Share

Part 97 Penyesalan Arga dan Ismail

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS

Part 97 (Penyesalan Mas Arga dan Mas Ismail)

Pulang dari bank, aku melanjutkan naik angkot menuju rumah mantan mertua. Rasa rindu pada Tia membuat kaki ini terasa ringan. Perut besar bukan halangan karena hati sangat bahagia segera bertemu anak. Ingin cepat sampai dan memeluknya.

Anakku, Mama sangat rindu ....

Rumah itu tidak berubah meski sudah berbulan-bulan tidak didatangi. Hanya cat saja yang sudah berubah warna, mungkin karena pesta pernikahan Andi, agar terlihat bagus. Pasti Andi sedang berbahagia.

Aku melangkah memasuki pagar. Koper baju diseret, tertatih tatih karena kaki ini mulai pegal. Sudah melangkah jauh tapi tetap saja kaki ini bengkak. Alhamdulillah masih kuat.

Koper diletakkan, lalu mulai mengetuk pintu.

Tok tok tok!

Tok tok tok!

Tak lama kemudian, pintu dibuka.

"Kamu, Sarah?" sapanya berdiri di ambang pintu.

"Astagfirullah'alaziim, benaran ini kamu, Mas?" Tak bisa menyembunyikan betapa aku terkejut melihat mas Arga.

"Duduklah, wan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status