Share

bab 2

Author: SingoRanu
last update Last Updated: 2024-10-31 10:12:31

"Wah, siapa ini yang datang?" Suara ketukan sepatu pantofel dengan lantai marmer beradu diiringi sosok Clarisa yang mendekat.

Gadis cantik dengan gaun berwarna merah menyala seperti polesan lipstik di bibirnya. Menyungging senyum angkuh pada Lily yang berbanding terbalik dengan gaya Clarisa.

"Sepertinya kamu sangat nyaman tinggal di rumah ini, Clarisa."

Lily, gadis cantik yang sederhana namun memiliki hati lembut. Sikap dan sifat kerasnya adalah bukti tempaan hidup yang dia jalani.

"Sepertinya kamu sangat cocok dengan hidupmu di luar sana," ujar Clarisa memandang rendah Lily dari atas ke bawah.

"Benar. Aku menyukai hidup diluar tanpa merampas milik orang lain," ucap Lily berjalan mendekat dan merapikan gaun Clarisa, lalu menepuk menyingkirkan debu dari pundaknya.

"Bersiaplah, aku sudah kembali. Mungkin nanti kamu akan merasakan lebih banyak debu di bajumu."

Usai berbisik tepat di telinga Clarisa dan tersenyum sinis. Lily melangkah menuju kamar yang lama ia tinggalkan.

Dengan tangan mengepal kuat, Clarisa menatap punggung Lily.

"Sabar Clarisa, jangan membuat dia curiga dan marah. Kau tau kedatangan Lily untuk apa," suara Bella dari sudut lain.

"Jallang itu! Selalu menyebalkan sejak dulu! Kita sudah mengusirnya, tapi dia kembali lagi!" geram Clarisa uring-uringan.

"Kita akan melemparkan nya lagi ke tempat yang lebih buruk. Kenapa kamu harus uring-uringan, Clar? Biar dia merasakan hari terakhirnya di sini sebelum dia memasuki neraka." Bella tersenyum licik.

"Papa."

Netra Lily berair, melihat sang papa kini terduduk diatas kursi roda. Sangat memprihatinkan, dengan luka lebam di wajahnya. Lukas memang sangat pandai berakting.

"Papa, apa yang terjadi? Kenapa papa jadi seperti ini?"

Lily menghampiri papanya, dan langsung bersimpuh di depan sang papa yang berwajah kuyu.

"Maafkan papa nak. Ini semua salah papa," tangis Lukas memeluk Lily.

"Kenapa bisa seperti ini pa? Papa sakit apa?" tanya Lily dengan mata berkaca menatap sang papa.

"Papa, sudah kehilangan satu ginjal papaa nak," jelas Lukas berbohong hanya untuk menarik simpati anak tertuanya.

"Apa?" Lily sangat terkejut."Bagaimana bisa papa sampai kehilangan ginjal papa?"

"Ini semua salah papa nak, papa yang tidak berhati-hati dlaam memilih rekan bisnis. Papa di tipu. Hingga kehilangan jutaan dolar." Lukas terlihat sangat menyesal. Lily menjadi merasa iba sekaligus marah.

"Bagaimana papa bisa sampai di tipu? Ayo pa, kita bawa kasus ini ke jalur hukum. Aku tidak terima papa sampai seperti ini." Lily beranjak dengan wajah yang sudah sangat marah. Lukas gelagapan, karena reaksi Lily justru mengajaknya untuk membuat laporan.

"Ti-tidak bisa Lily."

"Kenapa?"

"Karena... Karena papa tak punya cukup bukti. Jadi,kita tidak bisa membawa nya ke jalur hukum."

"Pasti ada cara pa." Lily berpikir keras mencari jalan keluar, sementara Lukas melirik putri sulungnya.

"Dan papa sudah berhutang pada tuan Douglas Alfaro."

"Apa? Douglas Alfaro? Bukankah dia pria tua yang kejam dan dingin? Yang bisa membunuh siapa saja yang ia kehendaki? Seluruh keluarganya bermasalah! Bagaimana bisa papa berhutang pada orang seperti mereka?" Lily terpekik tak percaya.

"Papa terpaksa, nak," tangis Lukas menundukkan badannya.

Lily merasa iba sekaligus kesal pada papanya, merasa semua sudah runtuh dan hancur."Sudahlah, Pa. Apa rencana Papa selanjutnya?"

"Papa harus membayar hutang pada mereka."

"Iya berapa hutang yang papa punya?" Lily memijit pelipisnya.

"500juta dolar."

"Apa?"

Apa papa sudah gila? Bagaimana bisa papa memiliki hutang sebanyak itu? Bahkan jika seluruh aset kita di jual sekalipun. Tidak kan cukup."

"Karena itu, Lily..." Lukas memegangi dadanya untuk memperkuat aktingnya dan bernafas berat berkali-kali. "Mereka menginginkan putri papa...."

"Tidak!" sela Lily tegas."Jangan pernah berpikir untuk menjadikanku penebus hutang mu papa!"

***

"Apa papa sudah gila? Bagaimana bisa papa memiliki hutang sebanyak itu? Bahkan jika seluruh aset kita di jual sekalipun. Tidak kan cukup."

"Karena itu, Lily..." Lukas memegangi dadanya untuk memperkuat aktingnya dan bernafas berat berkali-kali. "Mereka menginginkan putri papa...."

"Tidak!" sela Lily tegas."Jangan pernah berpikir untuk menjadikanku penebus hutang mu papa!" Vokal Lily mata nya mengedar keseluruh ruangan di sudut ruang itu berdiri Clarisa dan Bella yang sedari tadi hanya jadi penonton.

"Mereka...." Lily menunjuk dua wanita yang berdiri di depan anak tangga ruangan itu."Dua jallang itu yang menikmati uangmu! Merekalah yang seharusnya menjadi penebus hutang mu! Bukan aku!"

"Kurang ajar!" Clarisa mendekat dan hendak melayangkan tamparan namun tangan Lily lebih cepat menangkap tangan Clarisa dan melintirnya di balik punggung saudara tirinya itu.

"Aauuuu.... Sakit! Mama! Tolong!" pekik Clarissa kesakitan.

"Teruslah memekik pertolongan dari mama mu Clar, seperti dulu!"

"Lepaskan tangan Clarisa, anak sialan!" Bella pun mendekat hendak membantu anaknya. Saat Bella sudah semakin dekat, Lily tersenyum tipis dan mendorong tubuh Clarissa ke arah Bella. Hingga dua wanita itu terjatuh.

"Aaakkkkhh...." pekik keduanya kesakitan.

"Papa apa yang kau lakukan? Melihat kami di perlakukan seperti ini?"

Lily menatap Lukas yang terlihat bingung. Sudah tentu Lukas bingung, jika dia membantu Bella dan Clarisa pasti sandiwara yang sudah ia mainkan akan terbongkar. Namun, melihat Bella yang beramarah membuat Lukas ingin memberi Lily pelajaran juga. Tapi, saat ini kelangsungan hidup keluarga tergantung pada Lily.

Jika anaknya itu sampai pergi, habislah sudah semua. Kedua anaknya harus menjadi budak di keluarga tuan Douglas dan Lukas sendiri harus kehilangan ke lima jarinya. Lukas tak ingin itu terjadi, jadi ia mencoba menahan diri.

"Papa! Jika kau tak mau menghukum rubah ini, biar mama yang melakukan nya," geram Bella bangkit karena melihat Lukas sedikitpun tak menggerakkan tubuhnya. Justru diam dalam kebimbangan.

Bella mendekat dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi hendak menampar wajah cantik Lily. Sedangkan Clarisa bersiap mencekal lengan Lily dengan senyum liciknya.

Lily menangkap tangan itu dan memilin lalu menarik tubuh Clarissa ke depan wajahnya hingga tamparan keras Bella mendarat di pipi Clarisa.

"Aauu! Mama!" pekik Clarisa mengaduh, sementara tangan Lily mendorong lepas tubuh Clarisa.

Bella tersentak karena salah memukul , dan melihat pipi anak kesayangannya memerah, langsung mengeram.

"Kurang ajar!" Bela semakin mendekat dengan tangan yang maju hendak menjabak dan mencakar Lily. Namun, reaksi Lily lebih cepat. Gadis itu menendang kaki Bella dan menangkap tangan Ibu tirinya, memelintirnya dan mendorong hingga tersungkur diatas tubuh Clarissa.

"Anak bangsat!"

Melihat istri dan anaknya yang bertubi-tubi mendapat serangan dari Lily, Lukas meradang. Ia berdiri dan menampar keras wajah putrinya hingga pipinya memerah.

"Kurang ajar!"

Lily yang tak menyangka akan mendapat tamparan dari Lukas. Merasa sangat terluka hatinya, tamparan itu tak hanya melukai wajahnya, tapi juga hati dan harga diri Lily.

"Papa..." Lirih Lily bersuara, menatap pilu papanya dengan hati yang terluka. Lalu lily tersenyum, ia menyadari jika papa Lukas kini tengah berdiri tegak di atas kaki nya sendiri.

"Rupanya begitu?" gumam Lily tersenyum getir.

Menyadari kesalahan fatalnya, wajah Lukas berubah pias.

"Ternyata sakit papa hanyalah sandiwara. Bodohnya aku," gumam Lily sinis. Lalu melangkah meninggalkan.

"Berhenti! Mau kemana kamu Lily! Kau tak boleh pergi! Berhenti."

Tak memperdulikan teriakan sang papa Lily terus melangkah keluar. Tepat di depan pintu utama, di buka dengan kasar dari luar.

BRAK!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 3

    "Berhenti! Mau ke mana kamu Lily! Kau tak boleh pergi! Berhenti." Tak memperdulikan teriakan sang papa, Lily terus melangkah keluar. Tepat saat itu, pintu utama di buka dengan kasar dari luar. BRAK! Lily terkejut hingga reflek mundur ke belakang. Beberapa orang berbadan kekar dengan setelan jas hitam yang melengkapi penampilan sangar mereka menerjang masuk. Lily terlalu bingung dan kaget sampai ia hanya mematung di tempat. Seorang pria masuk bersama wanita yang berpenampilan glamor nan seksi. Mereka lah paman dan bibi Axelo, Ervan dan Camellia. "Lukas?" Wajah Lukas menjadi pias dan tegang. Tubuhnya seketika lemas dan luruh. Keringat dingin membasahi punggungnya. "Kami tagih janjimu!" "Sa-saya tuan." Lukas terbata karena takut. Lalu menunjuk Lily yang berdiri tak jauh dari Ervan dan Camellia. "Dia- dia anakku yang aku maksud." Mata Lily membelalak tak percaya. Papanya benar-benar menjualnya sebagai penebus hutang. Lalu lily menatap papa dan dua pasangan yang baru data

    Last Updated : 2024-10-31
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 4

    "Lukas.....!!" tangis Bella memeluk Clarisa yang juga menangis tanpa bergerak dari tempatnya. Clarisa menggeleng, lalu berdiri, "tidak ma! Aku tidak mau! Aku tidak mau terlibat!" teriaknya berlari ke arah yang lebih dalam. Mungkin berniat Kabur sebelum ia ditangkap dan di jadikan budak keluarga kakek Douglas. "Clarisa!" panggil Bella melihat anaknya berlari menjauh membuat Bella menyusul. Sedikitpun tidak memperdulikan Lukas yang tengah mengalami siksa dari orang-orang berbadan kekar itu. Melihat hanya dirinya yang tinggal membuat lily semakin iba dan simpati pada papanya. Bahkan istri dan anaknya yang ia agungkan itu memilih pergi meninggalkan sang papa saat pria itu berada di titik terendah. "Papa...." Lirih lily menangis melihat papa yang sudah tergolek lemas di atas lantai dengan darah yang berceceran di sekitar. Walau ia berhati keras, tetap saja ia tak tega. Salah seorang pengawal Elvan mengambil pisau dari balik bajunya. "Pertama jempol nya dulu," titah Elvan menyim

    Last Updated : 2024-11-01
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 5

    "Nona Lily, silahkan letakkan barang anda di walk in kloset." Ucap Raize memberi instruksi." Saya akan menunggu anda di sini." "Baiklah." Lily berjalan ke arah yang Raize tunjuk. Di dalam walk in closed pun Lily masih di buat takjub. Pakaian serba mahal beserta aksesoris lainnya yang tersusun sangat rapi. Meski begitu, Lily tak boleh terpana terlalu lama dia harus kembali ke tempat Raize menunggu. "Anda sudah selesai?" Tanya Raize begitu Lily kembali ke dekatnya. Yang di jawab dengan anggukan oleh gadis cantik itu. "Baiklah nona, pertama saya perkenalkan dulu..." Raize berjalan mendekati ranjang di mana seorang pria yang nyaris sempurna terlelap tanpa bergerak. Wajah tampan, alis tebal, kulit bersih, hidung mancung, bibir yang tipis dengan sedikit bulu halus di wajahnya. Membuat pria itu tampak sangat sempurna, hanya ia sedang lelap kini. "Beliau adalah tuan muda Axelo, suami sah anda. Seperti yang anda ketahui, saat ini beliau mengalami kondisi vegetatif. Kondisi dimana t

    Last Updated : 2025-02-01
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 6

    Camelia yang berdiri di bantu oleh sang suami menatap tajam padanya. "Elvan, aku harus menegaskan dominasi ku!" Geram Camelia melirik ke arah kamar Axelo."Gadis busuk itu, harus tau siapa yang sudah ia singgung." Sementara di ujung lorong, Russell yang juga menyaksikan dari awal sampai akhir mengulas senyum misterius. Rasa ketertarikan nya pada Lily meningkat tajam. Sementara di ruangan lain yang tampak gelap dan terpisah, seorang pria tua dengan bertumpu pada sebuah tongkat penopang menatap monitor yang menampilkan setiap sudut mansion. Termasuk lorong tempat dua wanita itu bersitegang, Sudut bibirnya terangkat ke atas. **** Lily menatap tubuh suaminya yang masih setia terbaring di ranjang kamar berukuran king size itu. "Hei, aku menjalani hal berat di rumah ini karena kamu." "Jadi, bagaimana caraku untuk menuntaskan rasa kesal ini?" Lily bergumam sendiri. Lily membungkukkan badannya menatap lebih dekat wajah tampan Axelo. "Hemm.... Kamu tampan, tapi, aku tak mungki

    Last Updated : 2025-02-01
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 7

    "Bagaimana kalau kita cari tempat yang lebih private?" Dengan nada manja dan genit. "Kamu selalu begitu, bahkan sebelum kecelakaan itu pun kamu selalu mendatangiku." Suara Russell tak kalah menggoda. Lily menutup mulutnya yang refleks membulat. "Astaga, jadi wanita itu awalnya kekasih Axelo. Tidak kusangka..." Bisik Lily bergumam sembari berdecak. "Ayolah, kau tau, Axelo sulit sekali di ajak berduaan. Pikiran nya sangat kolot. Berbeda dengan mu... Ayolah." "Wanita picik itu, sepertinya jika aku beri dia sedikit pelajaran tak masalah kan?" Gumam Lily. Tepat saat itu seorang pelayan membawa beberapa gelas jus buah yang belum habis. Lalu Lily mencegatnya. "Ini mau di bawa kemana?" "Ke dapur." Lily mengangguk, "untuk ku saja." Sambil mengambil gelas dan mencampur sisa-sisa jus. Lalu membawa satu gelas penuh. Lily berjalan pelan ke arah dua anak manusia yang masih bercumbu itu. "Ayoooo Russell..." Dessaah Angelica menarik lengan Russel dengan penuh nafsu. Saat itu Angelica dan L

    Last Updated : 2025-02-13
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 8

    "Kenapa kamu sangat polos? Aku menginginkanmu menjadi bonekaku. Menurut padaku bukan malah melawanku." Sinis Camelia dengan senyum licik di wajahnya. "Lily.... Lily.... Kamu sudah salah memilih lawan. Aku tidak suka dengan mu, tapi, selama ini kamu malah terus melewati batas mu." Lily melirik dua orang di belakang Camelia. Ia terus berfikir keras bagaimana selanjutnya, dan apa yang mesti dikatakan. Melawan bukanlah jalan saat ini. Jika hanya Camelia, itu mudah saja. Tapi dua orang pria berbadan kekar itu, tak mungkin dia lawan. "Satu-satunya jalan saat ini hanyalah menjadi anak baik yang penurut. Lalu pikirkan bagaimana cara nya lolos." Pikir Lily membaca situasi yang tidak menguntungkannya. "Apa yang mau Tante lakukan?" "Menurutmu apa?" Camelia memberi kode pada dua orang pria di belakangnya. Lalu mereka berjalan mendekat, Lily merasa lemas seketika. "Apa yang akan mereka lakuka

    Last Updated : 2025-02-14
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 9

    Hemmm.... Jika ini racun, dan sesuatu terjadi padamu... Maka orang pertama yang jadi tersangka adalah aku. Tapi, jika ini benar adalah obat... Maka, itu berarti aku sudah menghambat kesembuhan mu..." Lily bergumam lagi, otaknya menimbang-nimbang mana yang lebih menguntungkan dan merugikan dirinya. Terlebih dia sudah mendapatkan ancaman dari Camelia agar menjadi gadis yang penurut. "Baiklah, aku tidak punya pilihan lain. Jadi jangan Salahkan aku..." Gumam Lily lagi seraya menuangkan obat itu ke sebuah cawan kecil lalu asal meletakan botol itu tanpa menutupnya. Tangan Lily hendak mengambil cawan, namun tangannya menyenggol botol hingga botol itu jatuh dan berpindah ke lantai. Menimbulkan suara yang cukup menarik perhatian. "Aaarrrggg.... Ya ampuunn... Aku menjatuhkannya, suamiku. Astaga..." Lily memutar malas matanya, seolah telah melakukan kesalahan yang di sengaja. Beberapa orang pengawal yang berjaga langsung merangsek masuk. Di belakang

    Last Updated : 2025-02-15
  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 10

    "Apa kau bilang? Erik dan Regan hilang?" "Benar nyonya. Kami sudah mencari mereka di setiap sudut, bahkan kami sudah menghubungi mereka tapi...." Jawab salah satu algojo Camelia sembari menggeleng. Camelia berdecih, melempar pandangan ke samping dengan kesal. "Ke mana mereka?" Camelia terus berpikir, kenapa anak buahnya bisa sampai menghilang. Ia terus mencoba menyambungkan kejadian yang telah lalu. "Mereka tidak mencolok. Yang mereka lakukan hanyalah melecehkan gadis itu." Gumam Camelia lirih. "Tidak mungkin gadis itu memiliki kekuatan sampai bisa membuat mereka hilang." Camelia terus berfikir, kepalanya yang berdenyut membuatnya memijit pelipis dengan kedua tangannya. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka tiba-tiba menghilang?" Camelia melirik pada algojo nya yang memberi laporan. "Kau tau kapan mereka menghilang?"

    Last Updated : 2025-02-16

Latest chapter

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 37

    Sepertinya, Lily memang tak bisa menghindari keributan kali ini. Lily tau, Clarissa melakukannya dengan sengaja, tapi ia tak ingin ini mempermalukan suaminya. "Bukankah itu istri Axelo." "Astaga, gaunnya robek parah. Bagaimana ini bisa terjadi?" "Kupikir itu gaun yang mahal, bagaimana mana bisa? Apa yang terjadi?" "Jika aku jadi dia, aku pasti sudah malu sekali," Bisikan-bisikan mulai terdengar, Lily diam dalam ketenangan pikirannya, dan Clarissa merasa sangat menang menyungging senyuman. Keributan itu tentu saja sampai di telinga dan jarak pandang Axelo. Ia tak lantas mengambil tindakan. Axelo justru ingin melihat bagaimana Lily akan menangani hal semacam ini. Lily tau posisinya, dalam keadaan seperti ini, ia harus bisa membalik keadaan dari malu jadi kekaguman. Lily melangkah mendekati meja prasmanan mengambil gunting yang kebetulan teronggok di sana. Lily

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 36

    "Cantik sekali." Kalimat pujian itu Axelo lontarkan pada Lily. Wanita cantik itu baru saja keluar bersama seorang MUA terbaik. Axelo memang sudah menunggu beberapa jam yang lalu untuk membawa sang istri menghadiri pesta eksklusif sebagai pendampingnya. Axelo juga sengaja mengirim undangan untuk Clarissa agar saudara tiri Lily itu sadar, jika Lilylah yang dia cintai dan inginkan. Selama ini Axelo sudah mengikuti permainan Clarissa, membuat wanita itu melambung untuk ia jatuhkan di pesta nanti. "Aku sangat ingin menciummu saat ini, tapi aku takut akan merusak make up mu." Lily tertawa lebar, "kalau begitu jangan." "Aku akan menahan diri sampai acara ini berakhir." Ucap Axelo memeluk pinggang istrinya."Ayo berangkat." Disisi lain, Clarisa sudah berdandan sangat cantik, memakai gaun terbaik dan terseksi hanya untuk malam ini. Ia pikir, Axelo akan menjadikan nya pendamping di pesta itu.

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 35

    "Hari ini Lily akan memulai launching, pastikan semua lancar tanpa hambatan." Perintah Axelo pada asisten pribadinya. "Baik." "Satu lagi, jangan sampai dia tau kita ada di belakangnya." "Baik. Akan saya selesaikan dengan bersih dan rapi." Selama beberapa hari ini Lily memang disibukkan dengan pembukaan butiknya. Gadis itu memang pandai dalam hal mendesain. Selama ini ia memang bekerja di bagian desain interior. Namun, kali ini ia ingin mencoba sesuatu yang berbeda, dan masih termasuk dalam hobinya. Axelo melihat seberapa keras Lily sudah berusaha, karena itu ia tak ingin sang istri kecewa jika launching butiknya tidak berjalan lancar. Di sisi lain, Lukas yang makin pusing karena perusahaan nya terancam bangkrut, terus mencoba menembus hutang dan investor. Papa Lily itu memijit pelipisnya setelah usai melobi salah satu investor, namun gagal. Lugas yang saat ini berada di sebuah kafe melihat ke a

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 34

    Axelo tertegun sore itu, melihat Clarisa berdiri tak jauh dari mobilnya. "Clarissa?" "Oohh, kakak ipar." Sahut Clarissa dengan wajah senang akhirnya penantian nya berujung. Tapi, sebisa mungkin dia bersikap biasa agar Axelo tak curiga. "Apa yang kamu lakukan di sini?" "Kakak ipar, bisakah memberiku tumpangan? Mobilku mogok, aku tak bisa pulang." "Okey, tidak masalah." Clarisa berjalan mendekat ke arah Axelo yang hendak membuka pintu mobilnya. "Terima kasih, ka...aahh,," tubuh Clarissa terhuyun ke depan dan hampir jatuh ke tubuh Axelo. Suami Lily itu menangkap tubuh Clarisa, hingga bibir Clarisa sempat menempel di pakaian Axelo. Sudut bibir Clarisa tertarik ke atas, lalu dengan cepat dia menarik diri dan berakting menyesal. "Maaf, kakak ipar, aku tersandung." "Tidak masalah, untung aku menangkapmu." Ucap Axelo datar, "masuklah." Sambung Axelo membukakan pintu untuk

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 33

    Sudah hampir dua minggu lamanya, Clarisa bekerja di Axel's corp. Sayang nya, dia masih juga belum memiliki kesempatan untuk mendekati Axelo. Rasanya, Clarisa hampir frustasi di buatnya. "Sial, aku sudah berada di sini, tapi kenapa aku masih juga belum memiliki kesempatan itu. Pikir Clar, pikir!" Clarisa bergumam saat ia berada di dalam toilet. Gadis cantik itu memandang pantulan dirinya di cermin. "Kamu cantik, Clar. Kamu bahkan lebih cantik dari Lily. Kamu lebih baik dari wanita sial itu." Gumam Clarisa menyemangatinya dirinya sendiri. Clarissa merias wajahnya. Lalu ia berjalan keluar dari toilet. Entah sebuah keberuntungan bagi Clarisa, atau kesialan bagi Axelo. Gadis penggoda itu baru saja melihat targetnya melintas melewati dirinya bersama sang asisten. "Bingo! Baru saja aku memikirkannya dia udah berada di depan mata. Mungkin inilah yang dinamakan jodoh." Clarisa tersenyum licik. Gadis itu berjalan dengan kepala tegak

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 32

    Clarisa memandang gedung pencakar langit di depannya. Gedung itulah yang menjadi target Clarissa kali ini. Atau lebih tepatnya, ia berencana melamar pekerjaan yang kebetulan memang sedang kosong. Posisi itu salah satunya di bagian sekertaris. Clarisa sangat yakin dengan kemampuannya, namun tetap saja, dia harus membuat langkahnya semakin mulus dengan menjual nama Lily. Clarisa yakin, dengan menyebut Lily di depan Axelo pasti ia bisa menjadi sekertaris. Dengan menempati posisi itu, Clarisa bisa menjadi lebih dekat dengan Axelo. Dan membuat pria itu jatuh dalam pelukannya. Clarissa mengikuti prosedur seperti yang lainnya. Melihat pesaing yang pemilihan yang cukup ketat, membuat Clarissa memilih jalan pintas. Ia berjalan mendekati salah satu penyelenggara. "Permisi," Dua orang penyelenggara, yang terdiri dari seorang wanita dan seorang pria itu mengalihkan pandangan dari berkas peserta pelamar ke arah Clarisa.

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 31

    "Kalau begitu, jangan membaca." Tutur Axelo melepas pengait bra istrinya. "Kamu yang memintaku membaca tadi." "Sekarang tidak lagi." Gumam Axelo menggeser tubuhnya hingga ke depan tubuh Lily. Mendorong lembut tubuh mungil gadisnya ke belakang hingga terbaring di atas ranjang. Axelo menarik buku novel dari tangan Lily dan melemparnya sembarang. Wanita yang kini di bawah tubuhnya tampak begitu menggoda dengan hanya mengenakan bra yang sudah longgar dan menampakkan sedikit put-ting yang berwarna merah seperti ceri. Menggoda Axelo untuk melahabnya segera. Ia bisa mengerti kenapa Russel begitu tergoda pada Lily saat wanita itu pernah berada di bawah tubuh sepupunya itu. Tapi itu juga seketika membuat Axelo merasa marah. Axelo menarik penutup dada Lily dan melemparnya sembarang. Menampakkan kedua buah dada Lily dengan sempurna. "Jangan menatapku seperti itu." Pinta Lily seketika menyilangkan tangannya menutupi dadanya.

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 30

    Axelo menuntun Lily ke balkon. Entah sejak kapan di sana ada meja dan dua kursi dengan lilin di pusat meja, dan dua gelas anggur berkaki tinggi. Hal yang membuat mulut Lily semakin membulat adalah hidangan makan malamnya, yang tak lain adalah masakan yang tadi Lily siapkan. Tak lupa dengan kue yang telah dia buat. Seingat Lily, ia sudah menyuruh para koki dan pelayan untuk memakannya karena merasa kesal. "Apa yang terjadi?" Lily menatap wajah suaminya yang tersenyum melihat wajah tanya Lily. Tak memberi jawaban, Axelo menarik Lily mendekati meja. Menarik kursi untuk istrinya agar duduk. Setelah memastikan Lily duduk dengan nyaman, Axelo mengitari setengah meja. Lalu duduk di hadapan Lily dengan bersekat meja bundar. "Happy anniversary, istriku." Lily tersenyum bahagia. Makan malam kali ini menjadi makan malam dengan semua kejutan dari Axelo. Tanpa pria itu melewatkan bagian milik Lily. Masakan dan kue yang sudah dengan susa

  • TERPAKSA MENIKAHI PRIA KOMA   bab 29

    Di kediaman Axelo, setelah mereka pulang dari makan malam. Lily langsung masuk ke dalam kamar mandi. Dan Axelo yang sudah menganti baju dengan piyama, duduk di atas ranjang dan bersandar pada kepala ranjang. Mengecek beberapa pergerakan saham dan laporan dari Raize. Kepala Axelo terangkat melongok ke arah kamar mandi, karena merasa Lily terlalu lama di dalam sana. Hatinya bertanya-tanya ada apa. Axelo menuruni ranjang, lalu berjalan ke kamar mandi. Mengetuk pintu yang tak bergeming itu. "Lily? Kamu baik-baik saja?" Terdengar suara deheman pelan dari dalam. Merasa Lily baik-baik saja, Axelo kembali duduk di atas ranjang. Melanjutkan lagi pekerjaannya. Tanpa terasa sudah lebih dari satu jam berlalu. Axelo merenggangkan otot-otot tangannya yang terasa pegal. Ia melongok lagi ke arah kamar mandi. Mengecek arloji di tangannya. Axelo merasa janggal, dan timbul rasa curiga di hati pria itu. Axelo mengambil gawainya, sadar jika tak ada cctv di ka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status