Share

TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA
TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA
Author: SingoRanu

bab 1

Author: SingoRanu
last update Last Updated: 2024-10-31 00:56:27

"Apa?"

Clarissa membelalakan matanya mendengar penuturan Sang papa.

"Aku nggak mau pah." Vokal Clarisa keras."Yang benar saja papa mau menikahkan aku dengan pria koma itu."

"Lalu kau berharap siapa? Hanya kau anak gadis ku Clarissa!" tukas Lukas tak kalah vokal.

"Aku tidak mau! Tidak Sudi! Kenapa bukan Marisa saja yang kau nikahkan dengan pria itu, pa?" saran Clarisa tanpa mengurangi nada suaranya yang tinggi.

"Marisa masih bersekolah, Clarissa! Di mana letak otak mu sampai mau mengorbankan Marisa?"

"Lalu papa mau mengorbankan aku?" Clarisa balik bertanya dengan wajah yang semakin mengeras.

"Atau kau lebih menyukai papa mu ini mati dengan meninggalkan hutang untukmu, Clarisa?" Lukas mendelik tajam pada anaknya.

"Aaarrrggg!" Clarisa berteriak frustasi mengacak rambutnya.

"Ingatlah Clarisa! Kau hidup bergelimang harta juga dari papa. Karena memanjakan mu, papa sampai seperti ini. Sudah sewajarnya jika kamu berkorban sedikit. Hanya menikah, bukan hal yang sulit," cecar Lukas menginterupsi anaknya.

Clarisa menangis menutup wajahnya, gadis yang hidup glamor dan bebas itu, tidak rela jika harus terkekang dengan menikahi pria vegetatif meski dari keluarga konglomerazi Douglas Alfaro, dengan aturan-aturan nya yang sudah menjadi rahasia umum. Clarisa tak mau menderita.

"Aku tidak mau menikah dengan pria koma itu, ma! Aku tidak mau mengurus nya, aku masih ingin menikmati hidup dan menikah dengan pria yang aku cintai, ma!" rengek Clarisa mengadu pada mamanya, Bella.

Bella mengusap punggung Clarisa yang menangis dalam pelukannya.

"Tenang nak, tidak akan mama biarkan papamu seenaknya saja menikahkan kamu dengan pria koma itu," ucap Bella menatap sinis Lukas. "Tidak seorangpun dari anak mama yang akan menikah dengan nya."

"Apa maksudmu Bella?" Kini giliran Bella yang mendapat tatapan tajam dari Lukas."Meski pun aku mati untuk membayar hutang ku, kalian tetap tidak akan lepas dari keluarga Tuan besar Douglas. Tinggal pilih, menikah atau mati?"

"Jangan khawatir papa, bukankah kamu masih punya seorang anak lagi? Yang sekarang sedang bekerja di LA?" Bella tersenyum licik.

Mata Lukas menyipit.

"Apa maksudmu, Lily?"

"Benar, Lily. Anak dari wanita itu."

"Kita sudah membuangnya, Bella. Apa menurutmu dia cukup bodoh untuk mau kembali dan menjadi penebus hutang ku?" Lukas bertanya dengan dingin dan sangsi.

"Apa menurutmu, tidak mungkin? Kau masih ayah nya, Lukas. Ingat, jika kau dalam bahaya aku yakin dia pasti akan rela berkorban. Seperti ibunya yang bodoh," ucap Bella tersenyum licik.

***

Di belahan bumi yang lain.

"Lily! Siang ini kita ada meting dengan Tuan Adam dari Dubai."

"Baik, akan saya persiapkan," ucap Lily dari meja kerja nya sembari meletakkan ganggang telpon. Lalu ia merenggangkan otot-otot nya.

"Lily, ayo lunch," ajak salah satu rekan kerja nya dari bilik sebelah.

"Tidak, aku masih banyak kerjaan," tolak Lily halus tanpa beranjak dari kursinya.

Selepas menyiapkan berkas untuk meting dengan tuan Adam. Lily bersiap untuk makan siang. Bertepatan dengan itu, ponselnya berdering.

Sejenak Lily tertegun, melihat nama kontak yang tak pernah menghubunginya lima tahun terakhir. Secara ajaib muncul di layar ponsel dan melakukan sambungan telpon padanya. Lily ragu, pria yang sudah ia anggap mati karena telah membuangnya. Tiba-tiba menelpon, batin Lily bergejolak, bertarung antara ego dan rasa rindu pada sang papa.

Lily membasahi tenggorokannya yang kering, dan tercekat. Egonya kalah. Rasa rindu akan papanya membuat Lily akhirnya membuka suara. Meski pria itu tak pernah menganggap nya ada.

"Ada apa, Papa?"

Mendengar suara sang papa yang lemah dan tak berdaya. Wajah Lily berubah pias, matanya telah basah hingga membuat genangan di pelupuk mata.

"Aku akan pulang, Pa," putus Lily dengan air mata yang menetes begitu saja di pipinya.

****

Bruak!

Tubuh Lukas tersungkur di atas lantai ruang kerjanya. Darah tampak mengalir dari sudut bibir dan lebam di pelipisnya.

"Am-ampuni saya, tuan." Lukas merangkak dari tempat nya tersungkur hingga menyentuh kaki Ervan. Pria yang kini duduk di atas sofa dengan kaki menyilang dan menghisap cerutu yang kini berpindah di antara selipan dua jarinya.

Pria itu sedikit membungkukkan badannya, dua orang berbadan kekar yang menjadi bodyguard Ervan, menarik baju Lukas dan menjambak rambutnya hingga mendongak menatap sang tuan.

Ervan menyemburkan asap cerutu ke wajah Lukas. Hingga Lukas terbatuk-batuk oleh asap nya. Namun tanpa ampun para pria bertubuh kekar itu memaksa Lukas tetap menatap tuannya. Di iringi tawa terbahak-bahak.

"Dengar Lukas, kami sudah memberimu tenggat untuk melunasi semua hutang mu."

"Sa-saya pasti akan mengembalikan nya."

"Dengan apa?" Pria itu menatap remeh Lukas dengan pandangan bengisnya."Bahkan jika kau jual seluruh asetmu itu tak akan cukup."

"A-anakku. Anak ku yang akan menebusnya. Bukankah kalian sedang mencari seorang wanita untuk di nikahkan dengan tuan muda Axelo?"

"Ha-ha-ha..." Suara tawa Ervan menggelegar ."Benar sekali. Rupanya kabar sudah sampai di telinga mu." Sambil menatap dengan mendominasi.

"Ten-tentu saja tuan."

"Jadi kau setuju menjual putrimu sebagai penebus hutang?" Ervan mengambil bingkai foto yang berada di atas meja shabi samping sofa tamu ruang kerja Lukas. Dan memandang dengan seringai.

Sa-saya punya seorang putri..."

Merasa dipermainkan, Ervan berdiri dari duduknya setelah menendang tubuh Lukas hingga tersungkur ke belakang.

"Seorang? Bukankah kau memiliki dua orang putri?" Ervan melirik tajam sembari menunjukkan foto keluarga yang ada di tangannya.

"Ti-tiga. Saya memiliki tiga orang putri. Dia memang tidak ada di sana, karena dia sedang bekerja di LA."Dengan cepat Lukas membenahi posisinya dan berlutut."Dia yang akan menikah dengan tuan muda Axelo."

"Tunjukkan padaku!"

Lukas mengeluarkan gawai nya dengan tangan bergetar hebat. Lalu menunjukkan foto Lily beberapa tahun silam yang terlihat sangat polos.

Ervan diam berpikir, mengusap dagunya.

"Baiklah, kapan dia kembali?"

"Si-siang ini."

"Dengar, Lukas! Jika kali ini dia tidak kembali, dua putri yang tersisa yang akan menggantikan dia dan menjadi babu dikediaman kami!" Ancam Ervan tidak main-main. "Dan bersiap-siap lah kehilangan lima jarimu."

"Ba-baik." Jawab Lukas dengan wajah tegang dan ketakutannya.

****

Hari ini untuk pertama kali nya Lily menginjakan kaki setelah lima tahun silam, ia meninggalkan rumah besar keluarga Lukas.

Lily menatap bangunan yang menjadi kenangan indah bersama mamanya dulu sampai wanita yang paling di cintainya itu meninggal saat usianya masih delapan tahun. Usia yang seharusnya menjadi masa paling indah dan paling di sayang. Namun, semua berubah sejak papa Lukas membawa masuk Mama Bella beserta dua orang putrinya.

Dunia Lily berubah 180 derajat. Ia mendapat perlakuan tak adil dari papa Lukas, dan perlakuan yang lebih kejam mama Bella dan saudara tirinya Carisa. Meski lebih muda, Clarisa sudah licik sedari kecil. Apapun yang Lily punya selalu di rebut dan menyalahkan Lily sebagai kakaknya.

Tentu saja, mama Bella akan membela anaknya ketimbang menelusuri lebih jauh siapa yang bersalah. Darah, memang lebih kental dari pada air. Istilah itu memang cocok untuk ibu dan anak yang memiliki sifat yang sama liciknya dan perebut.

Lily menarik nafas dalam, melangkahkan kaki jenjangnya memasuki rumah. Tak ada sambutan, netra Lily mengedar di setiap sudut ruang yang luas itu. Menghirup udara yang ia rindui selama hampir lima tahun lebih. Kenangan tentang mama Amber menari di pelupuk matanya. Menimbulkan genangan di sana.

"Wah, siapa ini yang datang?" Suara ketukan sepatu pantofel dengan lantai beradu diiringi sosok Clarisa yang mendekat.

Related chapters

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 2

    "Wah, siapa ini yang datang?" Suara ketukan sepatu pantofel dengan lantai marmer beradu diiringi sosok Clarisa yang mendekat. Gadis cantik dengan gaun berwarna merah menyala seperti polesan lipstik di bibirnya. Menyungging senyum angkuh pada Lily yang berbanding terbalik dengan gaya Clarisa. "Sepertinya kamu sangat nyaman tinggal di rumah ini, Clarisa." Lily, gadis cantik yang sederhana namun memiliki hati lembut. Sikap dan sifat kerasnya adalah bukti tempaan hidup yang dia jalani. "Sepertinya kamu sangat cocok dengan hidupmu di luar sana," ujar Clarisa memandang rendah Lily dari atas ke bawah. "Benar. Aku menyukai hidup diluar tanpa merampas milik orang lain," ucap Lily berjalan mendekat dan merapikan gaun Clarisa, lalu menepuk menyingkirkan debu dari pundaknya. "Bersiaplah, aku sudah kembali. Mungkin nanti kamu akan merasakan lebih

    Last Updated : 2024-10-31
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 3

    "Berhenti! Mau ke mana kamu Lily! Kau tak boleh pergi! Berhenti." Tak memperdulikan teriakan sang papa, Lily terus melangkah keluar. Tepat saat itu, pintu utama di buka dengan kasar dari luar. BRAK! Lily terkejut hingga reflek mundur ke belakang. Beberapa orang berbadan kekar dengan setelan jas hitam yang melengkapi penampilan sangar mereka menerjang masuk. Lily terlalu bingung dan kaget sampai ia hanya mematung di tempat. Seorang pria masuk bersama wanita yang berpenampilan glamor nan seksi. Mereka lah paman dan bibi Axelo, Ervan dan Camellia. "Lukas?" Wajah Lukas menjadi pias dan tegang. Tubuhnya seketika lemas dan luruh. Keringat dingin membasahi punggungnya. "Kami tagih janjimu!" "Sa-saya tuan." Lukas terbata karena takut. Lalu menunjuk Lily yang berdiri tak jauh dari Ervan dan Camellia. "Dia- dia anakku yang aku maksud." Mata Lily membelalak tak percaya. Papanya benar-benar menjualnya sebagai penebus hutang. Lalu lily menatap papa dan dua pasangan yang baru data

    Last Updated : 2024-10-31
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 4

    "Lukas.....!!" tangis Bella memeluk Clarisa yang juga menangis tanpa bergerak dari tempatnya. Clarisa menggeleng, lalu berdiri, "tidak ma! Aku tidak mau! Aku tidak mau terlibat!" teriaknya berlari ke arah yang lebih dalam. Mungkin berniat Kabur sebelum ia ditangkap dan di jadikan budak keluarga kakek Douglas. "Clarisa!" panggil Bella melihat anaknya berlari menjauh membuat Bella menyusul. Sedikitpun tidak memperdulikan Lukas yang tengah mengalami siksa dari orang-orang berbadan kekar itu. Melihat hanya dirinya yang tinggal membuat lily semakin iba dan simpati pada papanya. Bahkan istri dan anaknya yang ia agungkan itu memilih pergi meninggalkan sang papa saat pria itu berada di titik terendah. "Papa...." Lirih lily menangis melihat papa yang sudah tergolek lemas di atas lantai dengan darah yang berceceran di sekitar. Walau ia berhati keras, tetap saja ia tak tega. Salah seorang pengawal Elvan mengambil pisau dari balik bajunya. "Pertama jempol nya dulu," titah Elvan menyim

    Last Updated : 2024-11-01
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 5

    "Nona Lily, silahkan letakkan barang anda di walk in kloset." Ucap Raize memberi instruksi." Saya akan menunggu anda di sini." "Baiklah." Lily berjalan ke arah yang Raize tunjuk. Di dalam walk in closed pun Lily masih di buat takjub. Pakaian serba mahal beserta aksesoris lainnya yang tersusun sangat rapi. Meski begitu, Lily tak boleh terpana terlalu lama dia harus kembali ke tempat Raize menunggu. "Anda sudah selesai?" Tanya Raize begitu Lily kembali ke dekatnya. Yang di jawab dengan anggukan oleh gadis cantik itu. "Baiklah nona, pertama saya perkenalkan dulu..." Raize berjalan mendekati ranjang di mana seorang pria yang nyaris sempurna terlelap tanpa bergerak. Wajah tampan, alis tebal, kulit bersih, hidung mancung, bibir yang tipis dengan sedikit bulu halus di wajahnya. Membuat pria itu tampak sangat sempurna, hanya ia sedang lelap kini. "Beliau adalah tuan muda Axelo, suami sah anda. Seperti yang anda ketahui, saat ini beliau mengalami kondisi vegetatif. Kondisi dimana t

    Last Updated : 2025-02-01
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 6

    Camelia yang berdiri di bantu oleh sang suami menatap tajam padanya. "Elvan, aku harus menegaskan dominasi ku!" Geram Camelia melirik ke arah kamar Axelo."Gadis busuk itu, harus tau siapa yang sudah ia singgung." Sementara di ujung lorong, Russell yang juga menyaksikan dari awal sampai akhir mengulas senyum misterius. Rasa ketertarikan nya pada Lily meningkat tajam. Sementara di ruangan lain yang tampak gelap dan terpisah, seorang pria tua dengan bertumpu pada sebuah tongkat penopang menatap monitor yang menampilkan setiap sudut mansion. Termasuk lorong tempat dua wanita itu bersitegang, Sudut bibirnya terangkat ke atas. **** Lily menatap tubuh suaminya yang masih setia terbaring di ranjang kamar berukuran king size itu. "Hei, aku menjalani hal berat di rumah ini karena kamu." "Jadi, bagaimana caraku untuk menuntaskan rasa kesal ini?" Lily bergumam sendiri. Lily membungkukkan badannya menatap lebih dekat wajah tampan Axelo. "Hemm.... Kamu tampan, tapi, aku tak mungki

    Last Updated : 2025-02-01
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 7

    "Bagaimana kalau kita cari tempat yang lebih private?" Dengan nada manja dan genit. "Kamu selalu begitu, bahkan sebelum kecelakaan itu pun kamu selalu mendatangiku." Suara Russell tak kalah menggoda. Lily menutup mulutnya yang refleks membulat. "Astaga, jadi wanita itu awalnya kekasih Axelo. Tidak kusangka..." Bisik Lily bergumam sembari berdecak. "Ayolah, kau tau, Axelo sulit sekali di ajak berduaan. Pikiran nya sangat kolot. Berbeda dengan mu... Ayolah." "Wanita picik itu, sepertinya jika aku beri dia sedikit pelajaran tak masalah kan?" Gumam Lily. Tepat saat itu seorang pelayan membawa beberapa gelas jus buah yang belum habis. Lalu Lily mencegatnya. "Ini mau di bawa kemana?" "Ke dapur." Lily mengangguk, "untuk ku saja." Sambil mengambil gelas dan mencampur sisa-sisa jus. Lalu membawa satu gelas penuh. Lily berjalan pelan ke arah dua anak manusia yang masih bercumbu itu. "Ayoooo Russell..." Dessaah Angelica menarik lengan Russel dengan penuh nafsu. Saat itu Angelica dan L

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 7

    "Bagaimana kalau kita cari tempat yang lebih private?" Dengan nada manja dan genit. "Kamu selalu begitu, bahkan sebelum kecelakaan itu pun kamu selalu mendatangiku." Suara Russell tak kalah menggoda. Lily menutup mulutnya yang refleks membulat. "Astaga, jadi wanita itu awalnya kekasih Axelo. Tidak kusangka..." Bisik Lily bergumam sembari berdecak. "Ayolah, kau tau, Axelo sulit sekali di ajak berduaan. Pikiran nya sangat kolot. Berbeda dengan mu... Ayolah." "Wanita picik itu, sepertinya jika aku beri dia sedikit pelajaran tak masalah kan?" Gumam Lily. Tepat saat itu seorang pelayan membawa beberapa gelas jus buah yang belum habis. Lalu Lily mencegatnya. "Ini mau di bawa kemana?" "Ke dapur." Lily mengangguk, "untuk ku saja." Sambil mengambil gelas dan mencampur sisa-sisa jus. Lalu membawa satu gelas penuh. Lily berjalan pelan ke arah dua anak manusia yang masih bercumbu itu. "Ayoooo Russell..." Dessaah Angelica menarik lengan Russel dengan penuh nafsu. Saat itu Angelica dan L

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 6

    Camelia yang berdiri di bantu oleh sang suami menatap tajam padanya. "Elvan, aku harus menegaskan dominasi ku!" Geram Camelia melirik ke arah kamar Axelo."Gadis busuk itu, harus tau siapa yang sudah ia singgung." Sementara di ujung lorong, Russell yang juga menyaksikan dari awal sampai akhir mengulas senyum misterius. Rasa ketertarikan nya pada Lily meningkat tajam. Sementara di ruangan lain yang tampak gelap dan terpisah, seorang pria tua dengan bertumpu pada sebuah tongkat penopang menatap monitor yang menampilkan setiap sudut mansion. Termasuk lorong tempat dua wanita itu bersitegang, Sudut bibirnya terangkat ke atas. **** Lily menatap tubuh suaminya yang masih setia terbaring di ranjang kamar berukuran king size itu. "Hei, aku menjalani hal berat di rumah ini karena kamu." "Jadi, bagaimana caraku untuk menuntaskan rasa kesal ini?" Lily bergumam sendiri. Lily membungkukkan badannya menatap lebih dekat wajah tampan Axelo. "Hemm.... Kamu tampan, tapi, aku tak mungki

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 5

    "Nona Lily, silahkan letakkan barang anda di walk in kloset." Ucap Raize memberi instruksi." Saya akan menunggu anda di sini." "Baiklah." Lily berjalan ke arah yang Raize tunjuk. Di dalam walk in closed pun Lily masih di buat takjub. Pakaian serba mahal beserta aksesoris lainnya yang tersusun sangat rapi. Meski begitu, Lily tak boleh terpana terlalu lama dia harus kembali ke tempat Raize menunggu. "Anda sudah selesai?" Tanya Raize begitu Lily kembali ke dekatnya. Yang di jawab dengan anggukan oleh gadis cantik itu. "Baiklah nona, pertama saya perkenalkan dulu..." Raize berjalan mendekati ranjang di mana seorang pria yang nyaris sempurna terlelap tanpa bergerak. Wajah tampan, alis tebal, kulit bersih, hidung mancung, bibir yang tipis dengan sedikit bulu halus di wajahnya. Membuat pria itu tampak sangat sempurna, hanya ia sedang lelap kini. "Beliau adalah tuan muda Axelo, suami sah anda. Seperti yang anda ketahui, saat ini beliau mengalami kondisi vegetatif. Kondisi dimana t

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 4

    "Lukas.....!!" tangis Bella memeluk Clarisa yang juga menangis tanpa bergerak dari tempatnya. Clarisa menggeleng, lalu berdiri, "tidak ma! Aku tidak mau! Aku tidak mau terlibat!" teriaknya berlari ke arah yang lebih dalam. Mungkin berniat Kabur sebelum ia ditangkap dan di jadikan budak keluarga kakek Douglas. "Clarisa!" panggil Bella melihat anaknya berlari menjauh membuat Bella menyusul. Sedikitpun tidak memperdulikan Lukas yang tengah mengalami siksa dari orang-orang berbadan kekar itu. Melihat hanya dirinya yang tinggal membuat lily semakin iba dan simpati pada papanya. Bahkan istri dan anaknya yang ia agungkan itu memilih pergi meninggalkan sang papa saat pria itu berada di titik terendah. "Papa...." Lirih lily menangis melihat papa yang sudah tergolek lemas di atas lantai dengan darah yang berceceran di sekitar. Walau ia berhati keras, tetap saja ia tak tega. Salah seorang pengawal Elvan mengambil pisau dari balik bajunya. "Pertama jempol nya dulu," titah Elvan menyim

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 3

    "Berhenti! Mau ke mana kamu Lily! Kau tak boleh pergi! Berhenti." Tak memperdulikan teriakan sang papa, Lily terus melangkah keluar. Tepat saat itu, pintu utama di buka dengan kasar dari luar. BRAK! Lily terkejut hingga reflek mundur ke belakang. Beberapa orang berbadan kekar dengan setelan jas hitam yang melengkapi penampilan sangar mereka menerjang masuk. Lily terlalu bingung dan kaget sampai ia hanya mematung di tempat. Seorang pria masuk bersama wanita yang berpenampilan glamor nan seksi. Mereka lah paman dan bibi Axelo, Ervan dan Camellia. "Lukas?" Wajah Lukas menjadi pias dan tegang. Tubuhnya seketika lemas dan luruh. Keringat dingin membasahi punggungnya. "Kami tagih janjimu!" "Sa-saya tuan." Lukas terbata karena takut. Lalu menunjuk Lily yang berdiri tak jauh dari Ervan dan Camellia. "Dia- dia anakku yang aku maksud." Mata Lily membelalak tak percaya. Papanya benar-benar menjualnya sebagai penebus hutang. Lalu lily menatap papa dan dua pasangan yang baru data

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 2

    "Wah, siapa ini yang datang?" Suara ketukan sepatu pantofel dengan lantai marmer beradu diiringi sosok Clarisa yang mendekat. Gadis cantik dengan gaun berwarna merah menyala seperti polesan lipstik di bibirnya. Menyungging senyum angkuh pada Lily yang berbanding terbalik dengan gaya Clarisa. "Sepertinya kamu sangat nyaman tinggal di rumah ini, Clarisa." Lily, gadis cantik yang sederhana namun memiliki hati lembut. Sikap dan sifat kerasnya adalah bukti tempaan hidup yang dia jalani. "Sepertinya kamu sangat cocok dengan hidupmu di luar sana," ujar Clarisa memandang rendah Lily dari atas ke bawah. "Benar. Aku menyukai hidup diluar tanpa merampas milik orang lain," ucap Lily berjalan mendekat dan merapikan gaun Clarisa, lalu menepuk menyingkirkan debu dari pundaknya. "Bersiaplah, aku sudah kembali. Mungkin nanti kamu akan merasakan lebih

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 1

    "Apa?" Clarissa membelalakan matanya mendengar penuturan Sang papa. "Aku nggak mau pah." Vokal Clarisa keras."Yang benar saja papa mau menikahkan aku dengan pria koma itu." "Lalu kau berharap siapa? Hanya kau anak gadis ku Clarissa!" tukas Lukas tak kalah vokal. "Aku tidak mau! Tidak Sudi! Kenapa bukan Marisa saja yang kau nikahkan dengan pria itu, pa?" saran Clarisa tanpa mengurangi nada suaranya yang tinggi. "Marisa masih bersekolah, Clarissa! Di mana letak otak mu sampai mau mengorbankan Marisa?" "Lalu papa mau mengorbankan aku?" Clarisa balik bertanya dengan wajah yang semakin mengeras. "Atau kau lebih menyukai papa mu ini mati dengan meninggalkan hutang untukmu, Clarisa?" Lukas mendelik tajam pada anaknya. "Aaarrrggg!" Clarisa berteriak frustasi mengacak rambutnya. "Ingatlah Clarisa! Kau hidup bergelimang harta juga dari papa. Karena memanjakan mu, papa sampai seperti ini. Sudah sewajarnya jika kamu berkorban sedikit. Hanya menikah, bukan hal yang sulit," cecar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status