Camelia pada akhirnya benar-benar telah mengkhianati suaminya, Veter. Camelia juga sudah menyerahkan kehormatannya sebagai seorang istri pada Uncle Elbert. Semua diawali dengan rasa kecewanya pada semua perlakuan Veter dan juga sikap genit Veter selama ini.
”Kakak!” Seru seorang anak remaja, berjalan setengah berlari ke arah Camelia yang sedang berbelanja di sebuah swalayan.
”Ah, hai Joseph!” Balas Camelia. Joseph ialah putra pertama dari Uncle El.
”Kemana kak Veter? Mengapa seorang diri?” tanya Joseph, sembari membantu Camelia mengangkat keranjang buah.
”Kak Veter sedang sibuk di kota, jadi aku hanya seorang diri saja di rumah.”
”Ohh begitu.. apakah aku boleh berkunjung, karena kata daddy, kakak memiliki perliharaan yang lucu.” Ucap Joseph antusias.
Camelia tersenyum, lalu mengusap puncak kepala Joseph.
”Tentu saja boleh. Tapi kau harus ijin pada Daddy dan mommy dulu, oke!” Camelia pun berjalan menuju kasir.
”Tenang saja, daddy dan mommy pasti akan mengijinkan aku. Karena sejak dulu, kak Veter sangat dekat denganku juga daddy mommy.” Ucap Joseph.
•••
Mereka pun berjalan ke arah restoran, di sana sudah ada Uncle El bersama sang istri.
”Gila! Rasanya aku belum siap bertemu dengan Uncle El lagi..” batin Camelia, penuh keresahan. Tatkala teringat kembali kejadian pada malam itu.
Mereka duduk di meja makan secara berhadapan.
”Daddy, mommy, bolehkah aku berkunjung ke rumah kak Veter dan kak Camelia?” tanya Joseph.
”Kau akan merepotkan mereka,” balas Mrs. El, istri dari Uncle El.
”Tidak, bibi. Kebetulan, Veter sedang berada di luar kota. Jadi, rumah sangat sepi, hanya ada aku dan asisten rumah tangga dan lainnya.” Ucap Camelia.
Hmm.. ”Janji tidak membuat kak Camelia repot, oke?” Timpal Uncle El.
”Siap, daddy.”
***
”Kediaman Veter dan Camelia”
Joseph datang berkunjung dengan diantar oleh ayahnya, Uncle El. Joseph juga berencana untuk menginap di rumah Veter, saudara sepupunya itu. Kebetulan sekali, saat ini ialah akhir pekan.
Keesokan harinya, uncle El datang berkunjung ke kediaman Veter, untuk menjemput Joseph.
Namun, Joseph sedang tidak berada di rumah, karena sedang pergi bersama teman sebayanya. Sementara itu, kediaman Veter Camelia sedang sangat sepi. Para asisten pergi berbelanja kebutuhan dapur dan ada yang dibebaskan untuk menikmati minggu pekan mereka. Tersisalah Camelia seorang di rumah.
”Silakan di minum, paman.” Ucap Camelia dengan sikap canggung.
Uncle El pun menyeruput kopi hitam yang sudah Camelia sajikan.
”Maaf, jika Joseph merepotkanmu. Joseph sejak dulu sangat dekat dengan Veter.” Ucap Uncle El dengan wajah tersenyum pada Camelia.
”Yah, paman. Tidak masalah,” balas Camelia canggung. Terlihat jelas, Camelia sangat tersipu di hadapan Uncle El.
Tiba-tiba, Uncle El meraih tangan Camelia menuju ke arah ruang belakang nan sepi.
”Paman,” pekik Camelia terkejut.
”Mengapa menunjukkan wajah seperti ini padaku? Jika sudah begini, jangan salahkan aku..” ucap Uncle El agresif.
”Hentikan paman El, ini tidak benar. Aku tidak ingin melakukan kesalahan lagi.” Camelia menghardik sentuhan tangan Uncle El, kemudian pergi dari hadapan Uncle El.
”Mengapa, Camelia? Bukankah kita suka sama suka?”
”Tidak, itu hanyalah sebuah kesalahan fatal.” Tegas Camelia, bersamaan dengan kepulangan para asisten rumah.
Uncle El sangat tidak mengerti dengan jalan pikiran Camelia. Setelah apa yang mereka lakukan, dengan mudahnya Camelia bisa berucap seperti saat ini.
Di sebuah Butik atau sebut saja ’Caramel Butik’, milik dari Camelia.”Selamat pagi, Nyonya Camel. Pagi ini kita mendapatkan pesanan khusus dan juga meminta untuk Nyonya sendiri yang melayani beliau.” Ucap salah seorang asisten dari Camelia.Camelia tak hanya menjalankan bisnis Butik namun juga berperan sebagai seorang desainer yang cukup terkenal dikalangan sosialita.“Baiklah, mohon untuk menunggu beberapa menit lagi.” Ucap Camelia, sembari menghentikan pekerjaannya. Merenggangkan otot-otot, setelah lelah dengan desain-desain terbaru mereka.Camelia melangkah menuju ruang tamu khusus, dan sungguh terkejutnya Camelia tatkala melihat sudah ada Annette, isteri dari Elbert. Annette bersama Elbert duduk manis menanti kedatangan Camelia. “Selamat siang, Paman Bibi!” Ucap Camelia menyapa.”Selamat siang, Camelia,” balas Annette ramah. ”Hari ini, aku dan Elbert ingin memesan langsung pakaian couple dari sini. Apakah kau bisa memberikan contoh desain special dari butik ini?” ucap Annette.”
Sejak kejadian malam itu, hubungan rumah tangga Veter bersama Camelia kian dingin. Veter nyaris tak pulang ke kediaman mereka, Camelia benar-benar menjalani kehidupannya seperti seorang wanita tanpa suami.’Caramel Butik’”Sial! Benar-benar sialan!” Camel mengumpat, sembari meletakkan pena di atas meja kerjanya.”Apa yang harus kulakukan dengan hubungan hampa ini.. apakah aku harus bercerai.. tapi keluargaku tidak akan mendengarkan aku, karena hal ini hanya akan mempermalukan nama baik keluarga. Yah, itulah yang hanya daddy pikirkan..” gumam Camel dengan rasa putus asa."Permisi nyonya Camel, di depan sudah ada nyonya Annette.””Baiklah, aku akan datang.”Camelia pergi menemui Annette, yang hendak mengambil baju pesanannya untuk pesta Wedding Anniversary bersama Elbert.”Wow, amazing! Aku sangat menyukai ini, Camel.” Ucap Annette kegirangan.Annette menatap ke arah wajah Camel yang terlihat datar, seakan sedang menyimpan beban berat.”Cantik, cerdas dan berbakat.. hanya saja perihal a
Di pagi hari, Camell tersentak saat mendapati Mr. El tak berada di sisinya. Namun juga terdengar suara air dari balik pintu kamar mereka. Ternyata, pemandangan indah nan langka pun dapat Camell nikmati Dipagi hari ini.Mr. El duduk di tepi kolam dengan tubuh seksi nan menggugah selera bagi siapa saja yang melihatnya.“Ah sial, aku baru menyadari, jika tubuh paman begitu menggairahkan..” batin Camell dengan menggigit bibir bawahnya. Camel bergegas untuk menggosok gigi dan mencuci muka. Hendak bergabung dengan Mr. El di kolam renang pribadi.”Mengapa berenang sendirian, paman? Mengapa tidak mengajakku?' ucap Camell dengan pakaian dress seksinya.Mr. El menoleh dan tentu saja terpesona dengan penampilan wanita cantik di depannya ini.”Aku tidak ingin membangunkanmu, karena tubuhmu terlihat begitu kelelahan.” Camell pun duduk di samping Mr. El, lalu bersandar dibahu Mr. El sembari berbincang santai.“Aku seolah kembali ke masa mudaku, saat aku mulai mengenal yang namanya cinta.” Ucap
Pada akhir tahun, Camelia memutuskan untuk pergi ke kediaman orangtuanya di kota B. •Mansion Kediaman Keluarga Hebrew•Camel datang bersama seorang supir, dan juga seorang asisten pribadinya.”Selamat datang kembali, Nyonya muda Camelia,” sapa para maids menyambut kedatangan Lie.”Silakan masuk, nyonya muda,” ucap salah seorang senior maids, lalu mengajak Camel untuk menuju ruang keluarga besarnya.”Mommy, daddy, i'm home!” Ucap Camel, lalu saling memeluk dengan kedua orangtuanya.”Masih belum juga?” tanya Mr. Deolopa, ayah dari Camel dengan menunjuk ke arah perut rata Camel. Artinya, mempertanyakan Camel yang masih belum juga mengandung seorang bayi.”Yah, sepertinya masih belum dikarunia pada kami,” balas Camel dengan senyuman paksa.Camelia ialah anak perempuan bungsu dari tiga bersaudara. Saudara nomor satu dan dua ialah laki-laki. Carolus Hebrew [Anak laki-laki pertama]Usia tiga puluh lima tahun, tampan mapan dan seorang CEO dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pen
Tepat di malam yang telah dijanjikan, Veter membawa Camelia untuk menikmati malam perayaan wedding anniversary mereka yang tertunda. Jika biasanya Camelia yang selalu antusias, namun kali ini Camelia terlihat tidak terlalu menikmatinya.•Hotel Pusat Kota•Makan malam yang membosankan pun berakhir dengan tidak nyaman, dikarenakan Veter yang terus mendapatkan panggilan masuk dari para kliennya. Tentu, itu sangat mengganggu, padahal Camelia sudah menonaktifkan ponsel miliknya.”Lebih baik kita kembali pulang. Sepertinya, kau harus mengurus pekerjaanmu sebagai seorang pimpinan.” Ucap Camelia.”Ah, maafkan aku Camelia, seharusnya malam ini berakhir indah, bukan?” ucap Veter.”Aku akan mencoba memahami situasi. Aku juga cukup lelah,” ucap Camelia.”Kakak!” Seseorang memanggil mereka yang sedang berdiri di depan lobby utama.”Veter, Camelia?” ucap Annette yang sedang bersama Mr. El juga Joseph.“Ah, paman, bibi, aku hampir lupa, inikan hotel milik paman El,” ucap Veter dengan tersenyum ramah
”Bangsat!” Veter mengumpat, dan menjambak rambutnya sendiri.”Camelia Hebrew istriku, bukalah pintunya. Aku ingin kita bicara,” ucap Veter samar-samar terdengar dari balik pintu.Karena kamar-kamar memiliki peredam suara ketika dikunci, tentu sulit untuk berkomunikasi dari balik pintu saja.Camel pun beranjak dari tempat tidur ke arah pintu kamar.”Bukankah kau sangat sibuk, Veter? Mengapa kau ingin bicara padaku?””Camelia, aku tidak mengerti dengan ucapanmu? Sebenarnya, apa maksud dari ucapanmu malam ini? Wanita di luar negeri? Apa selama ini kau memendam amarah hanya karena gurauan itu?” ”Gurauan? Kau sangat naif, Veter. Bagaimana bisa kau bergurau akan hal-hal yang sangat sensitif. Ucapanmu sangat gila dan tidak masuk akal.” ”Camelia, istriku.. aku akui, bibi Annette memang selalu menyodorkan padaku wanita-wanita muda, dan ada begitu banyak wanita yang sudah kutemui. Namun, apa artinya wanita murahan diluar sana, jika istriku disini sudah sempurna..””Hentikanlah omong kosongmu
°Mansion Kediaman Keluarga Alvaresh°Semua duduk di ruang keluarga, dan suasana terasa sedikit tegang.”Benar semua yang Veter katakan itu, Annete?” ucap Mr. Beatrice, ayah dari Veter.Annete tertunduk lesu, dan terlihat sangat gemetar. ”Yah, aku hanya ingin Veter hidup bahagia,”Plakh...Suara tamparan keras dari Mrs. Renatha, nenek dari Veter.”Tidak akan kubiarkan satupun hama yang berani mempermalukan nama keluarga Alvaresh. Sekalipun, suamiku sudah tiada, nama Alaversh harus tetap hormat bersih.” Tegas Mrs. Rhnatha/ RhenaMendengar ucapan dari Mrs. Rhena, cukup membuat Camelia bergidik ngeri. Walau bagaimanapun, Camelia juga sebagai pelaku yang akan menyebabkan petaka, jika hubungan rahasia mereka terbongkar.“Sudah cukup perbuatan memalukan yang sudah kau lakukan, aku sudah cukup menutup mata kuga telingaku. Tapi kali ini tidak lagi, karena Veter adalah cucu pertama di keluarga ini.” Tegas Mrs. Rhena.”Mom, duduklah, jaga kesehatan mommy.” Ucap Mr. Trice/ Beatrice.”Kau tidak pa
”Tuan Carolos, tenanglah,” ucap Mr. Trice.”Hentikan, Tuan Beatrice. Bahkan selama ini anda hanya acuh melihat kondisi saudariku terkucilkan oleh keluarga Alvaresh. Ini tidak dapat dibiarkan begitu saja.” Bentak Carolos yang sudah kepalang emosi.“Carolos, tenang.” Tegas Mr. Dealopa, dan Carol pun terdiam ketika ayahnya yang terhormat sudah bicara.Sementara itu, Camelia menjadi lebih banyak diam. Namun, dipikir-pikir lagi, Camelia pun tidak jauh lebih baik, karena Camelia bermain gila bersama Mr. El.“Daddy, Carolos, kumohon hentikan semua ini. Pernikahan ini adalah pilihanku dan aku tidak ingin kalian terlalu turut campur hingga perihal perceraian. Veter sudah mengakui kesalahannya dan mencoba untuk memperbaiki. Apakah salah jika aku memberikan suamiku kesempatan kembali?” ucap Camelia dengan tubuh gemetar.”Camelia, kau..” ucap Carolos menyela, namun”Lanjutkan, putriku,” ucap Mr. Deolopa, Carolos pun terdiam lagi.”Keluarga yang cukup sempurna dan harmonis. Namun, sungguh sayang w
Setelah sekian banyak rintangan yang harus mereka lalui, bahkan pengorbanan yang tidak biasa. Akhirnya, jodoh dan cinta datang dengan waktu yang tepat.Mr. El membawa Camelia untuk pergi berbulan madu ke luar negeri, dan benar-benar menghabiskan waktu berdua di sana penuh cinta.Di dalam sebuah kolam renang pribadi, tepatnya di Villa pribadi milik Mr. El. Kolam terbuka yang langsung memberikan pemandangan alam dengan danau luas."Aku ingin kita hidup dengan cerita yang baru, dan aku juga tidak ingin istriku ini terlalu lelah dengan pekerjaan. Cameliaku harus lebih banyak beristirahat, oke. " Ucap Mr. El sembari mencumbui Camelia penuh cinta."Ya, aku akan taat dan tunduk pada Elbertku.." balas Camelia, sembari membelai wajah tampan Mr. El.Keduanya pun bercinta di bawah sunar rembulan malam, di temani angin sepoi yang kian menambah hasrat.Setelah beberapa hari berlalu, Mr. El kembali mengajak Camelia untuk keliling negara lain lagi. Mr. El benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama
Camelia bak tubuh tanpa jiwa, ketika harus menyaksikan pemakaman Mr. El, pria yang sangat dicintainya.Saat jasad Mr. El akan dikebumikan, disitulah Camelia tidak sanggup dan akhirnya jatuh pinsan. Semua pelayat yang hadir turut dibuat heboh dan menjadi ramai bahan perbincangan khalayak.Setelah diselenggarakannya pemakaman tersebut, berita mengenai jatuhnya hukuman mati pada Mr. Imannuel dan Veter pun kembali menjadi topik hangat.Mendengar berita tersebut, Cemelia cukup lega, karena semua penderitaannya selama ini seakan terbayar, meskipun itu masih belum. Camelia yang hidup bertahun-tahun bersama Veter, dan hanya menjadi istridi atas kertas saja.Sementara itu, Mr. Rhena masih limpuh total, dan keluarga Alvaresh dimiskinkan, karena terlibat korupsi besar-besaran, juga keterlibatan menjadi pengguna barang haram (nankotika).°Rumah Kediaman Camelia°Semenjak semua permasalahan yang telah terjadi, Camelia memutuskan untuk pindah tempat tinggal. Mengingat, apartemen sebelumnya berdekat
Setiap harinya, Camelia selalu disibukan dengan segudang pekerjaan, dokumen menumpuk. Bahkan pesanan desain dari para klien yang sudah berlangganan atau yang baru tahu kepiawaian Camelia dalam membuat berbagai desain.. Karena hal itu pula, Camelia harus pulang pergi terbang ke luar negeri untuk menghadiri berbagai undangan. Semakin lama, usaha kerja keras Camelia benar-benar membuahkan hasil yang memuaskan. Desainnya semakin di kenal, bahkan di kalangam sosialita kelas atas. Waktu untuk istirahat dipergunakan dengan sangat baik, karena setiap harinya selalu ada agenda rutin atau bahkan mendadak. Hingga disuatu saat, Camelia sudah tak lagi sempat untuk menjenguk Mr. El yang hingga saat ini masih tak berdaya. Dengan hanya mengandalkan bantuan dari orang sekitar dan sebuah kursi roda. °Mansion Kediaman keluarga Hebrew°"Akhirnya, tuan putri kita yang sudah semakin terkenal di kalangan sosial kelas atas pun meluangkan waktu untuk keluarganya." Ucap Carolos, saudara laki-lak
Akhirnya, Mr. El pun kembali terbangun dari koma panjangnya setelah satu tahun lebih berlalu. Namun, seperti apa yang telah dokter katakan sebelumnya. Kebenaran itupun benar-benar harus terjadi. Mr. El hanya diam, tak mampu bergerak bahkan hanya untuk bicara. Mr. El harus terus berada di atas kursi roda, tanpa mampu melakukan komunikasi. "Daddy.." isak Joseph pilu, begitu pula Camelia. Pria pujaan hatinya, yang sudah begitu banyak berkorban, kini bak seonggok jasad yang tak berdaya. Mr. El pun dibawa kembali ke mansion kediaman baru mereka di kota C. Joseph yang sedang menempuh pendidikan serta harus mengurus semua bisnis pun tak dapat terus bersama ayahnya. Namun, Camelia dengan sangat tulus merelakan waktunya untuk membantu merawat Mr. El, meski sudah ada dokter maupun perawat yang dipekerjakan. "Sayang, maafkan aku, aku sempat merasa putus asa, saat aku tahu, kenyataan bahwa kondisimu akan seperti ini.. Betapa bodohnya aku, yang mencoba untuk bernegosiasi den
Keesokan harinya, berita mengenai pengeroyokan yang terjadi menimpa Mr. El bersama Anneth, juga supir ajudannya pun ramai tersiar. Malam itu, Mr. El masih sangat beruntung, karena dikira sudah tidak bernafas dan ditinggalkan begitu saja. Nyatanya, Mr. El masih sempat merogoh ponselnya dan menekan bala bantuan sampai akhirnya kesadaran Mr. El benar-benar hilang sepenuhnya. Semua orang heboh tak terkecuali dengan Camelia. Berita mengejutkan lagi, Anneth beserta dua ajudan dari Mr. El harus menghembuskan nafas terakhir mereka malam itu juga. Lebih tak terduga lagi, pada saat turun dari kendaraan untuk menyelamatkan Anneth, Mr. El tak kalah cerdas dan licik. Mr. El menyalakan rekaman suara dan kamera kecil di saku baju bagian kemeja dan juga lampu mobil miliknya. Semua ini menjadi barang bukti kuat untuk mengetahui siapa pelaku yang dengan keji menyerang mereka. Hal itu masih dirahasiakan, agar para pelaku dapat segera diringkus. Rumah Sakit Pusat Kota.Mr. El meng
•Mansion Kediaman Keluarga Hebrew•Mr. El lagi-lagi datang menghadap, tanpa kehadiran Camelia dan ingin menunjukkan niatan baiknya. "Tuan Elbert, aku sungguh tidak mengerti, mengapa harus putri kami, bukankah ada begitu banyak gadis muda diluar sana?" Ucap Mrs. Stefanie tak habis pikir. "Maafkan aku, nyonya Stefanie, aku sungguh mencinta Camelia. Akan kulakukan apapun demi kebahagiaannya." Ucap Mr. El tanpa ragu.Seluruh keluarga Hebrew benar-benar sudah tak tahu harus berbuat apa. Tekat dan kekuatan cinta antara Mr. El dan Camelia bukanlah perkara biasa. "Buktikan pada kami, jika kau pantas bersanding dengan putri kami." Ucap Mr. Deo, ayah dari Camelia. "Satu hal lagi, aku tidak ingin siapapun dari masa lalumu mengusik Camelia. Kami tak ingin mengotori tangan kami untuk urusan keluarga Alvaresh." Tegas Mr. Diondra, kakek dari Camelia."Terima kasih, tuan dan nyonya. Aku akan buktikan tekatku, dan tak akan kubiarkan tangan keluarga ini kotor hanya karena ulah dend
°Mansion Kediaman Keluarga Alvaresh°"Elbert, mommy benar-benar tidak habis pikir denganmu? Apa yang terjadi padamu, sehingga kau menjadi seperti ini?" isak, Mrs. Rhena, tatkala mendengarkan pengakuan dari Mr. El, bahwa Mr. El mencintai Camelia. "Apa yang kukatakan adalah kenyataannya, mom. Aku mencintai Camelia, tak peduli dia pernah menikah dengan siapa, namun terpenting adalah masa kini, bukan?""Kau benar-benar sudah gila, Elbert. Camelia adalah menantu dari keluarga ini!" Teriak Mr. Trice, ayah Veter. "Namun, itu tidak ada hubungannya denganku, bukan? ""Kau gila, Elbert, kau sudah gila!" Timpal saudara yang lainnya sembari menggeleng tak percaya. "Elbert, kau adalah putera yang dibanggakan. Kau boleh bermain dengan wanita manapun, tapi tidak dengan wanita itu!" Teriak histeris, Mrs. Rhena. "Lantas, apa yang akan kalian lakukan, jika aku bersikukuh?" "Aku akan menghancurkan wanita jalang itu." Ucap Mrs. Rhena. "Jika mommy berpikir seperti itu, maka ka
Cinta, memang sulit untuk dimengerti. Karena terkadang, hadir disaat yang kurang tepat, dan tidak memandang kepada siapa cinta itu akan bersemi.Di sebuah pusat perbelanjaan, Camelia pergi bersama Boaz dan dua orang asisten perempuan untuk membantu Camelia membawa barang belanjaannya. "Madam, toko gaun ini sangat mewah, bukan?" ucap salah satu asisten dari Camelia."Apa kau tidak tahu, toko inikan menjual barang-barang dengan kualitas tinggi dan madam lah yang mendesain seluruh gaun mewah ini.. " ucap satu asisten lagi. "Ah, madam kita memang hebat!" ucap mereka, kagum. "Penjualan dalam satu tahun ini meningkat pesat, semenjak madam yang menjadi desainer utama kami. Kami sangat bersyukur." Ucap si pemilik toko mewah tersebut. "Yah, tuan. Asistenku akan merekap semua laporan. Aku harus pergike tempat lain lagi.""Baik, madam."Camelia pun kembali berkeliling untuk memeriksa semua usaha bisnis miliknya dan klien kerjasama dengannya. "Sepertinya, kita akan makan malam d
Mendengar semua pernyataan dari Anneth, sungguh membuat sekujur tubuh Camelia bergidik dan semua terasa lemas tak bertenaga lagi. Camelia pun juga harus menerima, buah dari perbuatannya dimasa lalu. Karena setiap tindakan, tentu akan ada risiko masing-masing. Tak butuh waktu lama, Mr. El pun datang ke tempat keluarga Anneth, sebelum permasalahan kian panjang dan pelik. •Mansion Kediaman Anneth•"Permisi nyonya, di depan sudah ada tuan besar Elbert." Ucap salah seorang pekerja mansion.Dengan seringai senyuman jahatnya, Anneth pun mempersilakan Mr. El untuk langsung menemuinya. "Aku akan menunggu di kolam renang belakang." Ucap Anneth, yang hanya mengenakan bikini saja. Mr. El tiba, dengan raut wajah dipenuhi amarah."Apakah hadiah dariku begitu menarik untukmu, El? " ucap Anneth sembari menikmati rokok elektronik /va** di tangannya. "Kau masih saja tidak merawat tubuhmu dengan benar, bahkan alkhohol ini. " Ucap Mr. El, lalu duduk di kursi yang berada di bibir kolam