Setelah sekian banyak rintangan yang harus mereka lalui, bahkan pengorbanan yang tidak biasa. Akhirnya, jodoh dan cinta datang dengan waktu yang tepat.Mr. El membawa Camelia untuk pergi berbulan madu ke luar negeri, dan benar-benar menghabiskan waktu berdua di sana penuh cinta.Di dalam sebuah kolam renang pribadi, tepatnya di Villa pribadi milik Mr. El. Kolam terbuka yang langsung memberikan pemandangan alam dengan danau luas."Aku ingin kita hidup dengan cerita yang baru, dan aku juga tidak ingin istriku ini terlalu lelah dengan pekerjaan. Cameliaku harus lebih banyak beristirahat, oke. " Ucap Mr. El sembari mencumbui Camelia penuh cinta."Ya, aku akan taat dan tunduk pada Elbertku.." balas Camelia, sembari membelai wajah tampan Mr. El.Keduanya pun bercinta di bawah sunar rembulan malam, di temani angin sepoi yang kian menambah hasrat.Setelah beberapa hari berlalu, Mr. El kembali mengajak Camelia untuk keliling negara lain lagi. Mr. El benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama
Memiliki suami yang tampan juga banyak harta warisan, lantas tidak mampu memberikan sebuah titik kebahagiaan. Terlebih lagi, jika hati sudah terlanjur dibuat kecewa."Kita sudah menikah, dan tidak seharusnya kau masih menyimpan isi pesan-pesan dari mantan kekasih maupun teman wanitamu!" Ucap Camelia, pada si suami yang super jelalatan itu."Itu hanya kenangan masa lalu, mengapa harus kau permasalahkan?" balas Veter, dengan nada tinggi dan terkesan tidak mau kalah bahkan mengaku salah."Sangat tidak etis bagi seorang pria yang sudah beristeri, namun masih menyimpan hal seperti ini, apalagi kau adalah suami mata keranjang!" Teriak Camelie yang sudah kepalang marah."Kau memang istri bodoh, sudah kukatakan semua sudah berlalu!" "Bagaimana jika aku seperti ini, saling berbalas pesan dengan pria lain, apa kau suka, senang?""Silakan saja, jika ingin menurunkan harga dirimu!""Kau selalu beralasan seperti ini, untuk menutupi kesalahanmu. Ingat baik, apa yang sudah kau lakukan, bukan berart
Camelia pada akhirnya benar-benar telah mengkhianati suaminya, Veter. Camelia juga sudah menyerahkan kehormatannya sebagai seorang istri pada Uncle Elbert. Semua diawali dengan rasa kecewanya pada semua perlakuan Veter dan juga sikap genit Veter selama ini.”Kakak!” Seru seorang anak remaja, berjalan setengah berlari ke arah Camelia yang sedang berbelanja di sebuah swalayan.”Ah, hai Joseph!” Balas Camelia. Joseph ialah putra pertama dari Uncle El.”Kemana kak Veter? Mengapa seorang diri?” tanya Joseph, sembari membantu Camelia mengangkat keranjang buah.”Kak Veter sedang sibuk di kota, jadi aku hanya seorang diri saja di rumah.””Ohh begitu.. apakah aku boleh berkunjung, karena kata daddy, kakak memiliki perliharaan yang lucu.” Ucap Joseph antusias.Camelia tersenyum, lalu mengusap puncak kepala Joseph.”Tentu saja boleh. Tapi kau harus ijin pada Daddy dan mommy dulu, oke!” Camelia pun berjalan menuju kasir.”Tenang saja, daddy dan mommy pasti akan mengijinkan aku. Karena sejak dulu,
Di sebuah Butik atau sebut saja ’Caramel Butik’, milik dari Camelia.”Selamat pagi, Nyonya Camel. Pagi ini kita mendapatkan pesanan khusus dan juga meminta untuk Nyonya sendiri yang melayani beliau.” Ucap salah seorang asisten dari Camelia.Camelia tak hanya menjalankan bisnis Butik namun juga berperan sebagai seorang desainer yang cukup terkenal dikalangan sosialita.“Baiklah, mohon untuk menunggu beberapa menit lagi.” Ucap Camelia, sembari menghentikan pekerjaannya. Merenggangkan otot-otot, setelah lelah dengan desain-desain terbaru mereka.Camelia melangkah menuju ruang tamu khusus, dan sungguh terkejutnya Camelia tatkala melihat sudah ada Annette, isteri dari Elbert. Annette bersama Elbert duduk manis menanti kedatangan Camelia. “Selamat siang, Paman Bibi!” Ucap Camelia menyapa.”Selamat siang, Camelia,” balas Annette ramah. ”Hari ini, aku dan Elbert ingin memesan langsung pakaian couple dari sini. Apakah kau bisa memberikan contoh desain special dari butik ini?” ucap Annette.”
Sejak kejadian malam itu, hubungan rumah tangga Veter bersama Camelia kian dingin. Veter nyaris tak pulang ke kediaman mereka, Camelia benar-benar menjalani kehidupannya seperti seorang wanita tanpa suami.’Caramel Butik’”Sial! Benar-benar sialan!” Camel mengumpat, sembari meletakkan pena di atas meja kerjanya.”Apa yang harus kulakukan dengan hubungan hampa ini.. apakah aku harus bercerai.. tapi keluargaku tidak akan mendengarkan aku, karena hal ini hanya akan mempermalukan nama baik keluarga. Yah, itulah yang hanya daddy pikirkan..” gumam Camel dengan rasa putus asa."Permisi nyonya Camel, di depan sudah ada nyonya Annette.””Baiklah, aku akan datang.”Camelia pergi menemui Annette, yang hendak mengambil baju pesanannya untuk pesta Wedding Anniversary bersama Elbert.”Wow, amazing! Aku sangat menyukai ini, Camel.” Ucap Annette kegirangan.Annette menatap ke arah wajah Camel yang terlihat datar, seakan sedang menyimpan beban berat.”Cantik, cerdas dan berbakat.. hanya saja perihal a
Di pagi hari, Camell tersentak saat mendapati Mr. El tak berada di sisinya. Namun juga terdengar suara air dari balik pintu kamar mereka. Ternyata, pemandangan indah nan langka pun dapat Camell nikmati Dipagi hari ini.Mr. El duduk di tepi kolam dengan tubuh seksi nan menggugah selera bagi siapa saja yang melihatnya.“Ah sial, aku baru menyadari, jika tubuh paman begitu menggairahkan..” batin Camell dengan menggigit bibir bawahnya. Camel bergegas untuk menggosok gigi dan mencuci muka. Hendak bergabung dengan Mr. El di kolam renang pribadi.”Mengapa berenang sendirian, paman? Mengapa tidak mengajakku?' ucap Camell dengan pakaian dress seksinya.Mr. El menoleh dan tentu saja terpesona dengan penampilan wanita cantik di depannya ini.”Aku tidak ingin membangunkanmu, karena tubuhmu terlihat begitu kelelahan.” Camell pun duduk di samping Mr. El, lalu bersandar dibahu Mr. El sembari berbincang santai.“Aku seolah kembali ke masa mudaku, saat aku mulai mengenal yang namanya cinta.” Ucap
Pada akhir tahun, Camelia memutuskan untuk pergi ke kediaman orangtuanya di kota B. •Mansion Kediaman Keluarga Hebrew•Camel datang bersama seorang supir, dan juga seorang asisten pribadinya.”Selamat datang kembali, Nyonya muda Camelia,” sapa para maids menyambut kedatangan Lie.”Silakan masuk, nyonya muda,” ucap salah seorang senior maids, lalu mengajak Camel untuk menuju ruang keluarga besarnya.”Mommy, daddy, i'm home!” Ucap Camel, lalu saling memeluk dengan kedua orangtuanya.”Masih belum juga?” tanya Mr. Deolopa, ayah dari Camel dengan menunjuk ke arah perut rata Camel. Artinya, mempertanyakan Camel yang masih belum juga mengandung seorang bayi.”Yah, sepertinya masih belum dikarunia pada kami,” balas Camel dengan senyuman paksa.Camelia ialah anak perempuan bungsu dari tiga bersaudara. Saudara nomor satu dan dua ialah laki-laki. Carolus Hebrew [Anak laki-laki pertama]Usia tiga puluh lima tahun, tampan mapan dan seorang CEO dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pen
Tepat di malam yang telah dijanjikan, Veter membawa Camelia untuk menikmati malam perayaan wedding anniversary mereka yang tertunda. Jika biasanya Camelia yang selalu antusias, namun kali ini Camelia terlihat tidak terlalu menikmatinya.•Hotel Pusat Kota•Makan malam yang membosankan pun berakhir dengan tidak nyaman, dikarenakan Veter yang terus mendapatkan panggilan masuk dari para kliennya. Tentu, itu sangat mengganggu, padahal Camelia sudah menonaktifkan ponsel miliknya.”Lebih baik kita kembali pulang. Sepertinya, kau harus mengurus pekerjaanmu sebagai seorang pimpinan.” Ucap Camelia.”Ah, maafkan aku Camelia, seharusnya malam ini berakhir indah, bukan?” ucap Veter.”Aku akan mencoba memahami situasi. Aku juga cukup lelah,” ucap Camelia.”Kakak!” Seseorang memanggil mereka yang sedang berdiri di depan lobby utama.”Veter, Camelia?” ucap Annette yang sedang bersama Mr. El juga Joseph.“Ah, paman, bibi, aku hampir lupa, inikan hotel milik paman El,” ucap Veter dengan tersenyum ramah
Setelah sekian banyak rintangan yang harus mereka lalui, bahkan pengorbanan yang tidak biasa. Akhirnya, jodoh dan cinta datang dengan waktu yang tepat.Mr. El membawa Camelia untuk pergi berbulan madu ke luar negeri, dan benar-benar menghabiskan waktu berdua di sana penuh cinta.Di dalam sebuah kolam renang pribadi, tepatnya di Villa pribadi milik Mr. El. Kolam terbuka yang langsung memberikan pemandangan alam dengan danau luas."Aku ingin kita hidup dengan cerita yang baru, dan aku juga tidak ingin istriku ini terlalu lelah dengan pekerjaan. Cameliaku harus lebih banyak beristirahat, oke. " Ucap Mr. El sembari mencumbui Camelia penuh cinta."Ya, aku akan taat dan tunduk pada Elbertku.." balas Camelia, sembari membelai wajah tampan Mr. El.Keduanya pun bercinta di bawah sunar rembulan malam, di temani angin sepoi yang kian menambah hasrat.Setelah beberapa hari berlalu, Mr. El kembali mengajak Camelia untuk keliling negara lain lagi. Mr. El benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama
Camelia bak tubuh tanpa jiwa, ketika harus menyaksikan pemakaman Mr. El, pria yang sangat dicintainya.Saat jasad Mr. El akan dikebumikan, disitulah Camelia tidak sanggup dan akhirnya jatuh pinsan. Semua pelayat yang hadir turut dibuat heboh dan menjadi ramai bahan perbincangan khalayak.Setelah diselenggarakannya pemakaman tersebut, berita mengenai jatuhnya hukuman mati pada Mr. Imannuel dan Veter pun kembali menjadi topik hangat.Mendengar berita tersebut, Cemelia cukup lega, karena semua penderitaannya selama ini seakan terbayar, meskipun itu masih belum. Camelia yang hidup bertahun-tahun bersama Veter, dan hanya menjadi istridi atas kertas saja.Sementara itu, Mr. Rhena masih limpuh total, dan keluarga Alvaresh dimiskinkan, karena terlibat korupsi besar-besaran, juga keterlibatan menjadi pengguna barang haram (nankotika).°Rumah Kediaman Camelia°Semenjak semua permasalahan yang telah terjadi, Camelia memutuskan untuk pindah tempat tinggal. Mengingat, apartemen sebelumnya berdekat
Setiap harinya, Camelia selalu disibukan dengan segudang pekerjaan, dokumen menumpuk. Bahkan pesanan desain dari para klien yang sudah berlangganan atau yang baru tahu kepiawaian Camelia dalam membuat berbagai desain.. Karena hal itu pula, Camelia harus pulang pergi terbang ke luar negeri untuk menghadiri berbagai undangan. Semakin lama, usaha kerja keras Camelia benar-benar membuahkan hasil yang memuaskan. Desainnya semakin di kenal, bahkan di kalangam sosialita kelas atas. Waktu untuk istirahat dipergunakan dengan sangat baik, karena setiap harinya selalu ada agenda rutin atau bahkan mendadak. Hingga disuatu saat, Camelia sudah tak lagi sempat untuk menjenguk Mr. El yang hingga saat ini masih tak berdaya. Dengan hanya mengandalkan bantuan dari orang sekitar dan sebuah kursi roda. °Mansion Kediaman keluarga Hebrew°"Akhirnya, tuan putri kita yang sudah semakin terkenal di kalangan sosial kelas atas pun meluangkan waktu untuk keluarganya." Ucap Carolos, saudara laki-lak
Akhirnya, Mr. El pun kembali terbangun dari koma panjangnya setelah satu tahun lebih berlalu. Namun, seperti apa yang telah dokter katakan sebelumnya. Kebenaran itupun benar-benar harus terjadi. Mr. El hanya diam, tak mampu bergerak bahkan hanya untuk bicara. Mr. El harus terus berada di atas kursi roda, tanpa mampu melakukan komunikasi. "Daddy.." isak Joseph pilu, begitu pula Camelia. Pria pujaan hatinya, yang sudah begitu banyak berkorban, kini bak seonggok jasad yang tak berdaya. Mr. El pun dibawa kembali ke mansion kediaman baru mereka di kota C. Joseph yang sedang menempuh pendidikan serta harus mengurus semua bisnis pun tak dapat terus bersama ayahnya. Namun, Camelia dengan sangat tulus merelakan waktunya untuk membantu merawat Mr. El, meski sudah ada dokter maupun perawat yang dipekerjakan. "Sayang, maafkan aku, aku sempat merasa putus asa, saat aku tahu, kenyataan bahwa kondisimu akan seperti ini.. Betapa bodohnya aku, yang mencoba untuk bernegosiasi den
Keesokan harinya, berita mengenai pengeroyokan yang terjadi menimpa Mr. El bersama Anneth, juga supir ajudannya pun ramai tersiar. Malam itu, Mr. El masih sangat beruntung, karena dikira sudah tidak bernafas dan ditinggalkan begitu saja. Nyatanya, Mr. El masih sempat merogoh ponselnya dan menekan bala bantuan sampai akhirnya kesadaran Mr. El benar-benar hilang sepenuhnya. Semua orang heboh tak terkecuali dengan Camelia. Berita mengejutkan lagi, Anneth beserta dua ajudan dari Mr. El harus menghembuskan nafas terakhir mereka malam itu juga. Lebih tak terduga lagi, pada saat turun dari kendaraan untuk menyelamatkan Anneth, Mr. El tak kalah cerdas dan licik. Mr. El menyalakan rekaman suara dan kamera kecil di saku baju bagian kemeja dan juga lampu mobil miliknya. Semua ini menjadi barang bukti kuat untuk mengetahui siapa pelaku yang dengan keji menyerang mereka. Hal itu masih dirahasiakan, agar para pelaku dapat segera diringkus. Rumah Sakit Pusat Kota.Mr. El meng
•Mansion Kediaman Keluarga Hebrew•Mr. El lagi-lagi datang menghadap, tanpa kehadiran Camelia dan ingin menunjukkan niatan baiknya. "Tuan Elbert, aku sungguh tidak mengerti, mengapa harus putri kami, bukankah ada begitu banyak gadis muda diluar sana?" Ucap Mrs. Stefanie tak habis pikir. "Maafkan aku, nyonya Stefanie, aku sungguh mencinta Camelia. Akan kulakukan apapun demi kebahagiaannya." Ucap Mr. El tanpa ragu.Seluruh keluarga Hebrew benar-benar sudah tak tahu harus berbuat apa. Tekat dan kekuatan cinta antara Mr. El dan Camelia bukanlah perkara biasa. "Buktikan pada kami, jika kau pantas bersanding dengan putri kami." Ucap Mr. Deo, ayah dari Camelia. "Satu hal lagi, aku tidak ingin siapapun dari masa lalumu mengusik Camelia. Kami tak ingin mengotori tangan kami untuk urusan keluarga Alvaresh." Tegas Mr. Diondra, kakek dari Camelia."Terima kasih, tuan dan nyonya. Aku akan buktikan tekatku, dan tak akan kubiarkan tangan keluarga ini kotor hanya karena ulah dend
°Mansion Kediaman Keluarga Alvaresh°"Elbert, mommy benar-benar tidak habis pikir denganmu? Apa yang terjadi padamu, sehingga kau menjadi seperti ini?" isak, Mrs. Rhena, tatkala mendengarkan pengakuan dari Mr. El, bahwa Mr. El mencintai Camelia. "Apa yang kukatakan adalah kenyataannya, mom. Aku mencintai Camelia, tak peduli dia pernah menikah dengan siapa, namun terpenting adalah masa kini, bukan?""Kau benar-benar sudah gila, Elbert. Camelia adalah menantu dari keluarga ini!" Teriak Mr. Trice, ayah Veter. "Namun, itu tidak ada hubungannya denganku, bukan? ""Kau gila, Elbert, kau sudah gila!" Timpal saudara yang lainnya sembari menggeleng tak percaya. "Elbert, kau adalah putera yang dibanggakan. Kau boleh bermain dengan wanita manapun, tapi tidak dengan wanita itu!" Teriak histeris, Mrs. Rhena. "Lantas, apa yang akan kalian lakukan, jika aku bersikukuh?" "Aku akan menghancurkan wanita jalang itu." Ucap Mrs. Rhena. "Jika mommy berpikir seperti itu, maka ka
Cinta, memang sulit untuk dimengerti. Karena terkadang, hadir disaat yang kurang tepat, dan tidak memandang kepada siapa cinta itu akan bersemi.Di sebuah pusat perbelanjaan, Camelia pergi bersama Boaz dan dua orang asisten perempuan untuk membantu Camelia membawa barang belanjaannya. "Madam, toko gaun ini sangat mewah, bukan?" ucap salah satu asisten dari Camelia."Apa kau tidak tahu, toko inikan menjual barang-barang dengan kualitas tinggi dan madam lah yang mendesain seluruh gaun mewah ini.. " ucap satu asisten lagi. "Ah, madam kita memang hebat!" ucap mereka, kagum. "Penjualan dalam satu tahun ini meningkat pesat, semenjak madam yang menjadi desainer utama kami. Kami sangat bersyukur." Ucap si pemilik toko mewah tersebut. "Yah, tuan. Asistenku akan merekap semua laporan. Aku harus pergike tempat lain lagi.""Baik, madam."Camelia pun kembali berkeliling untuk memeriksa semua usaha bisnis miliknya dan klien kerjasama dengannya. "Sepertinya, kita akan makan malam d
Mendengar semua pernyataan dari Anneth, sungguh membuat sekujur tubuh Camelia bergidik dan semua terasa lemas tak bertenaga lagi. Camelia pun juga harus menerima, buah dari perbuatannya dimasa lalu. Karena setiap tindakan, tentu akan ada risiko masing-masing. Tak butuh waktu lama, Mr. El pun datang ke tempat keluarga Anneth, sebelum permasalahan kian panjang dan pelik. •Mansion Kediaman Anneth•"Permisi nyonya, di depan sudah ada tuan besar Elbert." Ucap salah seorang pekerja mansion.Dengan seringai senyuman jahatnya, Anneth pun mempersilakan Mr. El untuk langsung menemuinya. "Aku akan menunggu di kolam renang belakang." Ucap Anneth, yang hanya mengenakan bikini saja. Mr. El tiba, dengan raut wajah dipenuhi amarah."Apakah hadiah dariku begitu menarik untukmu, El? " ucap Anneth sembari menikmati rokok elektronik /va** di tangannya. "Kau masih saja tidak merawat tubuhmu dengan benar, bahkan alkhohol ini. " Ucap Mr. El, lalu duduk di kursi yang berada di bibir kolam