Memiliki suami yang tampan juga banyak harta warisan, lantas tidak mampu memberikan sebuah titik kebahagiaan. Terlebih lagi, jika hati sudah terlanjur dibuat kecewa.
"Kita sudah menikah, dan tidak seharusnya kau masih menyimpan isi pesan-pesan dari mantan kekasih maupun teman wanitamu!" Ucap Camelia, pada si suami yang super jelalatan itu.
"Itu hanya kenangan masa lalu, mengapa harus kau permasalahkan?" balas Veter, dengan nada tinggi dan terkesan tidak mau kalah bahkan mengaku salah.
"Sangat tidak etis bagi seorang pria yang sudah beristeri, namun masih menyimpan hal seperti ini, apalagi kau adalah suami mata keranjang!" Teriak Camelie yang sudah kepalang marah.
"Kau memang istri bodoh, sudah kukatakan semua sudah berlalu!"
"Bagaimana jika aku seperti ini, saling berbalas pesan dengan pria lain, apa kau suka, senang?"
"Silakan saja, jika ingin menurunkan harga dirimu!"
"Kau selalu beralasan seperti ini, untuk menutupi kesalahanmu. Ingat baik, apa yang sudah kau lakukan, bukan berarti aku tidak bisa melakukannya juga, bahkan lebih!"
Camelia pun masuk ke dalam kamar lain, dan mengunci pintu.
Kedua pasangan suami-istri ini sama-sama memiliki watak yang keras. Si istri sering kali mengalah, namun si suami justru hanya bisa terus menuntut ketundukan dari si istri. Sedangkan dirinya memiliki watak sikap kasar maupun tangan yang ringan tak segan-segan untuk memukul istrinya.
Memiliki istri yang berparas cantik menawan dan piawai dalam berbagai hal. Tidaklah membuat hati suami luluh dan bersikap lembut.
Akan tetapi dari setiap tindakan tentu ada dampak yang ditimbulkannya.
Ketika si istri di rumah tak dihargai, maka jangan salahkan keadaan jika diluar sana masih banyak kaum pria yang menganggumi istrimu yang telah kau sia-siakan itu.
***
Suatu saat, Veter bersama Camelie datang berkunjung ke kediaman seorang kerabat yang merupakan paman dari Veter.
Baru saja tiba di kediaman keluarga itu, Camelie dibuat terheran-heran, tatkala melihat sosok sang paman yang bagaikan pria lajang. Dari wajah, tubuh dan lainnya tak terlihat bahwa si paman ialah pria yang sudah memiliki anak berumur remaja dan beranjak dewasa.
Ah, apakah akan ada babak baru di kehidupan Camelie.
"Paman, perkenalkan ini istriku," ucap Veter dengan bangga, karena paras istrinya yang cantik menawan itu. Akan tetapi sikap manis Veter tak sesuai kenyataan ketika sedang berada di rumah maupun berdua dengan Camelie.
"Silakan masuk, Veter." Ucap Paman Elberd, dengan tersenyum ramah dan sopan.
Mereka pun berbincang kian kemari, namun dibeberapa momen, Camelie kerap kali mendapatkan tatapan berbeda dari si Uncle tampan, atau Mr. Elberd.
Sementara itu, tatapan dari sosok istri Mr. Elberd seolah mengetahui gerak-gerik dari suaminya yang sedari tadi begitu nyaman menatap ke arah Camelie.
Mulai sejak saat itu, setiap kali Camelia membuat story di sosial medianya, Uncle Elberd selalu memerhatikan Camelia, bahkan tak jarang memberikan respon positif ataupun emoticon random pada Camelie.
Sebagai wanita yang sudah memiliki suami, Camelie seolah tidak ingin merespon jauh sikap yang diberikan oleh Uncle Elberd. Namun, ketika mengingat kembali perangai buruk dari Veter, sungguh hati Camelie menjadi tak karuan.
***
Suatu malam, Cemelia baru saja menghadiri pertemuan keluarga dari suaminya, Veter. Namun karena kesibukan dari Veter, membuat Camelia harus pergi seorang diri.
"Camelie, hanya sendiri saja?" seru Uncle Elberd dari dalam mobil sport mewah miliknya.
Uncle Elbert merupakan seorang pengusaha sukses dan pemilik dari beberapa perusahaan ternama dan terkenal.
"Uncle El?" balas Camelia.
"Masuklah, Uncle akan mengantarkanmu pulang." Ucap Uncle El/ Elberd.
***
Camelia pun masuk ke dalam mobil milik Uncle El, keduanya berbincang santai sampai dititik topik pembicaraan yang cukup dalam.
Camelie tanpa sengaja mengungkapkan rasa kesalnya atas sikap Veter, karena merasa Unlce El ialah paman mereka dan tentu hal wajah jika meminta saran dari si paman tampan.
"Apakah Veter pernah memukulmu?"
"
Dengan wajah menunduk sendu, seolah membenarkan pertanyaan dari Uncle El.
"Why? Bagaimana mungkin Veter bisa bertindak seperti itu? Padahal sudah dianugerahi istri sepertimu, Camelia."
"Memangnya aku bisa apa, Uncle? Aku tak lebih dari seorang istri yang biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa dari seorang istri bagi suaminya, karena sudah mendapatkan dan terbiasa. Bukankah begitu?"
"Mungkin kau ada benarnya juga. Namun, bagi pria diluar sana entah siapapun itu, kau itu istimewa dan sangat menarik."
"Itu hanya bualan saja.. Uncle.." ucap Camelie berkilah.
"Bagaimana jika ucapanku adalah kenyataan?" Uncle El, tiba-tiba menghentikan laju mobilnya tepat di area yang cukup sepi.
"What do you want, Uncle El?"
"You're so beautiful, Camelia.." puji Uncle El, dan mendekati wajah Camelia.
Camelie yang sedang dilanda galau gulana pun tergoda hingga membalas tindakan Uncle El dengan mendekati wajah Uncle El dengan tatapan sayup.
Melihat ekspresi menggemaskan itu, Uncle El pun tak tahan untuk segera melumat bibir ranum nan seksi milik Camelia.
Akhirnya, mereka pun beradu bibir. Sebagai seorang yang sudah sama-sama sudah menikah, tentu hal ini tidaklah cukup, jika tanpa adegan tambahan mobil bergoyang.
Uncle El mencumbu Camelia dengan cukup brutal.
"Kumohon, jangan sampai meninggalkan tanda merah," ucap Camelia di sela cumbuan mereka.
Uncle El tidak membalasnya, justru semakin liar, hal itu juga membuat Camelia semakin liar. Camelia tidak ingin kalah dalam pertarungan malam ini, Camelia pun mengeluarkan skill terpendamnya.
Ketika jemari tangan Uncle merangsak masuk ke dalam celana dalam milik Camelia, Camelia pun melakukan hal yang sama pada Uncle El.
Mereka pun tiba dititik yang sudah tak sanggup untuk menahan segala hasrat itu. Uncle El membaringkan tubuh Camelia di kursi dan menggempur Camelia yang sudah kepalang basah kuyup itu.
Alhasil, adegan mobil bergoyang pun tak terelakkan lagi.
Camelia pada akhirnya benar-benar telah mengkhianati suaminya, Veter. Camelia juga sudah menyerahkan kehormatannya sebagai seorang istri pada Uncle Elbert. Semua diawali dengan rasa kecewanya pada semua perlakuan Veter dan juga sikap genit Veter selama ini.”Kakak!” Seru seorang anak remaja, berjalan setengah berlari ke arah Camelia yang sedang berbelanja di sebuah swalayan.”Ah, hai Joseph!” Balas Camelia. Joseph ialah putra pertama dari Uncle El.”Kemana kak Veter? Mengapa seorang diri?” tanya Joseph, sembari membantu Camelia mengangkat keranjang buah.”Kak Veter sedang sibuk di kota, jadi aku hanya seorang diri saja di rumah.””Ohh begitu.. apakah aku boleh berkunjung, karena kata daddy, kakak memiliki perliharaan yang lucu.” Ucap Joseph antusias.Camelia tersenyum, lalu mengusap puncak kepala Joseph.”Tentu saja boleh. Tapi kau harus ijin pada Daddy dan mommy dulu, oke!” Camelia pun berjalan menuju kasir.”Tenang saja, daddy dan mommy pasti akan mengijinkan aku. Karena sejak dulu,
Di sebuah Butik atau sebut saja ’Caramel Butik’, milik dari Camelia.”Selamat pagi, Nyonya Camel. Pagi ini kita mendapatkan pesanan khusus dan juga meminta untuk Nyonya sendiri yang melayani beliau.” Ucap salah seorang asisten dari Camelia.Camelia tak hanya menjalankan bisnis Butik namun juga berperan sebagai seorang desainer yang cukup terkenal dikalangan sosialita.“Baiklah, mohon untuk menunggu beberapa menit lagi.” Ucap Camelia, sembari menghentikan pekerjaannya. Merenggangkan otot-otot, setelah lelah dengan desain-desain terbaru mereka.Camelia melangkah menuju ruang tamu khusus, dan sungguh terkejutnya Camelia tatkala melihat sudah ada Annette, isteri dari Elbert. Annette bersama Elbert duduk manis menanti kedatangan Camelia. “Selamat siang, Paman Bibi!” Ucap Camelia menyapa.”Selamat siang, Camelia,” balas Annette ramah. ”Hari ini, aku dan Elbert ingin memesan langsung pakaian couple dari sini. Apakah kau bisa memberikan contoh desain special dari butik ini?” ucap Annette.”
Sejak kejadian malam itu, hubungan rumah tangga Veter bersama Camelia kian dingin. Veter nyaris tak pulang ke kediaman mereka, Camelia benar-benar menjalani kehidupannya seperti seorang wanita tanpa suami.’Caramel Butik’”Sial! Benar-benar sialan!” Camel mengumpat, sembari meletakkan pena di atas meja kerjanya.”Apa yang harus kulakukan dengan hubungan hampa ini.. apakah aku harus bercerai.. tapi keluargaku tidak akan mendengarkan aku, karena hal ini hanya akan mempermalukan nama baik keluarga. Yah, itulah yang hanya daddy pikirkan..” gumam Camel dengan rasa putus asa."Permisi nyonya Camel, di depan sudah ada nyonya Annette.””Baiklah, aku akan datang.”Camelia pergi menemui Annette, yang hendak mengambil baju pesanannya untuk pesta Wedding Anniversary bersama Elbert.”Wow, amazing! Aku sangat menyukai ini, Camel.” Ucap Annette kegirangan.Annette menatap ke arah wajah Camel yang terlihat datar, seakan sedang menyimpan beban berat.”Cantik, cerdas dan berbakat.. hanya saja perihal a
Di pagi hari, Camell tersentak saat mendapati Mr. El tak berada di sisinya. Namun juga terdengar suara air dari balik pintu kamar mereka. Ternyata, pemandangan indah nan langka pun dapat Camell nikmati Dipagi hari ini.Mr. El duduk di tepi kolam dengan tubuh seksi nan menggugah selera bagi siapa saja yang melihatnya.“Ah sial, aku baru menyadari, jika tubuh paman begitu menggairahkan..” batin Camell dengan menggigit bibir bawahnya. Camel bergegas untuk menggosok gigi dan mencuci muka. Hendak bergabung dengan Mr. El di kolam renang pribadi.”Mengapa berenang sendirian, paman? Mengapa tidak mengajakku?' ucap Camell dengan pakaian dress seksinya.Mr. El menoleh dan tentu saja terpesona dengan penampilan wanita cantik di depannya ini.”Aku tidak ingin membangunkanmu, karena tubuhmu terlihat begitu kelelahan.” Camell pun duduk di samping Mr. El, lalu bersandar dibahu Mr. El sembari berbincang santai.“Aku seolah kembali ke masa mudaku, saat aku mulai mengenal yang namanya cinta.” Ucap
Pada akhir tahun, Camelia memutuskan untuk pergi ke kediaman orangtuanya di kota B. •Mansion Kediaman Keluarga Hebrew•Camel datang bersama seorang supir, dan juga seorang asisten pribadinya.”Selamat datang kembali, Nyonya muda Camelia,” sapa para maids menyambut kedatangan Lie.”Silakan masuk, nyonya muda,” ucap salah seorang senior maids, lalu mengajak Camel untuk menuju ruang keluarga besarnya.”Mommy, daddy, i'm home!” Ucap Camel, lalu saling memeluk dengan kedua orangtuanya.”Masih belum juga?” tanya Mr. Deolopa, ayah dari Camel dengan menunjuk ke arah perut rata Camel. Artinya, mempertanyakan Camel yang masih belum juga mengandung seorang bayi.”Yah, sepertinya masih belum dikarunia pada kami,” balas Camel dengan senyuman paksa.Camelia ialah anak perempuan bungsu dari tiga bersaudara. Saudara nomor satu dan dua ialah laki-laki. Carolus Hebrew [Anak laki-laki pertama]Usia tiga puluh lima tahun, tampan mapan dan seorang CEO dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pen
Tepat di malam yang telah dijanjikan, Veter membawa Camelia untuk menikmati malam perayaan wedding anniversary mereka yang tertunda. Jika biasanya Camelia yang selalu antusias, namun kali ini Camelia terlihat tidak terlalu menikmatinya.•Hotel Pusat Kota•Makan malam yang membosankan pun berakhir dengan tidak nyaman, dikarenakan Veter yang terus mendapatkan panggilan masuk dari para kliennya. Tentu, itu sangat mengganggu, padahal Camelia sudah menonaktifkan ponsel miliknya.”Lebih baik kita kembali pulang. Sepertinya, kau harus mengurus pekerjaanmu sebagai seorang pimpinan.” Ucap Camelia.”Ah, maafkan aku Camelia, seharusnya malam ini berakhir indah, bukan?” ucap Veter.”Aku akan mencoba memahami situasi. Aku juga cukup lelah,” ucap Camelia.”Kakak!” Seseorang memanggil mereka yang sedang berdiri di depan lobby utama.”Veter, Camelia?” ucap Annette yang sedang bersama Mr. El juga Joseph.“Ah, paman, bibi, aku hampir lupa, inikan hotel milik paman El,” ucap Veter dengan tersenyum ramah
”Bangsat!” Veter mengumpat, dan menjambak rambutnya sendiri.”Camelia Hebrew istriku, bukalah pintunya. Aku ingin kita bicara,” ucap Veter samar-samar terdengar dari balik pintu.Karena kamar-kamar memiliki peredam suara ketika dikunci, tentu sulit untuk berkomunikasi dari balik pintu saja.Camel pun beranjak dari tempat tidur ke arah pintu kamar.”Bukankah kau sangat sibuk, Veter? Mengapa kau ingin bicara padaku?””Camelia, aku tidak mengerti dengan ucapanmu? Sebenarnya, apa maksud dari ucapanmu malam ini? Wanita di luar negeri? Apa selama ini kau memendam amarah hanya karena gurauan itu?” ”Gurauan? Kau sangat naif, Veter. Bagaimana bisa kau bergurau akan hal-hal yang sangat sensitif. Ucapanmu sangat gila dan tidak masuk akal.” ”Camelia, istriku.. aku akui, bibi Annette memang selalu menyodorkan padaku wanita-wanita muda, dan ada begitu banyak wanita yang sudah kutemui. Namun, apa artinya wanita murahan diluar sana, jika istriku disini sudah sempurna..””Hentikanlah omong kosongmu
°Mansion Kediaman Keluarga Alvaresh°Semua duduk di ruang keluarga, dan suasana terasa sedikit tegang.”Benar semua yang Veter katakan itu, Annete?” ucap Mr. Beatrice, ayah dari Veter.Annete tertunduk lesu, dan terlihat sangat gemetar. ”Yah, aku hanya ingin Veter hidup bahagia,”Plakh...Suara tamparan keras dari Mrs. Renatha, nenek dari Veter.”Tidak akan kubiarkan satupun hama yang berani mempermalukan nama keluarga Alvaresh. Sekalipun, suamiku sudah tiada, nama Alaversh harus tetap hormat bersih.” Tegas Mrs. Rhnatha/ RhenaMendengar ucapan dari Mrs. Rhena, cukup membuat Camelia bergidik ngeri. Walau bagaimanapun, Camelia juga sebagai pelaku yang akan menyebabkan petaka, jika hubungan rahasia mereka terbongkar.“Sudah cukup perbuatan memalukan yang sudah kau lakukan, aku sudah cukup menutup mata kuga telingaku. Tapi kali ini tidak lagi, karena Veter adalah cucu pertama di keluarga ini.” Tegas Mrs. Rhena.”Mom, duduklah, jaga kesehatan mommy.” Ucap Mr. Trice/ Beatrice.”Kau tidak pa