Share

Bab 66

Author: Patricia
last update Last Updated: 2024-10-29 16:42:50
Philip langsung mengambil ponselnya untuk menelepon Nadine. "Kak Nadine, apa kabarmu? Aku mau ngobrol denganmu sebentar ...."

Setelah Philip menyatakan tujuannya, Nadine terdiam sejenak. Philip tahu apa yang ada di pikiran Nadine. Dia menepuk bahunya untuk menjamin, "Tenang saja. Aku yang traktir kali ini. Cuma makan-makan biasa. Aku nggak bakal ajak Kak Reagan."

"Oke." Nadine menyetujuinya.

Setelah mengakhiri panggilan, Philip mengedikkan bahu. Dia akan mengatur supaya Reagan tidak sengaja muncul di restoran. Dengan begitu, itu bukan salahnya.

Stendy mengambil inisiatif. "Aku bakal kabari Reagan soal ini."

"Oke." Philip sangat bersemangat. Jika keduanya balikan, dia akan menjadi pahlawan berjasa.

....

Di hari yang cerah, Philip memesan tempat di Restoran Biyen. Dulu mereka sering datang kemari. Nadine tentu tahu tempatnya.

Begitu masuk, Nadine langsung melihat Philip yang tersenyum sambil melambaikan tangan dengan penuh antusiasme kepadanya. Staf membawa Nadine ke tempat duduknya. Nad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 67

    Stendy merenung sejenak sebelum bertanya, "Berarti, biologi adalah konsep luas dan ilmu hayati lebih spesifik, sedangkan bioinformatika lebih berorientasi pada komputer? Menggunakan ilmu matematika, informatika, dan statistika untuk mempelajari masalah biologi?"Nadine menjadi lebih serius. Dia menyahut, "Kamu benar.""Serius?" Stendy tersenyum. "Itu artinya, penjelasanmu sangat bagus. Aku cuma menyimpulkan dengan kalimat yang lebih sederhana."Nadine merasa cukup takjub pada pria di depannya ini. Padahal, dia selalu melihat Stendy di bar, restoran, dan kelab. Siapa sangka, ternyata Stendy punya pemahaman terhadap bidang biologi. Memang tidak bisa menilai orang dari penampilan.Nadine dan Reagan berpacaran selama enam tahun. Reagan bahkan tidak tahu jurusan apa yang diambil oleh Nadine, apalagi membahas tentang topik profesional seperti ini.Mereka lebih sering berkumpul dengan teman di bar atau bercinta di ranjang. Itu sebabnya, Nadine terkejut melihat Stendy memahami penjelasannya.A

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 68

    Ketika melewati suatu jalan, terlihat ribuan pesawat nirawak terbang di atas langit dan berpindah secara beraturan. Ini adalah pertunjukan pesawat nirawak. Pertunjukannya hanya berlangsung 10 menit, tetapi harganya sangat mahal.Yang datang menonton pun banyak. Kebetulan, tempat yang dilewati Nadine dan Stendy punya sudut pandang yang bagus. Mereka berhenti di samping untuk menonton. Dari jendela depan, terlihat berbagai macam bentuk.Nadine mendongak dan takjub melihat pertunjukan pesawat nirawak itu. Stendy tiba-tiba bertanya, "Coba tebak, ada berapa pesawat nirawak?""Bisa ditebak?""Bisa.""Entahlah.""Aku tebak ...." Stendy berjeda. "Ada 99.""Kenapa begitu?""Karena 99 berarti abadi. Namanya juga melamar."Saat berikutnya, Nadine melihat pesawat nirawak memunculkan tulisan "menikahlah denganku"."Kok kamu tahu ini lamaran?"Stendy menyuruhnya melihat ke rooftop. Di sana, terlihat seorang pria berjas memegang sebuket bunga mawar dan menyembunyikannya di belakang."Hebat," puji Nad

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 69

    Memangnya apa yang bisa dilakukan selama 10 menit itu?Stendy bertanya dengan ekspresi datar, "Kamu tahu gimana cara nyamuk mati?""Maaf ....""Kalau sudah terima uangnya, tutup mulutmu."....Setibanya di apartemen, Nadine mandi. Dia berniat membaca dua makalah sebelum tidur. Begitu duduk, masuk pesan dari Stendy.[ Sarung tanganmu ketinggalan di mobilku. ]Kemudian, Stendy mengirim foto sarung tangannya. Itu memang sarung tangan yang dipakai Nadine hari ini.Nadine baru teringat dirinya melepaskan sarung tangan karena suhu di dalam mobil sangat hangat. Dia meletakkannya di samping, jadi lupa mengambilnya saat turun dari mobil.[ Kapan harus kuantar sarung tanganmu ini? ]Nadine berpikir sejenak sebelum membalas.[ Apa kamu bisa memberiku alamatmu? Aku pesan kurir untuk ambil. ][ Kompleks yang kutinggal nggak mengizinkan kurir masuk. Begini saja, kita cari waktu minum kopi. Kukembalikan sarung tanganmu nanti. ][ Baru-baru ini aku kuliah di Universitas Brata untuk gelar S2. Kebetulan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 70

    Nadine memegang kantong kertasnya. Keduanya sama-sama menuju ke Universitas Brata.Mereka terus mengobrol. Nadine mendapati Stendy punya wawasan luas. Tidak peduli topik apa itu, Stendy pasti nyambung dengannya.Nada bicara Stendy pun terdengar lembut dan elegan. Setelah berinteraksi beberapa saat, Nadine merasa cukup nyaman dengannya.Setelah berkeliling cukup lama, Nadine tidak sengaja menoleh saat melewati tembok batu. Dia pun melihat sebuah sosok familier.Arnold baru menyelesaikan pelajarannya dan hendak pergi ke laboratorium. Ketika mendongak, dia bertemu pandang dengan Nadine.Arnold tertegun sesaat, lalu melirik Stendy yang berada di sebelah Nadine. Nadine menyapa duluan, "Kebetulan sekali, kelas baru selesai ya?"Arnold mengangguk. "Ya, aku mau ke laboratorium. Kamu?""Aku membawa temanku keliling. Kenalin, ini Stendy." Kemudian, Nadine menghadap Stendy dan meneruskan, "Ini Arnold."Kedua pria itu bertatapan. Stendy tersenyum tipis dan menyapa, "Halo, Pak Arnold. Aku sudah lam

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 71

    Sebelum Arnold sempat berbicara, Nadine melihat meja, lalu menemukan piring dan mangkuk bersih. Dia mengambil sendok dan memindahkan dua buah pangsit kecil ke piring dengan hati-hati, lalu mendorongnya ke hadapan Arnold. "Coba deh."Arnold ragu sejenak, namun kemudian mengambil satu pangsit dan perlahan mengunyahnya.Nadine menatapnya dengan antusias. "Gimana?"Melihat tatapan penuh harap Nadine, Arnold mengangguk. "Rasanya enak."Nadine tersenyum lebar. "Iya, 'kan? Aku nggak mungkin rekomendasiin yang nggak enak."Arnold pun ikut tersenyum.....Philip bertanya, "Kak Stendy, ulang tahunmu sudah dekat ya? Tahun ini rencananya gimana? Mau adu balap mobil lagi atau pertunjukan banci? Atau yang lebih seru, gimana kalau kita undang penari telanjang? Hahaha ...."Teddy langsung menyetujui, "Ide bagus!"Mereka berdua menoleh ke arah Stendy. Kalau soal bersenang-senang, Stendy dikenal paling banyak ide di antara mereka. Meskipun tampak rapi dengan setelan jas dan dasi, di balik penampilan itu

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 72

    Reagan tiba-tiba terdiam kaku, lalu menarik tangannya dari genggaman Eva tanpa sadar. Eva yang tidak menduga hal itu, langsung mengernyitkan dahinya. Mengikuti arah pandangan Reagan, dia melihat Nadine berdiri tidak jauh dari mereka.Dengan alis berkerut, Reagan bertanya pada Stendy, "Kamu ngundang Nadine?""Ya. Kita semua teman, 'kan?" jawab Stendy sambil tersenyum tanpa rasa bersalah."Kenapa nggak bilang dari awal?"Stendy mengangkat bahu dengan santai. "Aku sibuk dan lupa. Lagian, kupikir itu nggak masalah, 'kan?"Di sisi lain, Nadine juga melihat Reagan. Namun, dia hanya melirik sekilas sebelum memalingkan pandangannya. Dia datang ke sini hanya untuk memberikan ucapan selamat dan segera pergi. Nadine masih harus sibuk membaca dan mencari referensi. Dia tidak berniat menghabiskan terlalu banyak waktu di acara ini.Memikirkan hal itu, Nadine melangkah ke arah Stendy. "Selamat ulang tahun. Semoga setiap tahun selalu seindah hari ini. Ini hadiah dariku. Nggak terlalu mewah, semoga kam

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 73

    Stendy tertawa dengan suara rendah. "Aku nggak salah orang, kok."Nadine terlihat bingung dan tidak memahami apa yang baru saja terjadi. Lalu, Stendy kembali berkata, "Yang ingin kucium memang kamu."Nadine tertegun dan kehabisan kata-kata cukup lama. Otaknya terasa kacau. Untuk seketika, dia tidak bisa membedakan apakah ini kenyataan atau hanya mimpi.Sebab, semua ini terlalu gila!Stendy tersenyum tipis. Wajah tampannya menampilkan aura nakal. Ditambah dengan aroma alkohol yang samar-samar, penampilan Stendy terkesan semakin cuek. "Kenapa? Kaget?"Bukan hanya kaget, Nadine merasa seolah-olah hampir terkena serangan jantung."Kamu ...." Nadine mencoba berbicara, tetapi tidak bisa merangkai satu kalimat pun dengan jelas."Ya, aku suka kamu," lanjut Stendy."Kamu ngomong apaan?! Mana mungkin kita bisa ...!""Gimana kamu bisa tahu kalau belum dicoba?""Bukannya kamu dan Reagan ...." Sahabat baik?"Kalian sudah putus. Aku suka kamu dan nggak ada yang salah dengan mendekati seseorang yang

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 74

    "Kamu juga sama saja!" Reagan menoleh ke arah Nadine. "Kamu ini benar-benar murahan. Dari sekian banyak orang, kenapa kamu malah goda dia? Sudah puas kamu sekarang?"Mendengar tuduhannya, Nadine merasa marah dan kesal. Jelas-jelas dia yang tiba-tiba dilibatkan dalam masalah ini, memangnya apa kesalahannya?Menghadapi tudingan Reagan, Stendy justru tampak luar biasa tenang. Dia menyentuh hidungnya yang terluka sambil tersenyum sinis. "Apa yang kami lakukan? Kamu sudah lihat sendiri, 'kan?"Reagan bertanya dengan ekspresi datar. "Jadi, nggak ada yang mau kamu jelaskan?""Mau jelaskan apanya? Jelaskan aku suka sama Nadine? Aku mau mendekatinya?"Begitu ucapan itu dilontarkan, wajah Nadine langsung memucat. Sementara itu, emosi Reagan memuncak. Dia mengangkat tinjunya dan melayangkannya ke wajah Stendy."Berengsek! Kamu suka dia? Mau dekatin dia? Apa hakmu?!"Stendy dipukul hingga memalingkan wajahnya dan kepalanya berdengung. Namun, dia langsung refleks menarik Nadine ke belakang untuk me

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 326

    Nadine yang sekarang sangat tenang, tidak seperti saat baru-baru putus. Dulu dia sering teringat pada Reagan dan mudah terbawa emosi olehnya.Waktu adalah obat yang ampuh. Luka yang dalam sekalipun bisa sembuh. Kini, Nadine sudah melepaskan semuanya.Seiring berjalannya waktu, rasa sakit yang disebabkan oleh Reagan pun perlahan-lahan memudar hingga akhirnya terlupakan."Ada urusan apa?" tanya Nadine."Apa kita bisa ngobrol di tempat lain?""Aku rasa nggak ada yang perlu dibicarakan di antara kita.""Nad ....""Apa yang kubilang salah?"Reagan merasa agak frustrasi. Dia melirik Arnold. Orang-orang yang peka pasti tahu mereka harus menjauh untuk sekarang. Namun, Arnold tetap diam di tempatnya tanpa peduli dengan tatapan Reagan yang memberinya isyarat.Mengingat Reagan yang selalu berbuat nekat, Nadine sama sekali tidak berani berduaan dengannya."Kalau nggak ada yang penting, kami pergi dulu," ucap Nadine menatap Arnold. Arnold mengangguk ringan."Kalian berdua? Lalu gimana denganku?" Wa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 325

    Keesokan paginya, Nadine keluar untuk jogging pagi. Setelah punya lebih banyak waktu luang, dia kembali pada kebiasaan lari pagi. Setiap kali selesai lari dan mandi, dia merasa segar dan bertenaga sepanjang hari."Pagi, Pak Arnold.""Pagi."Arnold baru saja selesai berlari dan bersiap pulang. Namun, melihat Nadine, dia berbalik arah. "Ayo, kutemani kamu lari sebentar.""Nggak mengganggu jadwalmu di laboratorium?""Proyek baru sekarang ditangani sama Calvin, jadi aku nggak terlalu sibuk belakangan ini.""Wah, Pak Calvin pasti punya banyak keluhan," canda Nadine."Keluhan nggak akan berguna, tetap saja dia harus bekerja," jawab Arnold dengan wajah serius. Kalau Calvin mendengar itu, dia mungkin akan langsung frustasi.Keduanya berlari mengelilingi taman dua putaran. Ketika Nadine mulai terlihat kelelahan, Arnold menyadari hal itu."Atur napas, perhatikan ritme. Ikuti aku ... tarik, hembus, tarik, hembus ...."Nadine mengikuti instruksinya dan merasa lebih baik. "Wah, jadi lebih ringan!"

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 324

    "Astaga!" Kelly langsung menepis tangan Teddy dari pundaknya, berdiri tegak, sambil diam-diam bersyukur karena sudah membuang puntung rokok lebih awal.Nadine butuh usaha besar untuk menutup mulutnya yang ternganga. "Ehm .... Kel, kamu lupa tasmu tadi."Dia sebenarnya cuma mau mengembalikan tas, tapi malah menyaksikan apa ini? Kelly terlihat bersandar mesra dengan seorang pria? Punggung pria itu ... kenapa rasanya tidak asing?Saat keduanya berbalik, teka-teki itu terjawab.Itu Teddy?!Jadi ... ini yang disebut Kelly sebagai "mitra kerja samanya"?Kelly berjalan mendekat dan mengambil tas dari tangan Nadine. "Makasih ya, Nadine! Malam-malam begini masih repot-repot ngantarin tasku. Cepat naik ke atas, sudah malam, bahaya di luar. Aku tunggu di sini sampai kamu di balkon, ya. Kalau sudah sampai, lambaikan tangan biar aku yakin.""Oke."Nadine berbalik dan pulang ke apartemennya. Dia tahu betul siapa Kelly. Meskipun temannya terlihat santai dan tanpa beban, dia selalu punya rencana matan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 323

    "Kalau nggak mau nunggu, ya pergi saja. Siapa juga yang mau ketemu kamu?" Kelly mendengus sambil memutar bola matanya. "Lihat sikapmu itu. Kamu yang butuh bantuan, 'kan?"Teddy menarik napas dalam-dalam, menahan diri. Wanita ini bisa bela diri. Kalau dia sampai membuat wanita ini marah, yang rugi adalah dirinya sendiri."Jangan marah dong," Teddy langsung mengganti wajahnya dengan senyuman, "Aku sudah bilang ini kasus darurat. Kamu santai begini, gimana aku nggak curiga?""Ada apa, langsung bilang." Kelly melirik ke dalam mobilnya. "Eh, itu ... ada rokok nggak?""Buat apa?""Kasih aku satu."Teddy terdiam. Dengan pasrah, dia kembali ke mobil, mengambil rokok dan korek api, lalu menyerahkannya. Namun, Kelly tidak langsung menerima. Dia menyilangkan tangan di depan dada dan menatapnya dengan senyum mengejek."Oke," Teddy mengangguk dan memasang ekspresi sabar. "Aku ini bukan cari pacar, aku malah cari majikan." Dia lalu menyalakan rokok untuk Kelly.Ini pertama kalinya Teddy menyalakan r

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 322

    "Di mana kamu? Kenapa selama beberapa hari ini teleponku nggak kamu angkat?! Apa sekarang kamu bahkan nggak peduli lagi sama ibumu?"Tiga pertanyaan berturut-turut. Nada bicaranya semakin tajam di setiap kalimat.Reagan menjawab dengan tenang, "Aku lagi dinas. Sibuk, jadi nggak sempat angkat telepon.""Kamu sekarang juga harus pulang! Sekarang! Kalau kamu nggak pulang, jangan pernah anggap aku sebagai ibumu lagi!"Mendengar nada bicara ibunya yang tidak seperti biasanya, Reagan tahu ada sesuatu yang tidak beres. Tanpa banyak bertanya, dia menutup telepon dan langsung menuju rumah lama keluarganya.Begitu sampai di depan pintu, dia mendengar suara pecahan vas bunga. Reagan berhenti sejenak, lalu masuk ke dalam rumah. "Ibu, aku sudah pulang."Mendengar suaranya, Rebecca muncul dari dalam. Tanpa menunggu, dia langsung memarahi Reagan habis-habisan."Orang macam apa yang kamu pilih?! Kalau Eva itu memang murahan, aku masih bisa terima, tapi keluarganya juga seperti preman pasar! Terutama i

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 321

    Keributan di luar begitu besar sehingga menarik perhatian para nyonya yang sedang berkumpul di ruang pertemuan.Ketika mereka melihat keluar, pemandangan yang mereka lihat membuat mata mereka membelalak. Rebecca dengan rambut berantakan, sedang ditarik-tarik oleh seorang wanita yang terus memakinya tanpa henti.Luar biasa! Skandal sebesar apa ini? Para nyonya saling menatap dan bertukar pandangan penuh arti. Melihat banyak orang mulai berkumpul, Lupita semakin bersemangat."Semua orang, lihat baik-baik! Ini dia wanita itu! Anaknya mempermainkan perasaan putriku, membuat putriku hamil, tapi nggak mau bertanggung jawab!""Putriku adalah gadis baik-baik, masa depannya hancur begitu saja! Bukannya meminta maaf, dia malah menghindar dan nggak mau menemui kami? Memangnya keluarga kami ini nggak punya harga diri?!"Lupita sambil berbicara mulai menggulung lengan bajunya, bersiap untuk aksi lebih lanjut."Ayo, semua rekam ini! Sebarkan videonya ke internet, biar seluruh masyarakat tahu seperti

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 320

    "Kenapa satpam belum datang juga?! Cepat tahan mereka ...."Di tengah kekacauan itu, Lupita berhenti berpura-pura sopan dan berteriak lantang, suaranya menggema di lobi. "Rebecca mana?! Siapa yang namanya Rebecca?! Aku mau bicara sama Rebecca! Suruh dia keluar sekarang juga!"Dua hari sebelumnya, Lupita dan putranya, Rocky, tiba di Kota Juanin. Begitu sampai, mereka langsung pergi menjenguk Eva yang masih dirawat di rumah sakit, lalu ....Mereka tinggal di kamar pasien itu.Lupita berkata, "Kenapa harus tinggal di hotel? Hotel kan mahal! Menurutku kamar rumah sakit ini sudah cukup bagus, luas, terang, dan yang paling penting, gratis!""Tapi cuma ada satu tempat tidur. Kamu dan Rocky ....""Kenapa? Kami ibu dan anak, apa yang perlu dipermasalahkan?"Rocky yang baru saja selesai makan siang, ikut menimpali sambil membersihkan giginya, "Iya, betul! Aku dan Ibu juga sering tidur bareng di rumah. Hemat listrik, cukup pakai satu AC."Tidak peduli seberapa keras Eva mencoba membujuk mereka, h

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 319

    Teddy tersenyum percaya diri. "Koneksiku jauh lebih luas daripada si Jim ... apalah tadi namanya."Kelly menatapnya selama beberapa detik dengan ekspresi aneh, sebelum berkata, "Kamu yakin mau kerja sama denganku?""Tentu saja. Kenapa? Pandanganmu itu meremehkan aku, ya?"Kelly memandangnya dari atas ke bawah, lalu dari bawah ke atas lagi.Keluarga Teddy jelas tidak perlu diragukan. Salah satu dari delapan keluarga besar di Kota Juanin, mereka berada beberapa level di atas Keluarga Tanoto.Dan Teddy sendiri, meski playboy dan punya banyak skandal, dia terlihat cukup stabil secara emosional. Bahkan tadi dia tidak membalas ketika ditampar, menunjukkan bahwa dia bisa bersikap tenang dan sedikit gentleman.Meski gaya hidupnya liar, itu tidak masalah bagi Kelly. Lagi pula, dia juga hidup dengan cara yang sama! Bagus. Mereka tidak akan saling mengatur.Kalaupun bertemu di kelab malam, mereka mungkin malah bisa bersenang-senang bersama.Yang terpenting, Teddy adalah tipe pria yang bisa dengan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 318

    Wanita itu selesai berbicara, lalu berbalik dan pergi dengan langkah tegas. Sepatu hak tingginya mengetuk lantai dengan ritme yang mantap. Teddy hanya tertawa kecil, sama sekali tidak memedulikan kutukan wanita itu.Pahitnya cinta?Huh! Omong kosong!Belum lama wanita itu pergi, seorang gadis muda keluar dari bar. Dia mengenakan rok pendek, memperlihatkan sepasang kaki panjang nan putih, rambut ikalnya terurai indah, dengan riasan wajah yang sempurna."Pak Teddy ...."Gadis itu mendekat dengan percaya diri, mengira pria itu tidak akan menolak. Namun, di luar dugaannya, Teddy justru menghindar dengan cepat. Dia mengulurkan tangannya dan malah merangkul pinggang Kelly serta menariknya ke dalam pelukannya.Kelly yang tadinya sedang asyik menonton drama, langsung terkejut. Teddy menatap gadis itu dengan santai. "Maaf ya, kamu telat datang."Gadis itu menggigit bibirnya, melirik Kelly dengan kesal, lalu pergi dengan berat hati."Pakai aku sebagai tameng?" Kelly melipat tangan di depan dada

DMCA.com Protection Status