Share

bab 6

Penulis: SingoRanu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-01 03:26:10

Camelia yang berdiri di bantu oleh sang suami menatap tajam padanya.

"Elvan, aku harus menegaskan dominasi ku!" Geram Camelia melirik ke arah kamar Axelo."Gadis busuk itu, harus tau siapa yang sudah ia singgung."

Sementara di ujung lorong, Russell yang juga menyaksikan dari awal sampai akhir mengulas senyum misterius. Rasa ketertarikan nya pada Lily meningkat tajam.

Sementara di ruangan lain yang tampak gelap dan terpisah, seorang pria tua dengan bertumpu pada sebuah tongkat penopang menatap monitor yang menampilkan setiap sudut mansion. Termasuk lorong tempat dua wanita itu bersitegang, Sudut bibirnya terangkat ke atas.

****

Lily menatap tubuh suaminya yang masih setia terbaring di ranjang kamar berukuran king size itu.

"Hei, aku menjalani hal berat di rumah ini karena kamu."

"Jadi, bagaimana caraku untuk menuntaskan rasa kesal ini?"

Lily bergumam sendiri. Lily membungkukkan badannya menatap lebih dekat wajah tampan Axelo.

"Hemm.... Kamu tampan, tapi, aku tak mungkin memperkosa mu saat barang mu saja tidak bisa berdiri."

Hening sesaat, tapi Lily sama sekali tidak menjauhkan wajahnya dari Axelo.

"Tapi, aku pikir, mungkin, aku bisa punya sedikit hiburan dari wajah ini..." Gumam Lily lagi, banyak ide bermunculan di otaknya. Senyum nakal itu terkembang, alis Lily bergerak naik turun seperti dimainkan angin.

Beberapa saat kemudian.

Wajah Lily tampak begitu serius. Jari jemarinya bergerak melukis wajah Axelo dengan sapuan make up. Lalu senyum terbit sempurna di wajah cantiknya.

Lily berdiri menegakkan punggungnya memandang hasil karya yang begitu cantik dan indah di wajah Axelo.

"AHa-ha-ha, kau cantik sekali suamiku....."

Lily terpingkal sekaligus bangga dengan hasil karyanya merias wajah Axelo menjadi sangat cantik.

"kamu membuat ku minder sebagai wanita. Cepatlah sadar jadi kita bisa berbagi make up. Ha-ha-ha."

Lily memegangi perut nya yang terasa kram karena terlalu banyak tertawa. Lily menyentuh sudut matanya yang berair dengan jari manisnya. Lalu mengambil gawai,

"Kita harus mengabadikan ini sayang." Kekeh Lily memasang kamera depan lalu mulai berselfi dengan Axelo.

Beberapa kali Lily mengambil gambar mereka berdua. Dan Lily bergaya seperti ABG ABG yang baru saja mendapatkan ponsel pertamanya.

"Yaahh, aku rasa ini cukup. Apa kau mau melihatnya suamiku? Aaahhh, kau bahkan tidak bisa membuka mata. Sayang sekali."

Semua kalimat yang meluncur dari bibir penuh Lily hanya hinaan. Karena saat ini hanya itu yang ia bisa lakukan.

Selama beberapa hari di mansion utama tuan Douglas, gerak Lily terbatas, ia tak di ijinkan keluar mansion, bahkan berbelanja atau sekedar jalan-jalan pun tak boleh apa lagi bekerja.

Hal yang boleh Lily lakukan hanyalah terus berada di dalam mansion itu. Tidak boleh terlalu jauh dari suaminya, merawat dan membersihkan tubuh Axelo. Benar-benar membuat Lily merasa sangat terkekang.

Satu-satunya hiburan baginya hanyalah menjahili Axelo dan terus menyindirnya dengan kata-kata yang sedikit tak enak di dengar. Meski begitu, Lily hanya melakukannya ketika mereka hanya berdua. Ia tak ingin mendapatkan masalah jika melakukan itu di depan anggota keluarga lain ataupun didepan asisten dan dokter pribadi Axelo, ber- nama Yu itu.

****

"Bagaimana keadaan Axelo, Yu?"

Tuan Douglas yang berdiri ujung ranjang menatap dokter muda yang sedang menyuntik lengan Axelo.

Siang itu, adalah pemeriksaan rutin Axelo, semua keluarga berkumpul di kamar cucu kesayangan Kakek Douglas.

Elvan, Camelia, anak lelaki mereka Russell dan bahkan Angelica kekasih Axelo pun ada di sana. Berdiri tepat di samping Russell.

Dokter Yu menyimpan semua peralatan medisnya. Lalu berbalik menatap setiap wajah yang juga berpusat padanya. Terkecuali Lily, yang sibuk dengan kuku-kuku jarinya.

"Masih belum menunjukkan perkembangan yang signifikan."

Wajah tuan Douglas tampak sangat kecewa.

"Apa yang kau lakukan selama ini di sampingnya, sampai keponakan ku masih tak menunjukan perkembangan apapun?"

Pertanyaan Yang terlontar dari mulut sadis Camelia tertuju pada Lily.

Sementara Lily hanya menanggapinya dengan malas. Bukan Lily namanya jika hanya diam ketika dirinya di tindas.

Lily memutar matanya malas, sangat aneh bukan? Camelia yang memintanya untuk menikah dengan Axelo, tapi lucunya, wanita itu justru terus mencoba menyerang dan menekannya. Seolah ia istri yang tak berguna dan kehadirannya tak di inginkan.

"Tante... Tante... Dokter Yu yang bersertifikat dan sudah berada di dekatnya dan merawat suami ku selama ini tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi ini. Bagaimana bisa kau mengharapkan ku yang hanya seorang istri ini membawa perubahan padanya?"

Dokter Yu dan Raize menutup wajahnya seolah sedang menahan senyum agar tak terlihat. Sedangkan, Camelia sudah merah padam oleh amarahnya, karena mulut Lily yang seolah mengatakan dirinya bodoh secara tidak langsung.

"Aku ini hanya,, yeeeaaahhh,,, merawatnya saja." Sambung Lily enteng, "..... Hal-hal sepele seperti mengantikan dia baju dan menemaninya saja."

Mulut Camellia terbuka, bersiap untuk menyerang Lily lagi, namun,,

"Kalian semua keluar!"

Tiba-tiba tuan Douglas bersuara lantang dan tegas.

"Aku ingin bicara hanya berdua dengan cucuku."

Dalam suasana yang sangat canggung dan hampir panas itu, perlahan Russel dan Angelica yang berdiri di dekat pintu melangkah keluar lebih dulu, di susul Elvan dan Camellia yang menatap sinis pada Lily. Namun, gadis itu acuh seolah tak melihat. Ia bergeming di tempatnya.

"Ayo nona, kita keluar. Tuan Douglas hanya ingin bersama dengan tuan muda Axelo." Raize mempersilahkan dengan tangannya.

Walau merasa aneh, Lily menurut juga. Sesekali ia menoleh kebelakang melihat Suaminya yang terbaring dan tuan Douglas yang mulai berpindah dan duduk di kursi samping Axelo terbaring. Setelahnya, pintu itu tertutup.

Membawa segudang tanya di hati Lily. Gadis itu menahan lengan Raize yang mulai melangkah menjauhi kamar tuannya.

Raize menoleh sembari menatap tanya sang nona muda baru.

"Ummm... Apa mereka sering melakukan ini?"

Raize bergeming.

"Bukankah sangat aneh jika tuan Douglas berbicara dengan Axelo yang bahkan tidak sadarkan diri itu?"

Raize mengulas senyum mendapat pertanyaan dari Lily.

"Nona Lily, meski tuan Axelo tak bisa bergerak atau pun tidak sadar diri. Namun, di hati tuan besar Douglas, tuan Axelo bisa mendengar dan merasakan. Berbicara dan berinteraksi dangan tuan Axelo bisa merangsang otak, dan memungkinkan proses kesadaran tuan Axelo. Seperti, yang bisa anda lakukan..." Pungkas Raize yang seketika membungkam Lily.

Lalu pria itu undur diri, melangkah jauh meninggalkan Lily yang mematung di tempatnya.

"Dia... Apa dia tau apa yang kulakukan Selama ini di dalam sana?" Gumam Lily pias.

***

Karena merasa bosan, Lily memutuskan untuk berjalan-jalan saja keliling mansion. Karena dulu ia belum sempat melakukan nya saat pertama kali datang ke dalam keluarga Douglas Alfaro.

Lily berjalan tak tentu, sampai di suatu sudut mansion, Lily melihat Russell dan Angelica sedang bercumbu dengan mesra. Lily memutar matanya malas sekaligus jijik.

"Iyuuhh, apa mereka tak bisa melakukannya di kamar? Astaga..." Lily bergumam lalu berbalik mencari jalan lain, malas melintas di sekitar orang yang sedang bercumbu tak tau tempat.

"Uuugggghhhh, sayaaaannnggg.... Kamu sungguh menggairahkan.."

Suara Angelica membuat Lily membuka mulutnya mau muntah.

"Kamu sangat bisa memuaskanku, tak seperti Axelo. Dia hanya tergeletak di atas ranjang."

Seketika langkah Lily terhenti. Lalu berbalik dan mengintip dari balik pilar.

"Bukankah dia kekasihmu?"

"Ayolah, kita sudah bersama sejak dua tahun yang lalu. Kenapa kau masih mengatakan itu." Tangan Angelica meraba perut lalu naik ke dada Russell dan memainkan kancing kemeja pria itu.

"Bagaimana kalau kita cari tempat yang lebih private?" Cetus Angelica dengan nada manja dan genit.

"Kamu selalu begitu, bahkan sebelum kecelakaan itu pun kamu selalu mendatangiku." Suara Russell tak kalah menggoda.

Lily menutup mulutnya yang refleks membulat. "Astaga, jadi wanita itu awalnya kekasih Axelo. Tidak kusangka..." Bisik Lily bergumam sembari berdecak.

Bab terkait

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 7

    "Bagaimana kalau kita cari tempat yang lebih private?" Dengan nada manja dan genit. "Kamu selalu begitu, bahkan sebelum kecelakaan itu pun kamu selalu mendatangiku." Suara Russell tak kalah menggoda. Lily menutup mulutnya yang refleks membulat. "Astaga, jadi wanita itu awalnya kekasih Axelo. Tidak kusangka..." Bisik Lily bergumam sembari berdecak. "Ayolah, kau tau, Axelo sulit sekali di ajak berduaan. Pikiran nya sangat kolot. Berbeda dengan mu... Ayolah." "Wanita picik itu, sepertinya jika aku beri dia sedikit pelajaran tak masalah kan?" Gumam Lily. Tepat saat itu seorang pelayan membawa beberapa gelas jus buah yang belum habis. Lalu Lily mencegatnya. "Ini mau di bawa kemana?" "Ke dapur." Lily mengangguk, "untuk ku saja." Sambil mengambil gelas dan mencampur sisa-sisa jus. Lalu membawa satu gelas penuh. Lily berjalan pelan ke arah dua anak manusia yang masih bercumbu itu. "Ayoooo Russell..." Dessaah Angelica menarik lengan Russel dengan penuh nafsu. Saat itu Angelica dan L

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 1

    "Apa?" Clarissa membelalakan matanya mendengar penuturan Sang papa. "Aku nggak mau pah." Vokal Clarisa keras."Yang benar saja papa mau menikahkan aku dengan pria koma itu." "Lalu kau berharap siapa? Hanya kau anak gadis ku Clarissa!" tukas Lukas tak kalah vokal. "Aku tidak mau! Tidak Sudi! Kenapa bukan Marisa saja yang kau nikahkan dengan pria itu, pa?" saran Clarisa tanpa mengurangi nada suaranya yang tinggi. "Marisa masih bersekolah, Clarissa! Di mana letak otak mu sampai mau mengorbankan Marisa?" "Lalu papa mau mengorbankan aku?" Clarisa balik bertanya dengan wajah yang semakin mengeras. "Atau kau lebih menyukai papa mu ini mati dengan meninggalkan hutang untukmu, Clarisa?" Lukas mendelik tajam pada anaknya. "Aaarrrggg!" Clarisa berteriak frustasi mengacak rambutnya. "Ingatlah Clarisa! Kau hidup bergelimang harta juga dari papa. Karena memanjakan mu, papa sampai seperti ini. Sudah sewajarnya jika kamu berkorban sedikit. Hanya menikah, bukan hal yang sulit," cecar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 2

    "Wah, siapa ini yang datang?" Suara ketukan sepatu pantofel dengan lantai marmer beradu diiringi sosok Clarisa yang mendekat. Gadis cantik dengan gaun berwarna merah menyala seperti polesan lipstik di bibirnya. Menyungging senyum angkuh pada Lily yang berbanding terbalik dengan gaya Clarisa. "Sepertinya kamu sangat nyaman tinggal di rumah ini, Clarisa." Lily, gadis cantik yang sederhana namun memiliki hati lembut. Sikap dan sifat kerasnya adalah bukti tempaan hidup yang dia jalani. "Sepertinya kamu sangat cocok dengan hidupmu di luar sana," ujar Clarisa memandang rendah Lily dari atas ke bawah. "Benar. Aku menyukai hidup diluar tanpa merampas milik orang lain," ucap Lily berjalan mendekat dan merapikan gaun Clarisa, lalu menepuk menyingkirkan debu dari pundaknya. "Bersiaplah, aku sudah kembali. Mungkin nanti kamu akan merasakan lebih

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 3

    "Berhenti! Mau ke mana kamu Lily! Kau tak boleh pergi! Berhenti." Tak memperdulikan teriakan sang papa, Lily terus melangkah keluar. Tepat saat itu, pintu utama di buka dengan kasar dari luar. BRAK! Lily terkejut hingga reflek mundur ke belakang. Beberapa orang berbadan kekar dengan setelan jas hitam yang melengkapi penampilan sangar mereka menerjang masuk. Lily terlalu bingung dan kaget sampai ia hanya mematung di tempat. Seorang pria masuk bersama wanita yang berpenampilan glamor nan seksi. Mereka lah paman dan bibi Axelo, Ervan dan Camellia. "Lukas?" Wajah Lukas menjadi pias dan tegang. Tubuhnya seketika lemas dan luruh. Keringat dingin membasahi punggungnya. "Kami tagih janjimu!" "Sa-saya tuan." Lukas terbata karena takut. Lalu menunjuk Lily yang berdiri tak jauh dari Ervan dan Camellia. "Dia- dia anakku yang aku maksud." Mata Lily membelalak tak percaya. Papanya benar-benar menjualnya sebagai penebus hutang. Lalu lily menatap papa dan dua pasangan yang baru data

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 4

    "Lukas.....!!" tangis Bella memeluk Clarisa yang juga menangis tanpa bergerak dari tempatnya. Clarisa menggeleng, lalu berdiri, "tidak ma! Aku tidak mau! Aku tidak mau terlibat!" teriaknya berlari ke arah yang lebih dalam. Mungkin berniat Kabur sebelum ia ditangkap dan di jadikan budak keluarga kakek Douglas. "Clarisa!" panggil Bella melihat anaknya berlari menjauh membuat Bella menyusul. Sedikitpun tidak memperdulikan Lukas yang tengah mengalami siksa dari orang-orang berbadan kekar itu. Melihat hanya dirinya yang tinggal membuat lily semakin iba dan simpati pada papanya. Bahkan istri dan anaknya yang ia agungkan itu memilih pergi meninggalkan sang papa saat pria itu berada di titik terendah. "Papa...." Lirih lily menangis melihat papa yang sudah tergolek lemas di atas lantai dengan darah yang berceceran di sekitar. Walau ia berhati keras, tetap saja ia tak tega. Salah seorang pengawal Elvan mengambil pisau dari balik bajunya. "Pertama jempol nya dulu," titah Elvan menyim

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 5

    "Nona Lily, silahkan letakkan barang anda di walk in kloset." Ucap Raize memberi instruksi." Saya akan menunggu anda di sini." "Baiklah." Lily berjalan ke arah yang Raize tunjuk. Di dalam walk in closed pun Lily masih di buat takjub. Pakaian serba mahal beserta aksesoris lainnya yang tersusun sangat rapi. Meski begitu, Lily tak boleh terpana terlalu lama dia harus kembali ke tempat Raize menunggu. "Anda sudah selesai?" Tanya Raize begitu Lily kembali ke dekatnya. Yang di jawab dengan anggukan oleh gadis cantik itu. "Baiklah nona, pertama saya perkenalkan dulu..." Raize berjalan mendekati ranjang di mana seorang pria yang nyaris sempurna terlelap tanpa bergerak. Wajah tampan, alis tebal, kulit bersih, hidung mancung, bibir yang tipis dengan sedikit bulu halus di wajahnya. Membuat pria itu tampak sangat sempurna, hanya ia sedang lelap kini. "Beliau adalah tuan muda Axelo, suami sah anda. Seperti yang anda ketahui, saat ini beliau mengalami kondisi vegetatif. Kondisi dimana t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01

Bab terbaru

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 7

    "Bagaimana kalau kita cari tempat yang lebih private?" Dengan nada manja dan genit. "Kamu selalu begitu, bahkan sebelum kecelakaan itu pun kamu selalu mendatangiku." Suara Russell tak kalah menggoda. Lily menutup mulutnya yang refleks membulat. "Astaga, jadi wanita itu awalnya kekasih Axelo. Tidak kusangka..." Bisik Lily bergumam sembari berdecak. "Ayolah, kau tau, Axelo sulit sekali di ajak berduaan. Pikiran nya sangat kolot. Berbeda dengan mu... Ayolah." "Wanita picik itu, sepertinya jika aku beri dia sedikit pelajaran tak masalah kan?" Gumam Lily. Tepat saat itu seorang pelayan membawa beberapa gelas jus buah yang belum habis. Lalu Lily mencegatnya. "Ini mau di bawa kemana?" "Ke dapur." Lily mengangguk, "untuk ku saja." Sambil mengambil gelas dan mencampur sisa-sisa jus. Lalu membawa satu gelas penuh. Lily berjalan pelan ke arah dua anak manusia yang masih bercumbu itu. "Ayoooo Russell..." Dessaah Angelica menarik lengan Russel dengan penuh nafsu. Saat itu Angelica dan L

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 6

    Camelia yang berdiri di bantu oleh sang suami menatap tajam padanya. "Elvan, aku harus menegaskan dominasi ku!" Geram Camelia melirik ke arah kamar Axelo."Gadis busuk itu, harus tau siapa yang sudah ia singgung." Sementara di ujung lorong, Russell yang juga menyaksikan dari awal sampai akhir mengulas senyum misterius. Rasa ketertarikan nya pada Lily meningkat tajam. Sementara di ruangan lain yang tampak gelap dan terpisah, seorang pria tua dengan bertumpu pada sebuah tongkat penopang menatap monitor yang menampilkan setiap sudut mansion. Termasuk lorong tempat dua wanita itu bersitegang, Sudut bibirnya terangkat ke atas. **** Lily menatap tubuh suaminya yang masih setia terbaring di ranjang kamar berukuran king size itu. "Hei, aku menjalani hal berat di rumah ini karena kamu." "Jadi, bagaimana caraku untuk menuntaskan rasa kesal ini?" Lily bergumam sendiri. Lily membungkukkan badannya menatap lebih dekat wajah tampan Axelo. "Hemm.... Kamu tampan, tapi, aku tak mungki

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 5

    "Nona Lily, silahkan letakkan barang anda di walk in kloset." Ucap Raize memberi instruksi." Saya akan menunggu anda di sini." "Baiklah." Lily berjalan ke arah yang Raize tunjuk. Di dalam walk in closed pun Lily masih di buat takjub. Pakaian serba mahal beserta aksesoris lainnya yang tersusun sangat rapi. Meski begitu, Lily tak boleh terpana terlalu lama dia harus kembali ke tempat Raize menunggu. "Anda sudah selesai?" Tanya Raize begitu Lily kembali ke dekatnya. Yang di jawab dengan anggukan oleh gadis cantik itu. "Baiklah nona, pertama saya perkenalkan dulu..." Raize berjalan mendekati ranjang di mana seorang pria yang nyaris sempurna terlelap tanpa bergerak. Wajah tampan, alis tebal, kulit bersih, hidung mancung, bibir yang tipis dengan sedikit bulu halus di wajahnya. Membuat pria itu tampak sangat sempurna, hanya ia sedang lelap kini. "Beliau adalah tuan muda Axelo, suami sah anda. Seperti yang anda ketahui, saat ini beliau mengalami kondisi vegetatif. Kondisi dimana t

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 4

    "Lukas.....!!" tangis Bella memeluk Clarisa yang juga menangis tanpa bergerak dari tempatnya. Clarisa menggeleng, lalu berdiri, "tidak ma! Aku tidak mau! Aku tidak mau terlibat!" teriaknya berlari ke arah yang lebih dalam. Mungkin berniat Kabur sebelum ia ditangkap dan di jadikan budak keluarga kakek Douglas. "Clarisa!" panggil Bella melihat anaknya berlari menjauh membuat Bella menyusul. Sedikitpun tidak memperdulikan Lukas yang tengah mengalami siksa dari orang-orang berbadan kekar itu. Melihat hanya dirinya yang tinggal membuat lily semakin iba dan simpati pada papanya. Bahkan istri dan anaknya yang ia agungkan itu memilih pergi meninggalkan sang papa saat pria itu berada di titik terendah. "Papa...." Lirih lily menangis melihat papa yang sudah tergolek lemas di atas lantai dengan darah yang berceceran di sekitar. Walau ia berhati keras, tetap saja ia tak tega. Salah seorang pengawal Elvan mengambil pisau dari balik bajunya. "Pertama jempol nya dulu," titah Elvan menyim

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 3

    "Berhenti! Mau ke mana kamu Lily! Kau tak boleh pergi! Berhenti." Tak memperdulikan teriakan sang papa, Lily terus melangkah keluar. Tepat saat itu, pintu utama di buka dengan kasar dari luar. BRAK! Lily terkejut hingga reflek mundur ke belakang. Beberapa orang berbadan kekar dengan setelan jas hitam yang melengkapi penampilan sangar mereka menerjang masuk. Lily terlalu bingung dan kaget sampai ia hanya mematung di tempat. Seorang pria masuk bersama wanita yang berpenampilan glamor nan seksi. Mereka lah paman dan bibi Axelo, Ervan dan Camellia. "Lukas?" Wajah Lukas menjadi pias dan tegang. Tubuhnya seketika lemas dan luruh. Keringat dingin membasahi punggungnya. "Kami tagih janjimu!" "Sa-saya tuan." Lukas terbata karena takut. Lalu menunjuk Lily yang berdiri tak jauh dari Ervan dan Camellia. "Dia- dia anakku yang aku maksud." Mata Lily membelalak tak percaya. Papanya benar-benar menjualnya sebagai penebus hutang. Lalu lily menatap papa dan dua pasangan yang baru data

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 2

    "Wah, siapa ini yang datang?" Suara ketukan sepatu pantofel dengan lantai marmer beradu diiringi sosok Clarisa yang mendekat. Gadis cantik dengan gaun berwarna merah menyala seperti polesan lipstik di bibirnya. Menyungging senyum angkuh pada Lily yang berbanding terbalik dengan gaya Clarisa. "Sepertinya kamu sangat nyaman tinggal di rumah ini, Clarisa." Lily, gadis cantik yang sederhana namun memiliki hati lembut. Sikap dan sifat kerasnya adalah bukti tempaan hidup yang dia jalani. "Sepertinya kamu sangat cocok dengan hidupmu di luar sana," ujar Clarisa memandang rendah Lily dari atas ke bawah. "Benar. Aku menyukai hidup diluar tanpa merampas milik orang lain," ucap Lily berjalan mendekat dan merapikan gaun Clarisa, lalu menepuk menyingkirkan debu dari pundaknya. "Bersiaplah, aku sudah kembali. Mungkin nanti kamu akan merasakan lebih

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 1

    "Apa?" Clarissa membelalakan matanya mendengar penuturan Sang papa. "Aku nggak mau pah." Vokal Clarisa keras."Yang benar saja papa mau menikahkan aku dengan pria koma itu." "Lalu kau berharap siapa? Hanya kau anak gadis ku Clarissa!" tukas Lukas tak kalah vokal. "Aku tidak mau! Tidak Sudi! Kenapa bukan Marisa saja yang kau nikahkan dengan pria itu, pa?" saran Clarisa tanpa mengurangi nada suaranya yang tinggi. "Marisa masih bersekolah, Clarissa! Di mana letak otak mu sampai mau mengorbankan Marisa?" "Lalu papa mau mengorbankan aku?" Clarisa balik bertanya dengan wajah yang semakin mengeras. "Atau kau lebih menyukai papa mu ini mati dengan meninggalkan hutang untukmu, Clarisa?" Lukas mendelik tajam pada anaknya. "Aaarrrggg!" Clarisa berteriak frustasi mengacak rambutnya. "Ingatlah Clarisa! Kau hidup bergelimang harta juga dari papa. Karena memanjakan mu, papa sampai seperti ini. Sudah sewajarnya jika kamu berkorban sedikit. Hanya menikah, bukan hal yang sulit," cecar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status