Beranda / CEO / TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA / BAB. 1 Tak Terselesaikan

Share

TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA
TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA
Penulis: Zemira Fortunatus

BAB. 1 Tak Terselesaikan

"Oh, Yes! Teruskan! Akh! Permainanmu sungguh lihai, Dona! I like it so much!" seru Arjuna tidak tahan dengan sesuatu yang dilakukan oleh seorang wanita bayaran di alat tempur miliknya.

"Arghhhh!" erang Arjuna merasakan sensasi yang tak tertandingi nikmatnya.

Wanita bayaran itu tersenyum puas saat mendengarkan erangan nikmat dari mulut Arjuna Levin, pria yang diam-diam telah lama dirinya cintai.

Apapun yang diminta oleh sang pria, selagi Dona dapat melakukannya, dia pasti akan memuaskan Arjuna dengan full service.

Namun sayangnya, Arjuna tidak pernah memandangnya sebagai seorang wanita. Lelaki tampan itu hanya melihat Dona sebagai suatu objek pemuas hasratnya saja.

Tidak ada rasa cinta lagi di raga dan jiwa Arjuna. Pria itu telah mati rasa.

Seakan tahu keinginan Arjuna, Dona segera melepaskan bajunya helai demi helai. Sehingga Arjuna dapat melihat lekuk tubuhnya yang begitu indah.

Namun sayangnya, Arjuna hanya menatap dingin ke arah Dona. Tidak ada sedikit pun rasa ketertarikan kepada gadis itu. Dia malah sibuk mempersiapkan alat tempurnya dengan memasukkan pengaman di dalamnya. Setelah itu Arjuna menghujam Dona dari arah belakang.

"Uh ... ah! Juna! Kamu hebat! Lagi! Goyang lebih cepat!" racau Dona ditengah gempuran alat tempur Arjuna di dalam liang kenikmatan miliknya.

Gadis itu benar-benar merasakan nikmatnya king cobra milik Juna yang begitu lihai bermain panas di dalam surga dunia milik Dona.

Saking nikmatnya goyangan maut dari Arjuna. Gadis itu beberapa kali meraih tangan sang pria untuk dirinya jadikan pegangannya.

Namun tiba-tiba saja, tanpa diduga oleh Dona. Arjuna malah menghentikan serangannya dan mulai menjauh dari gadis itu.

"Juna! Kamu kok mengakhirinya? Aku belum keluar!" protes Dona.

"Cih! Siapa Lo ngatur-ngatur gue, Dona? Lo tahu sendiri gue tidak suka kontak fisik! Lo tahu aturan gue! Kenapa Lo malah melanggarnya?" sergah Arjuna, lalu mulai melepas pengaman dari alat tempurnya dan hendak berjalan ke kamar mandi pribadinya.

"Maaf, aku lupa. Bisakah kita melanjutkannya lagi? Aku janji tidak akan menyentuh bagian tubuh mu lagi," cecar Dona yang masih terbalut hasrat membara.

"Ha-ha-ha! Kok jadi Lo yang mengatur Dona? Ke luar dari sini secepatnya! Bayaran Lo sudah gue transfer!" hardik sang pria.

"Tapi, Juna? Ayo kita lanjutkan lagi. Berikan king cobra mu, aku akan membuat mu melayang lebih jauh," Dona masih mencoba merayu pria itu.

"No! Sekali tidak tetap tidak! Lo telah berani melanggar aturan gue! Jangan pernah bermain perasaan dengan gue, Dona! Karena gue tidak butuh itu!" Sang pria lalu masuk ke dalam kamar mandi dan benar-benar lenyap dari pandangan gadis itu.

Hati Dona terasa sakit mendengar semua ucapan dari Arjuna yang begitu menusuk. Pria itu adalah klien tetapnya. Tentu saja Dona sangat dimanjakan oleh uang bayaran yang mahal dari Arjuna kepadanya.

Dengan berlinang air mata, Dona kembali memakai pakaiannya yang tadi dia buka semuanya dengan sempurna di hadapan Arjuna, berharap pria itu tergiur deng kemolekan tubuhnya. Akan tetapi ternyata Dona salah besar.

Arjuna sama sekali tidak tertarik dengan Dona. Bahkan pria itu sangat dingin menatap tubuhnya. Namun Dona tidak dapat berbuat apa-apa. Sedikit banyak dirinya tahu tentang masa lalu yang kelam dari seorang Arjuna Levin yang pernah tersakiti oleh cinta.

Arjuna Levin, seorang CEO tampan yang memiliki segalanya di dunia bisnis. Ternyata menyimpan luka yang mendalam di dalamnya. Kilau matanya yang dulu penuh semangat kini redup, dipenuhi bayang-bayang kekecewaan yang tak kunjung pudar. Sebagai pemimpin perusahaan sukses, tak seorang pun menyadari bahwa di balik senyumnya yang tenang, terdapat cerita pahit cinta yang merajam hatinya.

Di masa lalu, Arjuna terjerat dalam sebuah hubungan yang seakan-akan indah namun hancur berantakan di ujungnya. Wanita yang pernah mengisi hari-harinya dengan tawa dan canda tiba-tiba menghilang begitu saja, meninggalkan luka yang sulit disembuhkan. Kini, kepedihan itu menjadi tembok tak terlihat yang melindungi hatinya dari ancaman cinta dan keintiman.

Setiap kali matahari terbenam di gedung pencakar langit tempat perusahaan milik nya berada. Arjuna duduk sendirian di kantornya yang megah. Ditemani oleh bayang-bayang kenangan, dia terlelap dalam kesendirian yang menusuk. Ponselnya berdering tanpa henti, akan tetapi Arjuna tak lagi peduli dengan pesan-pesan dan panggilan yang memenuhi layarnya. Dunia luar seolah terasa jauh, terlupakan oleh rasa pahit yang terus menghantuinya.

Arjuna tidak lagi percaya pada kata-kata manis dan janji-janji palsu. Baginya, cinta adalah ilusi yang hanya memunculkan kepedihan. Kegelisahan di matanya menceritakan kisah pahitnya, dan senyumnya yang dulu tulus kini hanya menjadi masker untuk menyembunyikan luka yang terpendam.

Meskipun Jakarta adalah kota yang tak pernah tidur, Arjuna merasa terisolasi dalam keheningan malam. Gedung-gedung tinggi di sekitarnya hanyalah bayangan bisu dari kehidupan yang seolah-olah terus berjalan tanpa merasakan getirnya cinta. Arjuna merasa seperti orang asing di tengah keramaian, terpinggirkan oleh kenyataan yang tak lagi menyapanya.

Di balik karir cemerlangnya, Arjuna adalah manusia yang hancur di dalam. Bisnisnya mungkin sukses, namun kehidupan pribadinya seakan menjadi reruntuhan. Dia menolak untuk membuka pintu hatinya, takut terluka sekali lagi. Setiap wanita yang mendekat dianggap sebagai ancaman, dan cinta dianggap sebagai beban yang tak ingin diemban.

Namun, entah bagaimana, di sudut gelap hatinya yang tersembunyi, ada keinginan kecil untuk menemukan kedamaian. Terkadang, ketika langit Jakarta digelayuti oleh cahaya bulan, Arjuna merenung. Tapi, pada akhirnya, dia kembali mengunci pintu hatinya rapat-rapat, menutup diri dari kemungkinan cinta yang bisa menyentuhnya.

Arjuna Levin, sang CEO tampan, mungkin berhasil mengelola bisnisnya dengan gemilang, akan tetapi dibalik pintu-pintu kantor megahnya, terdapat seorang lelaki yang masih terluka dan takut memulihkan hatinya yang retak. Kesedihannya, seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari keberhasilan yang diperolehnya.

Dona ke luar dari ruangan pribadi Arjuna dengan masih menyisakan hasrat yang belum terpenuhi dari dalam batinnya.

"Sial! Arjuna memang yang terbaik! Tapi aku malah menyia-nyiakannya! Bodohnya aku!" gerutunya sendiri.

Dona terlihat sedang menelepon seorang pria bayaran untuk memuaskan hasratnya yang tidak terselesaikan karena kebodohannya sendiri.

Arjuna punya prinsip. Setiap kali dia berhubungan intim dengan wanita-wanita bayaran. Para wanita itu tidak boleh menyentuh area tubuhnya selain king cobra andalannya. Jika ada yang melanggarnya, maka Arjuna akan menghentikan genjotan nya secara sepihak. Seperti yang terjadi saat ini kepada Dona.

"Selamat siang, Nona Dona. Apakah urusan Anda dengan Tuan Muda Arjuna telah selesai?" tanya Boris, asisten dari Arjuna.

Pria itu menjadi penasaran apa yang terjadi di dalam ruangan kebesaran Arjuna. Karena Dona ke luar dari sana dengan berlinang air mata di kedua sisi pipinya.

"Gue melakukan kesalahan fatal, Boris. Juna menjadi sangat marah kepadaku!" ujarnya lalu berlalu dari hadapan pria itu.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
ZekWar77
mantap......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status