Dia pun melihat sebuah sosok familier.Arnold baru menyelesaikan pelajarannya dan hendak pergi ke laboratorium. Ketika mendongak, dia bertemu pandang dengan Nadine.Arnold tertegun sesaat, lalu melirik Stendy yang berada di sebelah Nadine. Nadine menyapa duluan, "Kebetulan sekali, kelas baru selesai ya?"Arnold mengangguk. "Ya, aku mau ke laboratorium. Kamu?""Aku membawa temanku keliling. Kenalin, ini Stendy." Kemudian, Nadine menghadap Stendy dan meneruskan, "Ini Arnold."Kedua pria itu bertatapan. Stendy tersenyum tipis dan menyapa, "Halo, Pak Arnold. Aku sudah lam

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 71

    Sebelum Arnold sempat berbicara, Nadine melihat meja, lalu menemukan piring dan mangkuk bersih. Dia mengambil sendok dan memindahkan dua buah pangsit kecil ke piring dengan hati-hati, lalu mendorongnya ke hadapan Arnold. "Coba deh."Arnold ragu sejenak, namun kemudian mengambil satu pangsit dan perlahan mengunyahnya.Nadine menatapnya dengan antusias. "Gimana?"Melihat tatapan penuh harap Nadine, Arnold mengangguk. "Rasanya enak."Nadine tersenyum lebar. "Iya, 'kan? Aku nggak mungkin rekomendasiin yang nggak enak."Arnold pun ikut tersenyum.....Philip bertanya, "Kak Stendy, ulang tahunmu sudah dekat ya? Tahun ini rencananya gimana? Mau adu balap mobil lagi atau pertunjukan banci? Atau yang lebih seru, gimana kalau kita undang penari telanjang? Hahaha ...."Teddy langsung menyetujui, "Ide bagus!"Mereka berdua menoleh ke arah Stendy. Kalau soal bersenang-senang, Stendy dikenal paling banyak ide di antara mereka. Meskipun tampak rapi dengan setelan jas dan dasi, di balik penampilan itu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 72

    Reagan tiba-tiba terdiam kaku, lalu menarik tangannya dari genggaman Eva tanpa sadar. Eva yang tidak menduga hal itu, langsung mengernyitkan dahinya. Mengikuti arah pandangan Reagan, dia melihat Nadine berdiri tidak jauh dari mereka.Dengan alis berkerut, Reagan bertanya pada Stendy, "Kamu ngundang Nadine?""Ya. Kita semua teman, 'kan?" jawab Stendy sambil tersenyum tanpa rasa bersalah."Kenapa nggak bilang dari awal?"Stendy mengangkat bahu dengan santai. "Aku sibuk dan lupa. Lagian, kupikir itu nggak masalah, 'kan?"Di sisi lain, Nadine juga melihat Reagan. Namun, dia hanya melirik sekilas sebelum memalingkan pandangannya. Dia datang ke sini hanya untuk memberikan ucapan selamat dan segera pergi. Nadine masih harus sibuk membaca dan mencari referensi. Dia tidak berniat menghabiskan terlalu banyak waktu di acara ini.Memikirkan hal itu, Nadine melangkah ke arah Stendy. "Selamat ulang tahun. Semoga setiap tahun selalu seindah hari ini. Ini hadiah dariku. Nggak terlalu mewah, semoga kam

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 667

    Itu adalah hutan entada yang sangat besar!"Ayo cepat ke sini! Di depan ada hutan entada yang sangat besar!" seru Nadine dengan gembira. Mendengar itu, Mikha dan Darius segera berlari mendekat.Entada adalah tanaman kacang yang sangat terkenal. Asalnya dari Provinsi Walo, Florasia, lalu diperkenalkan ke daratan utama. Biasanya, entada tumbuh di lereng gunung atau di hutan campuran, merambat di pohon-pohon besar.Darius mendongak, menatap pohon-pohon entada yang menjulang. Batangnya yang tebal saling melilit, akarnya menjulur hingga 50 meter ke sumber air, membentang di antara pepohonan seperti raksasa yang sedang bersembunyi.Awalnya Darius hanya terkagum, tetapi sekarang dia merasa sangat senang. "Entada bisa tumbuh hingga satu meter panjangnya. Bisa digunakan sebagai obat atau koleksi, dan harganya di pasaran sangat mahal. Ini jelas bisa dihitung sebagai tanaman langka."Nadine mengangguk. "Tapi, hutan entada ini cukup luas. Menemukan entada mungkin nggak mudah. Matahari juga hampir

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 666

    Darius sampai tidak tahu harus merespons apa.Nadine berujar, "Masih ada banyak waktu tersisa, kita coba cari tanaman langka saja."Siapa yang tidak ingin mendapatkan nilai penuh?Mikha berkata, "Ayo, ayo! Sebenarnya dapat 100 atau 80 poin itu nggak terlalu penting buatku, yang penting aku bisa jalan-jalan bareng kalian ...."Setelah beristirahat sebentar, mereka bertiga kembali bergerak. Tanaman langka tidak memiliki daftar tetap seperti soal terbuka. Mereka hanya menemukan tanaman yang diakui sebagai spesies langka.Namun, kali ini pencarian mereka tidak semudah sebelumnya. Menjelang senja, langit mulai gelap dan Mikha kelelahan sampai terengah-engah. "Kita sudah menyusuri hampir 10 zona kecil, 'kan? Nggak ada tanaman langka yang terlihat. Kapan kita baru bisa menemukannya? Aku lapar, mau makan dulu ...."Akhir-akhir ini, Mikha sering diajak Darius untuk lari pagi. Entah karena itu atau alasan lain, dia merasa lebih cepat lapar dibanding sebelumnya. Kini, kakinya terasa lemas dan tid

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 665

    Di sampingnya, ada Kaeso yang tersenyum patuh sambil membawa termos air. Di belakangnya, Marvin membawa banyak barang bawaan.Nadine mengalihkan pandangannya. Lagi pula, dia tidak begitu akrab dengan Jinny."Kak Nadine!" Mikha berlari dari kejauhan sambil melambaikan tangannya. Di punggungnya, ada tas ransel besar yang terlihat penuh dan berat. Di dalamnya berisikan tabir surya, obat nyamuk, topi, air, dan tentu saja camilan yang tidak boleh ketinggalan.Mikha berkata, "Aku sudah menyiapkan banyak, nanti kita makan bareng ya."Nadine mengangguk. "Oke.""Eh? Darius mana? Dia belum datang?" Karena takut terlambat, Mikha berlari sepanjang jalan dan bahkan tiba 5 menit lebih awal.Darius yang sudah tiba lebih dulu, menatapnya dan membalas, "Dari mana datangnya kepercayaan dirimu kalau aku akan lebih telat darimu?"Mikha mencebik. "Datang 2 menit lebih awal juga bukan sesuatu yang perlu dibanggakan, oke? Aku cuma nggak sengaja ketiduran sebentar tadi. Omong-omong ... kenapa tas kalian kecil

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 664

    Kenangan yang tertidur kembali terbangun. Beberapa potongan ingatan melintas di benak Inez. Dia kembali teringat pada sepasang mata putus asa yang penuh air mata, mata yang sudah berkali-kali menghantuinya dalam mimpi buruk.Dengan suara serak, dia berkata, "Aileen diculik karena musuh keluarga ingin balas dendam. Apa hubungannya denganku? Hanya karena aku pergi bersamanya saat itu, lalu tiba-tiba kehilangan dia? Jadi, ini salahku? Kamu pikir itu adil?""Kalau aku tahu ini akan terjadi, lebih baik aku saja yang diculik waktu itu. Mungkin sekarang kakek dan nenekmu akan terus mengingat aku, bukan dia."Inez tampak terjebak dalam pusaran kenangannya sendiri. Matanya kosong, air matanya mengalir tanpa henti, seakan-akan tenggelam dalam rasa bersalah yang mendalam.Melihat ibunya menangis seperti ini, Stendy akhirnya merasa tidak tega. Teringat bahwa belakangan ini Safir sangat terobsesi dengan novel misteri berjudul Seven Days, dia pun memberi ibunya sebuah saran."Nenek akhir-akhir ini s

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 663

    Siapa sih anak konglomerat yang waktu muda tidak pernah bertingkah liar? Namun, jangan sampai kebablasan dan malah menghancurkan diri sendiri.Ada beberapa hal yang sebenarnya Inez ingin katakan dengan terus terang, tetapi karena itu hanya sebatas dugaan tanpa bukti, dia memilih untuk memberi peringatan secara halus."Soal urusan pria dan wanita, kamu tetap harus berhati-hati. Jangan karena sudah punya banyak pengalaman, jadi menganggap remeh wanita. Hati-hati kalau suatu hari nanti justru kamu yang terluka paling dalam."Stendy bingung. "Ibu, sebenarnya kamu mau bilang apa?"Inez tidak ingin membahas lebih lanjut, jadi dia mengalihkan pembicaraan ke hal lain. "Beberapa hari lalu, aku sudah menghubungi Dokter Cedric. Dia bilang kondisi mata dan kesehatan nenekmu sudah jauh membaik. Atur waktumu, aku ingin bertemu mereka."Cedric adalah dokter spesialis mata terkenal di rumah sakit milik Keluarga Sanjaya dan juga dokter pribadi Safir selama bertahun-tahun.Inez sudah lebih dulu memberi

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 662

    "Ibu!" Yenny bahkan belum selesai berbicara, tetapi Arnold sudah tahu apa yang ingin ibunya katakan. "Aku sudah bilang sejak lama, sekarang aku nggak ada waktu untuk memikirkan hal seperti ini."Yenny menahan diri selama dua detik, lalu langsung bertanya, "Kamu sudah punya pacar ya?"Arnold tertegun sesaat. Wajah Nadine tiba-tiba terlintas di pikirannya, tetapi akhirnya dia menggeleng. "Belum."Yenny tidak percaya. "Lalu, gimana dengan setelan jas di tanganmu? Kamu beli sendiri?"Arnold melirik tas kertas di tangannya, lalu balik bertanya, "Dari mana Ibu tahu ini setelan jas?"Tatapan Yenny sedikit berubah. "Logo di tas kertasnya sangat jelas. Toko itu cuma menjual setelan jas. Kalau bukan jas, lalu apa? Sekarang, bisa jawab pertanyaanku?"Arnold menjawab dengan tenang, "Aku memilihnya bersama seorang teman.""Teman? Laki-laki atau perempuan? Teman seperti apa?" Yenny terus mendesak."Ibu, kamu memanggilku pulang cuma untuk menanyakan ini?" Arnold mengerutkan dahi. "Kalau nggak ada uru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 661

    Saat ini, Nadine tertarik pada sesuatu di rak lain, sama sekali tidak menyadari bahwa dua pria di sampingnya sedang berkonflik sengit.Setelah Arnold selesai membayar, dia menoleh dan melihat Nadine sedang menatap sebuah kue fondan di dalam etalase. Lima tingkat, setiap tingkat menampilkan figur karakter yang unik."Bagus?""Bagus." Nadine mengangguk. "Dibuat dengan sangat detail."Dia menunjuk ke tingkat kedua. "Pak, menurutmu orang yang berkacamata dan mengerutkan dahi ini mirip kamu nggak?"Arnold menatapnya sejenak, lalu menyahut dengan serius, "Nggak mirip. Aku 'kan nggak sering mengerutkan dahi."Nadine berujar, "Tapi, bisa jadi kamu sering mengerutkan dahi tanpa sadar? Misalnya, sekarang ini."Arnold langsung termangu, seperti anak kecil yang ketahuan melakukan kesalahan. Dia mendadak merasa malu dan canggung."Hahaha ...." Nadine tidak bisa menahan tawa. "Kamu lucu juga."Saat mereka bertiga baru saja keluar dari toko kue, ponsel Arnold berbunyi."Halo, Ibu?""Arnold, pulang ke

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 660

    Selesai makan, Inez pergi membayar tagihan.Keduanya hampir tidak menyentuh makanan mereka, masih tersisa cukup banyak di meja.Kedua ibu ini tenggelam dalam pikirannya masing-masing, dengan kekhawatiran yang berbeda. Sementara itu, Stendy dan Arnold bisa dibilang sama-sama mendapatkan hasil yang memuaskan.Yang satu membeli jas, yang satu membeli sepatu kulit. Semuanya berjalan lancar.Stendy menawarkan, "Di depan ada jual teh susu, mau beli?"Arnold juga menawarkan, "Toko kue di sebelah situ cukup terkenal ...."Keduanya berbicara hampir bersamaan. Kemudian, mereka saling bertukar pandang, seakan-akan ada ketegangan yang tak terlihat.Stendy bertanya, "Nad, kita beli teh susu?"Arnold bertanya, "Mau lihat-lihat nggak?"Dua pria dewasa itu sama-sama menatapnya dengan penuh harap.Nadine sungguh kehabisan kata-kata. Lagi-lagi begini!"Gimana kalau kalian pergi beli sendiri dan aku ke toilet?"Stendy mengangguk. "Oke." Kemudian, dia menoleh ke Arnold dan bertanya dengan nada santai, "Pa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 659

    Begitu mendongak dan melihat Nadine, wajah yang awalnya tanpa ekspresi langsung tersenyum tipis.Nadine berpikir, karena ini untuk orang tua, memilih sepatu tidak bisa hanya mempertimbangkan modelnya, tetapi juga kenyamanannya. Namun, tidak bisa juga hanya mengutamakan kenyamanan dan mengabaikan modelnya.Dia teringat pertemuan di toko buku. Pria tua itu bertongkat, mengenakan rompi, rambut tersisir rapi, memancarkan aura seorang gentleman dari ujung kepala hingga kaki. Dalam hal berpakaian, beliau pasti juga sangat memperhatikan detail.Karena itu, Nadine menghabiskan lebih banyak waktu untuk memilih.Umumnya, bahan kulit untuk sepatu hanya ada beberapa jenis. Dia menunjuk 2 sepatu yang paling nyaman, lalu meminta pramuniaga untuk mengeluarkan semua model yang tersedia dengan bahan tersebut.Sementara itu, Arnold pergi ke toilet.Tak lama kemudian, Nadine sudah memilih 2 pasang."Menurutku dua-duanya bagus. Pak Stendy, kamu pilih salah satu?"Stendy langsung mengeluarkan kartu. "Pilih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status