Share

bab 5

Author: SingoRanu
last update Last Updated: 2025-02-01 03:25:48

"Nona Lily, silahkan letakkan barang anda di walk in kloset." Ucap Raize memberi instruksi." Saya akan menunggu anda di sini."

"Baiklah."

Lily berjalan ke arah yang Raize tunjuk. Di dalam walk in closed pun Lily masih di buat takjub. Pakaian serba mahal beserta aksesoris lainnya yang tersusun sangat rapi. Meski begitu, Lily tak boleh terpana terlalu lama dia harus kembali ke tempat Raize menunggu.

"Anda sudah selesai?" Tanya Raize begitu Lily kembali ke dekatnya. Yang di jawab dengan anggukan oleh gadis cantik itu.

"Baiklah nona, pertama saya perkenalkan dulu..." Raize berjalan mendekati ranjang di mana seorang pria yang nyaris sempurna terlelap tanpa bergerak.

Wajah tampan, alis tebal, kulit bersih, hidung mancung, bibir yang tipis dengan sedikit bulu halus di wajahnya. Membuat pria itu tampak sangat sempurna, hanya ia sedang lelap kini.

"Beliau adalah tuan muda Axelo, suami sah anda. Seperti yang anda ketahui, saat ini beliau mengalami kondisi vegetatif. Kondisi dimana tubuh dan otaknya tidak dapat bergerak, namun masih bisa mendengar dan merasakan."

"Benarkah? Jadi dia Mendengar apa yang kita bicarakan sekarang?" Ragu Lily memandang Axelo menyeluruh.

"Begitulah kemungkinan yang di sampaikan oleh dokter Yu."

"Aahh, kasihan sekali dia."

Raize tersenyum tipis.

"Tugas anda di sini adalah untuk merawat suami anda dengan sepenuh hati. Dan memgikuti aturan yang berlaku di sini."jelas Raize, sesaat menjeda melihat reaksi Lily yang datar.

"Seperti memenuhi semua kebutuhannya, membantu nya mandi, membersihkan diri dan menemaninya agar dia bisa cepat sadar."

"Tunggu, merawat dan sebagainya ku tidak keberatan, tapi, mandi dan membersihkan diri? Maksudnya aku memandikan dia? Begitu?" Lily mengulang merasa aneh.

"Benar nona." Angguk Raize dengan senyum maklum yang sulit enyah dari wajahnya.

"Bagaimana kalau bagian itu, kamu saja yang kerjakan?" Tawar Lily enggan."Kalian kan.... yaah... sejenis."

"Tidak bisa nona, saya punya pekerjaan sendiri. Lagi pula anda istrinya, sudah sepatutnya anda yang melakukannya."

"Tapi... Dalam perjanjian... Tidak ada..."

"Perjanjian...?"

Lily yang merasa keceplosan mengulas senyum kaku. Lalu dengan terpaksa menyetujui semua yang Raize jelaskan.

Dan di sinilah Lily, duduk di kursi samping ranjang suaminya terbaring tak bergerak. Beberapa kali Lily terus menghela nafasnya.

Lily menatapi wajah tampan itu, hidungnya yang Bangir dan alis tebalnya membuat pria itu sangat sempurna. Dan sesungguhnya, Lily tak bisa menolak pesonanya.

"Sempurna. Jika hidup pasti akan memikat setiap wanita. Sayang ya kamu ini entah hidup atau mati. Aku tidak tau."

"Aahh, sudahlah lakukan tugasku saja." Gumam Lily merasa sangat berat. Berat, karena tugas pertamanya adalah memandikan Axelo.

"Ya ampun, kau tampan sekali, bagaimana jika aku tergoda dan memperkosa mu? Astaga!"Lily kembali bernafas berat nan susah. Lalu terdiam sesaat, otaknya seperti sedang berpikir.

"Hei! Kau benar-benar tidak sadarkan diri kan? Aku tidak mungkin menggrayangi tubuh mu dan memandikanmu kan?" Lily menghela nafas berat nya lagi. Lalu melirik kecil pada Axelo. Menatap lama pada pria yang tak bergerak itu.

" Jadi, sebenarnya tidak akan ada yang tau aku memandikan mu atau tidak." Senyum licik tersungging di wajah cantiknya.

Beberapa saat kemudian.

Lily menepuk tangannya. Memandang Axelo yang sudah rapi dan berganti baju.

"Lihat, kau sudah rapi, tampan dan wangi. Tidak akan ada yang tau jika aku hanya menyemprotkan parfum padamu. Ha-ha-ha..." Riang Lily merasa bangga dengan idenya, hingga ia tak perlu menodai matanya dengan membersihkan tubuh Axelo.

"Apa? Kau keberatan. AHa-ha-ha, kau bahkan tidak sadar. Mana bisa kamu mengadu. Haaahh,, ternyata enak juga menikahi pria vegetatif." Timpal Lily lagi dengan senyum mengejek pada suaminya, yang sudah pasti tak akan bisa menjawab.

Di ruang makan, tampak seluruh anggota keluarga berkumpul menikmati makanan. Tentu saja kecuali Axelo yang terbaring di kamarnya. Tuan Douglas melirik Lily yang menyantap dengan tidak bersemangat. Lalu ia berdehem, semua mata mengalihkan padangan pada nya.

"Lily, kenapa wajahmu suram? Apa rasa masakan ini tak sesuai dengan seleramu?"

Lily hendak membuka mulutnya untuk bersuara, namun....

"Mungkin ini pertama kalinya dia makan makanan enak ini, ayah." Sela Camelia melihat Lily melalui ekor mata dengan pandangan yang merendahkan."Kurasa itu bukan wajah suram, tapi girang karena makanan."

Lily tersenyum dengan sedikit dipaksakan mendengar cemoohan dari Camelia, seraya berkata;

"Benar Tan, kek, ini memang hanya tentang rasa. Semua akan tetap tercampur aduk di dalam sana dan akan keluar dari lobang yang sama."

Sudut bibir tuan Douglas terangkat, namun tipis hingga tak ada yang menyadarinya.

Trang!

Kesal, Camelia meletakkan garpu dan pisaunya di atas piring. "Apa orang tuamu tidak mengajari tata Krama ketika di meja makan?"

"Tentu saja mereka mengajariku dengan sangat baik, Tan. Tapi di sini, seperti nya aku juga harus belajar tata Krama baru. Dan aku akan memulainya dari Tante."

Camelia menggenggam erat ganggang garpu dan pisau untuk mengalihkan semua kekesalan nya di sana.

"Sudah cukup." Tuan Douglas bersuara berat dan dingin."Lain kali jangan menyela ataupun menjawab pertanyaan yang tidak di tujukan padamu, Camelia."

"Dan Lily, bersikap lah sopan pada bibi mu."

"Baik, kakek Douglas." Tunduk Lily patuh. Setidak nya Lily tau siapa yang berkuasa di rumah ini. Dan padanya-lah Lily harus menjilat agar selamat.

Sementara itu, Russell anak Camellia, mencuri pandang dengan senyum tipis di wajahnya. Melirik Lily yang sedikit banyak sudah membuatnya tertarik. Wanita yang bahkan berani melawan ibunya, sangat berbeda dengan Angelica, kekasih Axelo yang sudah jatuh ke pelukannya. Sibuk menjilat Camelia.

Seusai sarapan, Lily bermaksud kembali ke kamar Axelo, namun Camelia yang sudah kesal pada Lily menyusul dengan langkah lebar. Tanganya terulur hampir menyentuh rambut Lily yang panjang.

Gadis gesit itu menggeser tubuhnya ke samping hingga Camelia jatuh tersungkur ke depan. Lalu Lily berbalik menatap Camellia, senyum tipis tersungging di wajahnya. Hal itu tentu bukan tak di sengaja, namun Lily memang pandai bersandiwara.

"Haaa... Ya ampun Tante, apa yang Tante lakukan sampai tersungkur begitu? Apa kau terantuk sesuatu? Perlukan aku membantu?" Dengan sangat jelas, Lily pura-pura terkejut dan mengulurkan tangannya, itu membuat Camelia meradang.

Gadis itu sengaja melawan padanya.

Camelia mengangkat tangannya hendak menyambut tangan itu sebagai pegangan. Nyaris menyentuh, tapi tangan Lily lebih dulu terangkat ke atas dan ia gunakan untuk menyingkirkan anak rambut di belakang telinganya seraya tersenyum mengejek.

"Maaf Tante, sepertinya Axelo memanggil. Aku pergi dulu." ucap Lily melenggang melangkahkan kaki jenjangnya.

Tangan Camelia yang mengambang di udara semakin membuat dirinya diliputi amarah.

"Gadis busuk! Beraninya ia melawan dan mempermainkan ku!" Geram Camelia memukul udara.

"Sudahlah, untuk apa kamu menghabiskan waktu bermain dengan gadis itu?" Elvan mendekat dan mengulurkan tangannya pada sang istri. Ia menyaksikan semua drama yang baru aja terjadi.

Camelia melirik sinis suaminya.

"Kita masih punya kartu as-nya. Jangan habiskan tenagamu untuk hal kecil seperti ini."

Camelia yang berdiri di bantu oleh sang suami menatap tajam pada Elvan.

"Elvan, aku harus menegaskan dominasi ku!" Geram Camelia melirik ke arah kamar Axelo."Gadis busuk itu, harus tau siapa yang sudah ia singgung."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 6

    Camelia yang berdiri di bantu oleh sang suami menatap tajam padanya. "Elvan, aku harus menegaskan dominasi ku!" Geram Camelia melirik ke arah kamar Axelo."Gadis busuk itu, harus tau siapa yang sudah ia singgung." Sementara di ujung lorong, Russell yang juga menyaksikan dari awal sampai akhir mengulas senyum misterius. Rasa ketertarikan nya pada Lily meningkat tajam. Sementara di ruangan lain yang tampak gelap dan terpisah, seorang pria tua dengan bertumpu pada sebuah tongkat penopang menatap monitor yang menampilkan setiap sudut mansion. Termasuk lorong tempat dua wanita itu bersitegang, Sudut bibirnya terangkat ke atas. **** Lily menatap tubuh suaminya yang masih setia terbaring di ranjang kamar berukuran king size itu. "Hei, aku menjalani hal berat di rumah ini karena kamu." "Jadi, bagaimana caraku untuk menuntaskan rasa kesal ini?" Lily bergumam sendiri. Lily membungkukkan badannya menatap lebih dekat wajah tampan Axelo. "Hemm.... Kamu tampan, tapi, aku tak mungki

    Last Updated : 2025-02-01
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 7

    "Bagaimana kalau kita cari tempat yang lebih private?" Dengan nada manja dan genit. "Kamu selalu begitu, bahkan sebelum kecelakaan itu pun kamu selalu mendatangiku." Suara Russell tak kalah menggoda. Lily menutup mulutnya yang refleks membulat. "Astaga, jadi wanita itu awalnya kekasih Axelo. Tidak kusangka..." Bisik Lily bergumam sembari berdecak. "Ayolah, kau tau, Axelo sulit sekali di ajak berduaan. Pikiran nya sangat kolot. Berbeda dengan mu... Ayolah." "Wanita picik itu, sepertinya jika aku beri dia sedikit pelajaran tak masalah kan?" Gumam Lily. Tepat saat itu seorang pelayan membawa beberapa gelas jus buah yang belum habis. Lalu Lily mencegatnya. "Ini mau di bawa kemana?" "Ke dapur." Lily mengangguk, "untuk ku saja." Sambil mengambil gelas dan mencampur sisa-sisa jus. Lalu membawa satu gelas penuh. Lily berjalan pelan ke arah dua anak manusia yang masih bercumbu itu. "Ayoooo Russell..." Dessaah Angelica menarik lengan Russel dengan penuh nafsu. Saat itu Angelica dan L

    Last Updated : 2025-02-13
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 8

    "Kenapa kamu sangat polos? Aku menginginkanmu menjadi bonekaku. Menurut padaku bukan malah melawanku." Sinis Camelia dengan senyum licik di wajahnya. "Lily.... Lily.... Kamu sudah salah memilih lawan. Aku tidak suka dengan mu, tapi, selama ini kamu malah terus melewati batas mu." Lily melirik dua orang di belakang Camelia. Ia terus berfikir keras bagaimana selanjutnya, dan apa yang mesti dikatakan. Melawan bukanlah jalan saat ini. Jika hanya Camelia, itu mudah saja. Tapi dua orang pria berbadan kekar itu, tak mungkin dia lawan. "Satu-satunya jalan saat ini hanyalah menjadi anak baik yang penurut. Lalu pikirkan bagaimana cara nya lolos." Pikir Lily membaca situasi yang tidak menguntungkannya. "Apa yang mau Tante lakukan?" "Menurutmu apa?" Camelia memberi kode pada dua orang pria di belakangnya. Lalu mereka berjalan mendekat, Lily merasa lemas seketika. "Apa yang akan mereka lakuka

    Last Updated : 2025-02-14
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 9

    Hemmm.... Jika ini racun, dan sesuatu terjadi padamu... Maka orang pertama yang jadi tersangka adalah aku. Tapi, jika ini benar adalah obat... Maka, itu berarti aku sudah menghambat kesembuhan mu..." Lily bergumam lagi, otaknya menimbang-nimbang mana yang lebih menguntungkan dan merugikan dirinya. Terlebih dia sudah mendapatkan ancaman dari Camelia agar menjadi gadis yang penurut. "Baiklah, aku tidak punya pilihan lain. Jadi jangan Salahkan aku..." Gumam Lily lagi seraya menuangkan obat itu ke sebuah cawan kecil lalu asal meletakan botol itu tanpa menutupnya. Tangan Lily hendak mengambil cawan, namun tangannya menyenggol botol hingga botol itu jatuh dan berpindah ke lantai. Menimbulkan suara yang cukup menarik perhatian. "Aaarrrggg.... Ya ampuunn... Aku menjatuhkannya, suamiku. Astaga..." Lily memutar malas matanya, seolah telah melakukan kesalahan yang di sengaja. Beberapa orang pengawal yang berjaga langsung merangsek masuk. Di belakang

    Last Updated : 2025-02-15
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 10

    "Apa kau bilang? Erik dan Regan hilang?" "Benar nyonya. Kami sudah mencari mereka di setiap sudut, bahkan kami sudah menghubungi mereka tapi...." Jawab salah satu algojo Camelia sembari menggeleng. Camelia berdecih, melempar pandangan ke samping dengan kesal. "Ke mana mereka?" Camelia terus berpikir, kenapa anak buahnya bisa sampai menghilang. Ia terus mencoba menyambungkan kejadian yang telah lalu. "Mereka tidak mencolok. Yang mereka lakukan hanyalah melecehkan gadis itu." Gumam Camelia lirih. "Tidak mungkin gadis itu memiliki kekuatan sampai bisa membuat mereka hilang." Camelia terus berfikir, kepalanya yang berdenyut membuatnya memijit pelipis dengan kedua tangannya. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka tiba-tiba menghilang?" Camelia melirik pada algojo nya yang memberi laporan. "Kau tau kapan mereka menghilang?"

    Last Updated : 2025-02-16
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 11

    Lily membuka matanya, perlahan mengerjab dan melihat sekeliling. "Ya ampun, mimpi apa aku?" Gumam Lily yang tanpa sadar memeluk tubuh kaku dan hangat suaminya. "Astaga." Lily bergegas bangkit dan menatap Axelo. "Novel itu berimbas buruk padaku. Aku bahkan tidur sambil memelukmu, maafkan aku membuatmu tak nyaman suamiku." Lily terus bergumam-gumam sembari melangkah ke kamar mandi. Seusai membersihkan diri, Lily yang udah berpakaian lengkap itu menatap wajah Axelo. Lantas menyentuh bibirnya sendiri. "Padahal itu hanya dalam mimpi. Kenapa rasanya sangat nyata. Suamiku, kau tidak mungkin bangun, kan?" Lily menyipitkan matanya, menatap Axelo curiga. Tangan Lily bergerak dan menggelitiki pinggang Axelo. Namun, seperti orang mati saja. Tubuh itu tak bergerak. Lily lalu menghentikan aksinya. "Dia memang dalam kondisi vegetatif." "Baiklah, hari ini aku mau libur membacakanm

    Last Updated : 2025-02-17
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 12

    "Halo?"("Lily! Ini papa nak.")Lily merasa jengah, papanya menelpon biasanya hanya karena sesuatu, seperti sebelumnya. Selama ini bahkan Lukas seperti nya lupa akan keberadaan dirinya."Ada apa, pa?"("Lily, tolong bantu papa, perusahaan papa berada di ujung tanduk. Bantu papa dengan meminta suntikan dana pada ...")Geram, Lily lantas mengakhir sambungan telpon. Dan menonaktifkan nomornya."Berani sakali papa memintaku untuk mengeruk harta tuan Douglas." Gerutu Lily kesal."Apa ia sama sekali tak memikirkan ku yang hampir mati dan di lecehkan di sini?"Dada Lily naik turun, mencoba mengurai emosi di dadanya. Lily berjalan menuju mini bar. Lalu mengambil sebotol Vodka dan menengahnya langsung dari mulut botol.Rasa marah akan sikap Lukas yang pilih kasih dan terus memanfaatkan dirinya membuat Lily terus di liputi amarah. Gadis itu terus menenggak minuman keras hingga dirinya merasa lebih baik dan mabuk.

    Last Updated : 2025-02-18
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 13

    Russel membawa mobilnya memasuki mansion utama. Dengan bersiul riang, pria itu menapaki lantai marmer berwarna gelap itu. Langkah Russel terhenti melihat Lily hanya makan malam seorang diri. Russel tidak bergabung, hanya menatap Lily yang tengah menikmati makan malamnya. Russel menyenderkan tubuhnya menyamping dan melipat tangannya di dada. Meski sedang makan, Lily tampak sangat cantik. Gejolak di dalam diri Russel memberontak, lalu pria itu mengulas senyum penuh arti. Dan melangkah ke kamarnya begitu melihat Lily beranjak dari duduknya. **** Malam itu, seusai makan malam yang sendiri. Karena anggota keluarga pergi entah kemana. Lily memutuskan untuk tidur lebih cepat. Matanya cepat terpejam karena memang dia mudah mengantuk. Lily merasakan ada yang tidak nyaman di tubuhnya. Seperti sedang menahan beban yang berat, dan sesuatu yang menggelitik di bagian lehernya. Lily membuka matanya lebar-lebar seke

    Last Updated : 2025-02-19

Latest chapter

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 37

    Sepertinya, Lily memang tak bisa menghindari keributan kali ini. Lily tau, Clarissa melakukannya dengan sengaja, tapi ia tak ingin ini mempermalukan suaminya. "Bukankah itu istri Axelo." "Astaga, gaunnya robek parah. Bagaimana ini bisa terjadi?" "Kupikir itu gaun yang mahal, bagaimana mana bisa? Apa yang terjadi?" "Jika aku jadi dia, aku pasti sudah malu sekali," Bisikan-bisikan mulai terdengar, Lily diam dalam ketenangan pikirannya, dan Clarissa merasa sangat menang menyungging senyuman. Keributan itu tentu saja sampai di telinga dan jarak pandang Axelo. Ia tak lantas mengambil tindakan. Axelo justru ingin melihat bagaimana Lily akan menangani hal semacam ini. Lily tau posisinya, dalam keadaan seperti ini, ia harus bisa membalik keadaan dari malu jadi kekaguman. Lily melangkah mendekati meja prasmanan mengambil gunting yang kebetulan teronggok di sana. Lily

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 36

    "Cantik sekali." Kalimat pujian itu Axelo lontarkan pada Lily. Wanita cantik itu baru saja keluar bersama seorang MUA terbaik. Axelo memang sudah menunggu beberapa jam yang lalu untuk membawa sang istri menghadiri pesta eksklusif sebagai pendampingnya. Axelo juga sengaja mengirim undangan untuk Clarissa agar saudara tiri Lily itu sadar, jika Lilylah yang dia cintai dan inginkan. Selama ini Axelo sudah mengikuti permainan Clarissa, membuat wanita itu melambung untuk ia jatuhkan di pesta nanti. "Aku sangat ingin menciummu saat ini, tapi aku takut akan merusak make up mu." Lily tertawa lebar, "kalau begitu jangan." "Aku akan menahan diri sampai acara ini berakhir." Ucap Axelo memeluk pinggang istrinya."Ayo berangkat." Disisi lain, Clarisa sudah berdandan sangat cantik, memakai gaun terbaik dan terseksi hanya untuk malam ini. Ia pikir, Axelo akan menjadikan nya pendamping di pesta itu.

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 35

    "Hari ini Lily akan memulai launching, pastikan semua lancar tanpa hambatan." Perintah Axelo pada asisten pribadinya. "Baik." "Satu lagi, jangan sampai dia tau kita ada di belakangnya." "Baik. Akan saya selesaikan dengan bersih dan rapi." Selama beberapa hari ini Lily memang disibukkan dengan pembukaan butiknya. Gadis itu memang pandai dalam hal mendesain. Selama ini ia memang bekerja di bagian desain interior. Namun, kali ini ia ingin mencoba sesuatu yang berbeda, dan masih termasuk dalam hobinya. Axelo melihat seberapa keras Lily sudah berusaha, karena itu ia tak ingin sang istri kecewa jika launching butiknya tidak berjalan lancar. Di sisi lain, Lukas yang makin pusing karena perusahaan nya terancam bangkrut, terus mencoba menembus hutang dan investor. Papa Lily itu memijit pelipisnya setelah usai melobi salah satu investor, namun gagal. Lugas yang saat ini berada di sebuah kafe melihat ke a

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 34

    Axelo tertegun sore itu, melihat Clarisa berdiri tak jauh dari mobilnya. "Clarissa?" "Oohh, kakak ipar." Sahut Clarissa dengan wajah senang akhirnya penantian nya berujung. Tapi, sebisa mungkin dia bersikap biasa agar Axelo tak curiga. "Apa yang kamu lakukan di sini?" "Kakak ipar, bisakah memberiku tumpangan? Mobilku mogok, aku tak bisa pulang." "Okey, tidak masalah." Clarisa berjalan mendekat ke arah Axelo yang hendak membuka pintu mobilnya. "Terima kasih, ka...aahh,," tubuh Clarissa terhuyun ke depan dan hampir jatuh ke tubuh Axelo. Suami Lily itu menangkap tubuh Clarisa, hingga bibir Clarisa sempat menempel di pakaian Axelo. Sudut bibir Clarisa tertarik ke atas, lalu dengan cepat dia menarik diri dan berakting menyesal. "Maaf, kakak ipar, aku tersandung." "Tidak masalah, untung aku menangkapmu." Ucap Axelo datar, "masuklah." Sambung Axelo membukakan pintu untuk

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 33

    Sudah hampir dua minggu lamanya, Clarisa bekerja di Axel's corp. Sayang nya, dia masih juga belum memiliki kesempatan untuk mendekati Axelo. Rasanya, Clarisa hampir frustasi di buatnya. "Sial, aku sudah berada di sini, tapi kenapa aku masih juga belum memiliki kesempatan itu. Pikir Clar, pikir!" Clarisa bergumam saat ia berada di dalam toilet. Gadis cantik itu memandang pantulan dirinya di cermin. "Kamu cantik, Clar. Kamu bahkan lebih cantik dari Lily. Kamu lebih baik dari wanita sial itu." Gumam Clarisa menyemangatinya dirinya sendiri. Clarissa merias wajahnya. Lalu ia berjalan keluar dari toilet. Entah sebuah keberuntungan bagi Clarisa, atau kesialan bagi Axelo. Gadis penggoda itu baru saja melihat targetnya melintas melewati dirinya bersama sang asisten. "Bingo! Baru saja aku memikirkannya dia udah berada di depan mata. Mungkin inilah yang dinamakan jodoh." Clarisa tersenyum licik. Gadis itu berjalan dengan kepala tegak

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 32

    Clarisa memandang gedung pencakar langit di depannya. Gedung itulah yang menjadi target Clarissa kali ini. Atau lebih tepatnya, ia berencana melamar pekerjaan yang kebetulan memang sedang kosong. Posisi itu salah satunya di bagian sekertaris. Clarisa sangat yakin dengan kemampuannya, namun tetap saja, dia harus membuat langkahnya semakin mulus dengan menjual nama Lily. Clarisa yakin, dengan menyebut Lily di depan Axelo pasti ia bisa menjadi sekertaris. Dengan menempati posisi itu, Clarisa bisa menjadi lebih dekat dengan Axelo. Dan membuat pria itu jatuh dalam pelukannya. Clarissa mengikuti prosedur seperti yang lainnya. Melihat pesaing yang pemilihan yang cukup ketat, membuat Clarissa memilih jalan pintas. Ia berjalan mendekati salah satu penyelenggara. "Permisi," Dua orang penyelenggara, yang terdiri dari seorang wanita dan seorang pria itu mengalihkan pandangan dari berkas peserta pelamar ke arah Clarisa.

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 31

    "Kalau begitu, jangan membaca." Tutur Axelo melepas pengait bra istrinya. "Kamu yang memintaku membaca tadi." "Sekarang tidak lagi." Gumam Axelo menggeser tubuhnya hingga ke depan tubuh Lily. Mendorong lembut tubuh mungil gadisnya ke belakang hingga terbaring di atas ranjang. Axelo menarik buku novel dari tangan Lily dan melemparnya sembarang. Wanita yang kini di bawah tubuhnya tampak begitu menggoda dengan hanya mengenakan bra yang sudah longgar dan menampakkan sedikit put-ting yang berwarna merah seperti ceri. Menggoda Axelo untuk melahabnya segera. Ia bisa mengerti kenapa Russel begitu tergoda pada Lily saat wanita itu pernah berada di bawah tubuh sepupunya itu. Tapi itu juga seketika membuat Axelo merasa marah. Axelo menarik penutup dada Lily dan melemparnya sembarang. Menampakkan kedua buah dada Lily dengan sempurna. "Jangan menatapku seperti itu." Pinta Lily seketika menyilangkan tangannya menutupi dadanya.

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 30

    Axelo menuntun Lily ke balkon. Entah sejak kapan di sana ada meja dan dua kursi dengan lilin di pusat meja, dan dua gelas anggur berkaki tinggi. Hal yang membuat mulut Lily semakin membulat adalah hidangan makan malamnya, yang tak lain adalah masakan yang tadi Lily siapkan. Tak lupa dengan kue yang telah dia buat. Seingat Lily, ia sudah menyuruh para koki dan pelayan untuk memakannya karena merasa kesal. "Apa yang terjadi?" Lily menatap wajah suaminya yang tersenyum melihat wajah tanya Lily. Tak memberi jawaban, Axelo menarik Lily mendekati meja. Menarik kursi untuk istrinya agar duduk. Setelah memastikan Lily duduk dengan nyaman, Axelo mengitari setengah meja. Lalu duduk di hadapan Lily dengan bersekat meja bundar. "Happy anniversary, istriku." Lily tersenyum bahagia. Makan malam kali ini menjadi makan malam dengan semua kejutan dari Axelo. Tanpa pria itu melewatkan bagian milik Lily. Masakan dan kue yang sudah dengan susa

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 29

    Di kediaman Axelo, setelah mereka pulang dari makan malam. Lily langsung masuk ke dalam kamar mandi. Dan Axelo yang sudah menganti baju dengan piyama, duduk di atas ranjang dan bersandar pada kepala ranjang. Mengecek beberapa pergerakan saham dan laporan dari Raize. Kepala Axelo terangkat melongok ke arah kamar mandi, karena merasa Lily terlalu lama di dalam sana. Hatinya bertanya-tanya ada apa. Axelo menuruni ranjang, lalu berjalan ke kamar mandi. Mengetuk pintu yang tak bergeming itu. "Lily? Kamu baik-baik saja?" Terdengar suara deheman pelan dari dalam. Merasa Lily baik-baik saja, Axelo kembali duduk di atas ranjang. Melanjutkan lagi pekerjaannya. Tanpa terasa sudah lebih dari satu jam berlalu. Axelo merenggangkan otot-otot tangannya yang terasa pegal. Ia melongok lagi ke arah kamar mandi. Mengecek arloji di tangannya. Axelo merasa janggal, dan timbul rasa curiga di hati pria itu. Axelo mengambil gawainya, sadar jika tak ada cctv di ka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status