Beranda / Fantasi / THE BLIND SWORDWOMAN / Bab 7, Jangan Menyerah

Share

Bab 7, Jangan Menyerah

Penulis: Nathalie Joel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-25 22:07:53

Dengan sangat cepat, Elf itu melesat dan menyerang Okiku. Namun, dengan begitu elegan gadis itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangannya yang membuat Elf itu begitu terkejut, layaknya seseorang yang dapat melihat sepersekian detik lebih cepat.

"Kau, dapat merasakan alam disekitarmu?" Tanyanya, dengan wajah tersenyum lebar.

"Mungkin," jawab Okiku.

"Hahaha, kau lebih menarik dari apa yang ku bayangkan!" Elf tersebut begitu menikmati pertarungan itu.

"Kalau begitu, ijinkan aku untuk sedikit lebih serius kepadamu," ucapnya, kini dia mengeluarkan sebuah busur yang terbuat dari kayu pepohonan.

"Terima ini!" Pekiknya, melepaskan puluhan anak panah kearah gadis itu. Dengan refleknya yang begitu hebat, Okiku menangkis seluruh anak panah itu bahkan tanpa mencabut pedangnya yang sekali lagi membuat Elf itu terkejut.

"Heh! Lumayan untuk seukuran bocah ingusan. Namaku Elric, sebutkan namamu, bocah!" Teriaknya, sambil terus menyerang Okiku dengan membabi-buta.

"Okiku, Okiku Musashi," ucap gadis itu. Tiba-tiba, Elf itu tampak begitu terkejut dan menghentikan serangannya.

"Kau, apa mungkin kau anak Musashi?" Tanya Elf bernama Elric itu.

"Kau mengenal ayahku?" Tanya Okiku yang terkejut.

"Ya, ayahmu adalah sahabat karibku. Kami berdua pernah menjadi anggota dari satu tim yang sama, berkelana melewati dunia yang luas, menghadapi dan mengalahkan musuh-musuh yang kuat," kenang Elric dengan nada penuh nostalgia.

"Kami mendapatkan gelar pahlawan dari masyarakat luas dan ayahmu diberi julukan Sword Saint, berkat keahliannya dalam memainkan pedang. Saat kami merasa petualangan kami telah usai, kami memilih untuk menikah dengan wanita yang kami cintai dan mendirikan keluarga," lanjut Elric.

Namun, suatu hari dalam hujan deras yang mengguyur, Musashi datang mendatangiku dengan seorang bayi di pelukannya, lalu dia memintaku untuk- "Cukup, Elric!" Musashi yang tiba-tiba muncul, memotong cerita Elric.

Semua orang terkejut dengan kedatangan Musashi yang begitu mendadak, "Okiku, kau sudah sembuh, lalu kenapa kau tak pulang, Nak?" tanya Musashi dengan nada khawatir.

Tiba-tiba, sesuatu muncul dari balik kegelapan yang selama ini telah menelan pandangan gadis itu. "Gunakan kekuatanku, hancurkan mereka yang telah merenggut kebahagiaanmu! Hancurkan mereka tanpa ampun!" teriak entitas misterius itu dalam pikirannya. Kekuatan yang mengerikan itu bangkit, merasuki dan berusaha merenggut kendali tubuh gadis itu.

Dari luar, darah segar tiba-tiba membasahi bibir Okiku, disusul oleh rasa sakit yang begitu luar biasa hingga membuatnya berteriak dalam penderitaan.

Elric dan Musashi, yang menyaksikan hal itu, terperanjat dan segera berlari menuju gadis itu. "Sial! Segelnya mulai melemah!!" seru Musashi dengan panik, namun mereka dihadang oleh Ryu.

"Cepatlah beranjak dari sana, jika tidak dihentikan, bencana apokaliptik akan menimpa kita semua!" teriak Musashi dengan suara bergetar.

"Tidak ada yang bisa memerintahku selain Majikanku!" balas Ryu, yang berusaha melindungi Okiku, melepaskan seluruh kekuatannya hingga membuat tanah di bawah mereka berguncang hebat.

Tiba-tiba, langit berubah menjadi merah darah, diikuti oleh badai angin yang begitu dahsyat hingga merobohkan bangunan di sekitarnya, menerbangkan segala sesuatu ke udara dengan keganasan.

Retakan besar muncul di atas langit kota, "Sial, jika segel itu pecah, dia akan bangkit dan kita semua akan binasa! Kita harus menghentikannya, apapun yang terjadi!" teriak Musashi dengan suara penuh keputusasaan.

"Tidak ada waktu lagi, kau harus membunuh anakmu sendiri untuk mencegah kebangkitan makhluk itu, apa kau sanggup?" tantang Elric, yang membuat Musashi terdiam dalam kebingungan.

"Biar aku yang menghadapi orang ini, cepat bunuh anakmu, Musashi!" ucap Elric, langsung menyerang Ryu dan berusaha memancingnya menjauh dari Okiku yang tengah terkapar karena kesakitan.

Dengan mata Musashi yang penuh ketidakpastian dan keraguan, ia menerjang ke depan, berusaha membunuh anaknya sendiri sebelum makhluk menakutkan itu bangkit kembali. Namun, tiba-tiba, gadis yang sebelumnya terus menderita sakit parah hingga wajahnya meringis, kini kembali berdiri.

Melihat perubahan itu, Musashi segera menghentikan serangannya, berpikir bahwa Okiku telah kembali sadar. Namun, pedang yang sebelumnya terjatuh dari tangan gadis itu, tiba-tiba bergetar dengan ganas dan kembali terbang ke tangan pemiliknya.

Perasaan putus asa dan ketakutan mulai merayapi setiap sudut hati mereka, membuat suasana menjadi semakin mencekam dan menakutkan.

"Hahahaha! Akhirnya! Aku bebas!!" Teriak entitas jahat itu yang kini telah mengambil alih tubuh Okiku. Musashi dan Elric, yang menyaksikan perubahan mengerikan itu, tanpa berpikir panjang langsung menyerang gadis itu dengan kekuatan segenap jiwa dan raga mereka. Namun, serangan mereka ditangkis dengan mudah, seolah tak lebih dari semut yang mencoba melawan gajah.

"Ah, aku bisa merasakannya. Kekuatan, kekuatan yang mengalir deras, merajalela di dalam tubuh ini!!" Teriak entitas itu lagi, suaranya bergema menembus angkasa, membuat udara sekitar menjadi bergetar.

Mereka merasakan keputusasaan yang dalam, seolah dunia telah runtuh dan harapan telah lenyap. Mereka berdiri di ambang kehancuran, melihat makhluk yang pernah mereka segel kini telah menguasai tubuh gadis itu.

"Sekarang, buka segel kedua dan lepaskan aku sepenuhnya-" Baru saja makhluk itu hendak membuka segel kedua, tiba-tiba tangan kiri gadis itu bergerak tidak terkendali dan meremas lehernya sendiri.

"Apa... apa yang kau lakukan? Bukankah ini yang kau inginkan, menghancurkan mereka yang telah membuatmu menderita," ujar makhluk itu, dengan suara yang gemetar mencoba meyakinkan gadis itu untuk menyerahkan tubuhnya dan membalaskan dendamnya kepada dunia.

"Jangan ikut campur balas dendam ku!!!" Pekik gadis itu dari dalam, yang langsung meremas lehernya sendiri untuk mencegah makhluk itu menguasainya.

Tekanan kekuatan yang jauh lebih kuat meluap dari tubuh gadis itu yang mengguncang atmosfer disekelilingnya, membuat Elric dan Musashi tak dapat bergerak karena tekanan yang mereka rasakan amatlah kuat.

"Kugh! Kekuatan apa ini?!" Makhluk itu berteriak, "Jika kau melanjutkannya, kita berdua akan mati!" ujarnya lagi, suaranya penuh dengan ketakutan.

"Okiku!! Jangan kalah dari makhluk itu, jangan biarkan dirimu diambil alih!" Teriak Musashi, ayahnya, yang terjatuh tak berdaya.

"Nona!" Ryu yang panik, tak mampu berbuat apa-apa. Dia hanya bisa menonton majikannya mencoba mencekik dirinya sendiri.

Berada di ambang kehancuran, dunia kini terjerumus dalam kekacauan yang disebabkan oleh terbukanya segel pertama, memicu retakan dimensi yang mengancam keberadaan mereka.

Dua puluh sembilan tahun yang lalu, para pahlawan Musashi, Elric, Cassandra dan Claire berhasil dengan susah payah menutup portal yang menghubungkan dunia mereka dengan dunia lain. Namun, mereka tidak menyadari bahwa entitas jahat dari dimensi yang jauh mengawasi mereka.

Setelah keberhasilan itu, dunia kembali pulih dan manusia bangkit dari kehancuran. Sepuluh tahun berlalu, Musashi menikah dengan Cassandra dan mereka sedang menantikan kelahiran anak pertama.

Namun, kebahagiaan mereka terhenti ketika retakan muncul di langit kota Seoul. Retakan itu mengeluarkan entitas yang menakutkan, tanpa mata namun kuat dan tak terkalahkan, menghancurkan segalanya di hadapannya.

Dalam keputusasaan, Claire, salah satu pahlawan generasi sebelumnya, mengorbankan dirinya untuk menyegel jiwa entitas itu ke dalam janin yang dikandung Cassandra. Tubuh entitas itu kemudian disegel kembali ke dalam dimensi lain.

Kehilangan Claire yang berjiwa mulia sangat dirasakan oleh semua orang. Namun, dunia tetap damai berkat pengorbanannya. Namun, penderitaan Musashi baru saja dimulai.

Beberapa bulan kemudian, Cassandra mengalami kontraksi dan melahirkan. Namun, Cassandra meninggal dunia dalam proses melahirkan yang sulit. Musashi terkejut melihat kondisi anak mereka yang baru lahir. Anak perempuan itu tidak dapat membuka matanya dan tubuhnya lumpuh. Musashi, menganggap anak itu sebagai kutukan, memutuskan untuk menyembunyikannya dari dunia luar. Ia membawa anaknya ke sebuah vila terpencil di tengah hutan berkabut, dengan seorang pelayan yang akan merawatnya.

Dalam keputusasaan, Musashi mencari bantuan dari Elric, berharap bahwa kemampuan penyembuhan Elric dapat menyembuhkan anaknya. Namun, mereka menemui kegagalan. Anak itu tetap tidak bisa disembuhkan, bahkan dengan keahlian penyembuhan terbaik.

Musashi mulai membenci anaknya, menyalahkan keadaannya yang malang. Ia berusaha menyembunyikan anaknya dari dunia luar, menjauhkannya dari sorotan media. Anak itu terkurung di vila terpencil, di tengah hutan berkabut, hanya dengan seorang pelayan yang merawatnya.

Bab terkait

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 8, Tekad

    Sementara Okiku berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kesadarannya, makhluk itu memaksa membuka segel kedua, mengakibatkan proses perpindahan tubuhnya terhalang. Di atas langit, retakan semakin melebar, langit terbelah dan hancur berkeping-keping dan jatuh menjadi serpihan, diikuti hancurnya segel yang kedua, membebaskan tubuh asli makhluk itu, yang kini memasuki dunia ini.Raksasa Perak, begitulah sebutan yang diberikan oleh orang-orang yang selamat pada hari bencana itu terjadi. Mereka menganggap makhluk itu sebagai dewa, iblis dalam bentuk dewa.Makhluk itu memiliki tubuh raksasa, menyerupai tubuh manusia, namun kulitnya berwarna perak. Makhluk itu dipenuhi dengan kekuatan yang begitu dahsyat yang meluap-luap hingga mampu mempengaruhi alam sekitarnya, hingga mampu membuat Musashi dan Elric begitu putus asa ketika menyaksikan momen tersebut.Semua orang di seluruh Korea terpaku melihat makhluk raksasa yang melayang di atas kota. Ketakutan akan datangnya kiamat melanda mereka,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 9, Pengorbanan Seorang Ayah

    Setelah berpikir cukup lama, gadis itu akhirnya memilih jalan yang penuh dengan duri yang tak pernah terpikirkan oleh Elric dan yang lainnya. Kekecewaan yang tak kunjung hilang bahkan setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Elric, sang Elf."Maafkan aku, tapi aku tidak bisa kembali ke sana," ucap Okiku dengan suara yang dipenuhi kekecewaan. Gadis itu berdiri tegak dan dengan tegas mencabut pedangnya.Elric bisa memahami perasaan Okiku, tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan oleh gadis itu. Tanpa ragu, Okiku melukai matanya sendiri dengan pedang tersebut, mengorbankan penglihatannya."Kenapa kau melakukannya?" tanya Elric dengan wajah penuh kebingungan."Karena aku tidak ingin melihatnya lagi," jawaban Okiku membuat Elric terdiam, dan Musashi yang kebetulan berada di sana, membawa Artefak yang Elric maksud sebelumnya. Hatinya hancur mendengar jawaban dari anaknya sendiri."Musashi, dengar, dia-" Elric mencoba menjelaskan, tetapi Musashi tiba-tiba memotong

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 1, Gadis Buta

    Pada tahun 2053, sebuah kejadian aneh muncul dilangit kota Seoul. Pada malam itu, sebuah retakan muncul dilangit-langit kota disaat semua orang sedang berkumpul untuk merayakan malam tahun baru. Lalu, sebuah tugu meluncur keluar dari dalam retakan dan jatuh tepat ditengah-tengah kerumunan orang. Tugu yang memiliki warna hitam dan ukiran aneh itu tiba-tiba bergetar hebat yang membuat semua orang yang penasaran pun mendekatinya tanpa tau apa itu.Disaat semua orang mendekati objek misterius itu, tiba-tiba benda misterius itu berhenti bergetar disusul munculnya sebuah portal merah yang begitu besar, dari dalam Portal tersebut muncul begitu banyak monster yang tiba-tiba berlari keluar dan menyerang seluruh orang yang ada disana dengan sangat brutal.Mereka mencabik-cabik tubuh orang-orang itu dan memakannya, membuat semua orang menjerit histeris dan berlarian kesana-kemari untuk menyelamatkan diri mereka.Jutaan jiwa harus tewas pada malam itu hingga membuat pemerintah segera mengirimkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 2, Hunter, Guild dan Asosiasi Hunter

    Portal, pintu gerbang misterius yang menghubungkan realitas kita dengan dunia lain, kini semakin sering muncul di berbagai penjuru dunia. Kehadirannya memaksa pemerintah untuk bertindak, memerangi makhluk-makhluk aneh yang muncul dari balik portal demi menutup akses mereka ke dunia kita. Inilah yang mendorong pembentukan Asosiasi Hunter, sebuah lembaga yang merekrut Hunter untuk melindungi negara mereka masing-masing.Namun, di antara para Hunter ini, beberapa yang kuat merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi. Mereka memilih untuk membentuk organisasi mereka sendiri, yang disebut Guild. Berbeda dengan Asosiasi yang bekerja untuk kepentingan umum, Guild hanya bekerja jika mereka mendapatkan bayaran yang layak, baik dari pemerintah atau individu yang membutuhkan jasa mereka.Setelah berdirinya Guild pertama di Korea, banyak orang terinspirasi dan membentuk Guild mereka sendiri. Di antara sekian banyak Guild di Korea, ada empat Guild ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 3, Satori

    'BAM!!' pintu kamar itu dibanting begitu keras hingga membangunkan Toki yang sedang terlelap, beserta seluruh pelayan yang ada di rumah itu."Sayang, apa-apaan ini, apa kau tidak tau ini pukul berapa?" tanya Toki kepada suaminya, Musashi Yang tiba-tiba saja kembali dan membanting pintu."Dimana kau menyembunyikan anakku, Okiku?!" teriak Musashi dengan wajah yang begitu murka, teriakan yang bergema itu bahkan menghancurkan seluruh kaca yang ada disana."Apa yang sedang kau bicarakan? bukankah dia masih ada disa-" Toki yang sudah ketahuan pun segera berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Namun, sebelum dia selesai menjelaskan, Musashi yang sudah terbakar oleh emosi dan kekecewaan itu segera mencekik Toki dengan begitu kuat."Kau masih berusaha membodohi ku?" Musashi yang tak mudah percaya itu pun segera memperkuat cengkraman tangannya hingga Toki kesulitan untuk bernafas, wajahnya yang berubah menjadi merah dan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi pun keluar."Kita menikah karena a

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 4, Rekan yang kejam

    Okiku, kini ditawari oleh Satori untuk menjadi majikannya!"Bisa-bisanya kau mencoba untuk membuat kesepakatan dengan ku, kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku," ucap Okiku."Tak ada waktu, aku akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah. Jika kau menjadi majikan ku, aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu," ucap Satori."Lalu, kenapa kau ingin aku menjadi majikan mu jika kau akan mati?" Tanya Okiku."Buatlah kontrak darah dengan ku, dengan begitu aku akan hidup kembali dan aku akan bisa bepergian bersama mu. Bukankah itu tawaran yang bagus? Lagi pula berkelana berdua jauh lebih baik dari pada seorang diri," ucap Satori.Setelah berpikir cukup lama, Okiku pun setuju untuk menjadikan Satori sebagai peliharaannya."Keputusan yang bagus, sekarang berikan aku sedikit darah mu agar kontrak ini bekerja," ucapnya lagi.Mendengar hal itu, Okiku pun segera menyayat telapak tangannya sendiri menggunakan pedang miliknya, lalu meremas tangannya itu untuk memberikan darahnya kepada Satori ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 5, Perjalanan Okiku

    Disebuah toko pakaian yang ada ditengah kota, ketika semua orang sedang bersemangat menyambut pelanggan pertama mereka. Lalu, 'BAM!!'Tiba-tiba, pintu masuk toko itu dibanting oleh Pria bugil."Oi, Manusia. Cepat berikan aku pakaian terbaik!" Teriaknya, yang membuat beberapa pelanggan wanita yang ada disana pingsan seketika ketika melihat Ryu."Pelanggan, tolong pakai pakaian anda!" Pekik penjahit tersebut, yang begitu terkejut."Hahahaha, jangan khawatir! Aku sudah dalam keadaan terbaikku," ucapnya, sambil terus berpose membanggakan otot-ototnya dalam keadaan bugil."Apanya yang jangan khawatir? Kau baru saja membuat seisi toko ini pingsan!!" Pekik penjahit tersebut.Okiku hanya bisa menghela nafas ketika melihat kelakuan Ryu, "astaga."Beberapa waktu berlalu, setelah cukup lama, Ryu akhirnya mendapatkan pakaian yang pas untuk dirinya. "Ohho, aku suka pakaian ini, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Majikanku!" ucap Ryu, begitu antusias dan senang karena bisa menggunakan pakaian

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24
  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 6, Tanpa Perasaan

    Teriakan pilu pelayan itu bergema ke seluruh ruangan, begitu kesakitan. Namun, Rin dan Ayumi tak berhenti di situ. Mereka mulai mengeluarkan alat lain dari dalam tas yang mereka bawa, yang berbentuk seperti sebuah tang penjepit melengkung."Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanya Rin."Aku, Aku bersumpah aku tak tau apapun! Saat aku pergi, nona muda Okiku masih ada di kamarnya. Aku bersumpah!" Pekik pelayan itu. Namun, Rin memerintahkan adiknya untuk kembali menyiksa wanita itu. Dipenuhi rasa takut dan tak tega, Ayumi kembali ragu."Apa yang kau lakukan? Jika kau tak sanggup melakukannya, maka berikan itu kepada ku!" Ucap Rin. Ayumi terus melihat kakaknya itu dengan tatapan gelisah yang semakin membuat Rin merasa merasa tak nyaman."Kalian memang tak berguna," tiba-tiba, mereka mendengar suara Ibu mereka yang membuat mereka kaget. Toki, kini sudah berada dibelakang mereka dengan tatapan tajam.Wanita itu mengeluarkan sebuah cambuk dengan paku diujungnya, "Dimana kau menyembunyikan Oki

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-24

Bab terbaru

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 9, Pengorbanan Seorang Ayah

    Setelah berpikir cukup lama, gadis itu akhirnya memilih jalan yang penuh dengan duri yang tak pernah terpikirkan oleh Elric dan yang lainnya. Kekecewaan yang tak kunjung hilang bahkan setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Elric, sang Elf."Maafkan aku, tapi aku tidak bisa kembali ke sana," ucap Okiku dengan suara yang dipenuhi kekecewaan. Gadis itu berdiri tegak dan dengan tegas mencabut pedangnya.Elric bisa memahami perasaan Okiku, tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan oleh gadis itu. Tanpa ragu, Okiku melukai matanya sendiri dengan pedang tersebut, mengorbankan penglihatannya."Kenapa kau melakukannya?" tanya Elric dengan wajah penuh kebingungan."Karena aku tidak ingin melihatnya lagi," jawaban Okiku membuat Elric terdiam, dan Musashi yang kebetulan berada di sana, membawa Artefak yang Elric maksud sebelumnya. Hatinya hancur mendengar jawaban dari anaknya sendiri."Musashi, dengar, dia-" Elric mencoba menjelaskan, tetapi Musashi tiba-tiba memotong

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 8, Tekad

    Sementara Okiku berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kesadarannya, makhluk itu memaksa membuka segel kedua, mengakibatkan proses perpindahan tubuhnya terhalang. Di atas langit, retakan semakin melebar, langit terbelah dan hancur berkeping-keping dan jatuh menjadi serpihan, diikuti hancurnya segel yang kedua, membebaskan tubuh asli makhluk itu, yang kini memasuki dunia ini.Raksasa Perak, begitulah sebutan yang diberikan oleh orang-orang yang selamat pada hari bencana itu terjadi. Mereka menganggap makhluk itu sebagai dewa, iblis dalam bentuk dewa.Makhluk itu memiliki tubuh raksasa, menyerupai tubuh manusia, namun kulitnya berwarna perak. Makhluk itu dipenuhi dengan kekuatan yang begitu dahsyat yang meluap-luap hingga mampu mempengaruhi alam sekitarnya, hingga mampu membuat Musashi dan Elric begitu putus asa ketika menyaksikan momen tersebut.Semua orang di seluruh Korea terpaku melihat makhluk raksasa yang melayang di atas kota. Ketakutan akan datangnya kiamat melanda mereka,

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 7, Jangan Menyerah

    Dengan sangat cepat, Elf itu melesat dan menyerang Okiku. Namun, dengan begitu elegan gadis itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangannya yang membuat Elf itu begitu terkejut, layaknya seseorang yang dapat melihat sepersekian detik lebih cepat."Kau, dapat merasakan alam disekitarmu?" Tanyanya, dengan wajah tersenyum lebar."Mungkin," jawab Okiku."Hahaha, kau lebih menarik dari apa yang ku bayangkan!" Elf tersebut begitu menikmati pertarungan itu."Kalau begitu, ijinkan aku untuk sedikit lebih serius kepadamu," ucapnya, kini dia mengeluarkan sebuah busur yang terbuat dari kayu pepohonan."Terima ini!" Pekiknya, melepaskan puluhan anak panah kearah gadis itu. Dengan refleknya yang begitu hebat, Okiku menangkis seluruh anak panah itu bahkan tanpa mencabut pedangnya yang sekali lagi membuat Elf itu terkejut."Heh! Lumayan untuk seukuran bocah ingusan. Namaku Elric, sebutkan namamu, bocah!" Teriaknya, sambil terus menyerang Okiku dengan membabi-buta."Okiku, Okiku Musashi," ucap

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 6, Tanpa Perasaan

    Teriakan pilu pelayan itu bergema ke seluruh ruangan, begitu kesakitan. Namun, Rin dan Ayumi tak berhenti di situ. Mereka mulai mengeluarkan alat lain dari dalam tas yang mereka bawa, yang berbentuk seperti sebuah tang penjepit melengkung."Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanya Rin."Aku, Aku bersumpah aku tak tau apapun! Saat aku pergi, nona muda Okiku masih ada di kamarnya. Aku bersumpah!" Pekik pelayan itu. Namun, Rin memerintahkan adiknya untuk kembali menyiksa wanita itu. Dipenuhi rasa takut dan tak tega, Ayumi kembali ragu."Apa yang kau lakukan? Jika kau tak sanggup melakukannya, maka berikan itu kepada ku!" Ucap Rin. Ayumi terus melihat kakaknya itu dengan tatapan gelisah yang semakin membuat Rin merasa merasa tak nyaman."Kalian memang tak berguna," tiba-tiba, mereka mendengar suara Ibu mereka yang membuat mereka kaget. Toki, kini sudah berada dibelakang mereka dengan tatapan tajam.Wanita itu mengeluarkan sebuah cambuk dengan paku diujungnya, "Dimana kau menyembunyikan Oki

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 5, Perjalanan Okiku

    Disebuah toko pakaian yang ada ditengah kota, ketika semua orang sedang bersemangat menyambut pelanggan pertama mereka. Lalu, 'BAM!!'Tiba-tiba, pintu masuk toko itu dibanting oleh Pria bugil."Oi, Manusia. Cepat berikan aku pakaian terbaik!" Teriaknya, yang membuat beberapa pelanggan wanita yang ada disana pingsan seketika ketika melihat Ryu."Pelanggan, tolong pakai pakaian anda!" Pekik penjahit tersebut, yang begitu terkejut."Hahahaha, jangan khawatir! Aku sudah dalam keadaan terbaikku," ucapnya, sambil terus berpose membanggakan otot-ototnya dalam keadaan bugil."Apanya yang jangan khawatir? Kau baru saja membuat seisi toko ini pingsan!!" Pekik penjahit tersebut.Okiku hanya bisa menghela nafas ketika melihat kelakuan Ryu, "astaga."Beberapa waktu berlalu, setelah cukup lama, Ryu akhirnya mendapatkan pakaian yang pas untuk dirinya. "Ohho, aku suka pakaian ini, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Majikanku!" ucap Ryu, begitu antusias dan senang karena bisa menggunakan pakaian

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 4, Rekan yang kejam

    Okiku, kini ditawari oleh Satori untuk menjadi majikannya!"Bisa-bisanya kau mencoba untuk membuat kesepakatan dengan ku, kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku," ucap Okiku."Tak ada waktu, aku akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah. Jika kau menjadi majikan ku, aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu," ucap Satori."Lalu, kenapa kau ingin aku menjadi majikan mu jika kau akan mati?" Tanya Okiku."Buatlah kontrak darah dengan ku, dengan begitu aku akan hidup kembali dan aku akan bisa bepergian bersama mu. Bukankah itu tawaran yang bagus? Lagi pula berkelana berdua jauh lebih baik dari pada seorang diri," ucap Satori.Setelah berpikir cukup lama, Okiku pun setuju untuk menjadikan Satori sebagai peliharaannya."Keputusan yang bagus, sekarang berikan aku sedikit darah mu agar kontrak ini bekerja," ucapnya lagi.Mendengar hal itu, Okiku pun segera menyayat telapak tangannya sendiri menggunakan pedang miliknya, lalu meremas tangannya itu untuk memberikan darahnya kepada Satori ya

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 3, Satori

    'BAM!!' pintu kamar itu dibanting begitu keras hingga membangunkan Toki yang sedang terlelap, beserta seluruh pelayan yang ada di rumah itu."Sayang, apa-apaan ini, apa kau tidak tau ini pukul berapa?" tanya Toki kepada suaminya, Musashi Yang tiba-tiba saja kembali dan membanting pintu."Dimana kau menyembunyikan anakku, Okiku?!" teriak Musashi dengan wajah yang begitu murka, teriakan yang bergema itu bahkan menghancurkan seluruh kaca yang ada disana."Apa yang sedang kau bicarakan? bukankah dia masih ada disa-" Toki yang sudah ketahuan pun segera berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Namun, sebelum dia selesai menjelaskan, Musashi yang sudah terbakar oleh emosi dan kekecewaan itu segera mencekik Toki dengan begitu kuat."Kau masih berusaha membodohi ku?" Musashi yang tak mudah percaya itu pun segera memperkuat cengkraman tangannya hingga Toki kesulitan untuk bernafas, wajahnya yang berubah menjadi merah dan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi pun keluar."Kita menikah karena a

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 2, Hunter, Guild dan Asosiasi Hunter

    Portal, pintu gerbang misterius yang menghubungkan realitas kita dengan dunia lain, kini semakin sering muncul di berbagai penjuru dunia. Kehadirannya memaksa pemerintah untuk bertindak, memerangi makhluk-makhluk aneh yang muncul dari balik portal demi menutup akses mereka ke dunia kita. Inilah yang mendorong pembentukan Asosiasi Hunter, sebuah lembaga yang merekrut Hunter untuk melindungi negara mereka masing-masing.Namun, di antara para Hunter ini, beberapa yang kuat merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi. Mereka memilih untuk membentuk organisasi mereka sendiri, yang disebut Guild. Berbeda dengan Asosiasi yang bekerja untuk kepentingan umum, Guild hanya bekerja jika mereka mendapatkan bayaran yang layak, baik dari pemerintah atau individu yang membutuhkan jasa mereka.Setelah berdirinya Guild pertama di Korea, banyak orang terinspirasi dan membentuk Guild mereka sendiri. Di antara sekian banyak Guild di Korea, ada empat Guild ya

  • THE BLIND SWORDWOMAN   Bab 1, Gadis Buta

    Pada tahun 2053, sebuah kejadian aneh muncul dilangit kota Seoul. Pada malam itu, sebuah retakan muncul dilangit-langit kota disaat semua orang sedang berkumpul untuk merayakan malam tahun baru. Lalu, sebuah tugu meluncur keluar dari dalam retakan dan jatuh tepat ditengah-tengah kerumunan orang. Tugu yang memiliki warna hitam dan ukiran aneh itu tiba-tiba bergetar hebat yang membuat semua orang yang penasaran pun mendekatinya tanpa tau apa itu.Disaat semua orang mendekati objek misterius itu, tiba-tiba benda misterius itu berhenti bergetar disusul munculnya sebuah portal merah yang begitu besar, dari dalam Portal tersebut muncul begitu banyak monster yang tiba-tiba berlari keluar dan menyerang seluruh orang yang ada disana dengan sangat brutal.Mereka mencabik-cabik tubuh orang-orang itu dan memakannya, membuat semua orang menjerit histeris dan berlarian kesana-kemari untuk menyelamatkan diri mereka.Jutaan jiwa harus tewas pada malam itu hingga membuat pemerintah segera mengirimkan

DMCA.com Protection Status