Portal, pintu gerbang misterius yang menghubungkan realitas kita dengan dunia lain, kini semakin sering muncul di berbagai penjuru dunia. Kehadirannya memaksa pemerintah untuk bertindak, memerangi makhluk-makhluk aneh yang muncul dari balik portal demi menutup akses mereka ke dunia kita. Inilah yang mendorong pembentukan Asosiasi Hunter, sebuah lembaga yang merekrut Hunter untuk melindungi negara mereka masing-masing.
Namun, di antara para Hunter ini, beberapa yang kuat merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi. Mereka memilih untuk membentuk organisasi mereka sendiri, yang disebut Guild. Berbeda dengan Asosiasi yang bekerja untuk kepentingan umum, Guild hanya bekerja jika mereka mendapatkan bayaran yang layak, baik dari pemerintah atau individu yang membutuhkan jasa mereka.Setelah berdirinya Guild pertama di Korea, banyak orang terinspirasi dan membentuk Guild mereka sendiri. Di antara sekian banyak Guild di Korea, ada empat Guild yang menonjol karena reputasi dan kekuatan mereka. Guild-Guild itu adalah Hwarang, Blue Rose, White Tiger, Royal Flame dan The Golden OrderDi tengah hantaman badai salju yang membelit kota Seoul, sebuah tim yang terdiri dari tiga Hunter berperingkat E dan D sedang menjalankan misi dari guild mereka untuk membasmi monster bernama Satori."Ketua, kita harus mencari monster yang kabur itu kemana?" tanya Jane, seorang Hunter berperingkat D dan pemula yang baru saja bergabung dengan sebuah Guild. "Aku merasa seperti kita berjalan tanpa arah."Pria yang dipanggil 'Ketua' itu menghela nafas, lalu menunjuk ke rekan mereka yang lain. "Lihatlah dia, dia tidak pernah mengeluh seperti kamu.""Ha! Bahkan Ketua tahu aku lebih baik daripada kamu, Jane," cengir Kang Min, seorang Hunter berperingkat D dan juga rekan baru Jane di Guild Hwarang.Seorang Hunter diberi peringkat berdasarkan kekuatannya. Mereka yang ingin menjadi Hunter harus melewati serangkaian tes untuk menentukan peringkat mereka sebelum mereka bisa melangkah ke dalam portal. Baik portal maupun Hunter memiliki peringkat mereka sendiri, mulai dari E, D, C, B, A, dan S.Dan, monster yang sedang mereka buru bukanlah monster peringkat E. Ketika kelompok itu akan keluar dari dalam hutan, tiba-tiba, Ketua mereka yang bernama Park Sun, mendengar sesuatu, sesuatu yang menyayat hati kecilnya dan membuatnya melihat kebelakang secara tiba-tiba."Ayah. Tolong aku, Ayah," suara gadis kecil yang begitu pilu, memanggil ayahnya dari kejauhan sambil menangis terisak-isak, membuat Park Sun Begitu panik."Mina.. MINA!! dimana kamu, Nak? Ayah akan menyelamatkanmu!" Teriak Park Sun tiba-tiba, mengagetkan Kang Min dan Jane yang ada disana dan langsung berlari kembali memasuki Hutan secepat yang dia bisa."Ketua! kau mau pergi kemana?" ucap Jane dan Kang Min, mereka pun segera mengejar Ketua mereka yang telah masuk kedalam badai salju.Disisi lain, Park Sun kini terus mencari, mencari dan mencari sumber suara tersebut dan dengan keadaan yang begitu panik, melihat sekelilingnya, berharap dapat segera menyelamatkan anaknya, Park Mina."Ayah! Tolong!" suara itu kembali muncul dan sekarang semakin dekat dengan Park Sun, dia pun segera mendekati asal suara. Tapi, dia tidak dapat menemukan dimana itu. Lalu tiba-tiba, dari balik pohon, sebuah Cakar yang begitu cepat menebas tubuh Park Sun beserta pohon tersebut, membuat tubuhnya terbelah menjadi tiga bagian.Lalu, suara itu kembali muncul "Apa ayah tidak apa-apa?" diikuti munculnya Satori dari depan Pria itu yang terlihat memiliki wujud anjing raksasa berbulu putih dengan wajah yang begitu amat mengerikan."Dasar bajingan busuk," ucap Park Sun yang tergeletak bersimbah darah, diikuti senyuman mengerikan dari monster itu dan memakannya dengan sangat rakus.Satori, Monster yang guild Hwarang tangkap dari sebuah portal tingkat B karena karakteristiknya yang istimewa. Memiliki kemampuan untuk berkamuflase diantara lebatnya badai salju dan dapat meniru suara dan rupa dari orang yang paling disayang targetnya. Dikarenakan Monster itu kabur dari fasilitas penelitian Guild Hwarang, mau tak mau mereka harus berhasil menangkapnya kembali atau membunuhnya agar perbuatan mereka tidak diketahui oleh Asosiasi Hunter. Karena itulah mereka membuatnya sebagai Misi peringkat E demi menghilangkan jejak.Sedangkan disisi lain, Jane dan Kang Min yang tiba di lokasi tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh, mereka samar-samar mencium aroma darah dari balik sebuah pohon. Ketika mereka hendak mendekatinya tiba-tiba mereka melihat Ketua mereka yang terbaring disana dengan penuh luka, meminta pertolongan mereka."Ketua Park!!" teriak Jane panik, ketika dia ingin mendekat, Kang Min segera menghentikannya."Apa yang kau lakukan? Ketua sedang terluka, kita harus segera membawanya ke rumah sakit sebelum terlambat!" Pekik Jane yang terlihat begitu panik, tak dapat menahan tangisnya."Sadarkan dirimu!" Pekik Kang Min yang langsung menampar wajah Jane, "dia bukanlah Ketua kita!" ucapnya lagi. lalu tiba-tiba, monster itu kembali berubah bentuk, kini menyerupai Ibunya Kang Min yang terluka parah."Kang Min, tolong ibu, Nak!" tangisnya pilu. "Diam! Beraninya kau meniru Ibu ku yang sudah meninggal 15 tahun yang lalu!" pekik Kang Min, sambil terus menahan dirinya untuk tidak tertipu bujuk rayu dari Makhluk itu walau hatinya terasa begitu tersayat, merindukan ibunya. Tangannya bergetar hebat digenggaman tangan Jane, hingga membuat Jane terkejut.Jane langsung menarik tangan Kang Min dan segera pergi dari sana, meninggalkan monster itu dan juga Ketua mereka yang sepertinya sudah tewas oleh monster itu. Namun, monster itu tak menyerah, setelah menyadari kedoknya sudah ketahuan, dia langsung mengejar kedua mangsanya itu dengan kecepatan yang begitu menakjubkan dengan taringnya yang siap untuk merobek-robek tubuh mereka berdua.Jane dan Kang Min terus berlari demi menghindari monster yang bahkan tak dapat mereka lihat, namun, mereka dapat mendengar jika monster itu masih mengejar mereka. monster itu pun tak kehabisan cara, dia langsung menembakkan air liurnya sekecil mungkin ke arah kaki Kang Min hingga hancur dan dia tersungkur."Kang Min, ayo cepat!" teriak Jane panik."Pergi! tinggalkan aku sendiri! Cepat!!" balas Kang Min yang sudah tak dapat berdiri."Tapi.. " Jane yang masih bimbang, membuat mereka terhenti sesaat dan monster itu pun dapat mengejar mereka."Sial!!" pekik Kang Min, ketika melihat monster itu segera membatalkan kamuflasenya dan berusaha untuk menerkam mereka berdua dengan rahangnya yang begitu besar.Lalu tiba-tiba, sebuah kelombang tebasan yang begitu cepat menebas kepala monster itu sebelum menerkam mereka berdua.Monster bernama Satori itu pun tewas terpenggal, menyisakan pertanyaan untuk Jane dan Kang Min, "siapa itu?" tanya mereka.Orang itu pun keluar dari bayangan sebuah pohon didekat mereka berdua sambil menggenggam sebuah Katana ditangan kanannya, dia adalah Okiku."Kalian mengganggu tidur ku," ucap gadis itu dengan ekspresi datar, sambil mengayunkan katananya ke tanah untuk membersihkan darah yang ada di pedang tersebut.Mereka berdua, tiba-tiba merasakan aura membunuh yang begitu mengerikan dari gadis itu hingga membuat mereka tak dapat bernafas sangking pekatnya aura membunuh gadis itu.'BAM!!' pintu kamar itu dibanting begitu keras hingga membangunkan Toki yang sedang terlelap, beserta seluruh pelayan yang ada di rumah itu."Sayang, apa-apaan ini, apa kau tidak tau ini pukul berapa?" tanya Toki kepada suaminya, Musashi Yang tiba-tiba saja kembali dan membanting pintu."Dimana kau menyembunyikan anakku, Okiku?!" teriak Musashi dengan wajah yang begitu murka, teriakan yang bergema itu bahkan menghancurkan seluruh kaca yang ada disana."Apa yang sedang kau bicarakan? bukankah dia masih ada disa-" Toki yang sudah ketahuan pun segera berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Namun, sebelum dia selesai menjelaskan, Musashi yang sudah terbakar oleh emosi dan kekecewaan itu segera mencekik Toki dengan begitu kuat."Kau masih berusaha membodohi ku?" Musashi yang tak mudah percaya itu pun segera memperkuat cengkraman tangannya hingga Toki kesulitan untuk bernafas, wajahnya yang berubah menjadi merah dan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi pun keluar."Kita menikah karena a
Okiku, kini ditawari oleh Satori untuk menjadi majikannya!"Bisa-bisanya kau mencoba untuk membuat kesepakatan dengan ku, kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku," ucap Okiku."Tak ada waktu, aku akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah. Jika kau menjadi majikan ku, aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu," ucap Satori."Lalu, kenapa kau ingin aku menjadi majikan mu jika kau akan mati?" Tanya Okiku."Buatlah kontrak darah dengan ku, dengan begitu aku akan hidup kembali dan aku akan bisa bepergian bersama mu. Bukankah itu tawaran yang bagus? Lagi pula berkelana berdua jauh lebih baik dari pada seorang diri," ucap Satori.Setelah berpikir cukup lama, Okiku pun setuju untuk menjadikan Satori sebagai peliharaannya."Keputusan yang bagus, sekarang berikan aku sedikit darah mu agar kontrak ini bekerja," ucapnya lagi.Mendengar hal itu, Okiku pun segera menyayat telapak tangannya sendiri menggunakan pedang miliknya, lalu meremas tangannya itu untuk memberikan darahnya kepada Satori ya
Disebuah toko pakaian yang ada ditengah kota, ketika semua orang sedang bersemangat menyambut pelanggan pertama mereka. Lalu, 'BAM!!'Tiba-tiba, pintu masuk toko itu dibanting oleh Pria bugil."Oi, Manusia. Cepat berikan aku pakaian terbaik!" Teriaknya, yang membuat beberapa pelanggan wanita yang ada disana pingsan seketika ketika melihat Ryu."Pelanggan, tolong pakai pakaian anda!" Pekik penjahit tersebut, yang begitu terkejut."Hahahaha, jangan khawatir! Aku sudah dalam keadaan terbaikku," ucapnya, sambil terus berpose membanggakan otot-ototnya dalam keadaan bugil."Apanya yang jangan khawatir? Kau baru saja membuat seisi toko ini pingsan!!" Pekik penjahit tersebut.Okiku hanya bisa menghela nafas ketika melihat kelakuan Ryu, "astaga."Beberapa waktu berlalu, setelah cukup lama, Ryu akhirnya mendapatkan pakaian yang pas untuk dirinya. "Ohho, aku suka pakaian ini, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Majikanku!" ucap Ryu, begitu antusias dan senang karena bisa menggunakan pakaian
Teriakan pilu pelayan itu bergema ke seluruh ruangan, begitu kesakitan. Namun, Rin dan Ayumi tak berhenti di situ. Mereka mulai mengeluarkan alat lain dari dalam tas yang mereka bawa, yang berbentuk seperti sebuah tang penjepit melengkung."Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanya Rin."Aku, Aku bersumpah aku tak tau apapun! Saat aku pergi, nona muda Okiku masih ada di kamarnya. Aku bersumpah!" Pekik pelayan itu. Namun, Rin memerintahkan adiknya untuk kembali menyiksa wanita itu. Dipenuhi rasa takut dan tak tega, Ayumi kembali ragu."Apa yang kau lakukan? Jika kau tak sanggup melakukannya, maka berikan itu kepada ku!" Ucap Rin. Ayumi terus melihat kakaknya itu dengan tatapan gelisah yang semakin membuat Rin merasa merasa tak nyaman."Kalian memang tak berguna," tiba-tiba, mereka mendengar suara Ibu mereka yang membuat mereka kaget. Toki, kini sudah berada dibelakang mereka dengan tatapan tajam.Wanita itu mengeluarkan sebuah cambuk dengan paku diujungnya, "Dimana kau menyembunyikan Oki
Dengan sangat cepat, Elf itu melesat dan menyerang Okiku. Namun, dengan begitu elegan gadis itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangannya yang membuat Elf itu begitu terkejut, layaknya seseorang yang dapat melihat sepersekian detik lebih cepat."Kau, dapat merasakan alam disekitarmu?" Tanyanya, dengan wajah tersenyum lebar."Mungkin," jawab Okiku."Hahaha, kau lebih menarik dari apa yang ku bayangkan!" Elf tersebut begitu menikmati pertarungan itu."Kalau begitu, ijinkan aku untuk sedikit lebih serius kepadamu," ucapnya, kini dia mengeluarkan sebuah busur yang terbuat dari kayu pepohonan."Terima ini!" Pekiknya, melepaskan puluhan anak panah kearah gadis itu. Dengan refleknya yang begitu hebat, Okiku menangkis seluruh anak panah itu bahkan tanpa mencabut pedangnya yang sekali lagi membuat Elf itu terkejut."Heh! Lumayan untuk seukuran bocah ingusan. Namaku Elric, sebutkan namamu, bocah!" Teriaknya, sambil terus menyerang Okiku dengan membabi-buta."Okiku, Okiku Musashi," ucap
Sementara Okiku berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kesadarannya, makhluk itu memaksa membuka segel kedua, mengakibatkan proses perpindahan tubuhnya terhalang. Di atas langit, retakan semakin melebar, langit terbelah dan hancur berkeping-keping dan jatuh menjadi serpihan, diikuti hancurnya segel yang kedua, membebaskan tubuh asli makhluk itu, yang kini memasuki dunia ini.Raksasa Perak, begitulah sebutan yang diberikan oleh orang-orang yang selamat pada hari bencana itu terjadi. Mereka menganggap makhluk itu sebagai dewa, iblis dalam bentuk dewa.Makhluk itu memiliki tubuh raksasa, menyerupai tubuh manusia, namun kulitnya berwarna perak. Makhluk itu dipenuhi dengan kekuatan yang begitu dahsyat yang meluap-luap hingga mampu mempengaruhi alam sekitarnya, hingga mampu membuat Musashi dan Elric begitu putus asa ketika menyaksikan momen tersebut.Semua orang di seluruh Korea terpaku melihat makhluk raksasa yang melayang di atas kota. Ketakutan akan datangnya kiamat melanda mereka,
Setelah berpikir cukup lama, gadis itu akhirnya memilih jalan yang penuh dengan duri yang tak pernah terpikirkan oleh Elric dan yang lainnya. Kekecewaan yang tak kunjung hilang bahkan setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Elric, sang Elf."Maafkan aku, tapi aku tidak bisa kembali ke sana," ucap Okiku dengan suara yang dipenuhi kekecewaan. Gadis itu berdiri tegak dan dengan tegas mencabut pedangnya.Elric bisa memahami perasaan Okiku, tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan oleh gadis itu. Tanpa ragu, Okiku melukai matanya sendiri dengan pedang tersebut, mengorbankan penglihatannya."Kenapa kau melakukannya?" tanya Elric dengan wajah penuh kebingungan."Karena aku tidak ingin melihatnya lagi," jawaban Okiku membuat Elric terdiam, dan Musashi yang kebetulan berada di sana, membawa Artefak yang Elric maksud sebelumnya. Hatinya hancur mendengar jawaban dari anaknya sendiri."Musashi, dengar, dia-" Elric mencoba menjelaskan, tetapi Musashi tiba-tiba memotong
Pada tahun 2053, sebuah kejadian aneh muncul dilangit kota Seoul. Pada malam itu, sebuah retakan muncul dilangit-langit kota disaat semua orang sedang berkumpul untuk merayakan malam tahun baru. Lalu, sebuah tugu meluncur keluar dari dalam retakan dan jatuh tepat ditengah-tengah kerumunan orang. Tugu yang memiliki warna hitam dan ukiran aneh itu tiba-tiba bergetar hebat yang membuat semua orang yang penasaran pun mendekatinya tanpa tau apa itu.Disaat semua orang mendekati objek misterius itu, tiba-tiba benda misterius itu berhenti bergetar disusul munculnya sebuah portal merah yang begitu besar, dari dalam Portal tersebut muncul begitu banyak monster yang tiba-tiba berlari keluar dan menyerang seluruh orang yang ada disana dengan sangat brutal.Mereka mencabik-cabik tubuh orang-orang itu dan memakannya, membuat semua orang menjerit histeris dan berlarian kesana-kemari untuk menyelamatkan diri mereka.Jutaan jiwa harus tewas pada malam itu hingga membuat pemerintah segera mengirimkan
Setelah berpikir cukup lama, gadis itu akhirnya memilih jalan yang penuh dengan duri yang tak pernah terpikirkan oleh Elric dan yang lainnya. Kekecewaan yang tak kunjung hilang bahkan setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Elric, sang Elf."Maafkan aku, tapi aku tidak bisa kembali ke sana," ucap Okiku dengan suara yang dipenuhi kekecewaan. Gadis itu berdiri tegak dan dengan tegas mencabut pedangnya.Elric bisa memahami perasaan Okiku, tetapi tiba-tiba dia terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan oleh gadis itu. Tanpa ragu, Okiku melukai matanya sendiri dengan pedang tersebut, mengorbankan penglihatannya."Kenapa kau melakukannya?" tanya Elric dengan wajah penuh kebingungan."Karena aku tidak ingin melihatnya lagi," jawaban Okiku membuat Elric terdiam, dan Musashi yang kebetulan berada di sana, membawa Artefak yang Elric maksud sebelumnya. Hatinya hancur mendengar jawaban dari anaknya sendiri."Musashi, dengar, dia-" Elric mencoba menjelaskan, tetapi Musashi tiba-tiba memotong
Sementara Okiku berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kesadarannya, makhluk itu memaksa membuka segel kedua, mengakibatkan proses perpindahan tubuhnya terhalang. Di atas langit, retakan semakin melebar, langit terbelah dan hancur berkeping-keping dan jatuh menjadi serpihan, diikuti hancurnya segel yang kedua, membebaskan tubuh asli makhluk itu, yang kini memasuki dunia ini.Raksasa Perak, begitulah sebutan yang diberikan oleh orang-orang yang selamat pada hari bencana itu terjadi. Mereka menganggap makhluk itu sebagai dewa, iblis dalam bentuk dewa.Makhluk itu memiliki tubuh raksasa, menyerupai tubuh manusia, namun kulitnya berwarna perak. Makhluk itu dipenuhi dengan kekuatan yang begitu dahsyat yang meluap-luap hingga mampu mempengaruhi alam sekitarnya, hingga mampu membuat Musashi dan Elric begitu putus asa ketika menyaksikan momen tersebut.Semua orang di seluruh Korea terpaku melihat makhluk raksasa yang melayang di atas kota. Ketakutan akan datangnya kiamat melanda mereka,
Dengan sangat cepat, Elf itu melesat dan menyerang Okiku. Namun, dengan begitu elegan gadis itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangannya yang membuat Elf itu begitu terkejut, layaknya seseorang yang dapat melihat sepersekian detik lebih cepat."Kau, dapat merasakan alam disekitarmu?" Tanyanya, dengan wajah tersenyum lebar."Mungkin," jawab Okiku."Hahaha, kau lebih menarik dari apa yang ku bayangkan!" Elf tersebut begitu menikmati pertarungan itu."Kalau begitu, ijinkan aku untuk sedikit lebih serius kepadamu," ucapnya, kini dia mengeluarkan sebuah busur yang terbuat dari kayu pepohonan."Terima ini!" Pekiknya, melepaskan puluhan anak panah kearah gadis itu. Dengan refleknya yang begitu hebat, Okiku menangkis seluruh anak panah itu bahkan tanpa mencabut pedangnya yang sekali lagi membuat Elf itu terkejut."Heh! Lumayan untuk seukuran bocah ingusan. Namaku Elric, sebutkan namamu, bocah!" Teriaknya, sambil terus menyerang Okiku dengan membabi-buta."Okiku, Okiku Musashi," ucap
Teriakan pilu pelayan itu bergema ke seluruh ruangan, begitu kesakitan. Namun, Rin dan Ayumi tak berhenti di situ. Mereka mulai mengeluarkan alat lain dari dalam tas yang mereka bawa, yang berbentuk seperti sebuah tang penjepit melengkung."Dimana kau menyembunyikan Okiku?" Tanya Rin."Aku, Aku bersumpah aku tak tau apapun! Saat aku pergi, nona muda Okiku masih ada di kamarnya. Aku bersumpah!" Pekik pelayan itu. Namun, Rin memerintahkan adiknya untuk kembali menyiksa wanita itu. Dipenuhi rasa takut dan tak tega, Ayumi kembali ragu."Apa yang kau lakukan? Jika kau tak sanggup melakukannya, maka berikan itu kepada ku!" Ucap Rin. Ayumi terus melihat kakaknya itu dengan tatapan gelisah yang semakin membuat Rin merasa merasa tak nyaman."Kalian memang tak berguna," tiba-tiba, mereka mendengar suara Ibu mereka yang membuat mereka kaget. Toki, kini sudah berada dibelakang mereka dengan tatapan tajam.Wanita itu mengeluarkan sebuah cambuk dengan paku diujungnya, "Dimana kau menyembunyikan Oki
Disebuah toko pakaian yang ada ditengah kota, ketika semua orang sedang bersemangat menyambut pelanggan pertama mereka. Lalu, 'BAM!!'Tiba-tiba, pintu masuk toko itu dibanting oleh Pria bugil."Oi, Manusia. Cepat berikan aku pakaian terbaik!" Teriaknya, yang membuat beberapa pelanggan wanita yang ada disana pingsan seketika ketika melihat Ryu."Pelanggan, tolong pakai pakaian anda!" Pekik penjahit tersebut, yang begitu terkejut."Hahahaha, jangan khawatir! Aku sudah dalam keadaan terbaikku," ucapnya, sambil terus berpose membanggakan otot-ototnya dalam keadaan bugil."Apanya yang jangan khawatir? Kau baru saja membuat seisi toko ini pingsan!!" Pekik penjahit tersebut.Okiku hanya bisa menghela nafas ketika melihat kelakuan Ryu, "astaga."Beberapa waktu berlalu, setelah cukup lama, Ryu akhirnya mendapatkan pakaian yang pas untuk dirinya. "Ohho, aku suka pakaian ini, sangat mirip dengan apa yang dipakai oleh Majikanku!" ucap Ryu, begitu antusias dan senang karena bisa menggunakan pakaian
Okiku, kini ditawari oleh Satori untuk menjadi majikannya!"Bisa-bisanya kau mencoba untuk membuat kesepakatan dengan ku, kau bahkan belum menjawab pertanyaan ku," ucap Okiku."Tak ada waktu, aku akan mati sebentar lagi karena kehabisan darah. Jika kau menjadi majikan ku, aku akan menjawab semua pertanyaan mu itu," ucap Satori."Lalu, kenapa kau ingin aku menjadi majikan mu jika kau akan mati?" Tanya Okiku."Buatlah kontrak darah dengan ku, dengan begitu aku akan hidup kembali dan aku akan bisa bepergian bersama mu. Bukankah itu tawaran yang bagus? Lagi pula berkelana berdua jauh lebih baik dari pada seorang diri," ucap Satori.Setelah berpikir cukup lama, Okiku pun setuju untuk menjadikan Satori sebagai peliharaannya."Keputusan yang bagus, sekarang berikan aku sedikit darah mu agar kontrak ini bekerja," ucapnya lagi.Mendengar hal itu, Okiku pun segera menyayat telapak tangannya sendiri menggunakan pedang miliknya, lalu meremas tangannya itu untuk memberikan darahnya kepada Satori ya
'BAM!!' pintu kamar itu dibanting begitu keras hingga membangunkan Toki yang sedang terlelap, beserta seluruh pelayan yang ada di rumah itu."Sayang, apa-apaan ini, apa kau tidak tau ini pukul berapa?" tanya Toki kepada suaminya, Musashi Yang tiba-tiba saja kembali dan membanting pintu."Dimana kau menyembunyikan anakku, Okiku?!" teriak Musashi dengan wajah yang begitu murka, teriakan yang bergema itu bahkan menghancurkan seluruh kaca yang ada disana."Apa yang sedang kau bicarakan? bukankah dia masih ada disa-" Toki yang sudah ketahuan pun segera berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Namun, sebelum dia selesai menjelaskan, Musashi yang sudah terbakar oleh emosi dan kekecewaan itu segera mencekik Toki dengan begitu kuat."Kau masih berusaha membodohi ku?" Musashi yang tak mudah percaya itu pun segera memperkuat cengkraman tangannya hingga Toki kesulitan untuk bernafas, wajahnya yang berubah menjadi merah dan air mata yang tak dapat dibendungnya lagi pun keluar."Kita menikah karena a
Portal, pintu gerbang misterius yang menghubungkan realitas kita dengan dunia lain, kini semakin sering muncul di berbagai penjuru dunia. Kehadirannya memaksa pemerintah untuk bertindak, memerangi makhluk-makhluk aneh yang muncul dari balik portal demi menutup akses mereka ke dunia kita. Inilah yang mendorong pembentukan Asosiasi Hunter, sebuah lembaga yang merekrut Hunter untuk melindungi negara mereka masing-masing.Namun, di antara para Hunter ini, beberapa yang kuat merasa bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan risiko yang mereka hadapi. Mereka memilih untuk membentuk organisasi mereka sendiri, yang disebut Guild. Berbeda dengan Asosiasi yang bekerja untuk kepentingan umum, Guild hanya bekerja jika mereka mendapatkan bayaran yang layak, baik dari pemerintah atau individu yang membutuhkan jasa mereka.Setelah berdirinya Guild pertama di Korea, banyak orang terinspirasi dan membentuk Guild mereka sendiri. Di antara sekian banyak Guild di Korea, ada empat Guild ya
Pada tahun 2053, sebuah kejadian aneh muncul dilangit kota Seoul. Pada malam itu, sebuah retakan muncul dilangit-langit kota disaat semua orang sedang berkumpul untuk merayakan malam tahun baru. Lalu, sebuah tugu meluncur keluar dari dalam retakan dan jatuh tepat ditengah-tengah kerumunan orang. Tugu yang memiliki warna hitam dan ukiran aneh itu tiba-tiba bergetar hebat yang membuat semua orang yang penasaran pun mendekatinya tanpa tau apa itu.Disaat semua orang mendekati objek misterius itu, tiba-tiba benda misterius itu berhenti bergetar disusul munculnya sebuah portal merah yang begitu besar, dari dalam Portal tersebut muncul begitu banyak monster yang tiba-tiba berlari keluar dan menyerang seluruh orang yang ada disana dengan sangat brutal.Mereka mencabik-cabik tubuh orang-orang itu dan memakannya, membuat semua orang menjerit histeris dan berlarian kesana-kemari untuk menyelamatkan diri mereka.Jutaan jiwa harus tewas pada malam itu hingga membuat pemerintah segera mengirimkan