Share

BAB. 5 Sensasi Panas

Di depan sebuah hotel bintang lima,

"Bos, waktu Anda hanya ada satu jam dari sekarang. Satu jam berikutnya, Anda harus telah berada di tempat les Tuan Muda Asher dan Nona Muda Ayin," ucap Boris mengingatkan.

"Beres! Lo tenang saja! Ini akan dilakukan dengan cepat! Apa Lo yakin sudah mengatakan semua prosedur dari gue kepada wanita itu?"

"Semua sudah saya jelaskan, Bos. Sampai ke detail terkecil," tutur Boris.

"Perempuan itu sudah tidak perawan, bukan?" ujar Arjuna memastikan.

"Semua sesuai request Anda, Bos!" ujar Boris lagi.

"Good! Lo tunggu di lobi. Gue akan melakukannya dengan cepat!" Setelah mengatakan itu, Arjuna pun ke luar dari dalam mobil lalu melangkah ke dalam hotel.

Setelah menyebutkan nomor kamar yang dirinya booking kepada resepsionis, Arjuna pun masuk ke dalam lift, menuju ke lantai tempat kamar itu berada.

Arjuna ke luar dari dalam lift dan mulai melangkah menuju ke dalam kamar tersebut. Setelah dia masuk, Arjuna langsung disambut dengan seorang wanita seksi yang berpakaian sangat mini.

"Selamat datang, Bos. Nama saya, Cindy." sapa wanita itu.

"Baik, Cindy. Anda sudah tahu semua hal-hal yang tidak saya sukai?" tanya Arjuna memastikan.

"Saya sudah tahu semua, Bos." ujar Cindy.

"Okay, let's see!" tutur Arjuna lalu mulai membuka bajunya.

Dada bidang milik pria itu membuat pandangan Cindy terpaku. Roti sobek yang berjumlah enam, bertengger kokoh di sana. Membuat wanita itu semakin terkesima dibuatnya.

Ingin rasanya Cindy menjamahnya namun dia tidak mau melanggar peraturan saat berhubungan ranjang dengan Arjuna. Pria itu tidak mau jika para wanita bayaran itu menyentuh bagian tubuhnya yang lain selain alat tempurnya.

Sementara Arjuna bebas menyentuh bagian tubuh wanita bayaran pilihannya. Demikianlah peraturan dari Arjuna yang tidak bisa dilanggar oleh siapapun.

Tentu saja Cindy tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Arjuna adalah klien termahal yang membayarnya dengan sangat tinggi. Pastinya wanita itu tidak akan menyia-nyiakan semuanya.

"Lakukan dengan cepat, Cindy! Waktu ku hanya satu jam, setelah ini aku punya urusan penting!" tegas Arjuna.

Pria itu lalu menghadapkan alat tempurnya tepat di depan wajah Cindy. Kemudian dengan sigap wanita itu mulai memainkan king kobra milik Arjuna dengan sangat lihai.

Awalnya Cindy mengelus-elus kepala king kobra itu, lidahnya juga mulai menjilati dua bola ajaib yang begitu sangat menggoda batinnya.

"Akh!" Permainanmu sangat lihai, Cindy! Aku sangat suka!" puji Arjuna ditengah-tengah aktivitas panasnya.

Puas memainkan king kobra milik sang pria dengan kelihaian jari-jarinya yang lentik, tiba saatnya Cindy memasukkan senjata pamungkas milik Arjuna ke dalam mulutnya.

Awalnya Cindy melakukannya dengan lambat, dia menjilat ujungnya dengan seksama. Kemudian gadis itu pun mengisap ujungnya tapi tidak terlalu keras. Sehingga Arjuna semakin merasa melayang dibuatnya.

Untuk menambah sensasi yang lebih panas lagi, Cindy memutar tangannya dari pangkal alat tempur Anjuna, kemudian dia mengisap ujungnya dengan lembut.

"Akh! Do it again!" ucap Arjuna ditengah sensasi yang semakin membara dari dalam tubuhnya.

Lalu dengan penuh kehati-hatian wanita bayaran itu memasukkan king kobra milik Arjuna sejauh mungkin ke dalam mulutnya. Yang semakin membuat Arjuna merasakan nikmat yang tiada tara.

Ketika mulut Cindy sedang sibuk bermain dengan senjata perkasa, milik Arjuna. Dia pun memegang dengan lembut bola-bola ajaib yang menggantung sempurna untuk memberikan kesenangan tambahan bagi Arjuna. Sesekali Cindy mengisapnya dengan lembut dan memberikan sensasi seperti sedikit menarik-narik.

"Okh! Perfecto!" puji Arjuna lagi kepada wanita bayaran itu.

Agar Arjuna tetap merasakan kenikmatan yang luar biasa, Cindy melakukan perubahan kecepatan memainkan alat tempur milik sang pri agar tidak monoton.

wanita itu memulainya dengan gerakan lambat hingga sedikit cepat dan konsisten. Kemudian Cindy memberikan sensasi dengan gerakan yang sangat cepat dan dia menambahkan lenguhan yang menggoda. Yang membuat Arjuna semakin terlena dengan permainan panas wanita itu.

Ketika wanita itu mulai lelah dengan bergerak naik dan turun, dia pun melakukan jilatan-jilatan yang nakal. Lidah Cindy yang nakal mulai memutari kepala king kobra tersebut dan menjilatnya dari atas sampai ke bawah layaknya menjilat sebuah es krim.

Gerakan Cindy kembali cepat. Arjuna juga ikut membantu mendorong ke luar dan masuk alat tempurnya dalam rongga mulut sang wanita. Gerakan maju mundur itu semakin cepat dan sangat cepat.

Sampai disatu ketika,

"Argggghh!" Cairan kenikmatan milik Arjuna memenuhi area di dalam mulut Cindy.

Tidak memberi jeda sedikit pun, Arjuna lalu merobek gaun mini milik Cindy dan menjatuhkan tubuh wanita itu ke atas kasur empuk yang ada di dalam kamar hotel itu.

Arjuna segera memasukkan alat tempurnya dengan sangat sempurna di dalam liang kenikmatan milik Arjuna. Setelah sebelumnya pria itu memakai pengaman yang menyarungi alat tempurnya yang besar dan panjang itu.

"Ah ... Oh! Bos Arjuna!" jerit Cindy di bawah Kungkungan tubuh pria itu.

Sang wanita terlihat sibuk meremas kain sprei karena terbuai dengan permainan liar dari Arjuna yang menghujam dalam-dalam gua pribadinya.

"Ssssshh," desis Cindy tak tertahankan.

"Balikkan tubuhmu! Aku ingin memasukimu dari arah belakang!" perintahnya kepada Cindy, lalu mencabut alat tempurnya yang telah tegak berdiri itu.

Ada rasa kecewa di hati Cindy, saat Arjuna mencabut king kobranya dari liang kenikmatannya. Dia pun segera mengikuti perintah Arjuna. Cindy segera membelakangi tubuh Arjuna. Wanita itu terlihat sudah tak sabar untuk menikmati kembali goyangan mematikan milik Arjuna.

"Ah ... oh! Mmmmphh!" desahnya semakin panas.

Apalagi saat ini tangan Arjuna menyentuh kedua bukit kembar miliknya yang begitu besar. Jari-jari pria itu sedang sibuk memilin-milin aset pribadi milik Cindy, yangmembuat sensasi semakin terbakar dirasakan olehnya.

Berbagai gaya berkuda, mereka lakoni berdua. Ternyata Cindy sangat patuh. Tidak pernah sekalipun wanita itu menyentuh bagian tubuh Arjuna. Tidak seperti Dona yang nakal dan ingin menggodanya.

Ditengah genjotan demi genjotan itu, Arjuna melirik arlojinya. Tinggal dua puluh menit lagi waktunya untuk melakukan aktivitas memuaskan hasratnya.

Arjuna pun semakin mempercepat gerakannya.

"Uh! Ah! Bos Juna! Sungguh nikmat! Faster!" teriak Cindy tak tertahankan.

Namun disaat Cindy sedang menikmati goyangan cepat itu. Lagi-lagi Arjuna mencabut king kobranya lalu berkata,

"Sekarang giliran mu, Cindy! Lakukan sampai aku mencapai pelepasan. Waktu mu dua puluh menit dari sekarang. Aku akan membayar mu lebih. Jika kamu tepat waktu."

"Beres, Bos!"

Cindy pun mulai naik ke atas tubuh Arjuna. Dia pun mulai melakukan gerakan naik turun dan memutar. Semua keahlian woman on top yang dirinya kuasai dia lakoni dengan sempurna. Tentu saja sang wanita tergiur dengan bayaran mahal yang dijanjikan oleh Arjuna kepadanya.

"Argggghh!" Akhirnya tepat waktu sesuai kemauan Arjuna, dia mendapatkan pelepasannya.

Pria itu lalu bangkit berdiri, dan melepas sarung yang melindungi alat tempurnya.

Yang telah dipenuhi cairan miliknya. Dia mengikat alat pelindung itu lalu membuangnya di dalam tong sampah. Kemudian Arjuna pun melangkah masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"Bayaranmu akan segera saya transfer! Ke luar dari kamar ini secepatnya yang kamu bisa! Terima kasih ataskerja samanya!" ujar Arjuna dingin lalu benar-benar masuk ke dalam kamar mandi.

"Siap, Bos! Kapan Anda membutuhkan jasa saya.

Saya akan siap melayani Anda dengan sempurna!" tekad Cindy. Lalu memakai bajunya kembali dan segera ke luar dari dalam kamar hotel itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status