Share

Bab 3, Satori

Penulis: Nathalie Joel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-24 19:46:58

'BAM!!' pintu kamar itu dibanting begitu keras hingga membangunkan Toki yang sedang terlelap, beserta seluruh pelayan yang ada di rumah itu.

"Sayang, apa-apaan ini, apa kau tidak tau ini pukul berapa?" tanya Toki kepada suaminya, Musashi Yang tiba-tiba saja kembali dan membanting pintu.

"Dimana kau menyembunyikan anakku, Okiku?!" teriak Musashi dengan wajah yang begitu murka, teriakan yang bergema itu bahkan menghancurkan seluruh kaca yang ada disana.

"Apa yang sedang kau bicarakan? bukankah dia masih ada disa-" Toki yang sudah ketahuan pun segera berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Namun, sebelum dia selesai menjelaskan, Musashi yang sudah terbakar oleh emosi dan kekecewaan itu segera mencekik Toki dengan begitu kuat.

"Kau masih berusaha membodohi ku?" Musashi yang tak mudah percaya itu pun segera memperkuat cengkraman tangannya hingga Toki kesulitan untuk bernafas, wajahnya yang berubah menjadi merah dan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi pun keluar.

"Kita menikah karena aku pikir kau adalah ibu yang baik untuknya, menggantikan Cassandra yang sudah meninggal. Tapi, beraninya kau! Beraninya kau mencelakai putri ku hanya karena dia adalah anak angkat mu! Beraninya kau!!" Pekik Pria itu, hatinya hancur seperti ditusuk ribuan jarum.

Orang-orang yang mendengar keributan itu segera datang dan berusaha untuk melerai mereka berdua, "Tuan!! tolong tenangkan dirimu!!" ucap sang kepala pelayan, bernama Albert.

"Jangan ikut campur, Albert! Jalang ini, dia sudah menyelakai putri ku yang bahkan tak mampu menggerakkan tubuhnya!" pekik Musashi. Namun, Albert tetap kukuh untuk memisahkan mereka berdua terlebih dahulu atau wanita itu pasti akan tewas.

"Tuan, aku tau kemarahan dan kesedihanmu tapi, tolong berikan kesempatan untuk nyonya Toki menjelaskan situasinya," jelas Albert kepada Tuannya itu.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Albert, Musashi pun luluh dan melepaskan genggaman tangannya, Toki pun terjatuh dan tak dapat menahan batuknya.

"Aku tidak melakukan apapun kepada Okiku, aku hanya memecat Pelayannya, hanya itu yang aku lakukan," jelas Toki, "Aku bersumpah, aku tak melakukan apapun kepada Okiku," jelasnya lagi.

Musashi sontak terkejut dengan pernyataan Istrinya tersebut, "Lalu siapa yang membawa Okiku?" tanyanya, begitu putus asa.

Musashi yang merasa begitu bersalah karena sudah mengurung anaknya sendiri di tempat yang jauh agar tak mempermalukan dirinya yang merupakan seorang Sword Saint, hanya bisa menunduk, merenungi perbuatannya.

"Bagaimana bisa Okiku pergi dari sana bahkan dengan tubuh yang lemah seperti itu? atau, apa jangan-jangan dia sudah sembuh? tidak, itu tidak mungkin. karena kami sudah melakukan segala cara untuk menyembuhkannya dulu," Musashi yang begitu kebingungan dengan apa yang sedang terjadi pun hanya bisa terdiam.

Disisi lain, Okiku yang tiba-tiba mendengar dan merasakan getaran darah yang jatuh dari kakinya Kang Min pun membatalkan niatnya untuk membunuh mereka karena telah mengganggu tidurnya.

"Pergi lah," ucap gadis itu, sambil memalingkan wajahnya dan memasukkan kembali katana miliknya lalu pergi menjauh.

ketika Okiku pergi, Kang Min pun menyadari jika gadis itu tak melihat. "Gadis itu.. buta?"

"Argh, Tunggu!" sambil menahan rasa sakitnya, dia berusaha untuk memanggil gadis itu kembali tapi, Okiku tiba-tiba menghilang ditengah-tengah badai salju tersebut yang menambah kesan misterius kepadanya.

"kang Min, jangan bergerak dulu. Kau mengalami pendarahan parah!" ucap Jane, Jane yang kebetulan merupakan Archer semi Healer, memiliki skill bertarung namun juga memiliki skill penyembuhan layaknya Healer namun tak sekuat mereka. dia pun mencoba untuk menyembuhkan kaki Kang Min yang hancur akibat serangan Satori.

"Wahai ibu dari dunia, aku berdoa kepada mu untuk menyembuhkan anak mu ini, Heal!" Dengan menutup matanya lalu merapalkan rapalan untuk memicu skill itu aktif, Jane dapat menyembuhkan kaki Kang Min dalam sekejap mata.

Hunter, ketika mereka dibangkitkan mereka mendapatkan sebuah kekuatan secara acak. Namun, mereka masih bisa memilih mau ke arah mana mereka akan melangkah. Hunter, terdiri dari Archer, Healer, Tanker, Support dan juga Warrior/Swordman. Dan diantara mereka ada beberapa Hunter yang mendapatkan kekuatan yang tak semestinya ada di ranah mereka, seperti Swordman semi Tank/Healer ataupun Support. Dan hal ini benar-benar langka seperti dalam kasus Jane yang memiliki kemampuan Archer semi Healer.

Seorang Hunter juga mendapatkan kemampuan untuk berkembang, melalui sebuah Sistem yang akan mereka dapatkan setelah dibangkitkan kembali. Didalam sistem tersebut, mereka dapat melihat Skill dan statistik yang mereka miliki dan hal ini lah yang menjadi tolak ukur bagi Asosiasi maupun Guild dalam mencari/merekrut anggota mereka.

Kang Min, "ngomong-ngomong, siapa gadis itu?" tanyanya, begitu penasaran dengan sosok Okiku.

"Aku juga tidak tau, tapi dillihat dari kemampuannya, aku yakin dia pasti Hunter peringkat tinggi," ucap Jane yang telah selesai menyembuhkan Kang Min, lalu berusaha membantunya untuk berdiri.

"Tapi, apa yang Hunter kuat sepertinya lakukan didalam hutan seperti ini, ditengah-tengah badai salju?" Kang Min yang terlihat begitu penasaran dengannya hanya bisa menyimpan semua pertanyaan itu didalam pikirannya, untuk saat ini.

"Sudahlah, sebaiknya kita cepat-cepat melaporkan hal ini kepada Guild," ucap Jane, Kang Min pun setuju. Mereka pun segera bergegas kembali untuk melaporkan apa yang mereka saksikan.

Ketika mereka berdua sudah pergi dari sana, tiba-tiba Okiku kembali muncul dari balik sebuah pohon.

Kini dia sedang berdiri tepat didekat kepala Satori yang terpenggal, lalu dengan cepat menancapkan pedangnya disamping kepala itu.

"Aku tau kau masih hidup, cepat jawab pertanyaanku atau akan ku potong kepala mu itu menjadi daging cincang," ancam gadis itu. Namun, kepala itu tak menunjukkan reaksi apapun.

"Masih tak mau bangun, akan ku hitung sampai 3. Jika kau masih tak mau bangun, akan ku potong kepalamu itu," ucapnya lagi.

"Satu.." Okiku mulai menghitung, "Tiga!!" teriaknya tiba-tiba, yang membuat Satori kaget bukan kepalang. Dan dengan cepat mengayunkan katana miliknya, lalu tiba-tiba, Satori mendadak terbangun.

"Apa kau tidak bisa menghitung?! dasar gadis sialan," pekiknya.

"Sepertinya kau memang ingin dijadikan daging cincang," ancam gadis itu lagi sambil menodongkan katana miliknya tepat didepan wajah makhluk itu.

"Hiikk, Jauhkan Itu dari wajah tampan ku!" pekiknya, "apa kau tak memiliki belas kasihan?" tanya Satori yang sedikit memohon.

"Belas kasihan? Apa itu?" jawaban gadis itu membuat Satori sedikit terkejut dan menyebutnya monster yang sebenarnya.

"Kau, orang yang sudah mempermainkan hati seseorang sekarang berbicara tentang belas kasihan? dasar laba-laba," ucap Okiku.

"Aku ini Anjing, bukan laba-laba. Dasar sialan! Apa kau buta atau semacamnya?" pekik Satori yang kesal karena dirinya disamakan dengan seekor laba-laba.

Namun, begitu terkejutnya makhluk itu ketika menyadari jika gadis itu benar-benar buta. "Ha hahaha! Aku? dikalahkan oleh gadis buta? aku menyukaimu! Jadilah majikan ku!" ucap Satori kepada Okiku.

Bab terkait

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 4, Rekan yang kejam

    Okiku, kini ditawari oleh Satori untuk menjadi majikannya!"Bisa-bisanya kau mencoba untuk membuat kesepakatan dengan ku, kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku," ucap Okiku."Tak ada waktu, aku akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah. Jika kau menjadi majikan ku, aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu," ucap Satori."Lalu, kenapa kau ingin aku menjadi majikan mu jika kau akan mati?" Tanya Okiku."Buatlah kontrak darah dengan ku, dengan begitu aku akan hidup kembali dan aku akan bisa bepergian bersama mu. Bukankah itu tawaran yang bagus? Lagi pula berkelana berdua jauh lebih baik dari pada seorang diri," ucap Satori.Setelah berpikir cukup lama, Okiku pun setuju untuk menjadikan Satori sebagai peliharaannya."Keputusan yang bagus, sekarang berikan aku sedikit darah mu agar kontrak ini bekerja," ucapnya lagi.Mendengar hal itu, Okiku pun segera menyayat telapak tangannya sendiri menggunakan pedang miliknya, lalu meremas tangannya itu untuk memberikan darahnya kepada Satori ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 5, Perjalanan Okiku

    Disebuah toko pakaian yang ada ditengah kota, ketika semua orang sedang bersemangat menyambut pelanggan pertama mereka. Lalu, 'BAM!!'Tiba-tiba, pintu masuk toko itu dibanting oleh Pria bugil."Oi, Manusia. Cepat berikan aku pakaian terbaik!" Teriaknya, yang membuat beberapa pelanggan wanita yang ada disana pingsan seketika ketika melihat Ryu."Pelanggan, tolong pakai pakaian anda!" Pekik penjahit tersebut, yang begitu terkejut."Hahahaha, jangan khawatir! Aku sudah dalam keadaan terbaikku," ucapnya, sambil terus berpose membanggakan otot-ototnya dalam keadaan bugil."Apanya yang jangan khawatir? Kau baru saja membuat seisi toko ini pingsan!!" Pekik penjahit tersebut.Okiku hanya bisa menghela nafas ketika melihat kelakuan Ryu, "astaga."Beberapa waktu berlalu, setelah cukup lama, Ryu akhirnya mendapatkan pakaian yang pas untuk dirinya. "Ohho, aku suka pakaian ini, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Majikanku!" ucap Ryu, begitu antusias dan senang karena bisa menggunakan pakaian

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 6, Tanpa Perasaan

    Teriakan pilu pelayan itu bergema ke seluruh ruangan, begitu kesakitan. Namun, Rin dan Ayumi tak berhenti di situ. Mereka mulai mengeluarkan alat lain dari dalam tas yang mereka bawa, yang berbentuk seperti sebuah tang penjepit melengkung."Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanya Rin."Aku, Aku bersumpah aku tak tau apapun! Saat aku pergi, nona muda Okiku masih ada di kamarnya. Aku bersumpah!" Pekik pelayan itu. Namun, Rin memerintahkan adiknya untuk kembali menyiksa wanita itu. Dipenuhi rasa takut dan tak tega, Ayumi kembali ragu."Apa yang kau lakukan? Jika kau tak sanggup melakukannya, maka berikan itu kepada ku!" Ucap Rin. Ayumi terus melihat kakaknya itu dengan tatapan gelisah yang semakin membuat Rin merasa merasa tak nyaman."Kalian memang tak berguna," tiba-tiba, mereka mendengar suara Ibu mereka yang membuat mereka kaget. Toki, kini sudah berada dibelakang mereka dengan tatapan tajam.Wanita itu mengeluarkan sebuah cambuk dengan paku diujungnya, "Dimana kau menyembunyikan Oki

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 7, Jangan Menyerah

    Dengan sangat cepat, Elf itu melesat dan menyerang Okiku. Namun, dengan begitu elegan gadis itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangannya yang membuat Elf itu begitu terkejut, layaknya seseorang yang dapat melihat sepersekian detik lebih cepat."Kau, dapat merasakan alam disekitarmu?" Tanyanya, dengan wajah tersenyum lebar."Mungkin," jawab Okiku."Hahaha, kau lebih menarik dari apa yang ku bayangkan!" Elf tersebut begitu menikmati pertarungan itu."Kalau begitu, ijinkan aku untuk sedikit lebih serius kepadamu," ucapnya, kini dia mengeluarkan sebuah busur yang terbuat dari kayu pepohonan."Terima ini!" Pekiknya, melepaskan puluhan anak panah kearah gadis itu. Dengan refleknya yang begitu hebat, Okiku menangkis seluruh anak panah itu bahkan tanpa mencabut pedangnya yang sekali lagi membuat Elf itu terkejut."Heh! Lumayan untuk seukuran bocah ingusan. Namaku Elric, sebutkan namamu, bocah!" Teriaknya, sambil terus menyerang Okiku dengan membabi-buta."Okiku, Okiku Musashi," ucap

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-25
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 8, Tekad

    Sementara Okiku berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kesadarannya, makhluk itu memaksa membuka segel kedua, mengakibatkan proses perpindahan tubuhnya terhalang. Di atas langit, retakan semakin melebar, langit terbelah dan hancur berkeping-keping dan jatuh menjadi serpihan, diikuti hancurnya segel yang kedua, membebaskan tubuh asli makhluk itu, yang kini memasuki dunia ini.Raksasa Perak, begitulah sebutan yang diberikan oleh orang-orang yang selamat pada hari bencana itu terjadi. Mereka menganggap makhluk itu sebagai dewa, iblis dalam bentuk dewa.Makhluk itu memiliki tubuh raksasa, menyerupai tubuh manusia, namun kulitnya berwarna perak. Makhluk itu dipenuhi dengan kekuatan yang begitu dahsyat yang meluap-luap hingga mampu mempengaruhi alam sekitarnya, hingga mampu membuat Musashi dan Elric begitu putus asa ketika menyaksikan momen tersebut.Semua orang di seluruh Korea terpaku melihat makhluk raksasa yang melayang di atas kota. Ketakutan akan datangnya kiamat melanda mereka,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 9, Pengorbanan Seorang Ayah

    Setelah berpikir cukup lama, gadis itu akhirnya memilih jalan yang penuh dengan duri yang tak pernah terpikirkan oleh Elric dan yang lainnya. Kekecewaan yang tak kunjung hilang bahkan setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Elric, sang Elf."Maafkan aku, tapi aku tidak bisa kembali ke sana," ucap Okiku dengan suara yang dipenuhi kekecewaan. Gadis itu berdiri tegak dan dengan tegas mencabut pedangnya.Elric bisa memahami perasaan Okiku, tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan oleh gadis itu. Tanpa ragu, Okiku melukai matanya sendiri dengan pedang tersebut, mengorbankan penglihatannya."Kenapa kau melakukannya?" tanya Elric dengan wajah penuh kebingungan."Karena aku tidak ingin melihatnya lagi," jawaban Okiku membuat Elric terdiam, dan Musashi yang kebetulan berada di sana, membawa Artefak yang Elric maksud sebelumnya. Hatinya hancur mendengar jawaban dari anaknya sendiri."Musashi, dengar, dia-" Elric mencoba menjelaskan, tetapi Musashi tiba-tiba memotong

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 1, Gadis Buta

    Pada tahun 2053, sebuah kejadian aneh muncul dilangit kota Seoul. Pada malam itu, sebuah retakan muncul dilangit-langit kota disaat semua orang sedang berkumpul untuk merayakan malam tahun baru. Lalu, sebuah tugu meluncur keluar dari dalam retakan dan jatuh tepat ditengah-tengah kerumunan orang. Tugu yang memiliki warna hitam dan ukiran aneh itu tiba-tiba bergetar hebat yang membuat semua orang yang penasaran pun mendekatinya tanpa tau apa itu.Disaat semua orang mendekati objek misterius itu, tiba-tiba benda misterius itu berhenti bergetar disusul munculnya sebuah portal merah yang begitu besar, dari dalam Portal tersebut muncul begitu banyak monster yang tiba-tiba berlari keluar dan menyerang seluruh orang yang ada disana dengan sangat brutal.Mereka mencabik-cabik tubuh orang-orang itu dan memakannya, membuat semua orang menjerit histeris dan berlarian kesana-kemari untuk menyelamatkan diri mereka.Jutaan jiwa harus tewas pada malam itu hingga membuat pemerintah segera mengirimkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 2, Hunter, Guild dan Asosiasi Hunter

    Portal, pintu gerbang misterius yang menghubungkan realitas kita dengan dunia lain, kini semakin sering muncul di berbagai penjuru dunia. Kehadirannya memaksa pemerintah untuk bertindak, memerangi makhluk-makhluk aneh yang muncul dari balik portal demi menutup akses mereka ke dunia kita. Inilah yang mendorong pembentukan Asosiasi Hunter, sebuah lembaga yang merekrut Hunter untuk melindungi negara mereka masing-masing.Namun, di antara para Hunter ini, beberapa yang kuat merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi. Mereka memilih untuk membentuk organisasi mereka sendiri, yang disebut Guild. Berbeda dengan Asosiasi yang bekerja untuk kepentingan umum, Guild hanya bekerja jika mereka mendapatkan bayaran yang layak, baik dari pemerintah atau individu yang membutuhkan jasa mereka.Setelah berdirinya Guild pertama di Korea, banyak orang terinspirasi dan membentuk Guild mereka sendiri. Di antara sekian banyak Guild di Korea, ada empat Guild ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24

Bab terbaru

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 9, Pengorbanan Seorang Ayah

    Setelah berpikir cukup lama, gadis itu akhirnya memilih jalan yang penuh dengan duri yang tak pernah terpikirkan oleh Elric dan yang lainnya. Kekecewaan yang tak kunjung hilang bahkan setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Elric, sang Elf."Maafkan aku, tapi aku tidak bisa kembali ke sana," ucap Okiku dengan suara yang dipenuhi kekecewaan. Gadis itu berdiri tegak dan dengan tegas mencabut pedangnya.Elric bisa memahami perasaan Okiku, tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan oleh gadis itu. Tanpa ragu, Okiku melukai matanya sendiri dengan pedang tersebut, mengorbankan penglihatannya."Kenapa kau melakukannya?" tanya Elric dengan wajah penuh kebingungan."Karena aku tidak ingin melihatnya lagi," jawaban Okiku membuat Elric terdiam, dan Musashi yang kebetulan berada di sana, membawa Artefak yang Elric maksud sebelumnya. Hatinya hancur mendengar jawaban dari anaknya sendiri."Musashi, dengar, dia-" Elric mencoba menjelaskan, tetapi Musashi tiba-tiba memotong

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 8, Tekad

    Sementara Okiku berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kesadarannya, makhluk itu memaksa membuka segel kedua, mengakibatkan proses perpindahan tubuhnya terhalang. Di atas langit, retakan semakin melebar, langit terbelah dan hancur berkeping-keping dan jatuh menjadi serpihan, diikuti hancurnya segel yang kedua, membebaskan tubuh asli makhluk itu, yang kini memasuki dunia ini.Raksasa Perak, begitulah sebutan yang diberikan oleh orang-orang yang selamat pada hari bencana itu terjadi. Mereka menganggap makhluk itu sebagai dewa, iblis dalam bentuk dewa.Makhluk itu memiliki tubuh raksasa, menyerupai tubuh manusia, namun kulitnya berwarna perak. Makhluk itu dipenuhi dengan kekuatan yang begitu dahsyat yang meluap-luap hingga mampu mempengaruhi alam sekitarnya, hingga mampu membuat Musashi dan Elric begitu putus asa ketika menyaksikan momen tersebut.Semua orang di seluruh Korea terpaku melihat makhluk raksasa yang melayang di atas kota. Ketakutan akan datangnya kiamat melanda mereka,

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 7, Jangan Menyerah

    Dengan sangat cepat, Elf itu melesat dan menyerang Okiku. Namun, dengan begitu elegan gadis itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangannya yang membuat Elf itu begitu terkejut, layaknya seseorang yang dapat melihat sepersekian detik lebih cepat."Kau, dapat merasakan alam disekitarmu?" Tanyanya, dengan wajah tersenyum lebar."Mungkin," jawab Okiku."Hahaha, kau lebih menarik dari apa yang ku bayangkan!" Elf tersebut begitu menikmati pertarungan itu."Kalau begitu, ijinkan aku untuk sedikit lebih serius kepadamu," ucapnya, kini dia mengeluarkan sebuah busur yang terbuat dari kayu pepohonan."Terima ini!" Pekiknya, melepaskan puluhan anak panah kearah gadis itu. Dengan refleknya yang begitu hebat, Okiku menangkis seluruh anak panah itu bahkan tanpa mencabut pedangnya yang sekali lagi membuat Elf itu terkejut."Heh! Lumayan untuk seukuran bocah ingusan. Namaku Elric, sebutkan namamu, bocah!" Teriaknya, sambil terus menyerang Okiku dengan membabi-buta."Okiku, Okiku Musashi," ucap

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 6, Tanpa Perasaan

    Teriakan pilu pelayan itu bergema ke seluruh ruangan, begitu kesakitan. Namun, Rin dan Ayumi tak berhenti di situ. Mereka mulai mengeluarkan alat lain dari dalam tas yang mereka bawa, yang berbentuk seperti sebuah tang penjepit melengkung."Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanya Rin."Aku, Aku bersumpah aku tak tau apapun! Saat aku pergi, nona muda Okiku masih ada di kamarnya. Aku bersumpah!" Pekik pelayan itu. Namun, Rin memerintahkan adiknya untuk kembali menyiksa wanita itu. Dipenuhi rasa takut dan tak tega, Ayumi kembali ragu."Apa yang kau lakukan? Jika kau tak sanggup melakukannya, maka berikan itu kepada ku!" Ucap Rin. Ayumi terus melihat kakaknya itu dengan tatapan gelisah yang semakin membuat Rin merasa merasa tak nyaman."Kalian memang tak berguna," tiba-tiba, mereka mendengar suara Ibu mereka yang membuat mereka kaget. Toki, kini sudah berada dibelakang mereka dengan tatapan tajam.Wanita itu mengeluarkan sebuah cambuk dengan paku diujungnya, "Dimana kau menyembunyikan Oki

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 5, Perjalanan Okiku

    Disebuah toko pakaian yang ada ditengah kota, ketika semua orang sedang bersemangat menyambut pelanggan pertama mereka. Lalu, 'BAM!!'Tiba-tiba, pintu masuk toko itu dibanting oleh Pria bugil."Oi, Manusia. Cepat berikan aku pakaian terbaik!" Teriaknya, yang membuat beberapa pelanggan wanita yang ada disana pingsan seketika ketika melihat Ryu."Pelanggan, tolong pakai pakaian anda!" Pekik penjahit tersebut, yang begitu terkejut."Hahahaha, jangan khawatir! Aku sudah dalam keadaan terbaikku," ucapnya, sambil terus berpose membanggakan otot-ototnya dalam keadaan bugil."Apanya yang jangan khawatir? Kau baru saja membuat seisi toko ini pingsan!!" Pekik penjahit tersebut.Okiku hanya bisa menghela nafas ketika melihat kelakuan Ryu, "astaga."Beberapa waktu berlalu, setelah cukup lama, Ryu akhirnya mendapatkan pakaian yang pas untuk dirinya. "Ohho, aku suka pakaian ini, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Majikanku!" ucap Ryu, begitu antusias dan senang karena bisa menggunakan pakaian

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 4, Rekan yang kejam

    Okiku, kini ditawari oleh Satori untuk menjadi majikannya!"Bisa-bisanya kau mencoba untuk membuat kesepakatan dengan ku, kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku," ucap Okiku."Tak ada waktu, aku akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah. Jika kau menjadi majikan ku, aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu," ucap Satori."Lalu, kenapa kau ingin aku menjadi majikan mu jika kau akan mati?" Tanya Okiku."Buatlah kontrak darah dengan ku, dengan begitu aku akan hidup kembali dan aku akan bisa bepergian bersama mu. Bukankah itu tawaran yang bagus? Lagi pula berkelana berdua jauh lebih baik dari pada seorang diri," ucap Satori.Setelah berpikir cukup lama, Okiku pun setuju untuk menjadikan Satori sebagai peliharaannya."Keputusan yang bagus, sekarang berikan aku sedikit darah mu agar kontrak ini bekerja," ucapnya lagi.Mendengar hal itu, Okiku pun segera menyayat telapak tangannya sendiri menggunakan pedang miliknya, lalu meremas tangannya itu untuk memberikan darahnya kepada Satori ya

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 3, Satori

    'BAM!!' pintu kamar itu dibanting begitu keras hingga membangunkan Toki yang sedang terlelap, beserta seluruh pelayan yang ada di rumah itu."Sayang, apa-apaan ini, apa kau tidak tau ini pukul berapa?" tanya Toki kepada suaminya, Musashi Yang tiba-tiba saja kembali dan membanting pintu."Dimana kau menyembunyikan anakku, Okiku?!" teriak Musashi dengan wajah yang begitu murka, teriakan yang bergema itu bahkan menghancurkan seluruh kaca yang ada disana."Apa yang sedang kau bicarakan? bukankah dia masih ada disa-" Toki yang sudah ketahuan pun segera berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Namun, sebelum dia selesai menjelaskan, Musashi yang sudah terbakar oleh emosi dan kekecewaan itu segera mencekik Toki dengan begitu kuat."Kau masih berusaha membodohi ku?" Musashi yang tak mudah percaya itu pun segera memperkuat cengkraman tangannya hingga Toki kesulitan untuk bernafas, wajahnya yang berubah menjadi merah dan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi pun keluar."Kita menikah karena a

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 2, Hunter, Guild dan Asosiasi Hunter

    Portal, pintu gerbang misterius yang menghubungkan realitas kita dengan dunia lain, kini semakin sering muncul di berbagai penjuru dunia. Kehadirannya memaksa pemerintah untuk bertindak, memerangi makhluk-makhluk aneh yang muncul dari balik portal demi menutup akses mereka ke dunia kita. Inilah yang mendorong pembentukan Asosiasi Hunter, sebuah lembaga yang merekrut Hunter untuk melindungi negara mereka masing-masing.Namun, di antara para Hunter ini, beberapa yang kuat merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi. Mereka memilih untuk membentuk organisasi mereka sendiri, yang disebut Guild. Berbeda dengan Asosiasi yang bekerja untuk kepentingan umum, Guild hanya bekerja jika mereka mendapatkan bayaran yang layak, baik dari pemerintah atau individu yang membutuhkan jasa mereka.Setelah berdirinya Guild pertama di Korea, banyak orang terinspirasi dan membentuk Guild mereka sendiri. Di antara sekian banyak Guild di Korea, ada empat Guild ya

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 1, Gadis Buta

    Pada tahun 2053, sebuah kejadian aneh muncul dilangit kota Seoul. Pada malam itu, sebuah retakan muncul dilangit-langit kota disaat semua orang sedang berkumpul untuk merayakan malam tahun baru. Lalu, sebuah tugu meluncur keluar dari dalam retakan dan jatuh tepat ditengah-tengah kerumunan orang. Tugu yang memiliki warna hitam dan ukiran aneh itu tiba-tiba bergetar hebat yang membuat semua orang yang penasaran pun mendekatinya tanpa tau apa itu.Disaat semua orang mendekati objek misterius itu, tiba-tiba benda misterius itu berhenti bergetar disusul munculnya sebuah portal merah yang begitu besar, dari dalam Portal tersebut muncul begitu banyak monster yang tiba-tiba berlari keluar dan menyerang seluruh orang yang ada disana dengan sangat brutal.Mereka mencabik-cabik tubuh orang-orang itu dan memakannya, membuat semua orang menjerit histeris dan berlarian kesana-kemari untuk menyelamatkan diri mereka.Jutaan jiwa harus tewas pada malam itu hingga membuat pemerintah segera mengirimkan

DMCA.com Protection Status