Beranda / Romansa / THE PRINCE MAFIA ASSHOLE / PROLOG THE PRINCIPESSA MAFIA

Share

PROLOG THE PRINCIPESSA MAFIA

Penulis: TantriMariana
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-18 11:50:15

Italia

Seorang gadis duduk dibangku sekolahnya yang nyaman, sesekali ia menjawab soal yang bukan untuk anak yang seumur dirinya.

Ya, gadis berumur 7  tahun itu duduk dengan mengerjakan soal untuk Senior High School.  Tiba-tiba ditengah kegiatannya, kertas yang ia gunakan diseret paksa hingga robek.

Awalnya anak itu diam dan tetap menatap ke bawah bangkunya, ia sama sekali tak berniat menatap si pelaku.

"Sombong sekali! Aku sudah meminta tolong namun kau menolakku! Kau justru menyibukkan dirimu dengan mengerjakan soal-soal sialan in?!" Ucap anak lelaki dengan merobek kertas anak gadis itu.

"JAWAB AKU?!"

"Sepertinya ia tuli." Ucap salah satu teman anak lelaki itu.

Tiba-tiba anak lelaki yang bertubuh tinggi itu mencengkram dagu si anak perempuan hingga wajah cantiknya terlihat.

Manik birunya terlihat sangat tenang walaupun sedang diperlakukan seperti sampah, tak ada kemarahan di dalam dirinya.

"Ja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Daniella Armani
kak apa judul sequelnya
goodnovel comment avatar
Daniella Armani
mana kelanjutan ceritanya
goodnovel comment avatar
alzhezhe79
apa judul sequel nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   0.1 FAILED

    Seorang pria dengan berbadan tegap dan berjalan kokoh didalam lorong sebuah apartemen, dia adalah Artha Leonardo De Lavega putra dari Arthur dan Tabitha De Lavega. Sekarang ia menenteng sebuket bunga untuk gadis yang besok akan menjadi istrinya. Ia menenteng buket itu hingga saat ia berdiri dihadapan pintu kamar gadisnya, pendengarnya tak sengaja mendengar suara desahan seseorang. Ia tak bodoh, ia paham betul suara apa yang ia dengar, dan ia yakin pendengarannya masih berfungsi dengan baik.Leonardo membuka pintu apartemen milik gadisnya yang ternyata sudah dalam keadaan terbuka sedikit, pria itu sedikit mengintip dan ternyata benar di dalam sana sudah ada seorang pria dan wanita yang bergelut dengan kobaran api gairah, Leonardo mengepalkan erat tanganya sampai menunjukkan buku-buku jarinya. Ia mengetatkan rahangnya keras, dan ia akan membalas apa yang sudah dilakukan oleh gadis itu, ralat sudah menjadi wanita sekarang.Leonardo meraih ponselnya merekam aktifitas panas

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-23
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   0.2 MISTAKE

    Maxime menurunkan tubuh Leonardo diatas ranjang king size yang tersedia didalam kamar VIP di hotel tersebut. Tak lama Leonardo mendudukkan tubuhnya dan bersender dikepala ranjang."Max, pesankan aku Vodka sekarang.""Tidak, kau sudah sangat mabuk Leo.""Aku tak apa.""Leo, hentikan tidurlah.""Baiklah, pergi saja sekarang. Aku ingin sendiri.""Leo aku tak bisa meninggalkanmu sendirian.""Pergilah Max aku ingin menyendiri dulu. Aku ingin saat kau pergi pesankan aku vodka dan minta pelayan untuk mengantarkannya kemari.""Baiklah.""Cepatlah pergi." Usir Leonardo pelan dengan menggunakan tangannya."Iya, jika kau butuh sesuatu hubungi aku.""Iya."Maxime melirik sebentar kearah Leonardo yang terlihat sangat berantakan, pria itu terlihat sangat kacau. Dan mungkin meninggalkannya sendiri adalah pilihan yang paling baik sekarang. Maxime pun melenggangkan kakinya keluar dari kamar hotel ia mendekati pelayan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-23
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   0.3 SEARCH

    Leonardo mengganti pakaiannya dengan kemeja dan jas formal, pria itu harus segera pergi ke kantor untuk bicara pada Reoxane, Leonardo menuruni tangga dengan cepat, netranya menangkap sosok kedua orang tuanya yang sudah bersiap untuk terbang ke Italia."Mom." Leonardo mendekati Tabitha dan mencium pipinya lembut."Jaga dirimu, jangan bermain dengan wanita murahan lagi." Peringat Tabitha tajam yang langsung dibalas kekehan geli dari Leonardo dan Arthur."Sudahlah, lagi pula ia pasti sadar apa yang benar dan salah." Ucap Arthur mengeratkan pelukannya pada pinggang Tabitha."Aku heran, putramu membuat kesalahan tapi kau justru mendukungnya.” Ucap Tabitha malas dan membalik haluan memasuki jet pribadi milik Arthur."Sudahlah jangan pikirkan." Ucap Arthur yang hanya tinggal berdua dengan Leonardo."Ya, ucapan Mommy sangat pedas.""Kau baru tau? Daddy bahkan selalu mendengarnya setiap pagi. Entah karena sarapan belum siap, atau k

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-23
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   0.4 PREGNANCY

    Porto Venere, Italia Arthur menyandarkan kepalanya saat bodyguardnya yang ia tugaskan menjaga Leonardo tiba-tiba menemuinya. "Ada apa?" Tanya Arthur dingin. "Tuan muda melakukan kesalahan boss." "Apa maksudmu?" Tanya Arthur lalu berdiri memutari meja dan duduk diatas meja dengan menatap lekat pada bodyguardnya. "Tuan muda menghamili seorang gadis yatim piatu." Ujarnya dengan menundukkan kepalanya segan menatap manik tajam milik Arthur. "Itu tak mungkin." "Kami sudah mengawasinya boss, kami pikir gadis itu tak hamil karena dua minggu kami mengawasi tak ada perubahan, tapi semalam ia dicegat oleh sekelompok preman, kami menolongnya dan ia mengejar temanya kemudian pingsan." "Lanjutkan." Ucap Arthur yang kini berdiri tepat dihadapan pria itu. "Dia dibawa ke rumah sakit dan ternyata dia hamil." Bodyguard itu langsung menundukkan kepalanya ia masih takut menatap manik elang milik Arthur. "Jad

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   0.5 FIRST

    Arthur meninju wajah putranya lalu mencengkram erat kerah kemeja Leonardo sementara Tabitha histeris melihat Arthur yang dengan cepat memukul Leonardo. "Arthur lepaskan dia!" "Kau sudah bicara padanya, sekarang biarkan aku bicara dengan dia." Ucap Arthur tak terbantahkan bahkan Tabitha pun mundur dan hanya bisa menangis melihat lebam dan darah segar yang keluar dari sudut bibir putranya. "Jangan pernah berpikir untuk menggugurkan bayi itu!" Desis Arthur tajam. "Dad." Leonardo menatap Arthur dengan segan ini adalah pertama kalinya Arthur melayangkan tangannya pada Leonardo. "Daddy pernah melakukan kesalahan dengan mengeluarkan kalimat itu, dan Daddy menyesalinya sampai sekarang Leo." Ujar Arthur yang langsung membuat Tabitha teringat pertengkarannya dengan Arthur dulu. "Maksud Daddy?" "Bayi itu tak salah, yang salah orang tuanya Leo." "Aku tak mengerti." "Selama ini Daddy selalu mendukungmu, Daddy selalu membelam

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   0.6 WEDDING

    Tabitha bersama dengan Alexander sudah berada di apartemen milik Florence, sedangkan wanita yang sebentar lagi akan menyandang nama keluarga De Lavega itu tak berhenti menghela napasnya gugup. "Tak perlu gugup, kau akan menjadi putriku. Dan aku berjanji akan menjagamu." Janji Tabitha seraya menggenggam tangan Florence yang dingin. "Aku hanya tak pernah berpikir sampai kesini nyonya." "Jangan memanggilku dengan sebutan itu, karena mulai hari ini kau panggil aku Mom." "Tapi_" "Aku sudah memanggilmu putriku, lalu kau masih memanggilku nyonya?" Tanya Tabitha seraya membingkai wajah Florence. "Tidak." "Bagus, kau mengerti kan panggil aku Mom dan panggil Daddy Leo dengan sebutan Daddy." "Baiklah, Mom." Tabitha tersenyum hangat ia pun memeluk Florence. "Bagus, sekarang kita pergi." Tabitha melepas pelukannya dan memberi jarak seraya membelai pelan pipi Florence. Florence menganggukkan kepalanya lalu ber

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   0.7 WEDDING NIGHT

    Florence menjalankan kakinya dengan ragu memasuki kamar Leonardo, wanita itu menggigit bibir bawahnya gugup tangannya tak berhenti meremas, ia sangat gugup jika berhadapan dengan Leonardo.Setelah sampai tepat di depan pintu kamar berwarna hitam pekat milik Leonardo, tangannya hendak mengetuk pintu kamar itu namun ia urungkan hingga kepalan tangannya mengudara."Aku istrinya kenapa pintunya harus ku ketuk?!" Gumamnya seraya memukul pelan kepalanya sendiri.Ia pun akhirnya menghembuskan nafasnya kasar lalu tangannya dengan bergetar memegang knop pintu lalu memutarnya hingga terdengar suara klik, ia pun mendorong pintu itu perlahan.Saat pintu terbuka manik birunya langsung terkunci pada sosok seorang pria yang tengah duduk dengan menggunakan kain bathrobe dan satu tangannya yang memegang segelas vodka."Masuklah, dan tutup pintunya!" Titah pria itu dengan suara yang dingin.Florence tak menjawab tapi ia mengangkat sedikit gaunnya lalu berjala

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-05
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   0.8 MINE!

    Florence membuka matanya perlahan saat matahari menyilaukan matanya, wanita itu bangkit dari baringannya mencari keberadaan Tabitha, tapi sama sekali tak ia temukan, Florence melirik kearah jam yang menunjuk pukul delapan pagi, wanita itu langsung menoyor kepalanya."Aku terlambat! Mr. John pasti akan memarahiku!" Florence langsung memasuki kamar mandi dan bersiap didalam kamar.Sementara di kamar lain Leonardo terus merutuki nasibnya yang buruk setelah bertemu dengan Florence, mulai dari bayi itu, lalu dipukul Daddy-nya, dan terakhir semalam asetnya ditendang oleh Mommy-nya sendiri! Hell! Wanita itu memang kurang ajar!Leonardo keluar dari kamarnya dengan pakaian formal seperti biasa. Pria itu dengan tegap berjalan melewati lorong mansion, sesekali beberapa maid menyapanya ataupun menundukkan tubuhnya sebagai tanda hormat namun sama sekali tak digubris oleh pria itu.Pendengarannya menajam saat mendengar suara orang yang tengah berjalan di dibelakangnya,

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06

Bab terbaru

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   PROLOG THE PRINCIPESSA MAFIA

    ItaliaSeorang gadis duduk dibangku sekolahnya yang nyaman, sesekali ia menjawab soal yang bukan untuk anak yang seumur dirinya.Ya, gadis berumur 7 tahun itu duduk dengan mengerjakan soal untuk Senior High School. Tiba-tiba ditengah kegiatannya, kertas yang ia gunakan diseret paksa hingga robek.Awalnya anak itu diam dan tetap menatap ke bawah bangkunya, ia sama sekali tak berniat menatap si pelaku."Sombong sekali! Aku sudah meminta tolong namun kau menolakku! Kau justru menyibukkan dirimu dengan mengerjakan soal-soal sialan in?!" Ucap anak lelaki dengan merobek kertas anak gadis itu."JAWAB AKU?!""Sepertinya ia tuli." Ucap salah satu teman anak lelaki itu.Tiba-tiba anak lelaki yang bertubuh tinggi itu mencengkram dagu si anak perempuan hingga wajah cantiknya terlihat.Manik birunya terlihat sangat tenang walaupun sedang diperlakukan seperti sampah, tak ada kemarahan di dalam dirinya."Ja

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   EXTRA PART II

    Semua mafioso yang berada di landasan saling melirik kekanan dan kiri, mereka masih belum mengerti akan ucapan Leonardo. "Apa yang kalian dengar benar, aku memutuskan untuk memberhentikan Regnarok hingga waktu yang belum bisa aku tentukan. Terimakasih atas segala bentuk dukungan dan jiwa raga kalian untuk Regnarok, apa yang telah kalian lakukan akan sangat berjasa bagi Regnarok. Sekarang aku meminta maaf apabila saat aku menjadi ketua kalian aku sering membuat kalian marah atau sejenisnya tapi percayalah aku bersyukur menjadi bagian dari kalian." "Jadi sekali lagi aku tekankan, Regnarok memang dibubarkan namun Regnarok masih tetap berada di hati kita. Regnarok memang sudah tak lagi menguasai benua Eropa ataupun Amerika namun Regnarok menguasai jiwa kita. Kita akan terus bersama disetiap langkah kita akan menjadi keluarga. Mintalah bantuan padaku atau pada anggota yang lainnya, kami siap membantu. Dengan Regnarok kita bertemu maka saat ini kita disatukan menjadi sauda

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   EXTRA PART I

    Leonardo menatap Florence dengan tatapan penuh cinta seperti biasa, walaupun kejadian itu sudah satu minggu terjadi namun luka ditubuh Leonardo sembuh total seakan ia tak pernah terluka.Pria itu menarik pinggang Florence dan menghadiahi kecupan singkat di pipi wanita itu."Leo." Florence memanyunkan bibirnya seraya menepuk pelan lengan besar suaminya."Aku bahagia akhirnya bisa bersama denganmu.""Ya, begitupun aku.""Sekarang aku percaya, kita tak akan berpisah. Yah, aku yakin semua akan ada balasannya dan sekarang aku mendapatkanmu setelah semuanya.""Kau tau, saat melihat mu penuh luka saat itu, aku ikut sesak Leo. Rasanya ku ingin berbagi rasa sakit itu denganmu.""Jangan, jangan ikut merasakan apa yang aku rasakan saat itu. Aku tak ingin kau tersakiti." Ucap Leonardo dengan menatap manik biru Florence."DADDY!!!"Florence tertawa mendengar teriakan putri kecilnya Alaizya, sedangkan Leonardo menghembuskan napasnya k

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   6.4 END GAME

    Leonardo terus melawan, menendang, memukul bahkan memelintir leher lawannya tanpa ampun. Pria itu layaknya dewa perang, malam ini. Tanpa menggunakan senjata api ia maju melawan 16 musuhnya saat ini. Tangannya mengayun penuh keganasan dengan samurai yang ia genggam. Bahkan saat ini jas hitam dan kaos putih polos yang tengah ia kenakan sudah terkotori dengan darah musuhnya.Pria itu bergerak, ia menusukkan samurainya tepat di jantung lawan, sisanya ia menyerang menggunakan feelingnya. Pria itu menebas kepala lawannya berkali-kali hingga kepala-kepala itu seakan tak ada harganya sama sekali.Setelah selesai dengan keenam belas musuhnya, Leonardo terus berjalan hingga dekat di depan pintu masuk yang menjulang tinggi mansion Jacob.Langkah kakinya terhenti kala dihadapkan dengan 48 orang berpakaian serba hitam. Leonardo berdecak keras, pria itu menghela napasnya dan mengambil ancang-ancang.Ia berlari, menerkam musuhnya dengan kejam. Menebas kepala, dan anggot

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   6.3 THE TRULY WAR

    Leonardo mengedarkan pandangannya ke penjuru mansion, terasa sepi. Pria itu menuruni tangga dan memanggil Karin tak sabaran."Ya Tuan?" Tanya Karin dengan menundukkan kepalanya."Florence?""Beliau belum terlihat sejak pulang, Tuan." Balas Karin sopan."Baiklah." Leonardo mengangguk dan mempersilahkan Karin pergi.Pria bermanik biru itu mendudukkan tubuhnya tepat di sofa besar di ruang keluarga. Ia memijit pelipisnya yang menegang, rasanya semua masalah ini terlalu rumit. Ia tak bisa menerimanya begitu saja. Ditengah pikirannya yang berkecamuk, terdengar derap langkah kaki yang begitu ia kenali.Leonardo menolehkan kepalanya ke belakang, tepatnya di undakan tangga. Pria itu lantas memberikan senyum palsunya guna menyambut putri kecilnya yang terlihat seperti baru bangun.Alaizya berjalan dengan memeluk boneka hitam miliknya. Entahlah gadis itu seakan tertarik pada warna hitam

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   6.2 ABDUCTION

    "... Maaf tapi aku memilih putriku." Ucap Florence dengan menundukkan kepalanya."Florence, kita bisa membawa putrimu dengan kita. Kita bisa membawanya pulang.""Bukan itu masalahnya. Jika kau tak bisa pulang tanpa ku, maka aku juga tak bisa pergi tanpa putriku.""Lalu?"Florence melirikkan matanya menatap Leonardo yang tengah menundukkan kepalanya."Aku tau, meskipun kau adalah Daddy ku yang sesungguhnya. Namun asal kau tau, selama aku hidup sosok seorang ayah tak pernah ada di dalam hidupku. Namun setelah aku menikah, sosok itu aku dapatkan dari Daddy Arthur. Ia lah sosok ayah pertama yang ada di dalam hidupku. Lalu tiba-tiba kau hadir tanpa ada pertanda, mengaku sebagai Daddy ku kemudian memaksaku berpisah dengan suamiku. Walaupun aku tau, aku kecewa terhadapnya, namun diantara kami kini hadir seorang nyawa, putriku tak akan hidup dengan satu orang tuanya. Kami akan terus bersama dalam membesarkan putri kami, tak akan aku biarkan nasibku dialami

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   6.1 A MAFIA

    Siang berganti malam, kini tiga kelompok besar bersatu, antara Regnarok, The Devil, dan De' Eagler.Leonardo menatap penuh ancaman pada area depan markas, pria itu sesekali mencengkram erat pinggiran jendela menyalurkan rasa sesak yang terus menerus menghimpit dadanya. Sementara tepat di belakang Leonardo, terdapat Arthur, Alfonzo dan Jones beserta Brian dan yang lainnya."Aku akan mencegah lewat samping kanan dan kiri." Ucap Jones memecah keheningan."Ya, dan aku akan mencegah lewat belakang." Timpal Alfonzo dengan mengetukkan jarinya di dagu."Dan Regnarok akan mencegah lewat depan. Brian dan Alexander akan mengawasi lewat atas.""Kenapa kami tak langsung turun?" Tanya Brian menatap Arthur."Aku yakin, mereka sebagian datang dengan helikopter.""Baiklah, aku mengerti. Tugasku adalah menghancurkam helikopter itu sebelum mendarat disini?""Ya, kau cerdas Brian." Puji Arthur."Lalu bagaimana rencananya? Apa saat mereka da

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   6.0 WAR

    Florence menghentikan langkah kakinya saat mendengar dering ponsel Leonardo yang tak berhenti. Wanita itu mencari asal suara, dan ia menemukan ponsel suaminya tepat di atas meja ruang tamu. Florence meraihnya lalu terdapat nama 'Jacob' di layar ponsel.Florence menatap pintu ruang kerja Leonardo, ia langsung menjalankan kakinya menuju ruangan itu seraya bergumam."Dasar suami ceroboh! Bagaimana bisa ponsel di biarkan disana!" Rutuk Florence pelan.Florence mengetuk pintu tiga kali, terdengar sahutan dari dalam ruangan. Florence membuka knop pintu lalu menatap Leonardo yang tengah berkutat dengan berbagai dokumen di atas meja kerjanya."Ada apa?" Tanya Leonardo dengan mengangkat satu alisnya."Sejak tadi ponsel mu berdering."Leonardo mengernyitkan dahinya bingung, ia lalu menatap apa yang tengah digenggam oleh Florence."Ah, aku melupakannya."Florence mengangguk, ia menjalankan kakinya mendekati Leonardo lalu duduk tepat di ha

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   5.9 JACOB DAUGHTER

    "Ucapan mu bisa dipercaya?""Kau bisa tanyakan pada semua orang.""Dan tunggu, Wilson? Apa kau paman Florence?""Oh maksudmu, Cia?""Ya, Florence.""Ya, aku pamannya yang ternistakan.""Maksudmu?""Sudahlah, terlalu menyakitkan untuk diingat." Jawab Alrick mengenaskan.Leonardo mendirikan tubuhnya masih dengan mengunci tatapannya pada Alrick."Kau akan disini, sampai misi ini selesai.""Aku bahkan tak tau misi yang kau maksudkan. Kau bisa menahanku kapanpun kau mau, asal kau memberikan aku uang, yah tak banyak hanya 10 juta dollar.""Kau memerasku!!""Hanya penawaran, lagi pula aku sudah memberikan informasi yang penting padamu.""Sialan!""Terserah, jika kau tak memberikan aku uang itu maka jangan harap kau dapat informasi lagi dariku.""FINE!" Teriak Leonardo dengan desisan tajamnya.Leonardo bergegas keluar dari ruang penyiksaan, sungguh! Pria itu benar-benar m

DMCA.com Protection Status