Share

Part 26 Kepulangan Mas Arga

last update Last Updated: 2022-04-19 19:24:11

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS

Part 26 ( Kepulangan Mas Arga)

“Sebenarnya tentang Arga sudah Ibu lihat semenjak ia SMA.Tapi Ibu tak yakin karena ia juga membawa teman wanita ke rumah. Hinggaakhirnya ia meminta Ibu melamarmu untuk jadi istrinya. Ibu sangat senangsekali. Apalagi Tia lahir. Ibu kira ia sudah berubah, tapi ....”

“Ja-jadi ..., Ibu sudah tahu dari dulu?” Kuulangi agar hatiini yakin. Dan Ibu menganggukan kepala menjawab, diiringi air mata itu semakinberjatuhan.

Ya Tuhan, jadi Mas Arga ..., tapi buat apa kejujuran ini akudengar jika kini semuanya sudah aku ketahui sebelum Ibu bicara. Terlambat, akutak akan pernah menerima meskipun Mas Arga tiba-tiba sadar dan tobat. Maaf, akubukan berhati malaikat yang menerima saja hanya lantaran alasan anak. Bukan berartitidak memperdul

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 27 Permintaan Ibu Mas Arga

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 27 ( Permintaan Ibu Mas Arga)“Ha ha ha, jangan bicara seolah kamu juga bersih, Ndi. Kitasemua bisa melihat bagaimana sikapmu, apa kamu pernah membawa wanita pada Ibu?Ayolah, jangan banyak omong, mari ikut aku bergabung.”Plak!Tiba-tiba Ibu menampar Mas Arga. Baru kali ini aku melihatIbu melayangkan tangannya. Namun, Mas Arga pantas mendapatkannya.“I-Ibu!” Mas Arga memegang pipi bekas tamparan. Ia terlihatsangat terkejut.“Aku tak akan mengakuimu anakku sebelum kamu tobat! Janganharap aku akan memberikan uang padamu, Arga! Aku malu punya anak sepertimu.Bahkan jika bisa memilih, aku menyesal melahirkanmu!” Selesai bicara, Ibumemegang dadanya dengan sesak napas

    Last Updated : 2022-04-19
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 28 Kedatangan Bapak

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 28 ( Kedatangan Bapak )Ibu tidak memberiku kesempatan untuk menjawab lagi. Bahkandisuruh memikir. Mau mikir sampai rambut rontok, tetap saja aku tak pernahterpikir akan menjadi istri Andi. Tak ada rasa sedikit pun. Bagaimana mungkinIbu berpikir jika aku tetap menjadi menantu dari anaknya yang lain.Astagfirullah’alaziim, tidak bisa begini, sebaiknya aku harus segerameninggalkan rumah ini. Ini untuk kenyamananku.Setelah Ibu keluar dari kamar, aku melanjutkan melihatponsel. Tadi terasa bergetar dan mungkin ada pesan masuk atau ada yangmenghibungi. Tidak kutanggapi karena sedang bisaca dengan Ibu.“Hah? Pak Rudi?” Mataku membulat melihat pesan Wa masuk keponsel. Kali ini kekasih mantan suamiku.“Pasti mau membe

    Last Updated : 2022-04-19
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 29 Pindah

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 29“Mm Pak Ismail Bos aku, Pak.” Aku memperjelas agar terlihatmenghargai Pak Ismail. Ada sedikit ragu karena Pak Ismail mengaku teman.“Hah? Sebenarnya teman atau Bos?” tanya Bapak tampakbingung, sambil melihatku lalu ke Pak Ismail. Waduh, kenapa jadi begini? Bahkanrasa tak enak tak mau pergi.“Teman,” jawab Pak Ismail tidak ragu.Hah? Bos bisa jadi teman ya? Oh iya, aku kan berteman samaKak Amel. Lagian selama ini kami bicara tidak seperti bos dan bawahan, tapiseperti rekan kerja karena kami sudah lama kenal dalam menangani beberapan proyekdi tempat dulu aku berkeja. Mungkin itu maksud Pak Ismail karena ia termasukorang yang menghargai orang lain, meskipun itu pegawainya. Astaga, kenapa akumerasa

    Last Updated : 2022-04-19
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 30 Pindah

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 30 ( Menikah )Tak tahan mendengar omongan tetangga, aku masuk. Bukan takmenghargai, cara bertanya pun terdengar bikin kesal. Di dalam, Tia menangis ditempat tidur. Ya Tuhan, aku kira ia sudah mulai terbiasa dengan semua itu, tapiaku salah.“Tia.” Aku duduk di tepi ranjang sambil menyentuh pundaknya.“Tia malu, Maa.” Suara Tia parau karena menangis.Aku harus berbuat apalagi? Semua bukan kemauanku. Andaikan akubisa membawa Tia jauh dari dari kota ini. Namun, tak semudah itu. Aku jugabutuh pekerjaan untuk menyambung hidup. Sementara di kampung pasti juga sudahbanyak yang tahu karena Bapak saja sudah tahu.“Jangan dengarkan omongan orang. Yang penting Tia rajinsekolah.

    Last Updated : 2022-04-19
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 31 Panggil Mas

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 31 ( Panggil Mas )Ternyata ini semua ulah Ibu mantan mertua. Kesempatan yang digunakan menyebar berita itu kala aku kerja, dan Tia sekolah. Hari pertama kami di kontrakkan. Begitu cepatnya Ibu bertindak hingga tak menunggu beberapa hari dulu. Ternyata Tuhan menunjukkan jalan, yang busuk pasti terungkap."Sarah, Ibu hanya ingin Tia balik ke rumah, begitu juga denganmu." Mata Ibu berkaca saat berucap.Aku hanya terdiam menatap Ibu. Namun, semua ini berhasil membuat butiran bening membasahi pipi. Haruskah aku marah? Haruskah aku prihatin? Ibu hanya terlalu menyayangi Tia hingga apapun caranya diusahan agar tidak terpisah, walaupun hanya sema

    Last Updated : 2022-04-19
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 32 Memulai

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 32 ( Memulai )Entah kenapa ada firasat kalau Ibu tak suka kalau adalelaki lain mendekatiku. Lagian aku tau dengan batasan. Tak ada hubungan khususantara aku dan Pak Ismail. Sejauh ini belum ada firasat jika ia punya perasaankhusus, meskipun memintaku memanggilnya ‘Mas’, karena sangat terlihat daricaranya bicara, belum ada yang bisa menggantikan Kak Amel, termasuk aku.“Jadi nggak usah dekat-dekat ma siapapun, Sarah. Bukanmaksud Ibu melarangmu menikah lagi, tapi biarlah masa iddah itu berakhir dulu.Tentu Ibu berharap kamu dapatkan jodoh yang baik dan bisa menyayangi Tia.”“Iya, Bu,” jawabku berusaha menghargai.Sebaiknya untuk ke depan, tak usah bicara sesuatu yangberhubungan dengan masalah pribad

    Last Updated : 2022-04-19
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 33 Dua Lamaran

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 33 ( Dua Lamaran )“Maaf, Bu. Kedatangan saya mau bertemu Ibu dan Bapakselaku orang tua Sarah,” ucap Ibu Mas Arga. Di belakang Ibu ada Andi menentengdua kotak kue, bisa dilihat dari gambar di kotak tersebut.“Kami? Masudnya ada apa ya, Bu?” tanya Emak, hinggaaku dan Bapak langsung beradu pandang. Bisa jadi Bapak mengingat tentangkeinginan Ibu Mas Arga, tentang keinginan agar aku tetap menjadi menantunya,tapi kali ini untuk Andi adik dari mantan suamiku. Astagfirullah’alaziim ....Sejenak kami terdiam. Rasanya aneh membayangkan jikaAndi menjadi suamiku. Tidak ada rasa walaupun hanya setitik. Kami pernah seatapdalam hubungan ipar dan lebih dari sepuluh tahun. Luar dalam sifat masing-masingsudah saling tahu.

    Last Updated : 2022-04-19
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 34 Mereka Perang Komentar

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 34 ( Mereka Perang Komentar )“Sebaiknya kita dengarkan dulu pendapat Sarah, Mak,”ujar Bapak.“Nggak usah tanya lagi karena Emak udah taujawabannya. Lah si Andi lebih parah dari Arga. Masa kita mau membiarkan Sarahjatuh ke lubang yang sama. Si Arga aja yang tampak laki bisa kayak itu, apalagiAndi yang ayunya melebihi Sarah. Nggak usah banyak mikir atau pertimbangan,Emak aja yang tua ini kagak mau lihat laki kayak gitu,” cerocos Emak semangatempat lima.“Gimana Sarah?” tanya Bapak.“Aku nurut perkataan Emak, Pak,” jawabku pelan sambilmenunduk. Ada rasa malu menjawabnya, ya Tuhan ....“Tuh kan, Emak benar, Pak. Lah si Andi kayak gitusiapa juga y

    Last Updated : 2022-04-25

Latest chapter

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 119 Tamat

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPART 119 [Aku sudah menceraikan Ririn, Mamiku sudah meninggal.Sekarang aku sendirian, Sarah. Hanya berharap di sisa hidupku yang sepi, bisamelihat anakku tumbuh besar dan memanggilku ’papa’. Semoga kamu berbaik hatimembiarkan aku memenuhi kewajiban pada anak kita][Aku tidak akan memaksamu menerimaku lagi, meskipun sangatberharap. Aku sadar salah dengan lari dari tanggung jawab sebagai suami hinggasurat cerai kita keluar. Aku salah mempermainkanmu dan justru akulah yang kinidipermainkan nasib dengan kehilangan Mami, ulah dari wanita pilihan Mami.Mungkin ini karma bagi kami yang menyakitimu. Untuk minta maaf lagi rasanyamalu dan aku tak pantas mendapatkan itu]Dua pesan dari Mas Ismail masuk ke ponsel kala aku sedangmenyusui anak. Nama putraku adalah ‘Muhamad Abqari’. Melihat ia sedangmenikmati air susu, ada rasa bersalah kalau menjauhkannya dari Mas Ismail. Aku sangategois jika melakukan itu.[Aku tak akan memisahkanmu dari anakmu, Mas. Lakukanlah

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 118 Ditalak Di Penjara

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 118 (Ditalak di Penjara)Pov Ismail“Loh, kenapa ditolak, Tia? Oma memberikan karena Tia sudahmenjadi seorang kakak.”“Papa Ismail, aku nggak mau mencoreng maaf yang tulus dengansebuah bayaran. Jika aku menerima warisan itu berarti aku menjual ucapan maaf.Bukankah saling memaafkan harus ikhlas?”Di sini aku merasa malu. Anak yang masih berusia belia saja,bisa mengucapkan hal yang tak terpikirkan olehku. Malu ini karena kalah daripemikirannya. Entah bagaimana Sarah mendidiknya hingga ia seperti manusia yangtidak silau dengan harta.“Tia bisa gunakan uang itu buat kuliah keluar negeri atau....”“Maaf, Pa. Jika aku mengandalkan uang itu buat pendidikandan memenuhi semua kebutuhanku, aku akan jadi malas di usia muda karena sudahmerasa punya. Aku takut terlena dan lupa belajar.”Tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ini benar-benar langka.Jarang anak seusia Tia berpikir seperti ini.Aku menoleh ke Sarah. “Sarah, tolong bujuk Tia,” pintaku.“Maaf, Mas. Ak

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 117 Lebih Baik Begini

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPART 117 (Lebih Baik Begini)Ini yang membuatku sulit, Tia berpendapat yang belum tentu bisa aku lakukan. Ada sifat dari Mas Ismail yang membuatku tak bisa menjalani rumah tangga dengannya. Aku akui ia berbakti pada orang tuanya. Ia lelaki yang setia dengan istri hingga dalam rumah tangga tak pernah terdengar selingkuh. Tetapi, satu sikap yang membuat semua itu tak berarti. Yaitu, tidak punya pendirian, dan tidak bisa mengambil sikap tegas memutuskan dalam sebuah masalah. Padahal ia seorang pemimpin rumah tangga. Yang lebih parahnya, ia bersikap tanpa memperdulikan efek dari apa yang dilakukan hingga penyesalan itu datang kala semua sudah terjadi.“Nak, Mama yang tau semuanya. Jika kamu berpendapat seperti itu, Mama hargai dan ini juga membuka hati Mama agar tidak memisahkan antar anak dan Bapak.”“Mama nggak mau menerima Papa Ismail lagi?”“Tidak semudah itu. Ada hal yang belum bisa Mama ceritakan.”“Tia ngerti, Ma. Tia hanya melihat di luar aja hi

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 116 Ucapan Tia Yang Tak Terduga

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 116 (Ucapan Tia Yang Tak Terduga)“Sarah, menurutmu gimana dengan Bobi?”Aku sedang menyusui tiba-tiba mengalihkan pandangan ke Emak.“Maksud Emak apa?”“Masa nggak ngerti maksud Emak? Kamu pasti tau lah arah pembicaraanini.”Emak bicara langsung-langsung saja. Bahkan ini agakterdengar sensitif untuk dibahas.“Kok malah diam? Kamu tu bukan anak kecil lagi pakai malusegala.” Emak menatapku. Waduh, Emak tahu saja apa yang aku rasakan.Menghela napas panjang, sejenak berpikir lagi dengan jawabanyang akan dilontarkan. Aku tak mau gegabah memutuskan karena sudah dua kaligagal dalam rumah tangga. Ditambah sekarang sudah punya dua orang anak. Kalaumenikah lagi, belum tentu suamiku nanti menerima wanita janda yang sudah punyaanak dua. Lagian anakku masih bayi dan butuh biaya besar.“Kalau kamu nggak yakin nggak masalah. Emak ngerti yang kamupikirkan. Hanya aja, jangan jadikan gagal berumah tangga dua kali itu ketakutanbuat maju menjalani jika ada yang

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 115 Sial!

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 115 (Sial!)Pov Siska / Kakaknya RirinSebenarnya aku sangat jijik masuk dan duduk di rumah ini. Lantainyasaja lebih bagusan kandang anjingku di rumah. Tikar ini juga sangat jelek danpasti banyak yang duduk dengan kaki kotor. Iiih! Geli sekali duduk di sini. Kalaubukan demi Ririn, ogah menginjakan kaki di sini. Huh! Sial!“Tolong bujuk Ismail agar mencabut tuntutan. Ririn hanyakorban sama sepertimu, Sarah.” Dengan muka sedih, aku memohon ke Sarah. Namun,sialan, itu nenek lampir kenapa dari tadi membuat aku kesal saja. Ia selalumenjawab dan lebih cepat berucap daripada anaknya.“Maaf, sepertinya salah alamat. Aku dan Mas Ismail sudahtidak ada hubungan lagi hingga ingin membujuknya.”“Iya, aku tau itu. Tapi hanya kamu yang bisa didengar Ismailsekarang ini. Ia masih mengharapkanmu dan pasti mau kalau kamu yang minta.Tolonglah, Sarah ..., hanya kamu yang bisa menolong adikku saat ini.”“Hey! Apa kamu udah gila? Adikmu hampir saja menembak Sarahdan

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 114 Kedatangan Kakaknya Ririn

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 114 (Kedatangan Kakaknya Ririn)“Mbak yakin kita segera meninggalkan rumah sakit ini?” tanyapak Bobi setelah kami turun ke lantai satu rumah sakit.“Ya, Pak. Aku harus ngapain lagi di sini?”“Bukan begitu, Pak Ismail sepertinya ....” Ucapan Pak Bobitidak dilanjut. Terlihat ada keraguan.“Ia hanya mantan suami dalam pernikahan kilat, Pak,” ujarkumenjelaskan. Aku tahu ia merasa tidak enak karena mengira aku akan kembali padaMas Ismail.“Pernikahan kilat?” Pak Bobi menatapku dengan alis bertaut.“Hanya suami yang beberapa malam saja.”Tidak ada yang perlu disembunyikan. Jika aku mencoba membukahati dengan Pak Bobi, ia harus tahu semua kisah hidupku agar tak ada dusta diantara kami. Jika sekarang aku memutuskan membuka hati, agar berita tidakmenyudutkan aku seolah seperti penghancur rumah tangga Mas Ismail dan Ririn.Berita yang tersebar bermacam-macam, ada yang mengatakan kalau aku bukanpelakor dan sebaliknya.“Bu Sarah, apakah kami bisa wawancara

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 113 Di Rumah Sakit

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 113 (Di Rumah Sakit)“Bu Sarah datang ke rumah sakit buat membesuk korban?” tanyasalah seorang wartawan.“Mmm ....”Terdiam dalam bingung, para wartawan mengerumuni untukdiwawancara. Di luar dugaan, tak menyangka kedatangan ke sini ingin berobat,justru bertemu dengan beberapa wartan. Apa yang harus dijawab?Akan tetapi, siapa korban penembakan yang dimaksud? Saatkejadian tadi, hanya atap rumah yang tertembak. Masa ada korban? Ataujangan-jangan ..., oh iya, tadi Ririn pernah berkata kalau ia telahmenyingkirkan seseorang. Ya Tuhan, apakah Mas Ismail?“Bu Sarah, benarkah cinta segi tiga ini membuat Dokter Ririnmenjadi stres? Apakah Pak Ismail telah menceraikan Dokter Ririn demi bisabersama Bu Sarah?”“Apa?”Ini sudah keterlaluan. Nama baikku tercemar ulah konflikrumah tangga mantan suami kedua.“Maaf, sepertinya ini salah paham, saya tidak tahu denganinsiden penembakan, dan siapa yang ditembak?”“Loh, bukankah ibu dari Pak Ismail tertembak dan sek

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 112 Surat Dari Mas Arga

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 112 (Surat Dari Mas Arga)“Arga sudah meninggal, Sarah ....” Ibu mantan mertuaterdengar terisak di ponsel.Innalillahiwainnalilahirojiuun ..., berita ini berhasilmembuatku meneteskan air mata. Kenangan akan bersama dia dulunya terbayang.Tidak dipungkiri dulu pernah mencintainya. Bahkan ia lelaki yang pertamaberhasil meluluhkan hati ini dengan rasa bahagia kala dilamar. Aku merasawanita beruntung, namun ....“Bu, apa sakit Mas Arga selama ini?” tanyaku dengan suaraserat.“HIV, tapi kamu jangan khawatir, ia minta tinggal di salahsatu kontrakan samping rumah agar kami tidak tertular. Ia sangat menjaga jarak,Sarah.”“Datanglah ke sini, ada titipan dari Arga.”***Tidak banyak yang hadir di acara pemakaman Mas Arga. Paratetangga hanya singgah sebentar lalu pergi. Kabar Mas Arga sakit karenapenyimpangan sexsual, seolah membuat mereka takut tertular. Wajar para tetanggabegitu karena video Mas Arga sudah beberapa kali viral.“Ini titipan Arga, Sarah.”

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 111 Perlawanan

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 111 (Perlawanan)Tok tok tok!“Buka pintunya, Sarah!”Emak masih berteriak sambil mengetuk pintu karena pintubelum dibukakan. Ririn tampak tegang sambil menoleh ke pintu lalu ke arahkubergantian. Bisa dilihat ia mulai panik.“Awas Kalian teriak?” ancamnya tetap menodongkan pistol.“Kamu mau apa dengan semua ini?” Aku berusaha mengajak Ririnkomunikasi agar ia lengah hingga aku bisa bertindak.Tiba-tiba bayiku menangis hingga pandangannya tertuju kekamar. Lalu Ririn mencoba mendekati pintu kamar.“Jangan sakiti anakku, Rin! Kalau kamu marah denganku,tembak aku.”Ririn menghentikan langkahnya. “Tentu aku akan menembakmu.Tapi sebelum itu akan kumusnahkan buah cinta kalian biar aku menang.”Astaga, ia tampak stres dengan ambisi berusaha memenangkansebuah pertandingan. Bukankah ia seorang dokter hingga lebih tahu obat penyakitmental apalagi fisik. Sepertinya ilmu tidak berguna hingga ia terlihat sangatmemprihatinkan.“Ma, ia mau tembak dedek,” bisik

DMCA.com Protection Status