Home / Rumah Tangga / TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS / Part 34 Mereka Perang Komentar

Share

Part 34 Mereka Perang Komentar

last update Last Updated: 2022-04-25 17:10:15

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS

Part 34 ( Mereka Perang Komentar )

“Sebaiknya kita dengarkan dulu pendapat Sarah, Mak,”ujar Bapak.

“Nggak usah tanya lagi karena Emak udah taujawabannya. Lah si Andi lebih parah dari Arga. Masa kita mau membiarkan Sarahjatuh ke lubang yang sama. Si Arga aja yang tampak laki bisa kayak itu, apalagiAndi yang ayunya melebihi Sarah. Nggak usah banyak mikir atau pertimbangan,Emak aja yang tua ini kagak mau lihat laki kayak gitu,” cerocos Emak semangatempat lima.

“Gimana Sarah?” tanya Bapak.

“Aku nurut perkataan Emak, Pak,” jawabku pelan sambilmenunduk. Ada rasa malu menjawabnya, ya Tuhan ....

“Tuh kan, Emak benar, Pak. Lah si Andi kayak gitusiapa juga y

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 35 Penolakan

    TERIMA KASIHMEMINTAKU BEKERJA, MASPart 35 ( Penolakan )Pov Emak“Mak, hari ini masak apa?” tanya Bapak sambil mengangkat galonmenuju meja di sudut ruangan.“Ayam kecap, Pak. Ntar lalapan kol ma sambal terasinya pastiada kok,” jawabku sambil mengiris bawang bombay.“Alhamdulillah Emak tak lupa kesukaan Bapak.” Bapak tampaksenang.“Alah Bapak ini, itu makanya ada istri.”Bapak tak banyak menuntut tentang menu dalam tudung saji.Asal ada kol dan sambal terasi, tanpa lauk pun tetap lahap makan nasi. Kalau dikampung tinggal tangkap lele saja di kolam. Sesekali ke sawah cari belut. Lah ayamtinggal disemblih aja karena kami juga ternak ayam kampung. Tid

    Last Updated : 2022-04-25
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 36 Pov Andi

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 36 Pov AndiSeperti biasa, saat istirahat siang aku pulang untuk makan.Baru turun dari angkot, terlihat ada Bapak Mbak Sarah dan Tia berdiri depanpintu. Pintu yang terbuka lebar bisa terlihat juga ada Emak di dalam.Ternyata kedatanganku langsung disambut Ibu dengan ucapan,agar meminta izin ke Tia untuk bisa menggantikan Mas Arga sebagai Bapak. Ya,aku sangat menyayangangi Tia. Selama ini ia yang membuat rumah ini berwarna danramai. Tapi semenjak ia tak tinggal lagi di sini, ada rasa yang kurang.Biasanya terdengar rengek Tia minta belikan cemilan. Tak ada yang menemanikulagi main catur dengan tawa yang membubarkan suasana sepi.Jika dengan menjadi Bapak tiri Tia bisa membuatku tak jauhdarinya, dan Ibu juga senang, aku rela menepis semua rasa. Rasa ke Mbak Sarahyang tadi

    Last Updated : 2022-04-25
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 37 Ke Rumah Mantan Mertua

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 37 ( Ke rumah mantan mertua )Emak melarangku memenuhi undangan Ibu. Setelah Bapakmenelepon memberitahu kalau telah terjadi keributan antara Emak dan Ibu,kuputuskan ke rumah Ibu agar menjernihkan masalah. Tak bisa membiarkan seolahaku lari begitu saja. Ia nenek yang baik bagi putriku.“Syukurlah kamu datang, Sarah. Ibu kira kamu tak mau datangkarena ....” Ibu tak melanjutkan kata-kata, tapi aku tahu maksudnya.“Ada apa, Bu?” Kini, kami sudah duduk di ruang tamu.Ibu menghela napas besar. Terlihat sedang dalam masalahkarena raut wajah agak sedih. Mungkin masalah Mas Arga atau Andi tak kunjungdapat jodoh. Apalagi kalau bukan dua hal itu, karena dari masalah keuangan takada masalah selama ini.

    Last Updated : 2022-04-25
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 38 Astaga!

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 38 ( Astaga! )“Mau apa lagi?” tanyaku pada Mas Arga. Tak perlu emosi dantetap santai.“Kamu tentu tau kalau aku sudah menikah. Hidupku sangatbahagia sekarang. Tapi itu lagi, masih ada yang kurang. Aku ingin bawa Tiabersamaku,” jelas Mas Arga, suaranya terdengar agak dibuat halus. Yaaa sepertisuara wanita. Tapi tetap saja jakun tidak bisa berbohong.“Apa?” Aku sangat terejut. Tadinya sudah sesantai mungkintiba-tiba darahku langsung naik.“Masa sih nggak ngerti juga? Aku rasa otakmu cukup pintarmenangkap inti perkataanku. Aku dan suamiku pengen punya anak! Jadi, daripadakami mengadopsi anak, mendingan bawa anak kandungku. Di sana aku jamin Tia akansekolah tinggi. Semua kebutuhannya pasti terp

    Last Updated : 2022-04-25
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 39 Viral Lagi

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 39 ( Viral Lagi )“Astagfirullah’alaziim! Astagfirullah’alaziim! Ya Allah ...,Astagfirulla’alaziim.” Mulutku tak henti mengucap melihat kejadian di sana. Bahkansangat mengerikan daripada melihat penampakan. Darah bercucuran seiringterdengar teriakan Mas Arga kesakitan. Pemandangan ini berhasil membuatjantungku mau copot, sangat sadis. Ya, Allah ....“AAAAAAK!” teriakan Mas Arga sangat keras.Innalillahi ... burungnya sudah terpengg*l. Semoga masihmenyisakan sedikit batangnya agar masih ada tanda dari lahir. Semoga saja. Dansemoga lagi ia sabar karena kehilangan pusaka kebanggaannya, Aamiin.Beberapa orang-orang berusaha melerai. Namun ada yang tetap fokusmerekam. Pasti buat konten cahanel yo

    Last Updated : 2022-04-26
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 40 Sah!

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 40 ( Sah! )“Bagaimana saksi?”“Sah!”“Sah!”“Sah!”“Alhamdulillah ....”Acara ini sangat sederhana. Hanya dihadiri orang tua dankerabat terdekat. Selain itu ada juga Andi. Ibu Mas Arga sudah diundang tapi ia tak datang. Entah apa alasannya.“Mulai hari ini, kamu menantu Mami, Sarah.” Mami Mas Ismailmemelukku. Hanya beberapa kali kami bertemu, Alhamdulillah tidak kaku. Ia bisamenerima bahkan tahu masa laluku yang sudah bercerai dari Mas Arga.Setelah menikah, aku dibondong ke rumah Mami Mas Ismail.Rumah yang cu

    Last Updated : 2022-04-26
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 41 Pov Arga

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 41Pov ArgaBaru keluar dari rumah sakit akibat tragedi itu, Suamikumenyambut dengan menyiapkan kamar yang ditaburi bunga mawar. Sangat indah danwangi. Nasib membuat terpaksa memakai sarung sebagai sangkar burungku. Ya, akuteringat saat disunat kala masih duduk di kelas 4 SD. Dan kini, aku merasakanjalan seperti itik. Bahkan tak memakai celana dalam juga.“Ayo duduk, Say.” Nona membantuku memapah. Sekarang hanya iasahabatku meskipun kami baru enam bulan kenal. Sementara Suamiku tetap setiamenunggu dan mengurus semua keperluanku.Aku mulai duduk di sofa kecil ini. Kulihat suamiku sedangmembawa tas ke dalam kamar, tak lama kemudian ia kembali ke luar dan duduk disofa yang berhadapan denganku. Ia lelaki yang tampan dan sang

    Last Updated : 2022-04-26
  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 42 Aku Sarah, Mas

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 42 ( Aku Sarah, Mas )Aku mulai memasukan pakaian ke lemari ini. Tidak memenuhidua pintu, pakaian sudah tak tersisa di koper. Ya, aku tak punya pakaian banyakhingga lemari ini terlihat sangat besar. Sementara pakaian Mas Ismail sudahtertata rapi. Namun, ada sesuatu yang membuatku terpana. Di antara gantunganbaju Mas Ismail, masih ada baju lain yang tidak asing di mataku.“Loh, ini kan baju Kak Amel?” bathinku, sambil menyentuhbaju itu. Ada sekitar lima hanger. Ini membuatku membuka pintu lemari yangkelima dan keenam. Ternyata firasatku benar, semua isinya adalah baju almarhumKak Amel.Seketika aku terpana melihat baju-baju itu. Bukan karena akuegois atau cemburu. Hanya saja, aku sudah jadi istri Mas Ismail, tapi kenapapakaian Kak Amel tidak diletakkan di le

    Last Updated : 2022-04-26

Latest chapter

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 119 Tamat

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPART 119 [Aku sudah menceraikan Ririn, Mamiku sudah meninggal.Sekarang aku sendirian, Sarah. Hanya berharap di sisa hidupku yang sepi, bisamelihat anakku tumbuh besar dan memanggilku ’papa’. Semoga kamu berbaik hatimembiarkan aku memenuhi kewajiban pada anak kita][Aku tidak akan memaksamu menerimaku lagi, meskipun sangatberharap. Aku sadar salah dengan lari dari tanggung jawab sebagai suami hinggasurat cerai kita keluar. Aku salah mempermainkanmu dan justru akulah yang kinidipermainkan nasib dengan kehilangan Mami, ulah dari wanita pilihan Mami.Mungkin ini karma bagi kami yang menyakitimu. Untuk minta maaf lagi rasanyamalu dan aku tak pantas mendapatkan itu]Dua pesan dari Mas Ismail masuk ke ponsel kala aku sedangmenyusui anak. Nama putraku adalah ‘Muhamad Abqari’. Melihat ia sedangmenikmati air susu, ada rasa bersalah kalau menjauhkannya dari Mas Ismail. Aku sangategois jika melakukan itu.[Aku tak akan memisahkanmu dari anakmu, Mas. Lakukanlah

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 118 Ditalak Di Penjara

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 118 (Ditalak di Penjara)Pov Ismail“Loh, kenapa ditolak, Tia? Oma memberikan karena Tia sudahmenjadi seorang kakak.”“Papa Ismail, aku nggak mau mencoreng maaf yang tulus dengansebuah bayaran. Jika aku menerima warisan itu berarti aku menjual ucapan maaf.Bukankah saling memaafkan harus ikhlas?”Di sini aku merasa malu. Anak yang masih berusia belia saja,bisa mengucapkan hal yang tak terpikirkan olehku. Malu ini karena kalah daripemikirannya. Entah bagaimana Sarah mendidiknya hingga ia seperti manusia yangtidak silau dengan harta.“Tia bisa gunakan uang itu buat kuliah keluar negeri atau....”“Maaf, Pa. Jika aku mengandalkan uang itu buat pendidikandan memenuhi semua kebutuhanku, aku akan jadi malas di usia muda karena sudahmerasa punya. Aku takut terlena dan lupa belajar.”Tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ini benar-benar langka.Jarang anak seusia Tia berpikir seperti ini.Aku menoleh ke Sarah. “Sarah, tolong bujuk Tia,” pintaku.“Maaf, Mas. Ak

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 117 Lebih Baik Begini

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPART 117 (Lebih Baik Begini)Ini yang membuatku sulit, Tia berpendapat yang belum tentu bisa aku lakukan. Ada sifat dari Mas Ismail yang membuatku tak bisa menjalani rumah tangga dengannya. Aku akui ia berbakti pada orang tuanya. Ia lelaki yang setia dengan istri hingga dalam rumah tangga tak pernah terdengar selingkuh. Tetapi, satu sikap yang membuat semua itu tak berarti. Yaitu, tidak punya pendirian, dan tidak bisa mengambil sikap tegas memutuskan dalam sebuah masalah. Padahal ia seorang pemimpin rumah tangga. Yang lebih parahnya, ia bersikap tanpa memperdulikan efek dari apa yang dilakukan hingga penyesalan itu datang kala semua sudah terjadi.“Nak, Mama yang tau semuanya. Jika kamu berpendapat seperti itu, Mama hargai dan ini juga membuka hati Mama agar tidak memisahkan antar anak dan Bapak.”“Mama nggak mau menerima Papa Ismail lagi?”“Tidak semudah itu. Ada hal yang belum bisa Mama ceritakan.”“Tia ngerti, Ma. Tia hanya melihat di luar aja hi

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 116 Ucapan Tia Yang Tak Terduga

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 116 (Ucapan Tia Yang Tak Terduga)“Sarah, menurutmu gimana dengan Bobi?”Aku sedang menyusui tiba-tiba mengalihkan pandangan ke Emak.“Maksud Emak apa?”“Masa nggak ngerti maksud Emak? Kamu pasti tau lah arah pembicaraanini.”Emak bicara langsung-langsung saja. Bahkan ini agakterdengar sensitif untuk dibahas.“Kok malah diam? Kamu tu bukan anak kecil lagi pakai malusegala.” Emak menatapku. Waduh, Emak tahu saja apa yang aku rasakan.Menghela napas panjang, sejenak berpikir lagi dengan jawabanyang akan dilontarkan. Aku tak mau gegabah memutuskan karena sudah dua kaligagal dalam rumah tangga. Ditambah sekarang sudah punya dua orang anak. Kalaumenikah lagi, belum tentu suamiku nanti menerima wanita janda yang sudah punyaanak dua. Lagian anakku masih bayi dan butuh biaya besar.“Kalau kamu nggak yakin nggak masalah. Emak ngerti yang kamupikirkan. Hanya aja, jangan jadikan gagal berumah tangga dua kali itu ketakutanbuat maju menjalani jika ada yang

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 115 Sial!

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 115 (Sial!)Pov Siska / Kakaknya RirinSebenarnya aku sangat jijik masuk dan duduk di rumah ini. Lantainyasaja lebih bagusan kandang anjingku di rumah. Tikar ini juga sangat jelek danpasti banyak yang duduk dengan kaki kotor. Iiih! Geli sekali duduk di sini. Kalaubukan demi Ririn, ogah menginjakan kaki di sini. Huh! Sial!“Tolong bujuk Ismail agar mencabut tuntutan. Ririn hanyakorban sama sepertimu, Sarah.” Dengan muka sedih, aku memohon ke Sarah. Namun,sialan, itu nenek lampir kenapa dari tadi membuat aku kesal saja. Ia selalumenjawab dan lebih cepat berucap daripada anaknya.“Maaf, sepertinya salah alamat. Aku dan Mas Ismail sudahtidak ada hubungan lagi hingga ingin membujuknya.”“Iya, aku tau itu. Tapi hanya kamu yang bisa didengar Ismailsekarang ini. Ia masih mengharapkanmu dan pasti mau kalau kamu yang minta.Tolonglah, Sarah ..., hanya kamu yang bisa menolong adikku saat ini.”“Hey! Apa kamu udah gila? Adikmu hampir saja menembak Sarahdan

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 114 Kedatangan Kakaknya Ririn

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 114 (Kedatangan Kakaknya Ririn)“Mbak yakin kita segera meninggalkan rumah sakit ini?” tanyapak Bobi setelah kami turun ke lantai satu rumah sakit.“Ya, Pak. Aku harus ngapain lagi di sini?”“Bukan begitu, Pak Ismail sepertinya ....” Ucapan Pak Bobitidak dilanjut. Terlihat ada keraguan.“Ia hanya mantan suami dalam pernikahan kilat, Pak,” ujarkumenjelaskan. Aku tahu ia merasa tidak enak karena mengira aku akan kembali padaMas Ismail.“Pernikahan kilat?” Pak Bobi menatapku dengan alis bertaut.“Hanya suami yang beberapa malam saja.”Tidak ada yang perlu disembunyikan. Jika aku mencoba membukahati dengan Pak Bobi, ia harus tahu semua kisah hidupku agar tak ada dusta diantara kami. Jika sekarang aku memutuskan membuka hati, agar berita tidakmenyudutkan aku seolah seperti penghancur rumah tangga Mas Ismail dan Ririn.Berita yang tersebar bermacam-macam, ada yang mengatakan kalau aku bukanpelakor dan sebaliknya.“Bu Sarah, apakah kami bisa wawancara

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 113 Di Rumah Sakit

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 113 (Di Rumah Sakit)“Bu Sarah datang ke rumah sakit buat membesuk korban?” tanyasalah seorang wartawan.“Mmm ....”Terdiam dalam bingung, para wartawan mengerumuni untukdiwawancara. Di luar dugaan, tak menyangka kedatangan ke sini ingin berobat,justru bertemu dengan beberapa wartan. Apa yang harus dijawab?Akan tetapi, siapa korban penembakan yang dimaksud? Saatkejadian tadi, hanya atap rumah yang tertembak. Masa ada korban? Ataujangan-jangan ..., oh iya, tadi Ririn pernah berkata kalau ia telahmenyingkirkan seseorang. Ya Tuhan, apakah Mas Ismail?“Bu Sarah, benarkah cinta segi tiga ini membuat Dokter Ririnmenjadi stres? Apakah Pak Ismail telah menceraikan Dokter Ririn demi bisabersama Bu Sarah?”“Apa?”Ini sudah keterlaluan. Nama baikku tercemar ulah konflikrumah tangga mantan suami kedua.“Maaf, sepertinya ini salah paham, saya tidak tahu denganinsiden penembakan, dan siapa yang ditembak?”“Loh, bukankah ibu dari Pak Ismail tertembak dan sek

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 112 Surat Dari Mas Arga

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 112 (Surat Dari Mas Arga)“Arga sudah meninggal, Sarah ....” Ibu mantan mertuaterdengar terisak di ponsel.Innalillahiwainnalilahirojiuun ..., berita ini berhasilmembuatku meneteskan air mata. Kenangan akan bersama dia dulunya terbayang.Tidak dipungkiri dulu pernah mencintainya. Bahkan ia lelaki yang pertamaberhasil meluluhkan hati ini dengan rasa bahagia kala dilamar. Aku merasawanita beruntung, namun ....“Bu, apa sakit Mas Arga selama ini?” tanyaku dengan suaraserat.“HIV, tapi kamu jangan khawatir, ia minta tinggal di salahsatu kontrakan samping rumah agar kami tidak tertular. Ia sangat menjaga jarak,Sarah.”“Datanglah ke sini, ada titipan dari Arga.”***Tidak banyak yang hadir di acara pemakaman Mas Arga. Paratetangga hanya singgah sebentar lalu pergi. Kabar Mas Arga sakit karenapenyimpangan sexsual, seolah membuat mereka takut tertular. Wajar para tetanggabegitu karena video Mas Arga sudah beberapa kali viral.“Ini titipan Arga, Sarah.”

  • TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS   Part 111 Perlawanan

    TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 111 (Perlawanan)Tok tok tok!“Buka pintunya, Sarah!”Emak masih berteriak sambil mengetuk pintu karena pintubelum dibukakan. Ririn tampak tegang sambil menoleh ke pintu lalu ke arahkubergantian. Bisa dilihat ia mulai panik.“Awas Kalian teriak?” ancamnya tetap menodongkan pistol.“Kamu mau apa dengan semua ini?” Aku berusaha mengajak Ririnkomunikasi agar ia lengah hingga aku bisa bertindak.Tiba-tiba bayiku menangis hingga pandangannya tertuju kekamar. Lalu Ririn mencoba mendekati pintu kamar.“Jangan sakiti anakku, Rin! Kalau kamu marah denganku,tembak aku.”Ririn menghentikan langkahnya. “Tentu aku akan menembakmu.Tapi sebelum itu akan kumusnahkan buah cinta kalian biar aku menang.”Astaga, ia tampak stres dengan ambisi berusaha memenangkansebuah pertandingan. Bukankah ia seorang dokter hingga lebih tahu obat penyakitmental apalagi fisik. Sepertinya ilmu tidak berguna hingga ia terlihat sangatmemprihatinkan.“Ma, ia mau tembak dedek,” bisik

DMCA.com Protection Status