Share

Penyatuan Rasa

***

"Bagaimana kabar Mbak Fatima, Pak?"

Pak Handoko yang sedang mengupas buah seketika menghentikan gerakan tangannya. Matanya perlahan menatap Delia yang masih terbaring di atas ranjang ruang inap karena Dokter menyarankan untuk istirahat total selama beberapa ke depan.

"Kenapa gak diajak juga kesini, kasihan dia sendirian di rumah," ujar Delia lagi.

"Ada Masmu,” jawab Pak Handoko jujur. "Lagipula perutnya sudah semakin besar, kasihan kalau ikut perjalanan jauh, Nduk."

Delia manggut-manggut paham. Kondisi setiap kehamilan memang berbeda. Sama seperti kandungannya saat ini yang beruntung bisa bertahan meskipun sempat jatuh karena tertabrak motor.

"Mbakmu mudah lelah, Del, beruntung kamu punya suami sehingga tidak perlu memusingkan biaya kontrol ke Dokter Kandungan, kalau Fatima, boro-boro buat kontrol, buat makan sehari-hari saja mengandalkan Ibu dan Bapak," sahut Bu Sarah pedas. "Kalau tidak ada Haikal, entah jadi apa keluarga kita. Jaka pun sebulan hanya ngasih Ibu sejuta, mana c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sameh Manggal
sambungan nya
goodnovel comment avatar
Fiya Yulia
Kang mw lepas segel ,,semangat Kang ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status