Okiku, kini ditawari oleh Satori untuk menjadi majikannya!
"Bisa-bisanya kau mencoba untuk membuat kesepakatan dengan ku, kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku," ucap Okiku."Tak ada waktu, aku akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah. Jika kau menjadi majikan ku, aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu," ucap Satori."Lalu, kenapa kau ingin aku menjadi majikan mu jika kau akan mati?" Tanya Okiku."Buatlah kontrak darah dengan ku, dengan begitu aku akan hidup kembali dan aku akan bisa bepergian bersama mu. Bukankah itu tawaran yang bagus? Lagi pula berkelana berdua jauh lebih baik dari pada seorang diri," ucap Satori.Setelah berpikir cukup lama, Okiku pun setuju untuk menjadikan Satori sebagai peliharaannya."Keputusan yang bagus, sekarang berikan aku sedikit darah mu agar kontrak ini bekerja," ucapnya lagi.Mendengar hal itu, Okiku pun segera menyayat telapak tangannya sendiri menggunakan pedang miliknya, lalu meremas tangannya itu untuk memberikan darahnya kepada Satori yang sudah siap menerimanya sambil menjulurkan lidahnya.Darah itu mengalir deras membasahi lidah Satori. Lalu sesuatu terjadi, mata monster itu tiba-tiba terbelalak diiringi kekuatan yang begitu besar mengalir keseluruh tubuhnya disusul teriakan kesakitan dari monster itu.Okiku yang merasakannya, segera mundur beberapa langkah. "Kekuatan!!" Pekik Satori yang terlahir kembali kedalam wujud manusia, seorang pria tampan dengan tubuh kekar.Gelombang kekuatan yang begitu mengerikan itu mengguncang seluruh daratan sampai-sampai dapat dirasakan oleh Hunter lain diseluruh kota.Satori yang terlahir kembali, kini sedang berlutut mengakui Okiku sebagai majikan barunya."Nona, tolong berikan aku nama," ucap makhluk itu, memohon agar Okiku memberinya nama baru."Ryu," ucap Okiku. Seketika, nama itu terukir kedalam jiwanya.Mendengar hal itu, membuat makhluk itu begitu senang. "Ryu, akan ku gunakan nama itu sebaik mungkin, Nona," ucapnya, dengan senyuman di wajah pria itu."Sekarang, kita akan pergi kemana, Nona?" Tanya Ryu, mereka berdua kemudian berjalan kemanapun arah angin membimbing mereka."Pertama-tama, kau harus membeli sebuah pakaian," ucap Okiku.Ditempat yang berbeda, didalam sebuah bangunan tinggi dengan tulisan Hwarang terpampang di pintu lobby bangunan tersebut. Jane Fauvet dan Kang Min kini sudah kembali ke Guild Hwarang, mereka pun segera melaporkan kejadian yang mereka alami kepada Guild Master mereka yang bernama Min Hyuk Jae."Dasar tidak berguna!!" Teriaknya yang langsung menampar mereka berdua sesaat ketika mereka memberitahu nya bahwa seseorang sudah membunuh Satori dan mereka meninggalkan mayat monster itu begitu saja ditengah badai salju."Apa kau tau seberapa berharganya dia?!" Pekik Hyuk Jae, dengan penuh emosi mencekik Jane."Guild Master, tolong tenangkan diri anda," ucap seorang wanita disampingnya, dia adalah sekretaris Hyuk Jae, Park Ji-yeon."Diam! Aku tak memerlukan saran dari orang yang bahkan tak mengerti!" teriaknya kepada sekretaris itu, yang membuat wanita itu sangat terkejut dan begitu ketakutan lalu terdiam."Pergi! Dan bawa kembali mayat Satori bagaimanapun caranya!!" teriaknya lagi kepada Kang Min dan Jane, sebelum dia menghempaskan tubuh Jane yang hampir saja mati.Mereka pun pergi dari ruangan tersebut. "Cepat cari tau siapa orang yang mereka maksud, kita tak bisa membiarkan siapapun mengetahui tentang Satori. Terutama para bajingan itu!" Ucap Hyuk Jae kepada Ji-yeon, mengisyaratkan tentang ketiga Guild Master besar yang lain."Baik," jawab Ji-yeon.Ditempat lain, disebuah gedung yang kerap digunakan oleh Asosiasi Hunter, sebuah Rapat darurat diadakan pada pagi hari itu. Rapat itu membahas tentang lonjakan Mana yang begitu mengerikan beberapa waktu lalu yang berpusat disebuah hutan tak jauh dari permukiman warga dan dikhawatirkan sebagai portal outbreak.Rapat itu dipimpin langsung oleh Ketua Asosiasi Hunter, bernama Tae Sik, beserta jajarannya."Jadi, apa yang kita dapatkan tentang insiden tersebut?" Tanya Tae Sik."Baik. Menurut apa yang aku temukan, terdapat sesuatu yang berbeda dari gelombang Mana yang muncul beberapa waktu yang lalu dengan gelombang Mana yang ada pada umumnya," jelas ilmuan tersebut."Apa maksudmu?" Tanya Tae Sik."Baik. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan grafik yang ada dibelakang ku," jelasnya, sambil menekan sebuah remote lalu muncul sebuah grafik dilayar proyektor dibelakangnya."Sederhananya, Gelombang Mana yang ada pada tubuh kita maupun monster pada umumnya selalu dalam frekuensi ini, sedangkan Gelombang Mana yang muncul beberapa waktu lalu berada di frekuensi yang berbeda," jelasnya lagi."Hal ini menyebabkan Gelombang Mana yang kita rasakan beberapa waktu yang lalu terasa lebih berat dari Mana pada umumnya dan jumlah dari Mana itu juga mempengaruhinya, jadi-" jelasnya lagi, namun harus terpotong."Jangan bertele-tele dan jelaskan secara singkat, kau membuatku pusing!" Ucap salah satu petinggi disana."Maafkan aku, akan ku buat sesingkat mungkin untuk mu, Petinggi Park. Kita harus menangkap objek itu dan membedahnya untuk mencari tau asal usul dari Mana tersebut!" Ucap ilmuan itu, begitu antusias dan terlihat seperti orang gila."Ditolak!" ucap Tae Sik."Tapi, Ketua.. Kita mungkin bisa menemukannya dan membuat Hunter kita berevolusi ke titik yang lebih tinggi!" Jelas ilmuan tersebut, begitu yakin akan hal itu dan tak dapat memahami pola pikir Tae Sik yang merupakan atasannya tersebut.Petinggi yang lain hanya bisa menghela nafas. "Apa kau sudah gila? Kita bahkan tak tau sumbernya dan kau sudah berpikir sejauh itu," ucap salah satu petinggi, bernama Haeun."Yoonji, aku paham maksudmu. Tapi, kita harus memprioritaskan keselamatan warga disekitarnya. Bagaimana jika itu adalah portal yang sedang outbreak? Apa kau akan bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa?" Ucap Tae Sik. Ilmuan tersebut, Yoonji, hanya bisa menelan kekalahan karena sarannya ditolak mentah-mentah."Untuk sekarang, kita harus mengirim beberapa Hunter ke area tersebut. Berjaga-jaga jika itu benar-benar portal outbreak," ucap Tae Sik."Manager Ji-Sung, kau yang akan bertugas untuk mengumpulkan para Hunter tersebut. Bubar!" perintah Tae Sik. Kemudian, rapat itu pun ditutup."Lihat saja nanti, akan ku buktikan kalau aku benar! Dasar pak tua sialan!!" Pekik Yoonji dalam hatinya yang dipenuhi amarah lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan kekalahan.Disisi lain, dikediaman keluarga Musashi."Arrgh!! Dasar anak sialan!! Gara-gara ulahmu, orang itu sampai membenciku!! Kau dan ibu mu sama saja!!" Pekik Toki, begitu marah terhadap Okiku hingga membuatnya menghancurkan seisi ruangan itu. Membuat kedua anaknya, Rin dan Ayumi begitu khawatir terhadap kesehatan ibunya tersebut."Kalian, Kalian harus menemukan Okiku bagaimanapun caranya dan bawa dia kehadapan Ibu!" Perintah Toki, "apa kalian mengerti?" Tanyanya."Tapi, kami harus mencari kemana, Bu?" Tanya mereka berdua."Pergi dan geledah rumah pelayan yang merawat Okiku sebelum Ibu memecatnya, Ibu yakin dialah yang membawa Okiku pergi 4 tahun lalu," ucap Toki.Disebuah toko pakaian yang ada ditengah kota, ketika semua orang sedang bersemangat menyambut pelanggan pertama mereka. Lalu, 'BAM!!'Tiba-tiba, pintu masuk toko itu dibanting oleh Pria bugil."Oi, Manusia. Cepat berikan aku pakaian terbaik!" Teriaknya, yang membuat beberapa pelanggan wanita yang ada disana pingsan seketika ketika melihat Ryu."Pelanggan, tolong pakai pakaian anda!" Pekik penjahit tersebut, yang begitu terkejut."Hahahaha, jangan khawatir! Aku sudah dalam keadaan terbaikku," ucapnya, sambil terus berpose membanggakan otot-ototnya dalam keadaan bugil."Apanya yang jangan khawatir? Kau baru saja membuat seisi toko ini pingsan!!" Pekik penjahit tersebut.Okiku hanya bisa menghela nafas ketika melihat kelakuan Ryu, "astaga."Beberapa waktu berlalu, setelah cukup lama, Ryu akhirnya mendapatkan pakaian yang pas untuk dirinya. "Ohho, aku suka pakaian ini, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Majikanku!" ucap Ryu, begitu antusias dan senang karena bisa menggunakan pakaian
Teriakan pilu pelayan itu bergema ke seluruh ruangan, begitu kesakitan. Namun, Rin dan Ayumi tak berhenti di situ. Mereka mulai mengeluarkan alat lain dari dalam tas yang mereka bawa, yang berbentuk seperti sebuah tang penjepit melengkung."Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanya Rin."Aku, Aku bersumpah aku tak tau apapun! Saat aku pergi, nona muda Okiku masih ada di kamarnya. Aku bersumpah!" Pekik pelayan itu. Namun, Rin memerintahkan adiknya untuk kembali menyiksa wanita itu. Dipenuhi rasa takut dan tak tega, Ayumi kembali ragu."Apa yang kau lakukan? Jika kau tak sanggup melakukannya, maka berikan itu kepada ku!" Ucap Rin. Ayumi terus melihat kakaknya itu dengan tatapan gelisah yang semakin membuat Rin merasa merasa tak nyaman."Kalian memang tak berguna," tiba-tiba, mereka mendengar suara Ibu mereka yang membuat mereka kaget. Toki, kini sudah berada dibelakang mereka dengan tatapan tajam.Wanita itu mengeluarkan sebuah cambuk dengan paku diujungnya, "Dimana kau menyembunyikan Oki
Dengan sangat cepat, Elf itu melesat dan menyerang Okiku. Namun, dengan begitu elegan gadis itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangannya yang membuat Elf itu begitu terkejut, layaknya seseorang yang dapat melihat sepersekian detik lebih cepat."Kau, dapat merasakan alam disekitarmu?" Tanyanya, dengan wajah tersenyum lebar."Mungkin," jawab Okiku."Hahaha, kau lebih menarik dari apa yang ku bayangkan!" Elf tersebut begitu menikmati pertarungan itu."Kalau begitu, ijinkan aku untuk sedikit lebih serius kepadamu," ucapnya, kini dia mengeluarkan sebuah busur yang terbuat dari kayu pepohonan."Terima ini!" Pekiknya, melepaskan puluhan anak panah kearah gadis itu. Dengan refleknya yang begitu hebat, Okiku menangkis seluruh anak panah itu bahkan tanpa mencabut pedangnya yang sekali lagi membuat Elf itu terkejut."Heh! Lumayan untuk seukuran bocah ingusan. Namaku Elric, sebutkan namamu, bocah!" Teriaknya, sambil terus menyerang Okiku dengan membabi-buta."Okiku, Okiku Musashi," ucap
Sementara Okiku berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kesadarannya, makhluk itu memaksa membuka segel kedua, mengakibatkan proses perpindahan tubuhnya terhalang. Di atas langit, retakan semakin melebar, langit terbelah dan hancur berkeping-keping dan jatuh menjadi serpihan, diikuti hancurnya segel yang kedua, membebaskan tubuh asli makhluk itu, yang kini memasuki dunia ini.Raksasa Perak, begitulah sebutan yang diberikan oleh orang-orang yang selamat pada hari bencana itu terjadi. Mereka menganggap makhluk itu sebagai dewa, iblis dalam bentuk dewa.Makhluk itu memiliki tubuh raksasa, menyerupai tubuh manusia, namun kulitnya berwarna perak. Makhluk itu dipenuhi dengan kekuatan yang begitu dahsyat yang meluap-luap hingga mampu mempengaruhi alam sekitarnya, hingga mampu membuat Musashi dan Elric begitu putus asa ketika menyaksikan momen tersebut.Semua orang di seluruh Korea terpaku melihat makhluk raksasa yang melayang di atas kota. Ketakutan akan datangnya kiamat melanda mereka,
Setelah berpikir cukup lama, gadis itu akhirnya memilih jalan yang penuh dengan duri yang tak pernah terpikirkan oleh Elric dan yang lainnya. Kekecewaan yang tak kunjung hilang bahkan setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Elric, sang Elf."Maafkan aku, tapi aku tidak bisa kembali ke sana," ucap Okiku dengan suara yang dipenuhi kekecewaan. Gadis itu berdiri tegak dan dengan tegas mencabut pedangnya.Elric bisa memahami perasaan Okiku, tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan oleh gadis itu. Tanpa ragu, Okiku melukai matanya sendiri dengan pedang tersebut, mengorbankan penglihatannya."Kenapa kau melakukannya?" tanya Elric dengan wajah penuh kebingungan."Karena aku tidak ingin melihatnya lagi," jawaban Okiku membuat Elric terdiam, dan Musashi yang kebetulan berada di sana, membawa Artefak yang Elric maksud sebelumnya. Hatinya hancur mendengar jawaban dari anaknya sendiri."Musashi, dengar, dia-" Elric mencoba menjelaskan, tetapi Musashi tiba-tiba memotong
Pada tahun 2053, sebuah kejadian aneh muncul dilangit kota Seoul. Pada malam itu, sebuah retakan muncul dilangit-langit kota disaat semua orang sedang berkumpul untuk merayakan malam tahun baru. Lalu, sebuah tugu meluncur keluar dari dalam retakan dan jatuh tepat ditengah-tengah kerumunan orang. Tugu yang memiliki warna hitam dan ukiran aneh itu tiba-tiba bergetar hebat yang membuat semua orang yang penasaran pun mendekatinya tanpa tau apa itu.Disaat semua orang mendekati objek misterius itu, tiba-tiba benda misterius itu berhenti bergetar disusul munculnya sebuah portal merah yang begitu besar, dari dalam Portal tersebut muncul begitu banyak monster yang tiba-tiba berlari keluar dan menyerang seluruh orang yang ada disana dengan sangat brutal.Mereka mencabik-cabik tubuh orang-orang itu dan memakannya, membuat semua orang menjerit histeris dan berlarian kesana-kemari untuk menyelamatkan diri mereka.Jutaan jiwa harus tewas pada malam itu hingga membuat pemerintah segera mengirimkan
Portal, pintu gerbang misterius yang menghubungkan realitas kita dengan dunia lain, kini semakin sering muncul di berbagai penjuru dunia. Kehadirannya memaksa pemerintah untuk bertindak, memerangi makhluk-makhluk aneh yang muncul dari balik portal demi menutup akses mereka ke dunia kita. Inilah yang mendorong pembentukan Asosiasi Hunter, sebuah lembaga yang merekrut Hunter untuk melindungi negara mereka masing-masing.Namun, di antara para Hunter ini, beberapa yang kuat merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi. Mereka memilih untuk membentuk organisasi mereka sendiri, yang disebut Guild. Berbeda dengan Asosiasi yang bekerja untuk kepentingan umum, Guild hanya bekerja jika mereka mendapatkan bayaran yang layak, baik dari pemerintah atau individu yang membutuhkan jasa mereka.Setelah berdirinya Guild pertama di Korea, banyak orang terinspirasi dan membentuk Guild mereka sendiri. Di antara sekian banyak Guild di Korea, ada empat Guild ya
'BAM!!' pintu kamar itu dibanting begitu keras hingga membangunkan Toki yang sedang terlelap, beserta seluruh pelayan yang ada di rumah itu."Sayang, apa-apaan ini, apa kau tidak tau ini pukul berapa?" tanya Toki kepada suaminya, Musashi Yang tiba-tiba saja kembali dan membanting pintu."Dimana kau menyembunyikan anakku, Okiku?!" teriak Musashi dengan wajah yang begitu murka, teriakan yang bergema itu bahkan menghancurkan seluruh kaca yang ada disana."Apa yang sedang kau bicarakan? bukankah dia masih ada disa-" Toki yang sudah ketahuan pun segera berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Namun, sebelum dia selesai menjelaskan, Musashi yang sudah terbakar oleh emosi dan kekecewaan itu segera mencekik Toki dengan begitu kuat."Kau masih berusaha membodohi ku?" Musashi yang tak mudah percaya itu pun segera memperkuat cengkraman tangannya hingga Toki kesulitan untuk bernafas, wajahnya yang berubah menjadi merah dan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi pun keluar."Kita menikah karena a
Setelah berpikir cukup lama, gadis itu akhirnya memilih jalan yang penuh dengan duri yang tak pernah terpikirkan oleh Elric dan yang lainnya. Kekecewaan yang tak kunjung hilang bahkan setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Elric, sang Elf."Maafkan aku, tapi aku tidak bisa kembali ke sana," ucap Okiku dengan suara yang dipenuhi kekecewaan. Gadis itu berdiri tegak dan dengan tegas mencabut pedangnya.Elric bisa memahami perasaan Okiku, tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan oleh gadis itu. Tanpa ragu, Okiku melukai matanya sendiri dengan pedang tersebut, mengorbankan penglihatannya."Kenapa kau melakukannya?" tanya Elric dengan wajah penuh kebingungan."Karena aku tidak ingin melihatnya lagi," jawaban Okiku membuat Elric terdiam, dan Musashi yang kebetulan berada di sana, membawa Artefak yang Elric maksud sebelumnya. Hatinya hancur mendengar jawaban dari anaknya sendiri."Musashi, dengar, dia-" Elric mencoba menjelaskan, tetapi Musashi tiba-tiba memotong
Sementara Okiku berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kesadarannya, makhluk itu memaksa membuka segel kedua, mengakibatkan proses perpindahan tubuhnya terhalang. Di atas langit, retakan semakin melebar, langit terbelah dan hancur berkeping-keping dan jatuh menjadi serpihan, diikuti hancurnya segel yang kedua, membebaskan tubuh asli makhluk itu, yang kini memasuki dunia ini.Raksasa Perak, begitulah sebutan yang diberikan oleh orang-orang yang selamat pada hari bencana itu terjadi. Mereka menganggap makhluk itu sebagai dewa, iblis dalam bentuk dewa.Makhluk itu memiliki tubuh raksasa, menyerupai tubuh manusia, namun kulitnya berwarna perak. Makhluk itu dipenuhi dengan kekuatan yang begitu dahsyat yang meluap-luap hingga mampu mempengaruhi alam sekitarnya, hingga mampu membuat Musashi dan Elric begitu putus asa ketika menyaksikan momen tersebut.Semua orang di seluruh Korea terpaku melihat makhluk raksasa yang melayang di atas kota. Ketakutan akan datangnya kiamat melanda mereka,
Dengan sangat cepat, Elf itu melesat dan menyerang Okiku. Namun, dengan begitu elegan gadis itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangannya yang membuat Elf itu begitu terkejut, layaknya seseorang yang dapat melihat sepersekian detik lebih cepat."Kau, dapat merasakan alam disekitarmu?" Tanyanya, dengan wajah tersenyum lebar."Mungkin," jawab Okiku."Hahaha, kau lebih menarik dari apa yang ku bayangkan!" Elf tersebut begitu menikmati pertarungan itu."Kalau begitu, ijinkan aku untuk sedikit lebih serius kepadamu," ucapnya, kini dia mengeluarkan sebuah busur yang terbuat dari kayu pepohonan."Terima ini!" Pekiknya, melepaskan puluhan anak panah kearah gadis itu. Dengan refleknya yang begitu hebat, Okiku menangkis seluruh anak panah itu bahkan tanpa mencabut pedangnya yang sekali lagi membuat Elf itu terkejut."Heh! Lumayan untuk seukuran bocah ingusan. Namaku Elric, sebutkan namamu, bocah!" Teriaknya, sambil terus menyerang Okiku dengan membabi-buta."Okiku, Okiku Musashi," ucap
Teriakan pilu pelayan itu bergema ke seluruh ruangan, begitu kesakitan. Namun, Rin dan Ayumi tak berhenti di situ. Mereka mulai mengeluarkan alat lain dari dalam tas yang mereka bawa, yang berbentuk seperti sebuah tang penjepit melengkung."Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanya Rin."Aku, Aku bersumpah aku tak tau apapun! Saat aku pergi, nona muda Okiku masih ada di kamarnya. Aku bersumpah!" Pekik pelayan itu. Namun, Rin memerintahkan adiknya untuk kembali menyiksa wanita itu. Dipenuhi rasa takut dan tak tega, Ayumi kembali ragu."Apa yang kau lakukan? Jika kau tak sanggup melakukannya, maka berikan itu kepada ku!" Ucap Rin. Ayumi terus melihat kakaknya itu dengan tatapan gelisah yang semakin membuat Rin merasa merasa tak nyaman."Kalian memang tak berguna," tiba-tiba, mereka mendengar suara Ibu mereka yang membuat mereka kaget. Toki, kini sudah berada dibelakang mereka dengan tatapan tajam.Wanita itu mengeluarkan sebuah cambuk dengan paku diujungnya, "Dimana kau menyembunyikan Oki
Disebuah toko pakaian yang ada ditengah kota, ketika semua orang sedang bersemangat menyambut pelanggan pertama mereka. Lalu, 'BAM!!'Tiba-tiba, pintu masuk toko itu dibanting oleh Pria bugil."Oi, Manusia. Cepat berikan aku pakaian terbaik!" Teriaknya, yang membuat beberapa pelanggan wanita yang ada disana pingsan seketika ketika melihat Ryu."Pelanggan, tolong pakai pakaian anda!" Pekik penjahit tersebut, yang begitu terkejut."Hahahaha, jangan khawatir! Aku sudah dalam keadaan terbaikku," ucapnya, sambil terus berpose membanggakan otot-ototnya dalam keadaan bugil."Apanya yang jangan khawatir? Kau baru saja membuat seisi toko ini pingsan!!" Pekik penjahit tersebut.Okiku hanya bisa menghela nafas ketika melihat kelakuan Ryu, "astaga."Beberapa waktu berlalu, setelah cukup lama, Ryu akhirnya mendapatkan pakaian yang pas untuk dirinya. "Ohho, aku suka pakaian ini, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Majikanku!" ucap Ryu, begitu antusias dan senang karena bisa menggunakan pakaian
Okiku, kini ditawari oleh Satori untuk menjadi majikannya!"Bisa-bisanya kau mencoba untuk membuat kesepakatan dengan ku, kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku," ucap Okiku."Tak ada waktu, aku akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah. Jika kau menjadi majikan ku, aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu," ucap Satori."Lalu, kenapa kau ingin aku menjadi majikan mu jika kau akan mati?" Tanya Okiku."Buatlah kontrak darah dengan ku, dengan begitu aku akan hidup kembali dan aku akan bisa bepergian bersama mu. Bukankah itu tawaran yang bagus? Lagi pula berkelana berdua jauh lebih baik dari pada seorang diri," ucap Satori.Setelah berpikir cukup lama, Okiku pun setuju untuk menjadikan Satori sebagai peliharaannya."Keputusan yang bagus, sekarang berikan aku sedikit darah mu agar kontrak ini bekerja," ucapnya lagi.Mendengar hal itu, Okiku pun segera menyayat telapak tangannya sendiri menggunakan pedang miliknya, lalu meremas tangannya itu untuk memberikan darahnya kepada Satori ya
'BAM!!' pintu kamar itu dibanting begitu keras hingga membangunkan Toki yang sedang terlelap, beserta seluruh pelayan yang ada di rumah itu."Sayang, apa-apaan ini, apa kau tidak tau ini pukul berapa?" tanya Toki kepada suaminya, Musashi Yang tiba-tiba saja kembali dan membanting pintu."Dimana kau menyembunyikan anakku, Okiku?!" teriak Musashi dengan wajah yang begitu murka, teriakan yang bergema itu bahkan menghancurkan seluruh kaca yang ada disana."Apa yang sedang kau bicarakan? bukankah dia masih ada disa-" Toki yang sudah ketahuan pun segera berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Namun, sebelum dia selesai menjelaskan, Musashi yang sudah terbakar oleh emosi dan kekecewaan itu segera mencekik Toki dengan begitu kuat."Kau masih berusaha membodohi ku?" Musashi yang tak mudah percaya itu pun segera memperkuat cengkraman tangannya hingga Toki kesulitan untuk bernafas, wajahnya yang berubah menjadi merah dan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi pun keluar."Kita menikah karena a
Portal, pintu gerbang misterius yang menghubungkan realitas kita dengan dunia lain, kini semakin sering muncul di berbagai penjuru dunia. Kehadirannya memaksa pemerintah untuk bertindak, memerangi makhluk-makhluk aneh yang muncul dari balik portal demi menutup akses mereka ke dunia kita. Inilah yang mendorong pembentukan Asosiasi Hunter, sebuah lembaga yang merekrut Hunter untuk melindungi negara mereka masing-masing.Namun, di antara para Hunter ini, beberapa yang kuat merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi. Mereka memilih untuk membentuk organisasi mereka sendiri, yang disebut Guild. Berbeda dengan Asosiasi yang bekerja untuk kepentingan umum, Guild hanya bekerja jika mereka mendapatkan bayaran yang layak, baik dari pemerintah atau individu yang membutuhkan jasa mereka.Setelah berdirinya Guild pertama di Korea, banyak orang terinspirasi dan membentuk Guild mereka sendiri. Di antara sekian banyak Guild di Korea, ada empat Guild ya
Pada tahun 2053, sebuah kejadian aneh muncul dilangit kota Seoul. Pada malam itu, sebuah retakan muncul dilangit-langit kota disaat semua orang sedang berkumpul untuk merayakan malam tahun baru. Lalu, sebuah tugu meluncur keluar dari dalam retakan dan jatuh tepat ditengah-tengah kerumunan orang. Tugu yang memiliki warna hitam dan ukiran aneh itu tiba-tiba bergetar hebat yang membuat semua orang yang penasaran pun mendekatinya tanpa tau apa itu.Disaat semua orang mendekati objek misterius itu, tiba-tiba benda misterius itu berhenti bergetar disusul munculnya sebuah portal merah yang begitu besar, dari dalam Portal tersebut muncul begitu banyak monster yang tiba-tiba berlari keluar dan menyerang seluruh orang yang ada disana dengan sangat brutal.Mereka mencabik-cabik tubuh orang-orang itu dan memakannya, membuat semua orang menjerit histeris dan berlarian kesana-kemari untuk menyelamatkan diri mereka.Jutaan jiwa harus tewas pada malam itu hingga membuat pemerintah segera mengirimkan