Akhirnya, Mr. El pun kembali terbangun dari koma panjangnya setelah satu tahun lebih berlalu. Namun, seperti apa yang telah dokter katakan sebelumnya. Kebenaran itupun benar-benar harus terjadi. Mr. El hanya diam, tak mampu bergerak bahkan hanya untuk bicara. Mr. El harus terus berada di atas kursi roda, tanpa mampu melakukan komunikasi. "Daddy.." isak Joseph pilu, begitu pula Camelia. Pria pujaan hatinya, yang sudah begitu banyak berkorban, kini bak seonggok jasad yang tak berdaya. Mr. El pun dibawa kembali ke mansion kediaman baru mereka di kota C. Joseph yang sedang menempuh pendidikan serta harus mengurus semua bisnis pun tak dapat terus bersama ayahnya. Namun, Camelia dengan sangat tulus merelakan waktunya untuk membantu merawat Mr. El, meski sudah ada dokter maupun perawat yang dipekerjakan. "Sayang, maafkan aku, aku sempat merasa putus asa, saat aku tahu, kenyataan bahwa kondisimu akan seperti ini.. Betapa bodohnya aku, yang mencoba untuk bernegosiasi den
Setiap harinya, Camelia selalu disibukan dengan segudang pekerjaan, dokumen menumpuk. Bahkan pesanan desain dari para klien yang sudah berlangganan atau yang baru tahu kepiawaian Camelia dalam membuat berbagai desain.. Karena hal itu pula, Camelia harus pulang pergi terbang ke luar negeri untuk menghadiri berbagai undangan. Semakin lama, usaha kerja keras Camelia benar-benar membuahkan hasil yang memuaskan. Desainnya semakin di kenal, bahkan di kalangam sosialita kelas atas. Waktu untuk istirahat dipergunakan dengan sangat baik, karena setiap harinya selalu ada agenda rutin atau bahkan mendadak. Hingga disuatu saat, Camelia sudah tak lagi sempat untuk menjenguk Mr. El yang hingga saat ini masih tak berdaya. Dengan hanya mengandalkan bantuan dari orang sekitar dan sebuah kursi roda. °Mansion Kediaman keluarga Hebrew°"Akhirnya, tuan putri kita yang sudah semakin terkenal di kalangan sosial kelas atas pun meluangkan waktu untuk keluarganya." Ucap Carolos, saudara laki-lak
Camelia bak tubuh tanpa jiwa, ketika harus menyaksikan pemakaman Mr. El, pria yang sangat dicintainya.Saat jasad Mr. El akan dikebumikan, disitulah Camelia tidak sanggup dan akhirnya jatuh pinsan. Semua pelayat yang hadir turut dibuat heboh dan menjadi ramai bahan perbincangan khalayak.Setelah diselenggarakannya pemakaman tersebut, berita mengenai jatuhnya hukuman mati pada Mr. Imannuel dan Veter pun kembali menjadi topik hangat.Mendengar berita tersebut, Cemelia cukup lega, karena semua penderitaannya selama ini seakan terbayar, meskipun itu masih belum. Camelia yang hidup bertahun-tahun bersama Veter, dan hanya menjadi istridi atas kertas saja.Sementara itu, Mr. Rhena masih limpuh total, dan keluarga Alvaresh dimiskinkan, karena terlibat korupsi besar-besaran, juga keterlibatan menjadi pengguna barang haram (nankotika).°Rumah Kediaman Camelia°Semenjak semua permasalahan yang telah terjadi, Camelia memutuskan untuk pindah tempat tinggal. Mengingat, apartemen sebelumnya berdekat
Setelah sekian banyak rintangan yang harus mereka lalui, bahkan pengorbanan yang tidak biasa. Akhirnya, jodoh dan cinta datang dengan waktu yang tepat.Mr. El membawa Camelia untuk pergi berbulan madu ke luar negeri, dan benar-benar menghabiskan waktu berdua di sana penuh cinta.Di dalam sebuah kolam renang pribadi, tepatnya di Villa pribadi milik Mr. El. Kolam terbuka yang langsung memberikan pemandangan alam dengan danau luas."Aku ingin kita hidup dengan cerita yang baru, dan aku juga tidak ingin istriku ini terlalu lelah dengan pekerjaan. Cameliaku harus lebih banyak beristirahat, oke. " Ucap Mr. El sembari mencumbui Camelia penuh cinta."Ya, aku akan taat dan tunduk pada Elbertku.." balas Camelia, sembari membelai wajah tampan Mr. El.Keduanya pun bercinta di bawah sunar rembulan malam, di temani angin sepoi yang kian menambah hasrat.Setelah beberapa hari berlalu, Mr. El kembali mengajak Camelia untuk keliling negara lain lagi. Mr. El benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama
Memiliki suami yang tampan juga banyak harta warisan, lantas tidak mampu memberikan sebuah titik kebahagiaan. Terlebih lagi, jika hati sudah terlanjur dibuat kecewa."Kita sudah menikah, dan tidak seharusnya kau masih menyimpan isi pesan-pesan dari mantan kekasih maupun teman wanitamu!" Ucap Camelia, pada si suami yang super jelalatan itu."Itu hanya kenangan masa lalu, mengapa harus kau permasalahkan?" balas Veter, dengan nada tinggi dan terkesan tidak mau kalah bahkan mengaku salah."Sangat tidak etis bagi seorang pria yang sudah beristeri, namun masih menyimpan hal seperti ini, apalagi kau adalah suami mata keranjang!" Teriak Camelie yang sudah kepalang marah."Kau memang istri bodoh, sudah kukatakan semua sudah berlalu!" "Bagaimana jika aku seperti ini, saling berbalas pesan dengan pria lain, apa kau suka, senang?""Silakan saja, jika ingin menurunkan harga dirimu!""Kau selalu beralasan seperti ini, untuk menutupi kesalahanmu. Ingat baik, apa yang sudah kau lakukan, bukan berart
Camelia pada akhirnya benar-benar telah mengkhianati suaminya, Veter. Camelia juga sudah menyerahkan kehormatannya sebagai seorang istri pada Uncle Elbert. Semua diawali dengan rasa kecewanya pada semua perlakuan Veter dan juga sikap genit Veter selama ini.”Kakak!” Seru seorang anak remaja, berjalan setengah berlari ke arah Camelia yang sedang berbelanja di sebuah swalayan.”Ah, hai Joseph!” Balas Camelia. Joseph ialah putra pertama dari Uncle El.”Kemana kak Veter? Mengapa seorang diri?” tanya Joseph, sembari membantu Camelia mengangkat keranjang buah.”Kak Veter sedang sibuk di kota, jadi aku hanya seorang diri saja di rumah.””Ohh begitu.. apakah aku boleh berkunjung, karena kata daddy, kakak memiliki perliharaan yang lucu.” Ucap Joseph antusias.Camelia tersenyum, lalu mengusap puncak kepala Joseph.”Tentu saja boleh. Tapi kau harus ijin pada Daddy dan mommy dulu, oke!” Camelia pun berjalan menuju kasir.”Tenang saja, daddy dan mommy pasti akan mengijinkan aku. Karena sejak dulu,
Di sebuah Butik atau sebut saja ’Caramel Butik’, milik dari Camelia.”Selamat pagi, Nyonya Camel. Pagi ini kita mendapatkan pesanan khusus dan juga meminta untuk Nyonya sendiri yang melayani beliau.” Ucap salah seorang asisten dari Camelia.Camelia tak hanya menjalankan bisnis Butik namun juga berperan sebagai seorang desainer yang cukup terkenal dikalangan sosialita.“Baiklah, mohon untuk menunggu beberapa menit lagi.” Ucap Camelia, sembari menghentikan pekerjaannya. Merenggangkan otot-otot, setelah lelah dengan desain-desain terbaru mereka.Camelia melangkah menuju ruang tamu khusus, dan sungguh terkejutnya Camelia tatkala melihat sudah ada Annette, isteri dari Elbert. Annette bersama Elbert duduk manis menanti kedatangan Camelia. “Selamat siang, Paman Bibi!” Ucap Camelia menyapa.”Selamat siang, Camelia,” balas Annette ramah. ”Hari ini, aku dan Elbert ingin memesan langsung pakaian couple dari sini. Apakah kau bisa memberikan contoh desain special dari butik ini?” ucap Annette.”
Sejak kejadian malam itu, hubungan rumah tangga Veter bersama Camelia kian dingin. Veter nyaris tak pulang ke kediaman mereka, Camelia benar-benar menjalani kehidupannya seperti seorang wanita tanpa suami.’Caramel Butik’”Sial! Benar-benar sialan!” Camel mengumpat, sembari meletakkan pena di atas meja kerjanya.”Apa yang harus kulakukan dengan hubungan hampa ini.. apakah aku harus bercerai.. tapi keluargaku tidak akan mendengarkan aku, karena hal ini hanya akan mempermalukan nama baik keluarga. Yah, itulah yang hanya daddy pikirkan..” gumam Camel dengan rasa putus asa."Permisi nyonya Camel, di depan sudah ada nyonya Annette.””Baiklah, aku akan datang.”Camelia pergi menemui Annette, yang hendak mengambil baju pesanannya untuk pesta Wedding Anniversary bersama Elbert.”Wow, amazing! Aku sangat menyukai ini, Camel.” Ucap Annette kegirangan.Annette menatap ke arah wajah Camel yang terlihat datar, seakan sedang menyimpan beban berat.”Cantik, cerdas dan berbakat.. hanya saja perihal a