Home / Fantasi / THE BLIND SWORDWOMAN / Bab 6, Tanpa Perasaan

Share

Bab 6, Tanpa Perasaan

Author: Nathalie Joel
last update Last Updated: 2024-02-24 19:49:16

Teriakan pilu pelayan itu bergema ke seluruh ruangan, begitu kesakitan. Namun, Rin dan Ayumi tak berhenti di situ. Mereka mulai mengeluarkan alat lain dari dalam tas yang mereka bawa, yang berbentuk seperti sebuah tang penjepit melengkung.

"Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanya Rin.

"Aku, Aku bersumpah aku tak tau apapun! Saat aku pergi, nona muda Okiku masih ada di kamarnya. Aku bersumpah!" Pekik pelayan itu. Namun, Rin memerintahkan adiknya untuk kembali menyiksa wanita itu. Dipenuhi rasa takut dan tak tega, Ayumi kembali ragu.

"Apa yang kau lakukan? Jika kau tak sanggup melakukannya, maka berikan itu kepada ku!" Ucap Rin. Ayumi terus melihat kakaknya itu dengan tatapan gelisah yang semakin membuat Rin merasa merasa tak nyaman.

"Kalian memang tak berguna," tiba-tiba, mereka mendengar suara Ibu mereka yang membuat mereka kaget. Toki, kini sudah berada dibelakang mereka dengan tatapan tajam.

Wanita itu mengeluarkan sebuah cambuk dengan paku diujungnya, "Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanyanya. Namun, belum sempat menjawabnya, wanita itu langsung mencambuk tubuh pelayan tersebut tepat disamping anak-anaknya dengan sangat kejam.

"Katakan, Dimana kau menyembunyikannya!!" Teriak Toki, diiringi suara pecutan cambuk tersebut dan darah yang terus-terusan menyiprat, membuat Rin dan Ayumi begitu ketakutan.

"Katakan! Katakan! KATAKAN!!" Pekik Toki dengan nafas yang terengah-engah dan terus-menerus mencambuk tubuh pelayan itu. Setelah beberapa saat, ruangan itu kembali sunyi. Pelayan itu pun tewas bersimbah darah tanpa bisa menjawabnya dan kejadian itu akan terus terngiang di dalam kepala Rin dan Ayumi untuk selamanya.

Disaat yang bersamaan, ditempat lain. Tiba-tiba saja air mata Okiku mengalir membasahi pipinya tanpa ia sadari.

"Nona, ada apa? Kenapa kau menangis?" Tanya Ryu, dia begitu kebingungan mengapa gadis itu tiba-tiba saja menangis.

"Mataku hanya sedikit gatal," ucap Okiku dengan suara yang tenang, wajahnya tetap tanpa perubahan ekspresi. Namun, di balik kesederhanaan penampilannya, tersembunyi sebuah kejutan. Dengan tiba-tiba, ia menyeka air mata yang mengalir dengan gerakan yang lembut namun tegas. Seperti kilat yang menyambar malam gelap, tangisan itu hanya berlangsung sebentar, tetapi cukup untuk mengisyaratkan bahwa di balik lapisan kepribadian Okiku, ada luka yang dalam dan emosi yang terpendam.

Disisi lain, Toki yang merasa begitu kecewa terhadap anak-anaknya yang mulai membangkang terhadap dirinya.

"Ingatlah ini baik-baik. Kalian adalah seorang Hunter dan juga anakku, aku membesarkan kalian bukan untuk membangkang," ucap Toki kepada anak-anaknya dengan tatapan dingin, lalu pergi meninggalkan mereka berdua didalam ruangan itu.

"Jihoon," Toki memanggil seseorang. Lalu seseorang datang dengan begitu cepat, merespon panggilan tersebut.

"Ya, Nyonya." Ucap pria itu, menggunakan pakaian serba hitam.

"Pergi dan bawakan aku kepala gadis buta itu," perintah Toki.

"Keinginan anda adalah perintah untuk ku," ucap pria itu, lalu menghilang seperti ditelan oleh kegelapan.

Jihoon, yang dikenal sebagai The Shadow, adalah seorang Hunter dengan peringkat palsu yang kejam dan tanpa belas kasihan. Wajahnya yang penuh dengan luka menganga menjadi cermin dari kekejaman dan kebrutalannya. Jihoon dengan dingin dan tanpa perasaan menjalankan tugasnya sebagai pembunuh untuk Nyonya Toki, anggota keluarga Musashi yang kejam. Ketika wanita itu menginginkan kematian seseorang, Jihoon akan dipanggil, dan saat dia muncul, ketakutan dan teror akan melanda siapapun yang berani menentangnya. Dengan memalsukan peringkatnya di Asosiasi Hunter, dia dengan kejam memanfaatkan portal tingkat rendah sebagai sarana untuk membunuh tanpa ada yang mengetahui, seperti sebuah kecelakaan yang tak terduga.

Dengan cepat, pria itu mulai menyusuri setiap jengkal kota dan melacak keberadaan Okiku, sang target.

Ditempat lain, disebuah gedung tempat dimana para kandidat yang ingin menjadi Hunter melakukan test.

"Apa kalian juga akan mendaftar?" Tanya seorang petugas yang bertugas di bagian pendaftaran, saat melihat Okiku dan Ryu.

"Ya, apa disini tempat pendaftarannya?" Tanya Okiku.

"Buta?" Dalam benak petugas itu. "Ah, ha-ha. Maafkan aku tapi, kau tak bisa mendaftar," jelas petugas itu.

"Kenapa?" Tanya Okiku.

"Karena kami bukan panti so-" belum sempat mengatakannya, tiba-tiba saja seorang Elf membekap mulut petugas itu dari belakang.

"Maafkan kami, tentu saja kalian dapat mendaftar di sini. Namun, sebelumnya kami perlu melakukan pemeriksaan terhadap tingkat mana yang kalian miliki. Mohon dimaklumi, karena ini adalah prosedur yang kami terapkan," ucap Elf tersebut dengan senyuman di wajahnya.

"Baiklah, tunjukkan tempatnya," ucap Okiku.

"Tolong ikuti saya, kearah sini," ucap Elf tersebut, sambil mengarahkan mereka berdua.

"Hei, coba lihat itu! Apa yang dilakukan oleh pemimpin cabang kali ini," celetuk seorang pria yang melihat kejadian itu.

"Apa dia juga akan memberikan ujian itu kepada mereka berdua? Apa dia sudah gila?" Celetuk orang disebelahnya.

Tiba-tiba saja, semua orang disana merinding ketakutan ketika mengingat ujian tersebut. "Ugh, aku benar-benar tak ingin mengingatnya lagi," ucap pria pertama.

"Kau benar, mengingatnya saja sudah membawa kenangan mengerikan itu kembali," ucap orang disebelahnya tadi.

Semua orang mulai membicarakan betapa mengerikannya ujian itu, dan membuat Okiku sedikit teralihkan. "Kalian tak perlu khawatir, itu hanyalah latih tanding," ucap Elf tersebut.

Beberapa saat kemudian, mereka telah tiba disebuah ruangan besar yang khusus untuk pertarungan dan sebuah alat tepat diatas ruangan tersebut.

"Jangan khawatir, benda yang ada diatas kalian adalah sebuah alat yang diciptakan untuk mengukur seberapa kuat kalian dengan menganalisa pergerakan otot ditubuh kalian dan memasukkannya ke dalam data," jelas Elf itu.

"Tak ada peraturan. sekarang, serang aku sekuat tenaga kalian!" Pekiknya, dengan cepat melesat ke arah mereka.

Ditempat lain, sebuah portal raksasa muncul disebuah pulau terpencil ditengah laut. Portal berwarna merah yang mempengaruhi lingkungan disekitarnya. Pemerintah Amerika yang mengetahui hal itu, segera mengirimkan beberapa tim terbaiknya untuk menyerang portal tersebut.

Namun, hal itu tak hanya berhenti disana. Beberapa portal raksasa juga muncul dibeberapa negara, seperti Inggris, Rusia, China dan Jerman.

Langit berubah menjadi gelap gulita, disertai hujan petir dimana-mana. Sebuah Hitungan mundur tiba-tiba saja muncul dilayar sistem semua orang, membuat semua orang panik dan mengungsi keluar dari negara tersebut.

Berita itu begitu mengejutkan dunia dan akhirnya sampai ke telinga pemerintah Korea, yang membuat mereka semua ketakutan.

Disebuah ruangan, didalam sebuah gedung. Presiden Korea Selatan bernama Kim Jong Sik segera melakukan rapat darurat bersama seluruh jajarannya yang juga ikut mengundang Ketua Asosiasi Hunter, Tae Sik.

"Kita harus membantu mereka," ucap Pak Presiden.

"Dengan segala hormat,Pak. Kita bahkan tak tau tingkatan dari portal-portal itu, bagaimana mungkin kita bisa membantu mereka, itu sama saja dengan misi bunuh diri!" Ucap salah satu jendral yang ada disana.

"Bahkan jika kita tidak mengirim bala bantuan, para monster yang keluar dari portal-portal itu cepat atau lambat juga akan datang kemari!" Pekik Pak Presiden itu.

"Memangnya kalian bisa mengalahkan mereka semua? Tanyanya lagi, yang membuat semua orang terdiam.

Related chapters

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 7, Jangan Menyerah

    Dengan sangat cepat, Elf itu melesat dan menyerang Okiku. Namun, dengan begitu elegan gadis itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangannya yang membuat Elf itu begitu terkejut, layaknya seseorang yang dapat melihat sepersekian detik lebih cepat."Kau, dapat merasakan alam disekitarmu?" Tanyanya, dengan wajah tersenyum lebar."Mungkin," jawab Okiku."Hahaha, kau lebih menarik dari apa yang ku bayangkan!" Elf tersebut begitu menikmati pertarungan itu."Kalau begitu, ijinkan aku untuk sedikit lebih serius kepadamu," ucapnya, kini dia mengeluarkan sebuah busur yang terbuat dari kayu pepohonan."Terima ini!" Pekiknya, melepaskan puluhan anak panah kearah gadis itu. Dengan refleknya yang begitu hebat, Okiku menangkis seluruh anak panah itu bahkan tanpa mencabut pedangnya yang sekali lagi membuat Elf itu terkejut."Heh! Lumayan untuk seukuran bocah ingusan. Namaku Elric, sebutkan namamu, bocah!" Teriaknya, sambil terus menyerang Okiku dengan membabi-buta."Okiku, Okiku Musashi," ucap

    Last Updated : 2024-02-25
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 8, Tekad

    Sementara Okiku berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kesadarannya, makhluk itu memaksa membuka segel kedua, mengakibatkan proses perpindahan tubuhnya terhalang. Di atas langit, retakan semakin melebar, langit terbelah dan hancur berkeping-keping dan jatuh menjadi serpihan, diikuti hancurnya segel yang kedua, membebaskan tubuh asli makhluk itu, yang kini memasuki dunia ini.Raksasa Perak, begitulah sebutan yang diberikan oleh orang-orang yang selamat pada hari bencana itu terjadi. Mereka menganggap makhluk itu sebagai dewa, iblis dalam bentuk dewa.Makhluk itu memiliki tubuh raksasa, menyerupai tubuh manusia, namun kulitnya berwarna perak. Makhluk itu dipenuhi dengan kekuatan yang begitu dahsyat yang meluap-luap hingga mampu mempengaruhi alam sekitarnya, hingga mampu membuat Musashi dan Elric begitu putus asa ketika menyaksikan momen tersebut.Semua orang di seluruh Korea terpaku melihat makhluk raksasa yang melayang di atas kota. Ketakutan akan datangnya kiamat melanda mereka,

    Last Updated : 2024-02-27
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 9, Pengorbanan Seorang Ayah

    Setelah berpikir cukup lama, gadis itu akhirnya memilih jalan yang penuh dengan duri yang tak pernah terpikirkan oleh Elric dan yang lainnya. Kekecewaan yang tak kunjung hilang bahkan setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Elric, sang Elf."Maafkan aku, tapi aku tidak bisa kembali ke sana," ucap Okiku dengan suara yang dipenuhi kekecewaan. Gadis itu berdiri tegak dan dengan tegas mencabut pedangnya.Elric bisa memahami perasaan Okiku, tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan oleh gadis itu. Tanpa ragu, Okiku melukai matanya sendiri dengan pedang tersebut, mengorbankan penglihatannya."Kenapa kau melakukannya?" tanya Elric dengan wajah penuh kebingungan."Karena aku tidak ingin melihatnya lagi," jawaban Okiku membuat Elric terdiam, dan Musashi yang kebetulan berada di sana, membawa Artefak yang Elric maksud sebelumnya. Hatinya hancur mendengar jawaban dari anaknya sendiri."Musashi, dengar, dia-" Elric mencoba menjelaskan, tetapi Musashi tiba-tiba memotong

    Last Updated : 2024-02-28
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 1, Gadis Buta

    Pada tahun 2053, sebuah kejadian aneh muncul dilangit kota Seoul. Pada malam itu, sebuah retakan muncul dilangit-langit kota disaat semua orang sedang berkumpul untuk merayakan malam tahun baru. Lalu, sebuah tugu meluncur keluar dari dalam retakan dan jatuh tepat ditengah-tengah kerumunan orang. Tugu yang memiliki warna hitam dan ukiran aneh itu tiba-tiba bergetar hebat yang membuat semua orang yang penasaran pun mendekatinya tanpa tau apa itu.Disaat semua orang mendekati objek misterius itu, tiba-tiba benda misterius itu berhenti bergetar disusul munculnya sebuah portal merah yang begitu besar, dari dalam Portal tersebut muncul begitu banyak monster yang tiba-tiba berlari keluar dan menyerang seluruh orang yang ada disana dengan sangat brutal.Mereka mencabik-cabik tubuh orang-orang itu dan memakannya, membuat semua orang menjerit histeris dan berlarian kesana-kemari untuk menyelamatkan diri mereka.Jutaan jiwa harus tewas pada malam itu hingga membuat pemerintah segera mengirimkan

    Last Updated : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 2, Hunter, Guild dan Asosiasi Hunter

    Portal, pintu gerbang misterius yang menghubungkan realitas kita dengan dunia lain, kini semakin sering muncul di berbagai penjuru dunia. Kehadirannya memaksa pemerintah untuk bertindak, memerangi makhluk-makhluk aneh yang muncul dari balik portal demi menutup akses mereka ke dunia kita. Inilah yang mendorong pembentukan Asosiasi Hunter, sebuah lembaga yang merekrut Hunter untuk melindungi negara mereka masing-masing.Namun, di antara para Hunter ini, beberapa yang kuat merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi. Mereka memilih untuk membentuk organisasi mereka sendiri, yang disebut Guild. Berbeda dengan Asosiasi yang bekerja untuk kepentingan umum, Guild hanya bekerja jika mereka mendapatkan bayaran yang layak, baik dari pemerintah atau individu yang membutuhkan jasa mereka.Setelah berdirinya Guild pertama di Korea, banyak orang terinspirasi dan membentuk Guild mereka sendiri. Di antara sekian banyak Guild di Korea, ada empat Guild ya

    Last Updated : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 3, Satori

    'BAM!!' pintu kamar itu dibanting begitu keras hingga membangunkan Toki yang sedang terlelap, beserta seluruh pelayan yang ada di rumah itu."Sayang, apa-apaan ini, apa kau tidak tau ini pukul berapa?" tanya Toki kepada suaminya, Musashi Yang tiba-tiba saja kembali dan membanting pintu."Dimana kau menyembunyikan anakku, Okiku?!" teriak Musashi dengan wajah yang begitu murka, teriakan yang bergema itu bahkan menghancurkan seluruh kaca yang ada disana."Apa yang sedang kau bicarakan? bukankah dia masih ada disa-" Toki yang sudah ketahuan pun segera berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Namun, sebelum dia selesai menjelaskan, Musashi yang sudah terbakar oleh emosi dan kekecewaan itu segera mencekik Toki dengan begitu kuat."Kau masih berusaha membodohi ku?" Musashi yang tak mudah percaya itu pun segera memperkuat cengkraman tangannya hingga Toki kesulitan untuk bernafas, wajahnya yang berubah menjadi merah dan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi pun keluar."Kita menikah karena a

    Last Updated : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 4, Rekan yang kejam

    Okiku, kini ditawari oleh Satori untuk menjadi majikannya!"Bisa-bisanya kau mencoba untuk membuat kesepakatan dengan ku, kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku," ucap Okiku."Tak ada waktu, aku akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah. Jika kau menjadi majikan ku, aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu," ucap Satori."Lalu, kenapa kau ingin aku menjadi majikan mu jika kau akan mati?" Tanya Okiku."Buatlah kontrak darah dengan ku, dengan begitu aku akan hidup kembali dan aku akan bisa bepergian bersama mu. Bukankah itu tawaran yang bagus? Lagi pula berkelana berdua jauh lebih baik dari pada seorang diri," ucap Satori.Setelah berpikir cukup lama, Okiku pun setuju untuk menjadikan Satori sebagai peliharaannya."Keputusan yang bagus, sekarang berikan aku sedikit darah mu agar kontrak ini bekerja," ucapnya lagi.Mendengar hal itu, Okiku pun segera menyayat telapak tangannya sendiri menggunakan pedang miliknya, lalu meremas tangannya itu untuk memberikan darahnya kepada Satori ya

    Last Updated : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 5, Perjalanan Okiku

    Disebuah toko pakaian yang ada ditengah kota, ketika semua orang sedang bersemangat menyambut pelanggan pertama mereka. Lalu, 'BAM!!'Tiba-tiba, pintu masuk toko itu dibanting oleh Pria bugil."Oi, Manusia. Cepat berikan aku pakaian terbaik!" Teriaknya, yang membuat beberapa pelanggan wanita yang ada disana pingsan seketika ketika melihat Ryu."Pelanggan, tolong pakai pakaian anda!" Pekik penjahit tersebut, yang begitu terkejut."Hahahaha, jangan khawatir! Aku sudah dalam keadaan terbaikku," ucapnya, sambil terus berpose membanggakan otot-ototnya dalam keadaan bugil."Apanya yang jangan khawatir? Kau baru saja membuat seisi toko ini pingsan!!" Pekik penjahit tersebut.Okiku hanya bisa menghela nafas ketika melihat kelakuan Ryu, "astaga."Beberapa waktu berlalu, setelah cukup lama, Ryu akhirnya mendapatkan pakaian yang pas untuk dirinya. "Ohho, aku suka pakaian ini, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Majikanku!" ucap Ryu, begitu antusias dan senang karena bisa menggunakan pakaian

    Last Updated : 2024-02-24

Latest chapter

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 9, Pengorbanan Seorang Ayah

    Setelah berpikir cukup lama, gadis itu akhirnya memilih jalan yang penuh dengan duri yang tak pernah terpikirkan oleh Elric dan yang lainnya. Kekecewaan yang tak kunjung hilang bahkan setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Elric, sang Elf."Maafkan aku, tapi aku tidak bisa kembali ke sana," ucap Okiku dengan suara yang dipenuhi kekecewaan. Gadis itu berdiri tegak dan dengan tegas mencabut pedangnya.Elric bisa memahami perasaan Okiku, tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan oleh gadis itu. Tanpa ragu, Okiku melukai matanya sendiri dengan pedang tersebut, mengorbankan penglihatannya."Kenapa kau melakukannya?" tanya Elric dengan wajah penuh kebingungan."Karena aku tidak ingin melihatnya lagi," jawaban Okiku membuat Elric terdiam, dan Musashi yang kebetulan berada di sana, membawa Artefak yang Elric maksud sebelumnya. Hatinya hancur mendengar jawaban dari anaknya sendiri."Musashi, dengar, dia-" Elric mencoba menjelaskan, tetapi Musashi tiba-tiba memotong

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 8, Tekad

    Sementara Okiku berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kesadarannya, makhluk itu memaksa membuka segel kedua, mengakibatkan proses perpindahan tubuhnya terhalang. Di atas langit, retakan semakin melebar, langit terbelah dan hancur berkeping-keping dan jatuh menjadi serpihan, diikuti hancurnya segel yang kedua, membebaskan tubuh asli makhluk itu, yang kini memasuki dunia ini.Raksasa Perak, begitulah sebutan yang diberikan oleh orang-orang yang selamat pada hari bencana itu terjadi. Mereka menganggap makhluk itu sebagai dewa, iblis dalam bentuk dewa.Makhluk itu memiliki tubuh raksasa, menyerupai tubuh manusia, namun kulitnya berwarna perak. Makhluk itu dipenuhi dengan kekuatan yang begitu dahsyat yang meluap-luap hingga mampu mempengaruhi alam sekitarnya, hingga mampu membuat Musashi dan Elric begitu putus asa ketika menyaksikan momen tersebut.Semua orang di seluruh Korea terpaku melihat makhluk raksasa yang melayang di atas kota. Ketakutan akan datangnya kiamat melanda mereka,

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 7, Jangan Menyerah

    Dengan sangat cepat, Elf itu melesat dan menyerang Okiku. Namun, dengan begitu elegan gadis itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangannya yang membuat Elf itu begitu terkejut, layaknya seseorang yang dapat melihat sepersekian detik lebih cepat."Kau, dapat merasakan alam disekitarmu?" Tanyanya, dengan wajah tersenyum lebar."Mungkin," jawab Okiku."Hahaha, kau lebih menarik dari apa yang ku bayangkan!" Elf tersebut begitu menikmati pertarungan itu."Kalau begitu, ijinkan aku untuk sedikit lebih serius kepadamu," ucapnya, kini dia mengeluarkan sebuah busur yang terbuat dari kayu pepohonan."Terima ini!" Pekiknya, melepaskan puluhan anak panah kearah gadis itu. Dengan refleknya yang begitu hebat, Okiku menangkis seluruh anak panah itu bahkan tanpa mencabut pedangnya yang sekali lagi membuat Elf itu terkejut."Heh! Lumayan untuk seukuran bocah ingusan. Namaku Elric, sebutkan namamu, bocah!" Teriaknya, sambil terus menyerang Okiku dengan membabi-buta."Okiku, Okiku Musashi," ucap

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 6, Tanpa Perasaan

    Teriakan pilu pelayan itu bergema ke seluruh ruangan, begitu kesakitan. Namun, Rin dan Ayumi tak berhenti di situ. Mereka mulai mengeluarkan alat lain dari dalam tas yang mereka bawa, yang berbentuk seperti sebuah tang penjepit melengkung."Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanya Rin."Aku, Aku bersumpah aku tak tau apapun! Saat aku pergi, nona muda Okiku masih ada di kamarnya. Aku bersumpah!" Pekik pelayan itu. Namun, Rin memerintahkan adiknya untuk kembali menyiksa wanita itu. Dipenuhi rasa takut dan tak tega, Ayumi kembali ragu."Apa yang kau lakukan? Jika kau tak sanggup melakukannya, maka berikan itu kepada ku!" Ucap Rin. Ayumi terus melihat kakaknya itu dengan tatapan gelisah yang semakin membuat Rin merasa merasa tak nyaman."Kalian memang tak berguna," tiba-tiba, mereka mendengar suara Ibu mereka yang membuat mereka kaget. Toki, kini sudah berada dibelakang mereka dengan tatapan tajam.Wanita itu mengeluarkan sebuah cambuk dengan paku diujungnya, "Dimana kau menyembunyikan Oki

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 5, Perjalanan Okiku

    Disebuah toko pakaian yang ada ditengah kota, ketika semua orang sedang bersemangat menyambut pelanggan pertama mereka. Lalu, 'BAM!!'Tiba-tiba, pintu masuk toko itu dibanting oleh Pria bugil."Oi, Manusia. Cepat berikan aku pakaian terbaik!" Teriaknya, yang membuat beberapa pelanggan wanita yang ada disana pingsan seketika ketika melihat Ryu."Pelanggan, tolong pakai pakaian anda!" Pekik penjahit tersebut, yang begitu terkejut."Hahahaha, jangan khawatir! Aku sudah dalam keadaan terbaikku," ucapnya, sambil terus berpose membanggakan otot-ototnya dalam keadaan bugil."Apanya yang jangan khawatir? Kau baru saja membuat seisi toko ini pingsan!!" Pekik penjahit tersebut.Okiku hanya bisa menghela nafas ketika melihat kelakuan Ryu, "astaga."Beberapa waktu berlalu, setelah cukup lama, Ryu akhirnya mendapatkan pakaian yang pas untuk dirinya. "Ohho, aku suka pakaian ini, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Majikanku!" ucap Ryu, begitu antusias dan senang karena bisa menggunakan pakaian

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 4, Rekan yang kejam

    Okiku, kini ditawari oleh Satori untuk menjadi majikannya!"Bisa-bisanya kau mencoba untuk membuat kesepakatan dengan ku, kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku," ucap Okiku."Tak ada waktu, aku akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah. Jika kau menjadi majikan ku, aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu," ucap Satori."Lalu, kenapa kau ingin aku menjadi majikan mu jika kau akan mati?" Tanya Okiku."Buatlah kontrak darah dengan ku, dengan begitu aku akan hidup kembali dan aku akan bisa bepergian bersama mu. Bukankah itu tawaran yang bagus? Lagi pula berkelana berdua jauh lebih baik dari pada seorang diri," ucap Satori.Setelah berpikir cukup lama, Okiku pun setuju untuk menjadikan Satori sebagai peliharaannya."Keputusan yang bagus, sekarang berikan aku sedikit darah mu agar kontrak ini bekerja," ucapnya lagi.Mendengar hal itu, Okiku pun segera menyayat telapak tangannya sendiri menggunakan pedang miliknya, lalu meremas tangannya itu untuk memberikan darahnya kepada Satori ya

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 3, Satori

    'BAM!!' pintu kamar itu dibanting begitu keras hingga membangunkan Toki yang sedang terlelap, beserta seluruh pelayan yang ada di rumah itu."Sayang, apa-apaan ini, apa kau tidak tau ini pukul berapa?" tanya Toki kepada suaminya, Musashi Yang tiba-tiba saja kembali dan membanting pintu."Dimana kau menyembunyikan anakku, Okiku?!" teriak Musashi dengan wajah yang begitu murka, teriakan yang bergema itu bahkan menghancurkan seluruh kaca yang ada disana."Apa yang sedang kau bicarakan? bukankah dia masih ada disa-" Toki yang sudah ketahuan pun segera berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Namun, sebelum dia selesai menjelaskan, Musashi yang sudah terbakar oleh emosi dan kekecewaan itu segera mencekik Toki dengan begitu kuat."Kau masih berusaha membodohi ku?" Musashi yang tak mudah percaya itu pun segera memperkuat cengkraman tangannya hingga Toki kesulitan untuk bernafas, wajahnya yang berubah menjadi merah dan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi pun keluar."Kita menikah karena a

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 2, Hunter, Guild dan Asosiasi Hunter

    Portal, pintu gerbang misterius yang menghubungkan realitas kita dengan dunia lain, kini semakin sering muncul di berbagai penjuru dunia. Kehadirannya memaksa pemerintah untuk bertindak, memerangi makhluk-makhluk aneh yang muncul dari balik portal demi menutup akses mereka ke dunia kita. Inilah yang mendorong pembentukan Asosiasi Hunter, sebuah lembaga yang merekrut Hunter untuk melindungi negara mereka masing-masing.Namun, di antara para Hunter ini, beberapa yang kuat merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi. Mereka memilih untuk membentuk organisasi mereka sendiri, yang disebut Guild. Berbeda dengan Asosiasi yang bekerja untuk kepentingan umum, Guild hanya bekerja jika mereka mendapatkan bayaran yang layak, baik dari pemerintah atau individu yang membutuhkan jasa mereka.Setelah berdirinya Guild pertama di Korea, banyak orang terinspirasi dan membentuk Guild mereka sendiri. Di antara sekian banyak Guild di Korea, ada empat Guild ya

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 1, Gadis Buta

    Pada tahun 2053, sebuah kejadian aneh muncul dilangit kota Seoul. Pada malam itu, sebuah retakan muncul dilangit-langit kota disaat semua orang sedang berkumpul untuk merayakan malam tahun baru. Lalu, sebuah tugu meluncur keluar dari dalam retakan dan jatuh tepat ditengah-tengah kerumunan orang. Tugu yang memiliki warna hitam dan ukiran aneh itu tiba-tiba bergetar hebat yang membuat semua orang yang penasaran pun mendekatinya tanpa tau apa itu.Disaat semua orang mendekati objek misterius itu, tiba-tiba benda misterius itu berhenti bergetar disusul munculnya sebuah portal merah yang begitu besar, dari dalam Portal tersebut muncul begitu banyak monster yang tiba-tiba berlari keluar dan menyerang seluruh orang yang ada disana dengan sangat brutal.Mereka mencabik-cabik tubuh orang-orang itu dan memakannya, membuat semua orang menjerit histeris dan berlarian kesana-kemari untuk menyelamatkan diri mereka.Jutaan jiwa harus tewas pada malam itu hingga membuat pemerintah segera mengirimkan

DMCA.com Protection Status