Share

BAB. 24 Amarah Silvi

Tuan Ari pun pulang di kediamannya,

Ternyata Silvi sudah dari tadi menunggunya.

"Papa, kok baru pulang?" Sapa sang putri lalu memijit pundak sang ayah yang sedang duduk di sofa.

"Pekerjaan Papa sedang banyak di perusahan." Jawabnya dingin.

Silvi seakan tak percaya dengan sikap sang ayah yang biasa saja kepadanya.

"Papa kenapa sih?" Gumamnya dalam hati.

"Oh ya, Pa. Bagaimana dengan yang aku katakan kemarin dulu?" Tanya Silvi berbinar. Pasalnya, sang ayah pernah berjanji kepadanya untuk membantunya memberi pelajaran kepada Keren.

"Memangnya kamu mengatakan apa?" Tuan Ari pura-pura tidak tahu.

"Ya, jadi papa lupa!" Silvi memulai mode ngambeknya.

Dia lalu menjauh dari sang ayah dan memasang muka cemberutnya.

Biasanya jika dia melakukan hal itu. Sang ayah akan segera mendekatinya dan membawanya dalam pelukannya. Setelah itu pasti ayahnya akan menepati janjinya.

Namun yang terjadi saat ini, mala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status