Home / Romansa / TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA / BAB. 1 Tak Terselesaikan

Share

TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA
TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA
Author: Zemira Fortunatus

BAB. 1 Tak Terselesaikan

last update Last Updated: 2024-09-13 19:26:28

"Oh, Yes! Teruskan! Akh! Permainanmu sungguh lihai, Dona! I like it so much!" seru Arjuna tidak tahan dengan sesuatu yang dilakukan oleh seorang wanita bayaran di alat tempur miliknya.

"Arghhhh!" erang Arjuna merasakan sensasi yang tak tertandingi nikmatnya.

Wanita bayaran itu tersenyum puas saat mendengarkan erangan nikmat dari mulut Arjuna Levin, pria yang diam-diam telah lama dirinya cintai.

Apapun yang diminta oleh sang pria, selagi Dona dapat melakukannya, dia pasti akan memuaskan Arjuna dengan full service.

Namun sayangnya, Arjuna tidak pernah memandangnya sebagai seorang wanita. Lelaki tampan itu hanya melihat Dona sebagai suatu objek pemuas hasratnya saja.

Tidak ada rasa cinta lagi di raga dan jiwa Arjuna. Pria itu telah mati rasa.

Seakan tahu keinginan Arjuna, Dona segera melepaskan bajunya helai demi helai. Sehingga Arjuna dapat melihat lekuk tubuhnya yang begitu indah.

Namun sayangnya, Arjuna hanya menatap dingin ke arah Dona. Tidak ada sedikit pun rasa ketertarikan kepada gadis itu. Dia malah sibuk mempersiapkan alat tempurnya dengan memasukkan pengaman di dalamnya. Setelah itu Arjuna menghujam Dona dari arah belakang.

"Uh ... ah! Juna! Kamu hebat! Lagi! Goyang lebih cepat!" racau Dona ditengah gempuran alat tempur Arjuna di dalam liang kenikmatan miliknya.

Gadis itu benar-benar merasakan nikmatnya king cobra milik Juna yang begitu lihai bermain panas di dalam surga dunia milik Dona.

Saking nikmatnya goyangan maut dari Arjuna. Gadis itu beberapa kali meraih tangan sang pria untuk dirinya jadikan pegangannya.

Namun tiba-tiba saja, tanpa diduga oleh Dona. Arjuna malah menghentikan serangannya dan mulai menjauh dari gadis itu.

"Juna! Kamu kok mengakhirinya? Aku belum keluar!" protes Dona.

"Cih! Siapa Lo ngatur-ngatur gue, Dona? Lo tahu sendiri gue tidak suka kontak fisik! Lo tahu aturan gue! Kenapa Lo malah melanggarnya?" sergah Arjuna, lalu mulai melepas pengaman dari alat tempurnya dan hendak berjalan ke kamar mandi pribadinya.

"Maaf, aku lupa. Bisakah kita melanjutkannya lagi? Aku janji tidak akan menyentuh bagian tubuh mu lagi," cecar Dona yang masih terbalut hasrat membara.

"Ha-ha-ha! Kok jadi Lo yang mengatur Dona? Ke luar dari sini secepatnya! Bayaran Lo sudah gue transfer!" hardik sang pria.

"Tapi, Juna? Ayo kita lanjutkan lagi. Berikan king cobra mu, aku akan membuat mu melayang lebih jauh," Dona masih mencoba merayu pria itu.

"No! Sekali tidak tetap tidak! Lo telah berani melanggar aturan gue! Jangan pernah bermain perasaan dengan gue, Dona! Karena gue tidak butuh itu!" Sang pria lalu masuk ke dalam kamar mandi dan benar-benar lenyap dari pandangan gadis itu.

Hati Dona terasa sakit mendengar semua ucapan dari Arjuna yang begitu menusuk. Pria itu adalah klien tetapnya. Tentu saja Dona sangat dimanjakan oleh uang bayaran yang mahal dari Arjuna kepadanya.

Dengan berlinang air mata, Dona kembali memakai pakaiannya yang tadi dia buka semuanya dengan sempurna di hadapan Arjuna, berharap pria itu tergiur deng kemolekan tubuhnya. Akan tetapi ternyata Dona salah besar.

Arjuna sama sekali tidak tertarik dengan Dona. Bahkan pria itu sangat dingin menatap tubuhnya. Namun Dona tidak dapat berbuat apa-apa. Sedikit banyak dirinya tahu tentang masa lalu yang kelam dari seorang Arjuna Levin yang pernah tersakiti oleh cinta.

Arjuna Levin, seorang CEO tampan yang memiliki segalanya di dunia bisnis. Ternyata menyimpan luka yang mendalam di dalamnya. Kilau matanya yang dulu penuh semangat kini redup, dipenuhi bayang-bayang kekecewaan yang tak kunjung pudar. Sebagai pemimpin perusahaan sukses, tak seorang pun menyadari bahwa di balik senyumnya yang tenang, terdapat cerita pahit cinta yang merajam hatinya.

Di masa lalu, Arjuna terjerat dalam sebuah hubungan yang seakan-akan indah namun hancur berantakan di ujungnya. Wanita yang pernah mengisi hari-harinya dengan tawa dan canda tiba-tiba menghilang begitu saja, meninggalkan luka yang sulit disembuhkan. Kini, kepedihan itu menjadi tembok tak terlihat yang melindungi hatinya dari ancaman cinta dan keintiman.

Setiap kali matahari terbenam di gedung pencakar langit tempat perusahaan milik nya berada. Arjuna duduk sendirian di kantornya yang megah. Ditemani oleh bayang-bayang kenangan, dia terlelap dalam kesendirian yang menusuk. Ponselnya berdering tanpa henti, akan tetapi Arjuna tak lagi peduli dengan pesan-pesan dan panggilan yang memenuhi layarnya. Dunia luar seolah terasa jauh, terlupakan oleh rasa pahit yang terus menghantuinya.

Arjuna tidak lagi percaya pada kata-kata manis dan janji-janji palsu. Baginya, cinta adalah ilusi yang hanya memunculkan kepedihan. Kegelisahan di matanya menceritakan kisah pahitnya, dan senyumnya yang dulu tulus kini hanya menjadi masker untuk menyembunyikan luka yang terpendam.

Meskipun Jakarta adalah kota yang tak pernah tidur, Arjuna merasa terisolasi dalam keheningan malam. Gedung-gedung tinggi di sekitarnya hanyalah bayangan bisu dari kehidupan yang seolah-olah terus berjalan tanpa merasakan getirnya cinta. Arjuna merasa seperti orang asing di tengah keramaian, terpinggirkan oleh kenyataan yang tak lagi menyapanya.

Di balik karir cemerlangnya, Arjuna adalah manusia yang hancur di dalam. Bisnisnya mungkin sukses, namun kehidupan pribadinya seakan menjadi reruntuhan. Dia menolak untuk membuka pintu hatinya, takut terluka sekali lagi. Setiap wanita yang mendekat dianggap sebagai ancaman, dan cinta dianggap sebagai beban yang tak ingin diemban.

Namun, entah bagaimana, di sudut gelap hatinya yang tersembunyi, ada keinginan kecil untuk menemukan kedamaian. Terkadang, ketika langit Jakarta digelayuti oleh cahaya bulan, Arjuna merenung. Tapi, pada akhirnya, dia kembali mengunci pintu hatinya rapat-rapat, menutup diri dari kemungkinan cinta yang bisa menyentuhnya.

Arjuna Levin, sang CEO tampan, mungkin berhasil mengelola bisnisnya dengan gemilang, akan tetapi dibalik pintu-pintu kantor megahnya, terdapat seorang lelaki yang masih terluka dan takut memulihkan hatinya yang retak. Kesedihannya, seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari keberhasilan yang diperolehnya.

Dona ke luar dari ruangan pribadi Arjuna dengan masih menyisakan hasrat yang belum terpenuhi dari dalam batinnya.

"Sial! Arjuna memang yang terbaik! Tapi aku malah menyia-nyiakannya! Bodohnya aku!" gerutunya sendiri.

Dona terlihat sedang menelepon seorang pria bayaran untuk memuaskan hasratnya yang tidak terselesaikan karena kebodohannya sendiri.

Arjuna punya prinsip. Setiap kali dia berhubungan intim dengan wanita-wanita bayaran. Para wanita itu tidak boleh menyentuh area tubuhnya selain king cobra andalannya. Jika ada yang melanggarnya, maka Arjuna akan menghentikan genjotan nya secara sepihak. Seperti yang terjadi saat ini kepada Dona.

"Selamat siang, Nona Dona. Apakah urusan Anda dengan Tuan Muda Arjuna telah selesai?" tanya Boris, asisten dari Arjuna.

Pria itu menjadi penasaran apa yang terjadi di dalam ruangan kebesaran Arjuna. Karena Dona ke luar dari sana dengan berlinang air mata di kedua sisi pipinya.

"Gue melakukan kesalahan fatal, Boris. Juna menjadi sangat marah kepadaku!" ujarnya lalu berlalu dari hadapan pria itu.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
ZekWar77
mantap......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 2 Waktunya Makan Siang

    Arjuna baru saja selesai mandi, pemuda itu segera mengganti baju kerjanya dengan pakaian yang baru.Dia tidak pernah memakai lagibpakaian yang pernah dirinya pakai saat bermain dengan para wanita bayarannya.Arjuna merasa jijik sendiri, dan itu telah menjadi kebiasaannya sejak dulu.Pintu ruang kerjanya diketuk dari luar, dari balik pintu Boris, sang asisten muncul dengan membawa satu kotak makan siang untuk Arjuna."Selamat siang, Bos. Waktunya Anda untuk makan siang," ujar Boris lalu meletakkan beberapa kotak makan siang tersebut di atas meja."Baiklah, Boris. Anda tahu selera, saya." jawab Arjuna lalu duduk sambil memainkan ponselnya."Siap, Bos. Tunggu sebentar, saya akan mempersiapkan makan siang untuk Anda," tuturnya.Boris memastikan jika meja telah bersih dan rapi. Dia pun siap memulai tugasnya untuk mempersiapkan makan siang spesial untuk Bos Arjuna.Arjuna, sebagai seorang pemimpin perusahaan yang disegani, memiliki selera makan yang unik, dan Boris tahu betul bagaimana meme

    Last Updated : 2024-09-13
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 3 Ancaman Dari Erlan

    "What? Kak Erlan juga ikut dalam meeting sore ini?" tanya Arjuna tak menyangka."Tepat sekali, Bos. Jadi saya berharap, Anda jangan memancing pertikaian dengan Tuan Erlan.""Cih! Siapa Lo ngatur-ngatur gue, Boris?" serunya sambil berkacak pinggang di hadapan pemuda itu."Saya ... Asisten Anda, Bos. Yang ditunjuk langsung oleh Tuan Fred selaku, Chairman. Anda jangan lupakan itu!" seru Boris menjelaskan."Apa? Jadi Lo mau nakut-nakutin gue, Boris?""Tidak sama sekali, Bos. Saya mengingatkan Anda saja.""Terus, Lo ngapain sebut-sebut nama Uncle Fred? Lo mau gertak gue?" Arjuna semakin emosi.Hal tersebut membuat Boris terdiam. Dia tahu betul bagaimana keras kepalanya seorang Arjuna. Sang asisten pasti akan kalah berdebat dengannya.Lalu tiba-tiba ponselnya bergetar pertanda ada pesan masuk. Arjuna segera memeriksanya. Ternyata pesan itu berasal dari Oma Rini yang menyuruhnya untuk berkunjung ke Kediaman Levin, jika jam pulang kantor tiba."Wow! Kebetulan sekali Aku jadi ada alasan untuk

    Last Updated : 2024-09-13
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 4 Arjuna Memang Yang Terbaik

    Mendengar ucapan Erlan, semua mata di dalam ruangan meeting itu langsung tertuju kepada sang CEO yang sedang tertidur di ruang meeting.Erlan juga ikut melihat sepupunya yang sedang tertidur pulas itu. Dia terlihat geleng-geleng kepala melihat tingkah Arjuna yang tidur tapi tidak tahu tempat."Tuan Arjuna Levin!" hardik Erlan tajam.Suara Erlan yang menggelegar besar itu, mampu membuat Arjuna terbangun. Seraya berkata,"Siap, Tuan Erlan! Laksanakan!" ucapnya mantap.Arjuna terlihat menguap beberapa kali di hadapan semua peserta meeting."Ayo, Tuan Arjuna. Kami menunggu penjabaran dari Anda tentang pembangunan hotel di daerah Nusa Dua Bali!" ujar Erlan terus mendesak adik sepupunya.Arjuna lalu berdiri di depan meja bulat yang memanjang di ruang rapat yang penuh dengan peserta meeting dan tim proyek serta beberapa kolega bisnis.Dia lalu menata peta proyek hotel Nusa Dua di layar proyektor.Kemudian Arjuna berkata, "Selamat sore semua. Saya senang bisa berada di sini untuk memaparkan r

    Last Updated : 2024-09-13
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 5 Sensasi Panas

    Di depan sebuah hotel bintang lima,"Bos, waktu Anda hanya ada satu jam dari sekarang. Satu jam berikutnya, Anda harus telah berada di tempat les Tuan Muda Asher dan Nona Muda Ayin," ucap Boris mengingatkan."Beres! Lo tenang saja! Ini akan dilakukan dengan cepat! Apa Lo yakin sudah mengatakan semua prosedur dari gue kepada wanita itu?" "Semua sudah saya jelaskan, Bos. Sampai ke detail terkecil," tutur Boris."Perempuan itu sudah tidak perawan, bukan?" ujar Arjuna memastikan."Semua sesuai request Anda, Bos!" ujar Boris lagi."Good! Lo tunggu di lobi. Gue akan melakukannya dengan cepat!" Setelah mengatakan itu, Arjuna pun ke luar dari dalam mobil lalu melangkah ke dalam hotel.Setelah menyebutkan nomor kamar yang dirinya booking kepada resepsionis, Arjuna pun masuk ke dalam lift, menuju ke lantai tempat kamar itu berada.Arjuna ke luar dari dalam lift dan mulai melangkah menuju ke dalam kamar tersebut. Setelah dia masuk, Arjuna langsung disambut dengan seorang wanita seksi yang berpa

    Last Updated : 2024-09-13
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 6 Mahir Bermain Piano

    Di sebuah lobi hotel, Boris terlihat berjalan mondar-mandir menunggu kemunculan Arjuna dari dalam lift. Pasalnya, saat ini telah tiba waktunya untuk menjemput kedua keponakan sang atasan.Boris melirik ke arah lift sesaat setelah terbuka, namun yang ke luar bukannya Arjuna. Melainkan Cindy yang terlihat beberapa kali menyeka keringat yang mengucur di kedua pelipisnya. Sisa-sisa sensasi panas yang dirinya rasakan saat bermain kuda-kudaan di atas ranjang bersama Arjuna."Lho, kok Anda yang muncul? Tuan Arjuna, di mana?" ujar Asisten Boris penasaran."Saya disuruh turun duluan Asisten Boris," sahut Cindy."Terus ... Tuan Arjuna ke mana?" tanya Boris lagi."Tuan Arjuna sedang membersihkan dirinya. Oh ya, Asisten Boris. Jika Anda membutuhkan jasa saya lagi, jangan segan-segan untuk menghubungi saya. Saya sangat menunggu kerja sama selanjutnya dengan Tuan Muda Arjuna," seru Cindy penuh harap."Cih! Percaya diri sekali Anda?" sindir Boris."Ya saya harus percaya diri Asisten Boris, agar jas

    Last Updated : 2024-09-13
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 7 Terpesona Dengan Jane

    Dari kejauhan, tepatnya masih di dalam mobil, Arjuna dapat melihat, jika kedua keponakannya sedang bercengkrama dengan seorang wanita muda yang sangat cantik parasnya. Sepertinya dia sedikit terpesona dengan wajah gadis itu yang begitu sangat unik.Namun dalam hatinya, Arjuna segera berkata,"Ingat Juna, wanita di mana-mana sama saja! Tidak ada satu perempuan pun yang tulus di dunia ini!" serunya dari dalam hatinya."Tunggu di sini, Boris. Saya akan menjemput anak-anak," ucap Arjuna.Namun sang asisten tidak menjawab perkataan dari Arjuna. Pemuda itu ternyata sedang asyik melihat ke arah gadis cantik yang sedang bercengkerama dengan Asher dan Ayin."Cih! Dasar! Woi Boris! Lo dengar nggak gue ngomongnya?" hardik Arjuna keras."Siap, Bos! Maaf, saya terkesima dengan seorang bidadari cantik," ujar Boris sambil terus memandang ke arah gadis cantik itu.Tanpa basa-basi dan pikir panjang lagi, Boris ke luar dari mobil dan berjalan menghampiri ketiganya."Woi! Boris! Lo mau ke mana?" kesal A

    Last Updated : 2024-09-13
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 8 Hang Out Ke Mall

    Asher dan Ayin langsung lihat-lihatan sambil tersenyum. Rencana mereka sepertinya berhasil menjauhkan Asisten Boris dari Miss Jane."Ha-ha-ha! Rasain Lo, Boris! Lo ngeyel sih dibilangin!" ejek Arjuna kepada asistennya."Iya, Bos. Mulai sekarang saya percaya dengan semua yang Anda katakan," sahutnya lesu."Untuk Ayin dan Asher, bagaimana kalau kita hang out ke mall?" ujarnya kepada kedua keponakannya."Benaran nih, Uncle?" sahut keduanya serentak.Namun dengan lesu Ayin berkata,"Aku nggak jadi ikut deh. Papi pasti nggak akan memberi izin jika kita main ke mall. Papi maunya kita belajar yang giat.""Aku tetap mau ikut Uncle, ke mall." Asher sepertinya mulai mewarisi sifat keras kepala dari Arjuna.Kedua pria beda generasi itu memang bagaikan pinang dibelah dua, sangat serasi terutama dari sifat-sifat mereka. Berbeda jauh dengan Ayin yang sangat patuh kepada kedua orang tuanya."Nah! Ini baru keponakan, Uncle! Asher Levin, you are the best!" puji Arjuna kepada keponakannya."Ayin, kamu

    Last Updated : 2024-09-13
  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 9 Membeli Buah Tangan

    Sementara itu, Ayin merenung sejenak di depan berbagai pilihan rasa es krim yang terpampang di hadapannya saat ini."Aku pikir ... Aku akan mencoba sesuatu yang berbeda kali ini. Es krim strawberry terdengar menyegarkan," ucap Ayin dengan senyum lembut.Uncle Arjuna mengangguk setuju, "Pilihan yang bagus, Ayin. Strawberry pasti akan memberikan sentuhan manis yang istimewa."Setelah memesan es krim sesuai pilihan masing-masing, mereka pun duduk di kursi yang nyaman di area gerai es krim itu. Asher dengan cepat menyelupkan sendok ke dalam es krim coklatnya dan langsung mencicipi."Ini enak sekali, Uncle Arjuna! Terima kasih banyak, telah mengajak kami ke sini," ujar Asher dengan mata berbinar.Ayin juga mencicipi es krim strawberry-nya dan mengatakan,"Rasa strawberry ini begitu alami dan segar. Aku senang mencoba sesuatu yang baru." Uncle Arjuna tersenyum melihat keceriaan di wajah kedua keponakannya.Mereka pun mulai berbagi cerita tentang pengalaman di Time Zone tadi."Asher, apa per

    Last Updated : 2024-09-13

Latest chapter

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 100 Akhir Bahagia Bersama Keluarga

    Musim semi di Negara Jepang adalah waktu yang sangat dinanti. Pohon sakura yang mekar menciptakan bentangan alam yang menakjubkan dengan warna merah muda yang menghiasi setiap sudut kota. Di sinilah, Arjuna memutuskan untuk mengajak istrinya tercinta, Jane, dan putra mereka yang baru berusia satu tahun, Elrod, untuk menikmati liburan keluarga yang tak akan terlupakan.Keluarga Arjuna tiba di Tokyo pada suatu pagi yang cerah. Setelah penerbangan yang cukup lama dari Jakarta, Indonesia, mereka langsung menuju hotel untuk beristirahat sejenak. Arjuna, seorang pria tampan yang juga merupakan pengusaha sukses dengan kaca mata hitamnya, terlihat sangat bersemangat. Jane, dengan senyum lembutnya, memeluk Elrod yang tampak mengantuk di pelukannya."Aku tidak sabar untuk melihat bunga sakura, Mas." ujar Jane dengan mata berbinar saat mereka memasuki lobi hotel."Ya, ini akan menjadi pengalaman pertama Elrod melihat keindahan seperti ini, Sayang." balas Arjuna sambil merapikan rambut putranya

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 99 Hari Ulang Tahun Baby Elrod

    Pada hari yang cerah itu, Tamani Kids Kafe di daerah Kemang, Jakarta Selatan, dipenuhi dengan suasana riang gembira. Jane dan Arjuna, pasangan muda yang penuh cinta dan kebahagiaan, merayakan ulang tahun pertama putra mereka, Elrod Levin. Hari itu sangat istimewa bagi mereka, dan mereka memastikan semuanya sempurna untuk hari besar Elrod.Dekorasi kafe dihiasi dengan tema Kapten Amerika, lengkap dengan balon-balon berwarna merah, biru, dan putih, serta poster-poster superhero yang menghiasi dinding. Di sudut ruangan, terdapat meja penuh dengan makanan lezat, mulai dari kue ulang tahun berbentuk perisai Kapten Amerika, hingga berbagai camilan yang disukai anak-anak.Para tamu mulai berdatangan satu per satu, dan suasana menjadi semakin ramai. Tuan William dan istrinya, Nyonya Amelia, datang bersama ketiga anak mereka, Isaac, Jacob, dan Josie. Mereka disambut dengan hangat oleh Jane dan Arjuna."Selamat ulang tahun, Elrod!" ujar Tuan William sambil menggendong Elrod. "Semoga panjang u

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 98 Kelahiran Baby Elrod

    Pagi itu, Jane terbangun dengan rasa mulas di perutnya. Awalnya dia mengira itu hanya ketidaknyamanan biasa yang sering dia rasakan akhir-akhir ini, akan tetapi rasa mulasnya semakin kuat dan intens. Jane mencoba bangun dari tempat tidur dengan hati-hati, tapi rasa sakit itu membuatnya terhenti sejenak."Mas Arjuna …" panggil Jane dengan suara gemetar."Aku merasa ada yang tidak beres di perutku."Arjuna, yang baru saja selesai mandi, segera menghampiri Jane dengan wajah cemas. "Ada apa, Sayang? Apa yang kamu rasakan sekarang?" tanyanya dengan khawatir."Perutku mulas sekali, Mas. Sepertinya ini lebih dari sekedar kontraksi biasa," jawab Jane sambil memegang perutnya.Arjuna tahu bahwa waktunya telah tiba. Tanpa ragu, dia segera mengambil kunci mobil dan membantu Jane menuju pintu depan. "Sayang, sepertinya kita harus segera ke rumah sakit. Jangan khawatir, aku akan mengemudi dengan cepat dan hati-hati," ucapnya sambil membantu Jane masuk ke dalam mobil.“Iya, Mas. Ada baiknya kita

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 97 Acara Tujuh Bulanan Kehamilan Jane

    Di kediaman utama Levin yang megah dan elegan, suasana hari itu dipenuhi dengan kebahagiaan dan kehangatan. Pagi yang cerah seakan menyambut acara tujuh bulanan kandungan Jane dengan penuh suka cita. Rumah Keluarga Levin yang selalu bersinar dengan kemewahan, hari ini terlihat lebih bersinar lagi karena persiapan yang telah dirancang dengan matang oleh Arjuna untuk istrinya tercinta, Jane.Arjuna, seorang pria dengan karakter kuat dan perhatian yang mendalam, memastikan setiap detail acara ini sempurna. Jane, dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajahnya, tampak anggun dengan balutan kebaya modern berwarna biru pastel. Kandungannya yang sudah memasuki tujuh bulan tampak jelas, dan itu menjadi pusat perhatian dan kebahagiaan semua orang yang hadir."Mas Arjuna, terima kasih sudah mengatur semua ini," ucap Jane sambil tersenyum manis kepada suaminya. "Tentu saja, Sayang. Ini semua untuk kamu dan Baby Elrod," jawab Arjuna dengan tatapan penuh kasih.Di taman belakang rumah, berbaga

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 96 Kehamilan Jane

    Setelah sebulan penuh menikmati bulan madu mereka di Pulau Bora-Bora, Arjuna dan Jane akhirnya kembali ke Jakarta dengan kenangan indah yang tak terlupakan. Mereka menjalani hari-hari dengan penuh kebahagiaan dan cinta. Namun, kebahagiaan mereka tak berhenti di situ. Tak lama setelah kepulangan keduanya, Jane mulai merasakan mual dan muntah, terutama di pagi hari."Mas Juna, aku merasa mual setiap pagi," ucap Jane suatu pagi sambil memegang perutnya. Arjuna yang sedang siap-siap berangkat ke kantor segera menghampiri istrinya. "Apakah kamu baik-baik saja, Sayang?" tanya Arjuna dengan wajah khawatir."Aku tidak tahu, Mas. Mungkin saja aku hanya kecapekan," jawab Jane dengan lemah.Namun, gejala mual dan muntah yang dialami Jane tidak kunjung hilang. Arjuna pun memutuskan untuk membawa Jane ke sebuah rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya. Di rumah sakit, setelah serangkaian pemeriksaan, dokter akhirnya memberikan kabar yang sangat mengejutkan dan menggembirakan."Selamat, Nona J

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 95 Arjuna Menyesali Perbuatannya

    Pulau Bora-Bora selalu memancarkan pesonanya, namun malam ini terasa lebih istimewa. Senja mulai turun, langit memerah keemasan, dan angin sepoi-sepoi berhembus lembut, membawa aroma laut yang segar. Di salah satu kafe tepi pantai yang romantis, persiapan sedang dilakukan dengan hati-hati. Arjuna, dengan bantuan Farah dan Peter, telah menyewa kafe tersebut untuk mengatur momen penting dalam hidupnya, yaitu ingin menyampaikan permohonan maaf kepada Jane, istrinya.Dekorasi kafe malam itu sangat indah. Bunga mawar putih menghiasi setiap sudutnya, melambangkan kesucian dan permintaan maaf yang tulus dari Arjuna. Meja-meja dihiasi lilin-lilin kecil yang akan menerangi malam dengan cahaya lembut. Di tengah kafe, sebuah panggung kecil disiapkan, lengkap dengan alat musik sederhana untuk menyemarakkan suasana.Arjuna berdiri di depan cermin, merapikan pakaiannya dan menarik napas dalam-dalam. Dia merasa gugup, tapi juga bersemangat. Malam ini, sang pria akan mengungkapkan isi hatinya yang t

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 94 Jane Bersama Farah Di Sebuah Hotel

    Peter mengangguk paham. "Baiklah. Jane, kamu bisa tinggal di sini selama yang kamu butuhkan. Kami akan mendukungmu."Jane tersenyum tipis. "Terima kasih, Kak Peter. Aku sangat menghargai kebaikan kalian."Peter merangkul bahu Farah. "Aku akan tidur bersama anak-anak malam ini. Kamu bisa tidur bersama Jane. Aku tahu dia butuh dukunganmu."Farah mengangguk dan tersenyum kepada suaminya. "Terima kasih, Sayang."Setelah makan malam sederhana, mereka semua bersiap-siap untuk tidur. Farah dan Jane masuk ke kamar yang nyaman dengan pemandangan laut yang luas. Jane merasa sedikit lebih tenang berada di dekat sahabatnya. Mereka duduk di atas tempat tidur, berbicara dalam kegelapan yang lembut."Farah, aku takut," bisik Jane, suaranya hampir tidak terdengar. "Aku takut jika aku kembali, semuanya akan berubah. Aku nggak tahu apakah aku bisa memaafkan Mas Arjuna."Farah menggenggam tangan Jane dengan erat. "Aku ngerti, Jane. Perasaanmu pasti sangat terluka sekarang. Tapi kamu harus ingat, seti

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 93 Masih Mencari Keberadaan Istri

    Pekatnya malam semakin merayap di tepian pantai di Pulau Bora-Bora, menutupi resort yang megah dengan gelapnya malam. Angin lembut menerpa wajah Arjuna yang duduk di kursi rotan di beranda bungalow mereka. Suara debur ombak terdengar merdu, seolah-olah bernyanyi dalam harmoni dengan suara serangga malam yang riuh rendah. Cahaya rembulan yang hampir penuh memantulkan bayangannya di permukaan laut yang tenang, menciptakan kilauan perak yang mempesona.Namun, keindahan malam itu tak dapat menenangkan hati Arjuna yang sedang gundah. Sejak pagi tadi, Jane, istrinya, hilang tanpa jejak. Arjuna tahu betul alasan kepergian Jane. Sebelum mereka menikah, Arjuna terkenal dengan gaya hidupnya yang suka bergonta-ganti perempuan. Jane baru mengetahui semuanya tadi pagi, dan sejak saat itu, hubungan mereka menjadi berubah tegang.Pagi tadi, saat Arjuna selesai mandi, Jane sudah tak ada di sampingnya. Awalnya, dia berpikir mungkin istrinya sedang berjalan-jalan di pantai untuk menenangkan diri. Nam

  • TUAN MUDA ARJUNA MENCARI CINTA   BAB. 92 Jane Menghilang

    "Farah, aku merasa sangat bodoh. Aku berpikir bahwa Mas Arjuna adalah pria yang sempurna. Ternyata dia memiliki masa lalu yang begitu kelam, dan dia tidak pernah memberitahuku," ujar Jane, matanya berkaca-kaca."Kamu tidak bodoh, Jane. Kamu hanya mencintai dan mempercayai suamimu. Tidak ada yang salah dengan itu. Tapi, kamu juga berhak untuk mengetahui kebenaran. Jika Arjuna benar-benar mencintaimu, dia seharusnya jujur sejak awal," tutur Farah mencoba menenangkan."Aku tahu. Tapi sekarang aku merasa semuanya berantakan. Apa yang harus kulakukan, Farah?" tanya Jane, putus asa."Yang pertama, kamu harus menenangkan diri. Jangan membuat keputusan saat kamu sedang emosi. Setelah kamu merasa lebih tenang, kamu bisa bicara dengan Arjuna dan meminta penjelasan darinya. Kamu berhak untuk mendapatkan jawaban," jawab Farah dengan bijak.Jane mengangguk, menyadari kebenaran kata-kata sahabatnya. "Kamu benar, Farah. Aku akan berusaha menenangkan diri dulu. Terima kasih telah membantuku."Farah

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status